NovelToon NovelToon
Lady Of Queen

Lady Of Queen

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Slice of Life
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lady_Xiyun

Putra Mahkota Arthur Orion de Havencourt telah kehilangan minatnya terhadap wanita setelah mantan tunangannya menikah dengan kerajaan lain. Ratu, yang melihat putranya seperti tidak berminat menikah, memiliki ide untuk menjodohkannya dengan putri seorang duke wilayah Nightshade. Namun, duke tersebut ternyata membenci kekaisaran karena kaisar sekarang mengambil tahta kakaknya melalui kudeta.

Arthur, yang tidak menyadari hal ini, tanpa sengaja bertemu dengan seorang gadis yang menarik hatinya. Seraphina Elara de Nightshade, putri dari duke Alexander Victor de Nightshade, merasa terkekang dari segala aturan dan peraturan sebagai seorang wanita. Ia berminat untuk pergi ke ibukota dan hidup bebas dari keluarganya.

Ketika Seraphina bertemu dengan Arthur, seorang pria yang aneh dan menarik, hidupnya mulai berubah. Apakah cinta mereka dapat mengatasi konflik antara keluarga mereka, atau apakah kebencian dan dendam akan menghancurkan kesempatan mereka untuk bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady_Xiyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melarikan Diri Dari Kekangan Keluarga

"Ibu, tidak bisakah kau memikirkannya lagi? Aku sungguh tidak mau hidup terkekang dalam segala aturan dan peraturan seorang wanita lady. Apalagi harus hidup menjadi wanita penurut dan patuh yang hanya bisa tersenyum kaku dan belajar etika dan tata krama."

"Aku ingin lebih dari itu, Ibu. Aku ingin bisa berpedang, memanah, dan berkuda seperti Ayah dan kakak laki-lakiku. Aku ingin memiliki kebebasan untuk membuat pilihan sendiri dan menentukan nasibku sendiri. Seandainya aku terlahir sebagai laki-laki, aku bisa melakukan apapun yang aku inginkan."

Ibu, Hanna. Memandangnya dengan mata yang keras, namun Seraphina tidak gentar. Ia tetap kepada keputusannya dan tidak mau menyerah pada tekanan dari ibunya.

"Seraphina, kamu tidak bisa terus-menerus menentang tradisi dan aturan yang telah ada selama ini," kata Hanna dengan suara yang keras.

"Tapi, Ibu, aku tidak ingin hidup seperti itu. Aku ingin memiliki kebebasan untuk membuat pilihan sendiri dan menentukan nasibku sendiri," jawab Seraphina dengan suara yang tetap.

Hanna menghela napas dan memandangnya dengan mata yang sedih. "Aku khawatir kamu tidak akan pernah bahagia jika kamu terus-menerus menentang aturan yang ada."

Seraphina menggelengkan kepala. "Aku tidak peduli, Ibu. Aku lebih baik hidup dengan kebebasan dan kebahagiaan yang aku pilih sendiri daripada hidup dengan aturan yang tidak aku inginkan."

Hanna memandangnya dengan mata yang lembut dan berkata, "Aku harap kamu tidak akan menyesal keputusanmu, Seraphina."

Seraphina tersenyum dan berkata, "Aku tidak akan menyesal, Ibu. Aku yakin dengan keputusanku."

Tiba-tiba, pintu kamar Seraphina terbuka dan seorang pelayan masuk dengan wajah yang serius. "Nyonya, ada kabar penting dari istana. Putra Mahkota Arthur Orion de Havencourt akan datang ke wilayah Nightshade untuk mencari calon istri."

"Apa benarkah yang kamu katakan?" tanya Hanna terkejut dan shock mendengarnya

"Jangan harap ibu untuk membuatku menjadi istri dari putra mahkota." ucap Seraphina menolak tegas

"Siapa juga yang akan menyerahkanmu masih ada kakak perempuan Alea." ujar Hanna tersenyum

"Aku tidak peduli, Ibu," kata Seraphina dengan suara yang keras. "Aku tidak akan pernah setuju atas keinginanmu untuk menjadi istri putra mahkota kalaupun itu Kak Alea mungkin kau bisa mempertimbangkannya."

Hanna memandangnya dengan mata yang sedih dan berkata, "Aku khawatir kamu tidak akan pernah bahagia jika kamu terus-menerus menentang keinginanku."

"Aku tidak peduli, Ibu," kata Seraphina dengan suara yang tetap. "Aku akan melakukan apa yang aku inginkan dan aku tidak akan pernah menyerah."

Tiba-tiba, Alea, kakak perempuan Seraphina, masuk ke dalam kamar dengan wajah yang ceria. "Ibu, apa yang terjadi? Mengapa kamu dan Seraphina terlihat begitu serius?"

