Takdir seakan mempermaikan kehidupan Syakira Anastasia. Kehidupannya yang bergelimang harta, terlahir dari keluarga mapan, gak pernah sekali pun membuatnya menangis karena derita.
Namun takdir membawanya pada seorang pria beruban, dengan fisik bak pria matang.
Membawanya pada hubungan yang gak pernah ia bayangkan. Mampu kah Syakira menjalani perannya sebagai seorang istri di usia labilnya? Atau berakhir menderita seperti yang di inginkan Jims Prayoga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mahlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 Papa salah apa sama dia?
Dengan wajah tegang, Bayu beranjak dari duduknya, menghampiri keberadaan Syakira.
“Sa- sayang? Kamu ngapain di sini? Kenapa gak gabung dengan teman teman mu?” tanya Bayu, semakin berusaha menyembunyikan wajah tegangnya dari Syakira.
Tatapan Jims mengikuti pergerakan langkah Bayu, di lihatnya sahabat kecilnya tampak berjalan dengan lunglai.
‘Ini adalah awal dari kehancuran keluarga mu, Bayu! Putri mu harus membayar setiap tangis dan air mata yang kau berikan pada Reina dulu!’ batin Jims, dengan tersenyum ramah saat beradu pandang dengan Syakira.
Sasmita menatap tajam Jims, dengan penuh penekanan, “Aku yakin, kehadiran mu di tengah tengah keluarga ku malam ini. Pasti ada niat mu yang gak baik kan, Tuan Jims!”
Jims menghembuskan nafasnya dengan kasar, beralih menatap Sasmita dengan tatapan mengejek.
“Sebaiknya, Nyonya Sasmita pikirkan lagi perkataan saya barusan! Pantaskan seorang Bayu mendapatkan kepercayaan penuh dari istri tercintanya!”
Sasmita menggelengkan kepalanya gak percaya dengan Jims, ‘Gak, aku gak boleh percaya dengan Tuan Jims. Dia ini hanya pria asing, pria asing yang gak aku kenal!’
Dalam kebisuan nya, Sasmita beralih menatap ke depan. Di lihatnya sang suami yang berdiri memunggunginya. Tampak Bayu dengan Syakira yang tengah terlibat pembicaraan serius yang gak ia dengar.
‘Aku yang selalu bersama dengan papa, aku yang selalu menemani papa. Mana mungkin papa membohongi ku! Mana mungkin papa menduakan ku! Papa sangat mencintai ku!’ batin Sasmita, dengan deru nafas yang memburu. Namun dari sorot mata Sasmita, terpancar keraguan yang menggerogoti rasa percaya Sasmita pada Bayu.
Bak kompor meleduk. Jims gak mau melewatkan kesempatan untuk kembali mengikis rasa percaya yang Sasmita miliki pada Bayu.
“Aku kasihan pada mu, Nyonya Sasmita. Setulus hati mencintai pria yang salah.” celetuk Jims, mencoba menarik perhatian Sasmita.
Jemari Sasmita mencengkram erat permukaan meja, “Aku yang kasihan pada anda, Tuan Jims! Terus berbicara omong kosong! Untuk mendapatkan apa? Apa yang kau inginkan dari suami ku?” Sasmita dengan tatapan menantang Jims.
Jims beralih menoleh dan menatap dalam Syakira, “Kalian memiliki seorang putri yang cantik. Sangat di sayangkan jika gadis cantik sepertinya mendapatkan teman hidup yang salah.”
Sasmita beranjak dari duduknya, wanita dengan 1 anak itu berdiri tepat di depan Jims. Menghalangi pandangan Jims yang terus memperhatikan Syakira.
“Masa depan putri ku masih panjang, dia gak akan buru buru menikah! Masih banyak yang bisa ia lakukan di masa mudanya! Dan aku pasti kan! Putri ku akan menikah pada waktu yang tepat. Dengan pria yang tepat! Pria yang akan membuat putri ku terus merasa bahagia seumur hidupnya!” seru Sasmita dengan lantang, gak bisa lagi membendung rasa kesalnya pada Jims.
Syakira dan Bayu, ke duanya kompak menoleh ke arah Sasmita yang baru aja berseru dengan lantang.
Syakira dengan kerutan di kening, “Mama kenapa, pa? Apa yang sebenarnya teman papa omongin sama mama?” tanya Syakira ingin tahu.
Bayu mencengkram lembut lengan Syakira, dengan tatapan meyakinkan, “Biar papa melihatnya.”
“Kira ikut, pah!”
Bayu menggeleng, “Kamu kembali aja ke teman teman mu! Gak enak jika kamu harus mengabaikan kehadiran mereka, sayang!”
“Gak, mereka gak akan mempermasalahkan ini, pah! Teman Kira semuanya pengertian!” Syakira tetap dengan pendiriannya, ingin mendampingi sang ayah. Menghampiri sang ibu dan teman lama ayahnya itu.
Bayu menghembuskan nafasnya dengan kasar, “Baik lah jika kamu memaksa! Tapi papa minta, kamu diam! Jangan banyak bicara!” peringat Bayu.
“Memang kenapa kalo Kira ikut bicara? Masa saat di tanya, Kira hanya diam aja! Lagi pula, pria itu siapa pah?” tanya Syakira, mengikuti langkah sang ayah menghampiri Sasmita dan Jims.
“Dia itu sahabat kecil papa, kami sudah seperti saudara, sayang. Tapi sekarang, pria itu menganggap papa ini seolah musuhnya.” terang Bayu, membuat Syakira bingung.
Syakira mengerutkan keningnya dalam, menggaruk kepalanya yang gak gatal.
“Maksud papa gimana? Kenapa dia memusuhi, papa? Papa salah apa sama dia?” cerocos Syakira.
Belum Bayu menjawab, Syakira kembali berbicara bak petasan banting.
“Pah, Kira seperti pernah melihatnya beberapa hari yang lalu. Tapi Kira lupa, pernah melihatnya di mana!” terang Syakira, membuat Bayu menoleh ke arah Syakira.
Bayu menghentikan langkahnya, di ikuti dengan Syakira yang menghentikan langkahnya.
“Kamu melihatnya? Kapan? Di mana?” tanya Bayu dengan tatapan penuh tanya.
“Kan tadi Kira udah bilang lupa, pah!” cicit Syakira dengan polosnya.
Jims beranjak dari duduknya. Usai melihat Syakira dan Bayu yang melangkah ke arah ke duanya.
“Nyonya Sasmita, anda akan menyesal tidak mempercayai perkataan saya!” ujar Jims dengan seringai di bibirnya.
“Aku, Sasmita. Istri dari Bayu. Jelas sangat mengenal suami ku, dan aku percaya dengan apa yang ia katakan. Dan anda, anda hanya bicara omong kosong!” Sasmita mengacungkan jari telunjuk ke wajah Jims.
Jims menatap tajam Sasmita, lalu berbisik di telinga Sasmita, “Bagaimana jika anda melihat kehancuran yang di alami Reina, terjadi pada putri anda!”
Bersambung…