NovelToon NovelToon
Anak Rahasia Sang Ceo

Anak Rahasia Sang Ceo

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Lari Saat Hamil
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Fafacho

Follow IG=> Fafacho88


Gibran Montana Sinaga harus mengalami penyesalan yang teramat sangat menyiksa dirinya. Penyesalan yang membuat hidupnya tak berarti lagi setelah kepergian perempuan yang telah ia jadikan budak dalam hidupnya, perempuan itu pergi membawa anaknya membuat dirinya cukup menderita..

Lima tahun kemudian ia melihat seorang perempuan yang begitu mirip dengan istrinya membuatnya begitu penasaran apakah itu istrinya atau bukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fafacho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 20

Semigu sudah berlalu semenjak Naina menghilang tak ada kabar, pencarian Gibran juga masih berlanjut bahkan Khalif juga ikut mencari Naina. Khalif merasa teramat sangat bersalah karena dirinya Naina entah kemana sekarang dia yang lemah tak bisa melawan para anak buah Gibran waktu itu membuat Naina menghilang tak jelas kabarnya.

“darimana kau?” tanya Gibran yang akan keluar dari rumahnya berpapasan dengan Khalif yang akan masuk kedalam rumah. Gibran yang seminggu ini tinggal di rumah papanya karena merasa kesepian dirumahnya yang kosong.

Khalif malas untuk menanggapi sepupunya itu, ia berniat melewati Gibran begitu saja tapi tangan Gibran menahan lengannya cukup kencang.

“Kau pikir saja sendiri aku darimana” tukas Khalif yang masih cukup marah dengan perlakuan Gibran pada Naina.

Gibran melepaskan lengan Khalif,

“Jangan sok perhatian pada istriku, kau tidak ingat Naina istriku” sinis Gibran terhadap Khalif.

“Istri? Yakin dia kau anggap istri bukan babumu” cibir Khalif.

“Kenapa diam, ucapanku benarkan? Kalau aku yang menemukan Naina duluan..akan aku nikahi dia dan aku bawa lari darimu” lanjut Khalif mengancam Gibran.

“Berani sekali kau, dia masih istriku Khalif” ucap Gibran sambil mencengkram kerah baju Khalif.

“Kalian berdua ini apa-apaan, bisa tidak kalian tidak bertengkar seperti ini” suara bariton Alfred membuat Gibran langsung melepaskan cengkeramannya pada Khalif.

Dua pria itu saling diam saat langkah Alfred semakin mendekat,

“bagaimana Khalif sudah ada kabar dari Naina?” tanya Alfred.

“belum Om” jawab Khalif.

“Kau Sendiri Gibran, sudah ada kabar” tanya Alfred beralih pada Gibran.

“Belum juga” jawab Gibran singkat. “Aku keluar dulu” ucap Gibran pamit pergi dan sekilas dia menatap Khalif begitu juga dengan Khalif.

Baru saja Gibran melangkah dering ponsel di saku celananya menghentikan langkahnya barusan. Ia langsung mengangkat panggilan itu.

“Ya bagaimana?” jawabnya saat mengangkat panggilan tersebut.

“Apa kau sudah menemukan Naina? Dimana? Baik-baik, aku ke rumah sakit sekarang” Gibran langsung buru-buru memasukkan kembali ponselnya ke saku celananya.

“Ada apa Gibran? Naina sudah ketemu?” Khalif langsung mendekati Gibran saat dia tak sengaja mendengar hal itu.

“Naina sudah ketemu pa, sekarang dia ada dirumah sakit” tukas Gibran pada sang papa mengabaikan Khalif yang bertanya padanya.

“kau serius Gibran, kalau begitu ayo kita semua kesana melihat Naina” ucap Alfred.

“Ayo Om, kita kesana” sahut Khalif. Mereka bertiga langsung bergegas berjalan keluar menuju mobil mereka yang terparkir dihalaman depan.

................................

Seorang yang pernah melalui masa menyakitkan pasti akan menemukan kebahagian di waktunya yang lain. Bahkan terkadang orang yang tersakiti akan kembali menemukan hidup baru yang membahagiakan melalui perantara orang yang tulus memberikannya.

Naina saat ini tengah berada di dalam pesawat, dia tampak gugup dan gelisah sedari tadi terus-terusan memegangi perutnya dan juga sesekali dia melihat melalui jendela pesat yang berada di sebelahnya. Keringat dingin tampak begitu jelas di dahinya.

Ini pengalaman pertamanya naik pesawat apalagi ini perjalanan jauh pertama yang bakal ia tempuh.

“yaallah selalu jaga hamba dimanapun hamba berpijak nantinya” doanya penuh harap di dalam hati.

“Kenapa keringatmu bercucuran begini, padahal ini cukup dingin” ucap Mark yang tiba-tiba saja duduk di sebelah Naina sambil mengusap keringat Naina dengan sapu tangannya. Naina langsung menoleh melihat kearah Mark.

