Arjuna Gardana menghadiri acara reuni Pelita Bangsa Internasional School dengan keadaan hati yang hancur karena sang kekasih, Shakila menolak lamarannya, karena Shakila ingin mewujudkan cita-cita'nya sebagai seorang balerina terkenal dan meminta Arjuna menunggunya sampai mimpinya yang sudah di depan mata tercapai. Arjuna sangat patah hati karena ini adalah yang ketiga kali-nya Shakila menolak lamarannya.
Diacara itu Arjuna pun bertemu dengan Elsitha Putri yang ternyata juga sedang patah hati karena baru memergoki sang kekasih dengan wanita lain diacara reuni itu. Mereka pun menghabiskan malam dengan bermabuk-mabuk'an bersama dan berakhir di sebuah hotel.
Keesokan paginya, mereka pun sepakat untuk menganggap kalau malam itu hanyalah one night stand saja dan tidak perlu berhubungan lagi.
Tapi siapa sangka, ternyata Arjuna adalah bos di tempat Elsitha magang. Kesepakatan awal pun tidak berlaku dan mereka pun menjalin hubungan tanpa status yang lebih panas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Hero-nya Sitha
🍁 Happy Reading 🍁
"Juna.." lirih Sitha saat melihat ternyata Arjuna lah yang menahan tangannya.
"Lepasin gue! Lepasin!" ronta Sitha.
"Diem!" balas Juna dengan suara penuh penekanan dan sorot mata yang tajam lalu tak lama mengalihkan pandangannya ke arah orang-orang yang sedang menonton pertengkaran Sitha dan Daniel.
"Kalian semua ini punya otak gak sih! Ada orang sedang berantem bukannya di pisahkan malah hanya menonton bahkan di rekam!" bentak Juna pada orang-orang yang sedang menonton pertengkaran Sitha dan Daniel.
Orang-orang yang menonton itu pun mundur pelan-pelan dari tempat mereka berada. Tapi ada juga sebagian yang masih tetap berdiri di tempat mereka.
"Hapus video yang kalian rekam! Kalau sampai video dua orang ini viral di sosial media, akan saya cari orang yang menyebarkan video itu sampai dapat dan saya jebloskan kepenjara! Saya gak main-main dengan ucapan saya! Sekarang bubar kalian, BUBAAAAR!" bentak Juna lagi.
Orang-orang yang menonton itu pun cepat-cepat berjalan menjauh dari tempat Sitha dan Daniel berada.
Setelah semua orang bubar, Juna pun melihat ke arah Daniel.
"Loe Juna kan? Alumni Pelita Bangsa?" tanya Daniel memastikan.
"Iya. Kenapa? Loe Daniel kan yang sempet bikin heboh di acar reuni karena kepergok lagi nananinu sama tunangan loe?!" balas Juna sekaligus menyindir Daniel.
"Jangan bilang, perempuan ini tunangan loe?" tanya Juna sambil melirik Sitha. Ia pura-pura tidak mengenal Sitha.
"Bukan urusan loe!" jawab Daniel sambil memutar bola matanya malas.
"Ayo Sit, ikut gue! Kita harus ngomong empat mata!" ucap Daniel sembari menarik tangan Sitha.
Namun dengan cepat Juna menepis tangan Daniel.
"Loe gak malu udah ketahuan selingkuh malah ngajak ngomong empat mata? Alasan apa yang mau loe buat ke tunangan loe ini?" tanya Juna.
"Udah gue bilang bukan urusan loe! Ini urusan gue sama dia!" bentak Daniel.
"Ini jadi urusan gue karena Sitha adalah karyawan gue! Gue punya hak untuk membela dan melindung karyawan gue saat karyawan gue sedang terancam!" jawab Juna.
"Daripada loe mikirin cara buat Sitha balik sama loe, mending loe pikirin selingkuhan loe yang lagi hamil anak loe! Paham loe!" kata Juna lagi.
"Brengsek loe yah!" geram Daniel sambil menaikkan kepalan tangannya ke udara dan hendak membogem Juna, tapi dengan cepat Juna menahan tangan Daniel lalu mencengkram erat kepalan tangan Daniel kemudian memutar tangan Daniel hingga kebelakang.
"Jangan pernah ganggu Sitha lagi dan jangan coba-coba loe sebarin video itu di sosmed! Kalau sampai video panas loe dan Sitha keluar di sosmed, loe orang yang pertama gue cari dan tangan gue sendiri yang akan menghancurkan kepala loe! Paham loe!" bisik Juna di telinga Daniel.
