Maira dan harun adalah sepasang suami istri yg tak kunjung memiliki keturunan ,konflik mulai terjadi setelah kehadiran orang ketiga,ahirnya maira dan harun berpisah
lima tahun kemudian mereka bertemu kembali dengan kebetulan yg tak tertuga.
Akan kah mereka bersatu kembali,atau tetap memilih jalan mereka masing2?? yuk,,ikuti perjalanan dan lika -liku kisah maira dan harun dalam mencari kebahagian mereka...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon minie MIRROR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33 mereka adalah orang yg punya hutang padamu
Harun tiba pukul 6sore.ia lekas menghubungi maira,mengatakan kalau dirinya akan menemui pujaan hatinya setelah nanti mampir ke kantor karna akan mengurus sesuatu.
Pukul 9 harun tiba di rumah maira,ia sudah segar dg penampilan nya yg santai.
ia sempat membersihkan diri terlebih dahulu ,karna ia memilki ruangan pribadi untuk istirahat di kantor. lengkap dg kamar ,kamar mandi dan baju2 gantinya,ia biasa melakukan seperti itu. Untuk kebutuhan bila suatu saat lembur sampai larut dan terpaksa beristirahat di kantor.
Memang tak sebesar di kantor pusat,hanya beberapa pakaian santai dan beberapa setelan formal saja.
Ia memasuki pelataran perumahan maira yg sebelum nya sudah mendapat ijin dari satpam komplek karna maira sudah melapor akan kedatangan tamu.
Harun sampai di depan rumah yg tak begitu luas itu,tidak seperti cluster tempat nya yg cukup besar dan berlantai dua ,tapi itu cukup nyaman bagi maira untuk di tempati.
Harun keluar dari mobil,hendak menekan bell pintu.tapi belum juga di tekan penghuni rumah sudah duluan membuka pintu.
rupanya maira sangat tidak sabar ingin bertemu dg harun,jadi yg ia lakukan adalah selalu mengecek hordeng jendela rumah nya.
Jadi saat harun mematikan mesin mobil nya,maira buru2 berlari dari kamarnya untuk membuka pintu rumahnya.
harun tertegun..rupanya maira mempersiapkan pertemuan ini dg sangat serius,ia mengenakan pakaian yg amat cantik dan elegan di padu dg riasan yg natural tapi memancarkan kecantikan yg luar biasa di mata harun.
Harun masih tertegun
"mas.." suara sapaan maira membuyarkan ke terpanaan nya terhadap maira
"sayang..kamu cantik banget.." pipi maira langsung merona dg pujian harun,merah di pipi nya menambah kesan cantik yg terukir di wajah nya.
Maira tersenyum simpul,senyuman nya memabuk kan harun .tak tau saja bagaimana harun menahan hasrat yg membuncah dalam dirinya.
Maira menundukan pandangan nya,saking malunya karena harun terus memandanginya tampa berkedip.
maira menutupi wajah nya dg telapak tangan,debaran di dada nya sudah tak beraturan.
"mas..jangan pandangi terus kaya gitu..aku malu," maira terus meletakan kedua telapak tangan nya di wajah.
Harun begitu takjub dan terpesona.ia masih melongo di depan pintu,memandang penuh kagum pada maira.
betapa cantik nya kekasih hatinya itu,harun bergerak perlahan .melangkah maju mendekati maira yg masih menundukan kepala nya,tangan harun terulur mengangkat dagu maira.
Tanganya menyusup di antara sela2 rambut maira,menarik wajah maira lembut.
harun menyatukan bibir nya dan bibir maira lembut ,maira memejamkan matanya.membalas lumatan yg di berikan harun,ia sedikit membuka mulut nya.
Harun menyusup kan lidah nya bermain lincah disana,nafas mereka
mulai tak teratur,mereka terengah2 mengambil jeda sejenak dan melanjutkan nya lagi.
Tangan maira mencengkram kuat ujung kaos harun,meremas rambut bagian belakang harun.
Harun mengangkat tubuh maira,menggendong nya ala bridal styl. Menjatuhkan dengan lembut ke atas sofa ruang tamu.
Mereka masih berpagutan dan semakin panas ,tangan harun mulai nakal dan merambat ke dada maira meremas nya
"aaah mas..." maira mendesah,dan membuat harun semakin liar,tanganya apik membuka kancing maira satu per satu.
"mas...!" maira membuka matanya, mendorong pelan kepala harun.mereka tertegun , Maira menggelengkan kepalanya.
Ia berkaca2 dan meremas pakaian bagian dadanya sendiri .harun memeluk erat tubuh maira,membenamkan kepala maira kedalam dadanya.
