WARNING!!
HARAP BIJAK MEMBACANYA.
JIKA TIDAK SUKA,JANGAN DI LANJUTKAN.JIKA SUKA LANJUTKAN SAMPAI HABIS😉😉
Sylvia Dawn Ashford seorang wanita berusia 20 tahun,ia bukanlah wanita biasa yang bukan hanya mempunyai kecantikan bak Dewi namun,wanita ia juga wanita yang tangguh ia merupakan CEO dari perusahaan terbesar di dunia, kekayaannya melimpah ruah.di samping itu ia adalah Queen mafia yang di takuti oleh seluruh orang di dunia.
namun,ia malah meninggal karena penghianatan adik yang di angkat olehnya.adik angkatnya iri dengan apa yang di miliki oleh Sylvia dan Sylvia tidak menyangka bahwa hidupnya berakhir di tangan orang yang ia sayang.
namun sepertinya Tuhan tidak membiarkan perjalanan Sylvia berakhir,kini Alexa malah memasuki tubuh seorang siswi berusia 16 tahun yang tidak di inginkan oleh keluarganya.gadis yang culun dan penakut,Sylvia bertekad menjalani hidup nya di kehidupan ke dua itu dengan membalas orang yang menyakiti pemilik tubuh yang ia tempati dan dendamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 5
Keduanya lalu kembali ke bangku mereka masing-masing dan bertepatan dengan pak Taike guru MTK yang killer memasuki ruangan mereka.
****
sedangkan di negara Rusia.
Dave sibuk belajar bahasa Indonesia demi menemui orang yang mengetahui tentang Queen nya.
"ahhh kenapa lidah ku keluarkan sekali"ucapnya.
Tok
Tok
"masuklah"ucap Dave tanpa mengalihkan tatapannya dari buku yang ia pegang.
"tuan Dave,ini data dari orang yang tuan inginkan"ucap seorang pria yang bernama Jack masuk ke kamar Dave yang kini bagaikan kapal pecah dengan banyak kamus dan buku-buku bahasa Indonesia.
Dave langsung melepas buku yang ia pegang dan mengambil dengan cepat dokumen yang di serahkan oleh Jack.
"apa??kenapa sangat cupu sekali,lagipula dia hanya seorang siswi"ucap Dave sambil terus membaca semua hal tentang Clara.
sampai akhirnya di halaman akhir Dave membulatkan matanya.
saat melihat tampilan dan kebiasaan yang sama dengan Queennya.
"Q-Queen??!kenapa dia hampir mirip dengan Queen??"ucap Dave.
"kapan kamu mendapatkan foto ini??"ucap Dave.
"itu foto di dapat baru saja dari mata-mata yang sudah di kirim ke sana untuk menyelidiki orang itu"ucap Jack.
"ahh sial,aku harus cepat-cepat fasih berbahasa Indonesia"ucap Dave.
"tuan, bagaimana dengan perusahaan Queen,apa kita harus merebutnya kembali dari wanita itu??"ucap Jack.
"kau bicara apa??tentu saja kita harus merebutnya tapi dengan cara halus.jangan biarkan sepeserpun harta yang di miliki oleh Queen jatuh pada tangannya"ucap Dave dingin,ia mengepalkan tangannya penuh amarah.andai kala itu hpnya tidak lowbat ia pasti menerima sinyal bahaya dari Queennya,itu adalah penyesalan yang membekas di kehidupannya.
"kirim anggota kita untuk menghasut dia untuk terus membuat perusahaan bangkrut.tugas mu beli perlahan-lahan saham yang ia jual sampai akhirnya perusahaan Queen berada di dalam kendali kita.aku akan berkerja di belakang layar"ucap Dave.
"baik tuan"ucap Jack.
"ah satu lagi,katakan kepada semua anggota kita,jangan terlalu berlarut di dalam kesedihan,perjuangkan apa yang telah queen kita perjuangkan sampai titik ini"ucap Dave.
"baik,saya akan menyampaikan semuanya"ucap Jack.
Jack keluar dari kamar Dave setelah menerima tugas yang di berikan oleh Dave kepadanya.
"kau ingin bertemu dengan Queen mu?? Jika mau,apa kamu tau kematian Queen mu karena siapa??"
"kenapa gadis itu berkata seolah-olah Queen belum meninggal,apa jangan-jangan dia adalah Queen dan jasad itu di palsukan oleh Queen??benar aku harus cepat-cepat menemuinya"gumam Dave.
"queen jika kamu masih hidup tunggu aku sebentar lagi" batin Dave.
*******
selama pelajaran matematika semua tidak berani bermalas-malasan dan memperhatikan apa yang di jelaskan oleh pak Taike.
Namun berbeda dengan Clara dia sedari tadi tidak memperhatikan pelajaran dan malah membaca buku yang ia beli dengan uang tabungan sang pemilik tubuh asli.
