King Jayden Wiratama, seorang mafia berdarah dingin yang memiliki wajah tampan bak malaikat. Namun, di balik ketampanan nya itu tersimpan sesuatu yang tak di ketahui orang.
Ayyara Marshka Anggita, seorang gadis yang tak sengaja masuk dan terjebak dalam kehidupan seorang Jayden, membuat nyawa nya terancam bahaya karena musuh menjadikan Ayyara sebagai target untuk membalaskan dendam pada Jayden.
Bisakah Jayden melindungi gadis yang dia cintai itu dengan aman?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 - Om Jayden
Ayyara meringis, bagian bawahnya benar-benar terasa sakit. Dia berjalan pelan sambil berpegangan ke tembok agar dia tidak terjatuh, tapi keseimbangan nya benar-benar tidak bisa di andalkan. Dia malah jatuh.
"Aaasshhhh.." Ayyara meringis, dia merasakan kaki nya sakit. Jayden yang baru kembali masuk ke kamar setelah berbincang dengan Jack langsung berlari mendekati Ayyara.
"Kau kenapa?"
"Apa mata Om siwer? Rabun? Aku jatuh ini." Ketus Ayyara, membuat Jayden tersenyum kecil saat mendengar gadis ini mengomel.
"Salah mu sendiri, kenapa tidak memanggil ku."
"Ckkk, Om pikir aku gadis tidak tahu malu, begitu?" Tanya Ayyara lagi, masih dengan ketus. Jayden menggendong gadis cerewet itu dan mendudukan nya di sisi ranjang. Pria itu mengambil paperbag berisi pakaian milik Ayyara yang baru saja dia pesan.
"Pakai.."
"Terimakasih." Ucap Ayyara, dia mengambil paperbag itu dan bersiap untuk pergi ke ruang ganti, tapi tangan besar Jayden menahan pinggang gadis itu membuat kening Ayyara berkerut heran.
"Kenapa?"
"Pakai pakaian mu disini, girl."
"H-aahh? Jangan gila, Om!"
"Siapa yang gila hmm? Apa kau malu?" Tanya Jayden dengan santai, tak peduli dengan ekspresi Ayyara yang terlihat sudah kesal setengah mati.
"Ya, jelas aku malu, Om."
"Untuk apa malu? Bukankah semalam kita sudah saling melihat tubuh masing-masing?"
"Aisshh, tapi tetap saja aku malu. Aku akan memakai pakaian ku disini, tapi Om keluar." Pinta Ayyara.
"Tidak, memang nya siapa kau? Berani sekali mengusir aku dari kamar ku sendiri."
"Aaaa, bisa-bisa aku gila. Baiklah, aku akan memakai nya disini." Akhirnya, Ayyara kalah. Dia pun membuka bathrobe nya, lalu memakai pakaian nya di depan pria itu. Jayden tersenyum menyeringai, dia melihat banyak sekali tanda kemerahaj di tubuh Ayyara.
'Apa aku sebuas itu semalam? Banyak sekali tanda merah yang aku buat.' Batin Jayden. Hingga akhirnya, Ayyara selesai memakai pakaian nya. Dia pun kembali duduk di samping Jayden dengan kedua tangan yang di sedekapkan di dada.
"Bibir mu kenapa?" Tanya Jayden, saat melihat Ayyara cemberut.
"Kesel."
"Kenapa?"
"Dih, make nanya! Gara-gara Om culik aku kesini, jadinya aku bolos kuliah kemarin!" Ketus Ayyara.
"Memang nya kalau boloes kenapa?"
"Ya gapapa, cuma aku takut di hukum. Soalnya dosen kemarin killer, terus ada tugas yang belum di kumpulin." Jawab Ayyara, dia benar-benar tidak pernah bolos kuliah. Meskipun nakal, tapi untuk masalah pendidikan di mengutamakan nya.
"Katakan saja siapa nama dosen nya."
"Mau Om apain?" Tanya Ayyara, Jayden merogoh ponsel nya. Dia berbalik dan menatap Ayyara dengan tajam.
"E-eehh, Om. Bisa gak sih natap nya gak usah kayak gitu? Nakutin!"
"Mana nomor rekening mu, girl?" Tanya Jayden, dia mengulurkan ponsel miliknya. Dengan senang hati, Ayyara langsung mengetikkan nomor rekening milik nya.
Hanya beberapa detik saja, ponsel nya ikut berbunyi juga. Ayyara mengambil ponsel nya dari dalam tas, lalu membuka notifikasi transfer dari nomor yang tidak di kenal.
"What? Om, ini bercanda kan?"
"Tidak, uang itu untukmu. Terimakasih untuk pengalaman yang tak terlupakan semalam. Meskipun kau harus di paksa dulu." Bisik Jayden membuat bulu kuduk Ayyara meremang seketika.
"T-api ini.."
"Kurang? Biar aku tambahkan."
"Gak usah, ini juga sudah banyak. Terimakasih, Om." Ayyara masih menatap ponsel nya, dua milyar? Sebanyak itu uang yang di berikan oleh Jayden benar-benar angka yang fantastis.