Juna tahu kalau Daniel mengancam akan menyebar video panas Sitha dan Daniel karena Juna sudah mengikuti mereka sejak Daniel menarik tangan Sitha. Jadi saat Daniel mengancam Sitha, sudah pasti Juna mendengarnya dan ikut geram dengan ancaman Daniel.
Setelah mengatakan itu, Juna langsung mendorong Daniel sampai Daniel terjatuh di aspal, kemudian berjalan mendekati Sitha dan menarik tangan Sitha.
"Ayo, kita pergi dari sini." ucap Juna.
"Tapi si brengsek itu-"
"Udah gue beresin! Loe tenang aja, dia gak akan berani macem-macem!" potong Juna.
Juna pun terus membawa Sitha menuju mobil-nya yang Juna parkir di seberang jalan. Sesampainya di mobil, mereka pun masuk ke dalam mobil.
Setelah memasang sabuk pengaman, Juna pun melajukan mobil-nya.
"Loe bisa gak sih kalau melakukan sesuatu itu gak pake emosi! Pake otak dong!" ucap Juna.
"Maksud loe apa?!" tanya Sitha.
"Loe tadi ngamuk-ngamuk di jalan gitu, apa loe gak mikir kalau orang-orang jadi mojokin loe!" jawab Juna.
"Dia udah sengaja diem dan ngebiarin loe mukulin dia itu karena dia pengen loe kelihatan buruk di depan orang-orang dan sikap bar-bar loe itu akan dia jadikan alasan untuk nutupin kesalahannya dia! Loe gak mikir kesitu, hah!" kata Juna lagi.
"Gue emosi tadi, karena dia bilang kalau dia punya video panas gue sama dia dan bukan cuma video panas aja, tapi video gue yang lagi mandi pun dia punya! Brengsek banget kan tuh orang! Bukan brengsek lagi, tapi udah sakit jiwa!" jawab Sitha.
"Bisa aja kan itu cuma gertakan sambel si Daniel doang! Padahal sebenarnya dia gak punya video itu! Dan harusnya loe juga bales gertakan sambel-nya, bilang aja kalau loe juga punya video dia yang lagi bercinta dengan banyak perempuan bukan cuma loe dan selingkuhannya yang lagi hamil itu aja. Bereskan!" balas Juna.
Sitha menghela nafasnya kasar. Ia sama sekali tidak kepikiran ke arah sana. Ia terlalu emosi tadi sampai-sampai tidak bisa menggunakan otaknya untuk berpikir cara menyerang balik Daniel dengan elegan.
"Gue gak kepikiran kesana, gue terlalu emosi tadi." jawab Sitha.
"Udah lah gak usah di pikirin lagi. Intinya dia gak akan berani gangguin loe lagi." balas Juna.
"Makasih yah Jun udah bantuin gue." ucap Sitha.
"Gak usah GeEr loe! Gue bantuin loe bukan karena ada maksud apa-apa, tapi karena gue gak mau loe viral di sosial media. Kalau sampai loe viral di sosial media dan orang-orang tahu kalau loe karyawan di Gardana Group, bisa hancur nama perusahaan bokap gue!" ucap Juna.
"Iya.. iya gue tahu! Sorry udah nyusahin loe lagi." jawab Sitha.
"Cih.." decih Juna.
"Sebagai rasa terimakasi plus permohonan maaf gue, gimana kalau gue traktir loe makan malam?" usul Sitha.
"Yakin loe? Emangnya loe punya uang?"
"Kalau cuma makan pecel ayam atau nasi goreng di pinggir jalan gue punya kali!" jawab Sitha.
"Gimana, mau gak? Mumpung gue baik nih! Besok-besok belum tentu gue sebaik ini di luar kantor sama loe!" tanya Sitha lagi.
Juna terdiam. Ia pun sebenarnya sedang malas langsung pulang ke apartemen karena kalau dia sendiri di apartemen, pasti dirinya kembali galau.
"Ya udah deh boleh." jawab Juna.
"Jadi loe mau traktir gue makan dimana nih?" tanya Juna.
Sitha pun memberitahu tempat makan pinggir jalan yang sering ia datangi yang menurutnya sangat enak. Sesuai arahan dari Sitha, Juna pun melajukan mobil-nya kesana.
🍁 🍁 🍁
Bersambung...