LILIANA CALISTA BRIAR EDWARDES,atau biasa di panggil lili.Anak yang tidak mendapatkan perhatian dari daddynya semenjak dia lahir. Daddynya juga telah menikah dengan seorang wanita karena kesalah pahaman.
Hingga tumbuh besar lili dia asuh oleh mbak sinta,lili juga sering berusaha mendapatkan perhatian dari daddynya tapi sayangnya sang daddy mengabaikannya malah memanjakan adik tirinya membuat lili membenci daddnya.
Suata saat lili mencari tentang mommynya dan mencari tau kenapa ayahnya sangat benci dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana lili
"LILI DI MANA KAMU ANAK KURANG AJAR."Teriak zavier memasuki mansion dengan suara menggema.
Zavier melangkahkan kakinya menuju paviliun tempat di mana lili berada,dengan tatapan tajam serta tangan yang mengepal.para pelayan melihat majikannya merasa takut dengan amukannya.
Sementara lili yang mendengar daddynya nampak,biasa-biasa saja seolah tidak terjadi apa-apa.Lili tetap menyelesaikan makan siangnya terlebih dahulu,tanpa memperdulikan suara daddynya yang terus teriak gak jelas menurutnya.
"Lili keluar kamu anak sialan!"bentak zavier dari luar sambil menggedor pintu dengan sangat keras hingga pintu pavilun hampir roboh akibat ulahnya.
Lili yang telah menyelesaikan makannya,beranjak keluar menemui zavier.Membuka pintu,terlihat raut wajah zavier matanya melotot serta rahangnya mengetat."Ada apa?"tanya lili menatap datar zavier.
Plak..satu tamparan mengenai wajah mulus lili,dan pelakunya siapa lagi kalau bukan daddynya sendiri.
"Anak kurang ajar kamu,beraninya kamu lukai cindy."ucap zavier dengan hidung yang kambang-kempis.
Sementara lili,hanya tersenyum miring.Tidak ada nampak rasa sakit yang dia alami,seolah sudah tahu apa yang akan terjadi.
"Daddy gak tanya aku,apa yang cindy lakukan kepada aku hingga aku buat dia celaka."ucap lili menatap datar zavier.
"Sudah berapa kali saya katakan,saya bukan daddy kamu anak sialan!"bentak zavier.
Lili mendengar ucapan zavier,diam-diam mengepalkan tangannya berusaha menahan diri.
"Daddy,lili ini ada daddy.Daddy harus percaya dengan lili."ucap lili berusaha membuka mata zavier agar dia tidak di campakan,lili juga ingin merasakan kasih sayang.
"Dengarkan saya baik-baik,saya katakan sekali lagi.Saya bukan daddy kamu,kamu lahir dari seorang wanita jalang yang sudah di gilir oleh banyak pria."ucap zavier penuh tekanan.
"MOMMY SAYA BUKAN JALANG BRENGSEK."murka lili yang tidak suka mommynya di hinda.
Bugh..zavier langsung menendang lili hingga dia tersungkar ke lantai.Kemudian zavier menarik paksa lili dengan kasar membawanya menuju gudang,tampat penyiksaan yang biasa dia lakukan kepada lili.
Sesampai di gudang lili di hempaskan ke dalam gudang,mengambil cambuk lalu mencambuk lili secara brutal tanpa ampun.
"Dasar anak sialan"
"Pembawa sial"
"Mati saja kau"
"Anak kurang ajar"
Ckasss..
Ckasss..
Ckasss..
Ckasss..
Lili hanya memejamkan mata,menahan rasa sakit yang terulang kembali.sekuat tenaga dia menahannya,hanya air matanya terus mengalir tak bisa dia hentikan.
Lili mengapalkan tangannya,ucapan daddynya pertanda tidak ada lagi harapan daddynya sayang kepadanya.Rencana yang dia buat harus dia laksanakan segera.
Brughhh..lili terjatuh dan tidak sadarkan diri.Zavier yang melihat lili menghentikan cambukannya.
Dengan nafas yang ngos-ngosan zavier menatap tubuh lili yang sudah ambruk.Zavier kembali menyimpan cambukannya ke tempat biasa yang dia tempati,kemudian meninggalkan lili di dalam gudang dengan sendiri,tak lupa dia mengunci gudang agar sinta tak membantunya.
"Dia pantas mendepatkan hukuman ini."ucap zavier dalam hati setelah mengkunci gudang.
••••
Setelah kepergian zavier,lili mulai membuka mata secara perlahan.Lili hanya pura-pura pingsan,agar zavier menghentikan cambukannya.Dengan pingsannya lili,zavier memberhentikan cambukannya.