Hanna memandang Alea dengan mata yang sedih dan berkata, "Putra Mahkota Arthur Orion de Havencourt akan datang ke wilayah Nightshade untuk mencari calon istri. Dan aku ingin kamu untuk menjadi calon istri yang tepat untuknya."

Alea terkejut dan berkata, "Apa? Tapi, Ibu, aku tidak ingin menjadi istri Putra Mahkota. Aku ingin memiliki kebebasan untuk membuat pilihan sendiri."

Seraphina tersenyum dan berkata, "Aku pikir kamu harus mendengarkan keinginan Ibu, Kak Alea. Mungkin kamu akan menjadi istri yang tepat untuk Putra Mahkota."

Alea memandang Seraphina dengan mata yang tidak percaya dan berkata, "Kamu tidak serius, kan? Kamu tidak ingin aku menjadi istri Putra Mahkota, kan?"

"Ada apa ini kenapa berkumpul di kamar Seraphina." ucap Alex terlihat bingung menatap istri dan kedua putrinya.

"Bukan apa - apa oh ya aku tadi mendengar kabar dari pelayan kalau putra mahkota akan datang wilayah kita untuk mencari istri ya." jawab Hanna nada senang

"Tentang masalah itu kita bahas lain kali saja lebih baik sekarang kita ke ruang makan kasian putramu, Sebastian. Telah menunggu." ucap Alex dingin dan belalu dari sana meninggalkan istri dan kedua putrinya.

Hanna memandang suaminya pergi dengan mata yang sedih. "Aku khawatir Alex tidak akan pernah setuju dengan keinginanku untuk menjadikan salah satu dari kalian sebagai istri Putra Mahkota."

Seraphina menggelengkan kepala. "Aku tidak peduli, Ibu. Aku tidak akan pernah setuju untuk menjadi istri Putra Mahkota."

Alea memandang adiknya dengan mata yang khawatir. "Seraphina, apa yang akan kamu lakukan jika Ayah dan Ibu tidak setuju dengan keinginanmu?"

Seraphina tersenyum. "Aku akan melakukan apa yang aku inginkan, Kak Alea. Aku tidak akan pernah menyerah pada tekanan dari orang lain."

Hanna memandang kedua putrinya dengan mata yang sedih. "Aku khawatir kalian tidak akan pernah bahagia jika kalian terus-menerus menentang keinginanku."

Tiba-tiba, Sebastian, kakak laki-laki Seraphina dan Alea, masuk ke dalam kamar dengan wajah yang ceria. "Ibu, aku lapar! Kapan kita makan?"

Hanna tersenyum dan berkata, "Mari kita ke ruang makan, anak-anak. Ayahmu sudah menunggu kita."

Keluarga itu kemudian pergi ke ruang makan, meninggalkan percakapan tentang Putra Mahkota dan calon istri di belakang. Tapi, Seraphina tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa hidupnya akan segera berubah.

...****************...

Pagi itu, Seraphina pergi tanpa pamit kepada keluarganya. Dia berniat pergi menemui teman-temannya dari kalangan rakyat jelata dan gelandangan dengan menyamar sebagai Ela.

"Hai semua, aku kembali lagi," ucap Ela kepada mereka yang sedang sibuk sendiri.

"Ternyata kau Ela, pergi kemana kamu? Kenapa tidak datang kesini?" tanya Robi dengan penasaran.

"Hehehe, biasa majikanku sangat merepotkan," jawab Ela dengan berbohong. Biasa ibuku sibuk menceramahi atau sidangku lanjut batin Seraphina

"Oh, gitu? Ternyata susah juga ya menjadi pelayan dari seorang majikan?" tanya Ana yang mendengarkan pembicaraan Robi dan Ela.

Ela tersenyum dan berkata, "Tidak terlalu susah, Ana. Majikanku hanya sedikit...menuntut."

Robi dan Ana tertawa, dan Robi berkata, "Kamu selalu memiliki cerita yang menarik, Ela."

Ela tersenyum dan berkata, "Saya hanya mencoba untuk membuat hidup lebih menarik."

Ana memandang Ela dengan mata yang penasaran dan berkata, "Ela, apa yang sebenarnya kamu lakukan? Kamu tidak seperti pelayan biasa."

Ela tersenyum dan berkata, "Saya tidak di tuntut banyak hal oleh majikanku."

Robi dan Ana saling memandang, dan Robi berkata, "Semoga majikan kamu terus baik kepadamu Ela."

Ela tersenyum dan berkata, "Terima kasih, teman-teman. Saya sangat menghargai persahabatan kalian."

Tiba-tiba, seorang pria muda datang dan berkata, "Semuanya, ada kabar penting. Putra Mahkota Arthur Orion de Havencourt akan datang ke kota ini hari ini."

Ela terkejut dan berkata, "Apa? Mengapa dia datang ke sini?"

