PESONA PENJUAL KRIPIK PISANG

 Anin duduk di hadapan Daddy dan Mommynya juga Abi.

Ketiganya menatap Anin untuk mendengarkan penjelasan dari Anin.

Anin duduk dengan kepala tertunduk dan memainkan Jari-jari nya .

" Sudah berapa lama kamu mengenal pria penjual kripik pisang itu ?" tanya Aisar pada putrinya.

" Dua bulanan Dad, tapi kami jarang sekali bertemu, kami hanya bertemu saat dia mengantar pesanan ke kantor " ucap Anin .

Tidak tahu saja Anin kalau Zayn dan teman-teman nya selalu memantau dia, mangkanya dari itu Zayn tahu di mana rumah sakit Anin bekerja dan jadwal prakteknya.

" Apa kamu menyukainya?" tanya Aisar kembali .

" Apa kamu tahu latar belakang keluarganya "

Anin semakin menundukkan kepalanya, entah ia harus menjawab apa, ia tak tahu perasaan seperti apa ia rasakan pada Zayn, pertemuan mereka hanya singkat-singkat saja dan untuk keluarga Zayn...mana dia tahu, selama ini jika ia bertemu Zayn mereka hanya sebatas ngobrol biasa, walaupun kadang Zayn selalu meluncurkan gombal gombalan yang selalu membuat Anin tertawa dan tersipu.

" Apa kamu siap kalau kamu berhubungan dengan pria yang lebih muda darimu Anin, ingat usiamu sudah 25 lebih, kamu sudah harus memikirkan masa depanmu selanjutnya Anin " ucap Aisar.

Kanaya memegang tangan suaminya dan tersenyum tipis untuk menenangkan suaminya, Aisar menghela nafasnya .

" Apa kamu sudah siap jika minggu depan ia datang bersama keluarganya?" tanya kembali Aisar, karena sedari tadi Anin terus diam.

Perlahan Anin mengangguk, Aisar kembali menghela nafas panjang.

" Abi cari tahu latar belakang keluarganya " ucap Aisar pada putranya.

Anin langsung mengangkat kepalanya.

" Pa..." ucap Kanaya juga sama terkejutnya dengan Anin.

" Mom, ini masalah masa depan putri kita, aku tak akan melihat mereka dari segi materinya dan itu kamu tahu, tapi aku ingin tahu

keluarga seperti apa yang akan menjadi keluarga putri kita, aku hanya ingin memastikan putri kita aman di dalam keluarga barunya " ucap Aisar pada kanaya, ia tahu istrinya itu tidak setuju jika ia menyelidiki tentang latar belakang Zayn.

Anin tersenyum tipis saat kanaya menatap dirinya.

" kembalilah ke kamarmu " ucap Aisar pada putrinya.

Anin mengangguk dan kemudian berdiri dari duduknya dan melangkah pergi dari ruangan itu.

" Aku tahu kamu pasti sudah menyelidiki keluarga Zayn kan " ucap Aisar pada putranya.

" Hemmm....aku ke kamar dulu " kata Abi dan langsung beranjak dari situ dan melangkah ke lantai atas.

Aisar menatap punggung putranya yang masuk ke dalam lift.

Aisar tahu pasti Putra nya itu sudah mengetahui tentang keluarga Zayn, karena Aisar melihat pembawaan Abi yang terlihat santai, biasanya dia yang paling selektif terhadap pria yang sedang dekat dengan kembarannya itu.

" putramu itu selalu saja irit bicaranya, ia terlalu hemat untuk mengeluarkan nafasnya " ucap Aisar.

" hehehe...itu namanya buah jatuh sepohon pohonnya sayang, apa kamu nggak berkaca, sadar dirilah sedikit siapa yang di ikuti Abi " ucap Kanaya sambil memukul paha suaminya.

" Mau kemana Sayang?" ucap Aisar pada istrinya yang bangun dari duduknya .

" mau buatkan mas kopi, katanya mau lembur di ruang kerja " ucap Kanaya.

" Oh iya.. jangan lupa kripik pisang sama sukun nya ya "

" kripik pisangnya sudah habis tinggal kripik sukun, kamu telepon sana calon mantumu, suruh dia kirim kripik pisang yang banyak " ucap Kanaya.

" Ogah, bisa besar kepala tuh bocah songong " ucap Aisar.

Kanaya tertawa pelan dan berjalan menuju ke dapur.

*****

Abi mengetuk pintu kamar Anin dan perlahan membuka pintunya.