"Kau adalah wanita dengan tarif paling tinggi yang pernah aku sewa."
"Hmm, ya. Aku rasa ada harga ada kualitas. Wanita yang sering Om sewa sudah pada bolong, lah aku? Di bolongin nya sama Om semalam, pertama kali nya." Celetuk Ayyara tanpa malu.
"Jadi, sekarang kau ingin tetap disini bersama ku atau pergi?"
"Aku ingin pergi, tapi ini ku masih sakit." Jawab Ayyara, kali ini wajah nya memerah menahan rasa malu. Inti miliknya memang masih terasa sangat sakit, perih dan ngilu.
"Ya sudah, kau disini saja dulu."
"Baiklah." Jawab Ayyara. Dia kembali memainkan ponsel nya, berbalas pesan dengan teman-teman nya.
"Om.." Panggil Ayyara, Jayden menoleh. Gadis itu memotret dirinya dan mengirim kan foto pria itu pada teman-teman nya.
"Kau memberikan foto ku pada siapa, girl?"
"Sama temen-temen aku, mereka nanyain kenapa aku gak masuk kelas, kemarin sama hari ini." Jawab Ayyara lirih.
"Hmm, jangan di pikirkan. Kau mau makan?"
"Boleh, aku laper." Jawab Ayyara, Jayden pun merogoh kembali ponsel nya dan meminta Jack untuk membawakan nya makanan. Ayyara memperhatikan pria itu dari samping, terlihat sangat tampan. Rahang nya tegas di hiasi bulu-bulu tipis yang menggoda.
'Pantas saja aku merasa geli saat wajah Om-om ini tenggelam di bawah ku, ternyata dia punya bulu-bulu tipis.' Batin Ayyara. Dia asik menatap pria tampan itu hingga tidak menyadari kalau saat ini Jayden juga tengah menatap ke arah nya.
"Kenapa kau menatap ku seperti itu, girl?"
"H-aahhh? E-enggak kok, apa sih kepedean!" Ketus Ayyara tidak mau mengaku, dia memalingkan wajah nya ke samping. Padahal, dia memang sudah ketahuan memperhatikan Jayden.
"Kau punya kekasih, girl?"
"Punya, masa gadis secantik aku jomblo sih." Jawab Ayyara ketus, sebenarnya dia masih malu jika harus bertatapan dengan Jayden.
"Siapa?"
"Kepo." Jawab Ayyara, membuat Jay menghembuskan nafas nya dengan kasar.
Tak lama kemudian, Jack masuk dengan wajah datar nya. Dia meletakan beberapa bungkus makanan dan langsung pergi begitu saja.
"Datar banget ya, itu siapa, Om?"
"Jack, anak buah saya. Kenapa?" Tanya Jayden sambil mengambil makanan nya.
"Datar, tapi ganteng." Jawab Ayyara sambil terkekeh, dia juga ikut membuka bungkusan makanan lalu memakan nya dengan lahap.
Jayden memerhatikan bagaimana cara gadis itu makan, lahap sekali. Tanpa terasa, dia tersenyum manis melihat tingkah gadis cantik nan manis ini. Seperti nya dia menyukai gadis ini, dia tertantang untuk bisa memiliki Ayyara. Selama ini, belum ada wanita yang mampu membuat nya tertarik, tapi Ayyara mampu melakukan nya secara tidak sengaja.
"Hayo lho, ngapain natap aku segitu nya? Aku cantik ya? Iya sih, aku emang cantik dari lahir."
"Hmm, ya kamu memang cantik, Girl." Jawab Jay. Sontak saja, wajah Ayyara merona mendengar pujian yang di lontarkan oleh pria tampan itu. Entahlah, padahal Jay bukanlah pria yang pertama memuji kecantikan nya.
"Ohh ya, siapa nama Om?" Tanya Ayyara, sampai saat ini dia belum mengetahui nama dari pria yang sudah merenggut kesucian nya ini.
"Jayden." Jawab Jay datar. Ayyara mengangguk-anggukan nama nya.
'Nama yang tampan, sesuai dengan orang nya.' Batin Ayyara, dia mesem-mesem. Lalu kembali melanjutkan acara makan nya dengan lahap, meskipun sesekali dia akan curi-curi pandang ke arah Jayden yang makan dengan tenang.
"Ohh, kalo gitu aku manggil nya Om Jay aja kali ya?"
"Apakah aku terlihat setua itu, girl?" Tanya Jayden sambil melirik ke arah Ayyara yang sudah tersenyum kecil.
"Enggak kok, cuma aku pengen nya manggil Om aja. Gapapa kan?"
"Ya, terserah kau saja." Pasrah Jayden, padahal dia paling tidak suka saat ada yang memanggil nya dengan sebutan Om, tapi lagi-lagi dia pasrah saja saat Ayyara yang memanggil nya dengan panggilan Om.
.....
🌻🌻🌻🌻🌻