Pria muda itu melanjutkan, "Aku tidak tau ada urusan apa sampai - sampai putra mahkota mau datang ke wilayah ini."

Ela merasa jantungnya berdegup kencang. Dia tidak ingin bertemu Putra Mahkota, apalagi jika dia sedang mencari istri. Ela mulai berpikir keras, "Ana apakah kamu jadi pergi ke ibukota?" tanya Ela penuh harapan

"Iya kenapa, Ela." ucap Ana penasaran

"Bolehkah aku ikut kamu pergi ke ibukota."

"Bukannya di sini ada keluargamu juga dan majikanmu sangat baik kenapa kamu ingin ikut."

"Aku dari dulu penasaran dengan ibukota karena tidak pergi kesana." jawab Ela lugu

"Baiklah kamu boleh ikut kita akan berangkat besok siang kamu bisa mempersiapkan diri."

"Terima kasih Ana." ucap Ela senang

"Lalu bagaimana dengan keluargamu, Ela?" tanya Robi penasaran

"Pasti mereka senang kalau aku pergi ke ibukota." ucap Ela tersenyum palsu

Robi dan Ana saling memandang, dan Robi berkata, "Kamu tidak perlu berbohong kepada kami, Ela. Kami tahu kamu memiliki alasan lain untuk ingin pergi ke ibukota."

Ela tersenyum dan berkata, "Aku hanya ingin melihat dunia luar dan memiliki pengalaman baru."

Ana memandang Ela dengan mata yang penasaran dan berkata, "Aku tidak tahu apa yang sebenarnya kamu inginkan, Ela. Tapi, aku akan selalu mendukungmu."

Ela tersenyum dan berkata, "Terima kasih, Ana. Aku sangat menghargai persahabatanmu."

...****************...

Seraphina telah mempersiapkan semua untuk pergi ke ibukota siang ini. Dia tidak sabar terbebas dari kekangan keluarga yang kerap kali ingin menjadikan dirinya sebagai wanita sungguhan.

"Adek, apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Alea penasaran adiknya sedang melakukan apa lagi yang akan membuat ibu mereka marah lagi kepada adiknya yang tomboy ini.

"Kakak, aku dengar kalau Putra Mahkota akan datang beberapa hari ini. Lebih baik kakak mempersiapkan diri sesuai ekspektasi ibunda untuk menjadi istri Putra Mahkota," jawab Seraphina tersenyum.

"Adek, walaupun status Putra Mahkota yang seorang bangsawan dan sangat cocok dengan kriteria ibunda, tapi aku hanya ingin menikah dengan orang yang aku cintai dan dia mencintaiku," tolak Alea sinis.

"Tapi, kakak adalah putri kesayangan ibunda kita. Mana mungkin ibunda akan memberikan calon suami kakak yang asal-asalan," kata Alea.

"Sudahlah, jangan bahas masalah Putra Mahkota lagi. Kamu sebenarnya mau pergi kemana? Kenapa membawa banyak uang dan pakaian?" tanya Alea.

"Oh, ini aku ingin memberikan amal dan pakaian yang sudah tidak muat lagi, kak," jawab Seraphina berbohong.

Alea mengangguk karena biasanya adiknya memberikan barang atau uang kepada gelandangan atau rakyat jelata. Dia membiarkannya saja dan segera keluar dari kamar tersebut.

Setelah Alea keluar dari kamar, Seraphina segera mengemas barang-barangnya dan memastikan bahwa dia tidak meninggalkan apa pun yang penting. Dia kemudian memakai pakaian yang sederhana dan menyamar sebagai seorang gadis desa.

Seraphina keluar dari kamar dan menuju ke pintu belakang kediaman. Dia berharap bahwa tidak ada orang yang akan melihatnya pergi. Setelah dia mencapai pintu belakang, dia membuka pintu dan keluar dari kediaman.

Dia kemudian pergi ketempat Ana yang telah menunggunya. Semoga saja dia tidak terlambat ke tempat tersebut.

"Ana apakah kamu telah menunggu lama?" tanya Ela menatap Ana penasaran.

"Syukurlah kamu sudah datang Ela, aku kira kamu tidak jadi ikut aku pergi." ucap Ana tersenyum

"Maaf ya aku terlambat dan membuatmu menunggu terlalu lama." jawab Ela penuh penyesalan.

"Sudahlah ayo kita pergi sekarang, Ela."

Ana langsung menarik tangan Ela untuk mengikuti langkah kakinya menuju kereta kuda yang telah di siapkan untuk kepergiannya ke ibukota. Ternyata Robi ikut pergi bersama mereka dan yang menjadi kusir kereta kuda.

"Loh ternyata yang akan menemani kami, Robi." ucap Ela heran.