"itu yang di belakang,kau tidak memperhatikan penjelasan ku.maju ke depan selesaikan soal di depan"ucap pak Taike dengan suara berat nan seramnya.
Clara menghela napas.
"kalau aku bisa menjawabnya, apa kau berjanji tidak akan mengganggu ketenangan ku??"ucap Clara dengan santai, sedangkan siswa-siswi lainnya sudah menahan nafas takut Clara diamuk oleh pak Taike.
"baiklah, tapi jika itu kamu bisa. yang terutamanya sini kamu maju!!"ucap pak Taike sambil menepuk meja dengan tangan besarnya.
"скучный(membosankan) "ucap Clara lalu kemudian bangkit dari bangkunya dan maju ke depan.
"yah ampun Clara,kenapa lo bikin masalah sama monster itu,gue aja kagak ngerti biar di jelasin"bisik Mira kepada Amara.
"sama gue juga kagak ngerti,malah ngantuk berat"ucap Amara.
Pak taike menatap ke arah Clara yang kini sudah berdiri di hadapannya tanpa rasa takut, malahan Clara menatap mata pak Taike.
"siapa namamu?"ucap pak Taike.
"Clara"ucap Clara singkat padat dan jelas.
"sudahlah, kamu tidak memperhatikan Selama saya menjelaskan di depan. sekarang kerjakan soal itu"ucap pak Taike sambil memberikan spidol kepada Clara.
Clara menerima spidol itu dan mengerjakan soal matematika yang ada di papan tulis.
"selesai"ucapnya
semenit kemudian Clara sudah selesai mengerjakan soal yang ada di papan tulis, yang mengembalikan spidol itu ke atas meja pak Taike.
"ba-bagaimana bisa sangat cepat sekali??!"ucap pak Taike terkejut.
semua siswa-siswi yang ada di sana pun juga ikut terkejut karena Clara menyelesaikan semua soal di papan tulis dengan cepat.
"Я узнал это в тысячу раз больше, чем ты(aku sudah ribuan kali belajar tentang itu, daripada dirimu) "ucap Clara.
sedangkan semua yang ada di Sana hanya melongo tidak mengerti bahasa apa yang digunakan oleh Clara.
Clara berjalan kembali ke tempat duduknya dan kembali membaca buku miliknya dengan tenang.
tak berselang lama, lonceng istirahat pun berbunyi yang membuat siswa-siswi merasa kegirangan karena lepas dari pelajaran yang begitu membosankan.
Mira dan Amara mendekati Clara.
"wey Clara, lo tadi bahasa apa sih??"ucap Amara.
"iya, pak Taike pun sampai kincep kayak gitu"ucap Mira.
"Rusia"ucap Clara dengan singkat.
"gila, jadi lu bisa bahasa Rusia??! sejak kapan Clara?? kok gak bilang-bilang sih"ucap Mira.
"sejak kapan? memang aku harus laporan padamu?"ucap Clara mengangkat sebelah alisnya.
"nggak nggak gitu juga, tapi kan ikut juga bisa nimbrung belajar bareng, soalnya ada drama bagus yang pakai bahasa Rusia mana nggak ada terjemahannya pula"ucap Mira.
"ckck,drama Mulu. pantas aja hidupmu penuh drama"ucap Amara sambil menoyor kepala Mira.
"isshh kok gitu sih"ucap Mira.
sedangkan Clara hanya bisa mengelola nafas karena telinganya sangat panas mendengar kedua bocah yang begitu sewot di depannya itu, ingin sekali ia melempar keduanya ke jurang agar sekitarnya menjadi tenang.
"su-sudah ah,yok kita ke kantin"ucap Amara yang menyadari bahwa Clara tidak nyaman dengan situasi seperti itu.
"ayo kita ke kantin Clara"ucap Mira.
"kalian saja pergilah"ucap Clara dengan datar.
"yahh, kok gitu sih. ntar kita traktir juga gih jangan khawatir tentang uang.ayokkk"ucap Mira.
BRAK
Grep
Clara bangkit dari duduknya dan mencengkram rahang Mira, sedangkan Mira dan Amara hanya terdiam takut melihat murka yang ditunjukkan oleh Clara.
"kamu terlalu berisik, jika aku katakan tidak maka tidak"ucap Clara lalu melepaskan cengkramannya.
"Mira ayo kita pergi, Clara butuh waktu"ucap Amara.
"ba-baik"ucap Mira yang masih syok dengan apa yang terjadi tadi.
keduanya pergi dari sana menuju kantin meninggalkan Clara yang kini kembali membaca bukunya.
"aku tidak akan memberi hati lagi, selama manusia masih ada maka penghianatan akan tetap ada" batin Clara.
TBC
semangat juga ka buat nulis cerita nya😁😁💪🏻💪🏻