“Aku takut kak, ini pertama kalinya aku naik pesawat dan keluar Negeri” jawab Naina menyebut Mark sebagi Kak. Yup semenjak dia menerima identitas dari Mark mereka berdua sepakat untuk mendalami peran mereka sebagai adik kakak. Sehingga Mark menyuruh Naina memanggilnya kak.

Dan benar, Naina dan juga Mark beserta ibunya saat ini tengah dalam perjalanan ke Jerman untuk menyusul ayah dari Mark dan sekaligus menemui seorang terapis untuk mama Mark. Papa dari Mark sudah mengetahui soal Naina makanya ia menyuruh Mark untuk membawa Naina menemui dirinya agar dia tahu siapa yang bakal menggantikan posisi anak perempuannya.

“Tidak usah takut, naik pesawat seperti naik mobil. Dan kalau kau takut bertemu papaku, dia bukan orang jahat dia orang baik” pungkas Mark sambil melihat kearah Naina.

“Tapi bagaimana kalau papanya kak Mark tidak mengizinkanku memakai nama Michel, apa aku memakai nama Naina saja kan mama kak Mark akan menjalani terapi disana pasti dia tidak akan menganggap ku Michel lagi”

“Dia pasti mengijinkannya, dia sangat ingin punya anak perempuan lain. Jadi tidak usah Khawatir dan tinggalkan nama Naina sebagai masa lalumu. Dia sudah mati, dirimu sekarang Michel bukan Naina lagi. Bukannya itu yang kamu inginkan, dan mulai hari ini serta sampai akhir hayatmu kau Michel Nai bukan Naina seorang OG lagi. Tapi Michel anak dari seorang insinyur Mahendra pemilik Grup Rahen.” Mark memegang bahu Naina seakan membuat perempuan itu untuk yakin dan melangkah kedepan bukan menengok ke masa lalu. Entah mengapa ia merasa simpati saja dengan perempuan di depannya saat ini. dan entah mengapa dia begitu menginginkan Naina memakai nama adik tersayangnya.

Naina menunduk sedih, dia sedikit terharu karena bertemu dengan orang yang belum lama ia temui tapi sudah sebaik ini.

“Jangan pernah menunduk atau meneteskan air mata Naina, adikku Michel tidak pernah terlihat lemah. Dia orang yang kuat, karena kau sekarang penggantinya maka mulai saat ini berusahalah untuk menjadi kuat jangan mudah untuk menangis atau tersentuh” tukas Mark saat melihat Naina tampak sedih dan menitihkan air matanya.

“Ba..baik kak” Naina menghapus air matanya sendiri, Mark hanya melihat saja.

“Tapi sekarang aku hamil, lalu bagaimana dengan anakku nanti. Kalian tidak akan memisahkanku dengan anakku kan?”

“Tidak, pikiran macam apa itu. untuk apa kita memisahkan kau dan anakmu. Soal anakmu nanti kita besarkan saja”

“Kak Mark yakin kan? dan kakak yakin juga kan kalau suamiku tidak akan pernah menemukan kita”

“Aku pastikan itu, mereka tidak akan menemukanmu. Karena mulai hari ini mereka akan mengira kau sudah tiada.”

Naina menatap Mark antara percaya dan tak percaya. Tapi dilihat dari tatapan serius pria itu, dia memang benar-benar seperti tidak berbohong.

...................................

“Dimana istriku Nino? Kenapa kau menyuruh kita kesini” ucap Gibran pada seorang pria yang dia panggil Nino. Ia menatap sekeliling yeng terlihat sepi dan didepannya sebuah ruangan dengan tulisan kamar Jenasah.

Nino bingung harus menjawab apa, dia sesekali menunduk dan berusaha memberanikan diri untuk menatap Gibran.

“Dimana Naina? Kenapa kau mengajak kita kemari” tanya Khalif yang sama bingungnya dengan Gibran.

“Gibran, istrimu ada di dalam” tunjuk Nino pada kamar Jenasah.

“Kau gila? Jangan bercanda. Kenapa juga Naina ada disitu” pungkas Gibran.

“Cepat katakan dimana istriku” tukas Gibran mencengkram bahu Nino.

“Sudah aku katakan, istrimu ada di dalam. Dia..dia sudah tewas” jawab Nino sambil terbata menyampaikannya.

“Nggak Mungkin” seru Khalif dan langsung masuk kedalam begitu juga Alfred yang menyusul. Gibran melepas lemah tangannya dari bahu Nino menatap tak percaya orang suruhannya tersebut. Dia langsung menyusul sepupu dan papanya yang masuk kedalam ruangan tersebut.

Didalam ternyata sudah ada dokter yang menunggu mereka bertiga untuk menyampaikan hasil autopsinya.

Gibran langsung mendahului Khalif yang akan membuka penutup kainnya, dia membuka kain putih itu dan begitu syok saat melihat wajah yang sudah tak bisa dikenali karena hancur seperti tergores-gores.

“nggak..ini bukan Naina. Ini nggak mungkin” ucap Gibran dan juga Khalif.

Alfred yang melihat itu cukup syok karena wajah menantunya yang sudah tak bisa di kenali dan rusak.