"Sudahlah ayo kita berangkat sebelum malam tiba dan nantinya malah kita bermalam di hutan." ucap Robi menyuruh kedua wanita tersebut untuk segera masuk ke dalam dan akhirnya mereka berangkat juga.

...****************...

Kediaman Nightshade terdapat kekacauan karena putri bungsu mereka tiba - tiba menghilang dan tidak tau pergi kemana.

"Sebenarnya Seraphina pergi kemana kenapa sampai malam tidak pulang." ucap Hanna khawatir karena putri bungsunya mendadak menghilang.

"Ibu kalau ada Seraphina selalu marah - marah dan menyalahkannya tetapi kalau orangnya gak ada malah sedih." jawab Sebastian heran dengan sikap ibunya yang aneh terhadap Seraphina.

"Kenapa memang aku ini ibunya yang melahirkan dan merawatnya apa tidak boleh kalau ibu cemas kepada adekmu." ucap Hanna dingin kepada Sebastian.

"Sudah sudah jangan bertengkar membuatku pusing tau tidak." jawab Alex dingin kepada istri dan putra sulungnya.

Alea bimbang ingin mengatakan sesuatu, "Ayah, Ibu, Kakak tadi pagi aku ke kamar Seraphina dia tadi membereskan pakaian dan mengambil banyak uang aku kira dia ingin melakukan amal dan memberikan pakaian tersebut kapada rakyat jelata dan gelandangan." ucap Alea takut - takut

"Kenapa tidak bilang dari tadi Alea kalau adekmu berniat pergi dari rumah." jawab Alex marah.

"Maafkan aku." sesal Alea sedih

Alex segera memerintahkan prajurit di kediaman untuk melakukan pencarian di seluruh wilayah Nightshade termasuk luar kota dan ibukota.

...****************...

Di istana ada seorang pria yang menatap dingin ibunya. Setelah apa yang telah di alami dirinya karena mantan tunangannya telah menikah dengan pangeran dari kerajaan lainnya.

Dia mengerti ibunya sangat khawatir dan cemas semisal dia tidak berhubungan dengan wanita. Tetapi untuk saat ini dia enggan memiliki sebuah hubungan baru dengan seorang wanita.

"Ibu Ratu apa maksud anda mengatakan kalau saya berniat mencari istri dalam waktu dekat?" tanya Arthur dingin

"Putra ibu hanya ingin mempermudah agar kamu bisa memilih wanita yang kamu inginkan." ucap Alethea pelan dan lembut.

"Tetapi untuk saat ini saya tidak tertarik memulai hubungan baru! Bisakah anda untuk berhenti mencampuri urusan saya." ucap Arthur dingin

"Apakah kamu tidak menyukai wanita lagi?" Alethea penasaran putranya

"Ibu saya masihlah menyukai wanita untuk saat ini saya masih ingin sendiri, bisakah anda berhenti."

"Baiklah aku akan memberikan waktu kamu selama enam bulan untuk sendiri setelah itu turuti apa kata ibumu ini." jawab Alethea penuh harap.

"Terserah ibu saja."

Setelah mengatakan hal tersebut Arthur meninggalkan kediaman ibunya dan pergi dari sana. Dia telah sampai di kediamannya (istana timur) dan mulai bermain pedang di malam sunyi.

Arthur Orion de Havencourt ia itu namanya dia adalah seorang putra mahkota kerajaan Ravencala. Sebenarnya dia telah mempunyai tunangan tetapi batal atau pisah karena wanita tersebut memilih menikah dengan pangeran dari kerajaan lain.

Apakah aib kalau dia di tinggalkan mungkin dia dengan wanita tersebut tidaklah berjodoh tetapi kenapa gara - gara masalah tersebut ibunya menjadi was - was.

Dia hanyalah ingin sendiri untuk saat ini tanpa ada kekacauan wanita saja dan bukan karena dia belum bisa move on saja itu bukan dari kamusnya.

Arthur jadi kesal dan marah kepada ibunda ratu.

...To Be Continued...

Note:

Terimakasih telah membaca cerita jangan lupa komen, kritik dan saran ya 😊 jangan lupa tinggalkan jejak😊 sayang kalian semua semoga kalian suka🥰🥰Biar saya tambah semangat membuat kelanjutan ceritanya Terimakasih love youall😍

1
Zalina
ceritanya menarik
Freya Cattleya
gini namanya Seraphina Elara de Nightshade kedua sahabat baiknya gak tau kalau dia anak seorang duke jadi dia memperkenalkan diri menjadi ela singkatan elara.
Dede Mila
mampir
Freya Cattleya: kemana
total 1 replies
kalea rizuky
oh jd satu nama
kalea rizuky
q kira ketemu serafina kok jd Ella
Musiyana Oke
cerita romance fantasy menarik
Freya Cattleya
menarik dan tidak membosankan
gema sunyi
cerita nyata Dan menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!