Lili menatap langit-langit gudang yang sudah tua,terlihat plafonnya mulai rusak serta di lapisi debu yang sudah sangat tebal.
"Apa aku gak bisa merasakan kasih sayang seorang ayah.."lirih lili,hingga setetes air matanya keluar.
Beberapa saat lili merenung di dalam gudang,lili mulai bangkit.Dia akan menjalankan rencananya yang sudah dia sudah susun sejak lama.
Lili berjalan dengan tertatih,sakit di punggungnya masih nyeri.Dia mengeluarkan kunci yang ada di kantong celananya,kunci duplikan gudang yang sudah dia ambil sebelumnya,sebab lili tahu pasti dia akan mendapat hukuman.
Setelah pintu gudang terbuka,lili melihat keluar terlihat sangat sunyi.Lili pun keluar dari gudang tua,menuju paviliun dengan langkah tertatih.
"Lili."panggil rika dan sinta yang menghampiri lili,sinta dan rika yang mendapat kabar dari pelayang lainnya perihal lili kembali di siksa,langsung saja mereka berdua meninggalkan pekerjaan dan menemui lili.
Lili yang mengenal suara tersebut langsung menghentikan langkahnya.Lalu menoleh kebelakang,terlihat sinta dan rika menghampirinya lalu memeluknya.
"Lili,maafkan ibu nak."ucap sinta terdengar terisak dalam pelukan lili.
"Kakak,juga minta maaf li.Kakak gak bisa bantu kamu."ucap rika.
"Kalian gak usah minta maaf,lebih baik sekarang kita ke paviliun ada hal penting yang harus lili katakan."ucap lili terdengar serius.
Wanita berbeda umur itu,melepaskan pelukannya lalu menatap lili.
"Kamu mau bicara apa nak?"tanya sinta.
"Kelihatannya serius banget."sahut rika.
"Lebih baik sekarang kita ke paviliun dulu,agar lili leluasa ceritanya."ucap lili.
Sinta dan rika saling pandang,lalu mengangguk.Mereka bertiga menuju ke paviliun.Hingga beberapa langkah,mereka telah sampai.Lili langsung menyuruh mereka masuk,lalu lili mengunci pintu terlebih dahulu.
"Apa yang ingin kamu bicarakan li?"tanya sinta menatap lili dengan serius.
"Aku ingin keluar dari mansion neraka ini."jawab lili dengan serius.
Tentu ucapan lili membuat rika dan sinta terkejut,mendengarnya.
"Kita mau pindah ke mana dek?"tanya rika.
"Kak rika tenang saja,aku sudah siapkan tempat tinggal kita yang aman."jawab lili,lalu menoleh pada sinta."Bagaiamana bu,apa ibu setuju dengan keputusanku?''tanya lili.
Sinta terdiam,menatap lili dengan seksama.Di satu sisi dia bahagia lili lepas dari zavier,tetapi di sisi lain takut zavier mencelakai keluarganya yang ada di kampung.
"Ibu tenang saja,keluar ibu dan kak rika tetap aman di kampung.Jadi ibu tak perlu khawatirkan itu."ungkap lili yang peham dengan isi pikiran sinta.
"Kamu serius dek?"tanya rika.
Lili mengangguk,lalu berkata."Iya kak,semua lili sudah urus."
"Kamu dapat uang dari mana untuk beli rumah li dan bagaiamana kamu mengatasinya semua?"tanya sinta dengan serius.
"Lili kerja bu,nanti lili jelaskan kepada ibu dan kak rika tentang kerja lili hingga bisa dapat uang dengan mudah.Sekarang lili hanya minta persetujuan kak rika dan ibu untuk ikut pindah dengan lili.Lili sudah capek bu,hampir setiap hari lili di hukum mereka.Lili capek,lili bertahan karena ingin mendapatkan kasih sayang dari daddy.Tapi apa..melirik lili pun dia gak pernah.Dia hanya dekat dengan lili jika oma dan opa datang bu kak hiks hiksss."ungkap lili dengan terisak,selama ini dia bertahan sebab menunggu daddynya berubah.Tetapi hanya siksaan yang dia dapat.
Rika dan sinta langsung memeluk lili,paham dengan perasaan lili.Mereka berpelukan dan isak tangis terdengar.
"Ibu akan ikut kamu nak,kemana pun kamu pergi.Ibu juga gak tega kamu sering di siksa oleh mereka."ucap sinta dalam pelukannya.
"Iya dek,kak rika juga akan ikut dengan kamu."sahut rika.
"Terima kasih,kalian masih ingin bersama dengan lili."lirih lili.
Mereka bertiga saling senyum,kemudian rika dan sinta membantu mengobati luka lili yang ada di punggung lili.