" Masuklah kak " sahut Anin dari dalam.

" Apa kamu mau tidur?" tanya Abi.

" tidak kak, ini mau memeriksa pekerjaan mahasiswa ku " ucap Anin yang saat ini sedang berhadapan dengan kertas kertas putih dan juga laptopnya.

" Kemarilah kakak ingin memeluk adik kakak, sebelum nanti di kuasain si penjual kripik " ucap Abi.

" Kakak..." rengek Anin.

keduannya saling berpelukan.

" Selalu jaga diri, ingat jangan takut kami akan selalu ada untuk kamu " ucap Abi.

" Kak Abi merestui kami, Kak Abi nggak marah" tanya Anin .

" Apa kamu benar-benar menyukainya?" tanya balik Abi.

" Entahlah kak hanya saja aku merasa nyaman saat berada di sisinya, seperti apa yang aku rasakan saat berada di sisi kakak dan Daddy " ucap Anin yang masih berada di pelukan Abi.

" Kalau cinta??? apa bisa secepat itu hati bisa langsung mencintai kak " ucap Anin.

" Apa kamu ingat bagaimana cerita percintaan Mommy dan Daddy, dari awal tak ada cinta di antara mereka, tapi rasa nyaman saat mereka bersama hingga menimbulkan cinta di hati mereka, aku berharap Zayn akan bisa menghujani mu dengan cinta seperti Daddy pada Mommy" ucap Abi.

" terimakasih kak " ucap Anin sambil memeluk erat kakaknya.

*******

Sudah tiga hari sejak Zayn bertemu keluarga Anin, ia masih belum berani mengungkapkan pada orang tuanya, ia masih harus mencari alasan agar mereka tidak terkejut saat Zayn meminta izin untuk melamarkan seseorang.

Zayn takut ia akan di hajar papanya secara dirinya masih belum lulus kuliah .

" Gimana kalau kamu bilang saja kalau Bu Anin Hamidun, pasti kalian langsung di nikahkan " ucap kemal.

Plaakkk....sebuah pukulan mendarat di bahu kemal.

" Jangan macam-macam kalau kasih saran, kamu tahu gimana Zayn, bisa hamil beneran anak orang itu" ucap Maulana yang berada di samping kemal.

" katanya tadi di suruh cari cara bagaimana ngomong ke orang tuanya Zayn agar mau melamar Bu Anin " ucap Kemal kesal.

" Tapi tidak dengan cara seperti itu juga, bisa bisa Bu Anin di hamilii Zayn beneran " Ucap Maulana.

bukk....kini sebuah bantal mendarat di tubuh Maulana.

" Aku masih punya iman, kecuali Bu Anin sendiri yang minta aku tidak akan menolak " ucap Zayn setelah melempar bantal ke arah Maulana.

" Kenapa kalian nggak pulang ke rumah kalian masing-masing sih setelah pulang kuliah, malah ngumpul di sini, ini waktunya aku tidur siang, semalam aku kurang tidur akibat kalian juga " ucap Fajar yang duduk di lantai dekat pintu kamar mandi, wajahnya nampak kesal bercampur ngantuk .

" pembahasan kita semalam sampai sekarang tidak selesai-selesai, sudah kubilang berterus terang saja, toh ujung ujungnya tetep harus ke sana " ucap Fajar.

" iya tapi cara ngomongnya ke orang tua ku itu bagaimana, aku bingung harus mulai dari mana " sahut Zayn.

ting....suara pesan dari ponsel Zayn.

" Papa sama mama berangkat ke luar negeri, minggu depan kami baru kembali " pesan yang di baca oleh Zayn dari papanya.

" Whatt..." teriak Zayn sampai berdiri dari duduknya, sampai ketiga temannya juga ikut berjingkat.

Fajar yang baru saja memejamkan matanya sambil duduk langsung terlonjak matanya kembali terbuka lebar.

" Apalagi Zainal abidin, kamu bisa membuatku terkena serangan jantung" gumam Fajar sambil mengelus dadanya.

" Gawat..." seru Zayn.

" Ada apa ...apa Bu Anin sudah di jodohkan dengan orang kaya " ucap Kemal.

plak ...kembali Kemal dapat pukulan di bahunya oleh Maulana.

" Papa.. mama berangkat ke luar negeri selama dua minggu " ucap Zayn sambil berlari ke luar dari kamar Fajar.

Kemal dan Fajar saling bertatapan .

" Apa orangtuanya Zayn mau jadi TKI di luar negeri " ucap Kemal

#####