“Ini tidak mungkin Naina kan dokter?” tanya Alfred curiga.

“Ini memang saudari Naina tuan, ini hasil autopsinya” ucap dokter tersebut dan menyerahkan hasil autopsi pada Alfred.

Alfred kemudian melihat dua map tersebut tapi sebelum ia membacanya Gibran sudah lebih dulu mengambil dari tangannya.

Gibran membaca isi laporan itu begitu juga Khalif yang mendekat untuk melihat soal laporan tersebut benarkah itu Naina atau bukan.

“Nggak, ini bukan Naina. Siapa kau berani sekali membuat laporan palsu seperti ini” Gibran merasa tak terima dan membanting itu ke lantai. Dia kembali mendekati jenazah yang teridentifikasi sebagai Naina tersebut.

“Ini bukan kamu kan, Aku yakin ini bukan Naina” ucap Gibran dan akan memegang tangan dari Jenazah tersebut.

“Aku juga tidak yakin ini Naina, kau bohongkan dokter” tukas Khalif sambil mengambil hasil map yang berisi hasil laporan itu.

“Saya tidak bohong tuan-tuan, ini memang saudari Naina untuk apa saya bohong malah merusak reputasi saya sebagai seorang dokter”

“Oke, kalau begitu dari hasil autopsimu bagaimana kondisi perempuan ini” ucap Gibran dan langsung menatap dokter tersebut saat dia mengingat sesuatu soal Naina.

“Dia sedang hamil tiga minggu, luka-luka yang ada di wajahnya karena gigitan-gigitan dari ikan-ikan yang ada di lautan karena dia ditemukan di bawah dermaga” jelas dokter tersebut.

Mendengar itu mata Gibran melebar, tubuhnya serasa lemas mendengarnya karena memang benar Naina tengah hamil.

Alfred yang baru mendengar kenyataan kalau menantunya itu tengah hamil juga tampak syok, calon penerus keluarganya juga telah tiada.

“Ini semua gara-gara kau Gibran, ini salahmu Gibran. Aku akan menghabisimu” Khalif langsung murka matanya berkaca-kaca menyerang Gibran begitu saja hingga pria itu tersungkur ke lantai.

“Kau penyebab Naina tewas, kau pembunuh Gibran” lagi Khalif memukul Gibran, bahkan dia naik ketubuh Gibran sambil tak henti memukuli wajah sepupunya tersebut.

Alfred dan dokter itu berusaha memisahkan Khalif dan juga Gibran yang akan saling pukul lagi.

“Khalif Gibran, ini bukan saatnya untuk saling menyalahkan. Kita urus administrasi kepulangan Naina dulu. tidak ada gunanya kalian bertengkar seperti ini” lerai Alfred memegangi anaknya dan Khalif dipegangi dokter pria berkacamata itu.

“Nggak pa, aku yakin itu bukan Naina pa. Aku yakin itu bukan dia pa. Anakku kenapa dia ajak juga..kenapa pah” Gibran yang dipegangi papanya terduduk lemas sambil menitihkan air matanya. Entah mengapa sakit sekali hatinya dengan kenyataan ini.

“Ini nggak benar kan, ini nggak mungkin kan.” raung Gibran merasa begitu tak percaya akan semua ini.

°°°

T.B.C

1
安呢
Luar biasa
Borahe 🍉🧡
Erlan adik tirinya Gibran yah?
Borahe 🍉🧡
Nanda cewe apa Cowo thor? kok manggil Om nmnya kek nama cewek
Borahe 🍉🧡
makanya kalau mau dapat anak, sayangi juga Ibunya. bru tau rasakan kamu kehilangan keduanya
Borahe 🍉🧡
lah sdh tau egois. masih dipertahankan
Julia Juliawati
Luar biasa
Julia Juliawati
bagus khalif. biar nyesel. klo bisa bercerai aj biat tau rasa tu kutukupret gibran
Julia Juliawati
hamidun mgkn
Julia Juliawati
laki2 durjana km gibran
Firgi Septia
perempuan egois kentara perempuan yg TDK baik laki2 nya bodoh TDK bijak
Firgi Septia
dasar suami kejam TDK punya perasaan ajak nikah pacar padahal istri sdh ada 😡😡
gah ara
bangunin singa tidur anda paaakkkkk
Suriani Lahusi Lajahiti
Luar biasa
Datu Zahra
ini mark dokter macam apa sih..? emosian kalau urusan naina. Udah tau pasien hilang ingatan. Dokter gila
Datu Zahra
Kasihan Alisha, dia dulu juga enggak salah² amat. Tega bener semua jadi pada jahat sama dia dan anaknya
Datu Zahra
Mark dokter macam apa, inget sumpah dokter. Mengabaikan pasien cuma karena urusan pribadi
Datu Zahra
Mantan pacarnya Gibran, Alisya
Datu Zahra
Nangis mulu setiap baca dibeberapa part, kaya ikut ngerasa sakitnya
Datu Zahra
punya pacar nikahin orang lain, maksa tapi diperlakukan enggak manusiawi. Dasar lelaki gila
maria handayani
/Shy/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!