Maira meleleh kan air matanya..
"maaf kan mas sayang.." harun mendekat kan wajah nya ke wajah maira,mencium kening nya lembut. Maira masih meneteskan air matanya,harun mengusap nya lembut.
Ia menutup kembali kancing maira satu persatu,membereskan anakan rambut maira yg berantakan.menyelipkan ya di antara daun telinga maira..
"maaf mas,aku tidak ingin melewati batas .." maira masih melelehkan air matanya
"mas yg seharusnya minta maaf karna terlalu bersemangat..maaf kan mas sayang," maira menggelengkan kepalanya , mereka kemudian berpelukan kembali.
"mas harus segera menghalalkan mu kembali sayang.segera," harun berbisik lembut di telinga maira.
Maira mengangguk cepat,membalas pelukan harun dg erat.
"aku mencintai mu mas.." maira tersenyum bahagia
"mas juga sangat mencintaimu sayang." harun semakin meng eratkan pelukanya.
Hari semakin larut,harun berpamitan untuk pulang ia takut khilaf lagi .pesona mairai tak mampu di tolak olehnya.
juga karna besok pagi mereka akan melakukan perjalanan untuk menemui kedua orang tua maira.
\=\=\=
Harun dan maira melakukan perjalanan pukul 8 pagi,mereka sudah sampai di ibu kota saat waktu suda siang.harun membawa pak toto sopir nya dari kantor cabang.
"sayang.." maira menoleh,dari tadi dirinya sibuk berbalas pesan dg mbak irma
"ada apa mas?" maira menjawab singkat menoleh sekilas lalu kembali fokus ke hapenya.
" lapar nggak sayang? Kita mampir dulu ya ke restoran ,? sebelum pulang ke rumah mu." maira hanya menoleh lagi dan mengangguk
"dan ada seseorang yg ingin menemui kita. Maksud mas kamu." kali ini ia membenarkan posisi duduk nya menghadap harun.maira memegang tangan harun dan tersenyum
"siapa..?" ia penasaran
"mereka adalah orang yg punya hutang padamu.." maira mengerut kan dahinya,seingat nya di kota ini tidak pernah berurusan dg hal hutang piutang.
Harun mengelus kepala maira dan tertawa kecil.
"nanti kamu akan tau sendiri sayang.." harun mengerti dg raut kebingungan maira. harun kembali mengusap kepala maira dan tersenyum.
"baiklah.." maira kembali dg posisi semula menyender pada bahu harun dan kepalanya menunduk pada hape nya,ia masih sibuk berbalas pesan dg mbak irma dan rara untuk urusan katering yg di jadwalkan minggu depan.
Mereka sampai di sebuah pelataran kafe yg cukup mewah.mobil di parkirkan dan pak toto juga ikut keluar karena sama2 lapar,tapi pak toto memilih warung makan yg lebih sederhana di seberang jalan.dirinya hanya di sodorkan 2 lembar uang pecahan 50 ribu an.
harun sebenarnya menawarkan untuk makan bersama,tapi pak toto menolak.dg alasan nanti makanan nya tak sesuai selera karna makanan orang kota. Padahal ia segan dg atasanya itu,pak toto tahu diri.
Maira dan harun masuk ke kafe, baru beberapa langkah mereka memasuki kafe.maira menghentikan langkah nya,ia tertegun memandang di ujung
ruangan melihat seseorang.
Tanganya secara spontan meraih tangan harun,menggenggam dg erat tangan harun.
"kamu itu hanya perempuan tak berguna,sudah miskin tak berpendidikan ,tidak subur pula..! - siap di madu atau tinggalkan harun..!" bayangan ucapan yg menyakitkan itu muncul dalam pikiran maira.ia tampa sadar meneteskan air matanya,betapa kejamnya mertuanya itu.
Harun mengusap air mata maira,merengkuh tubuh maira dari samping dan menuntun nya ke arah dua wanita yg tengah berdiri karena melihat kedatangan harun dan maira.
"maaf kan mamah mai..maafkan atas segala kesalahan mamah." ya -itu adalah orang tua harun,mantan mertuanya dan diana mantan adik iparnya.
mamah memeluk maira menangis sesenggukan ,sampai2 pengunjung kafe lainya menoleh pada mereka.
"sudah mah..malu.." diana mengingatkan karena melihat sekitar saling berbisik dan memandang.
Maira masih mematung ,dan air matanya masih terus menetes.
"maaf kan atas kesalahan mamah mai.." mamah pun masih terus mengucapkan maaf dan menangis penuh penyesalan.
