Terbelenggu Cinta Om Daddy
Dinginnya malam, gak menyurutkan kebahagiaan yang terukir di wajah Syakira. Mendapatkan kejutan terindah di hari bertambahnya usia. Membuatnya seakan mampu menghilangkan rasa kantuknya.
Taman belakang rumah yang biasanya hanya berhiaskan tanaman dengan bunga indah saat bermekaran. Dengan kolam renang yang membentang. Gazebo yang sudah di hias dengan ornamen pesta, sebagai tempat ternyaman untuk beristirahat.
Lampu lampu indah yang menerangi malam, menghiasi pohon mangga di kala lampunya mengerlipkan cahaya terang.
"Selamat ya sayang, putri kecil mama kini sudah menginjak dewasa! Mama do'a kan kamu selalu bahagia di sepanjang hidup mu!" tutur Sasmita, seraya memberikan pelukan hangat pada Syakira.
"Aku akan selalu bahagia, mah! Ada mama, papa, si mbok, para pelayan yang selalu bersama ku. Pasti aku akan selalu merasakan bahagia." seru Syakira, membalas dekapan hangat sang ibu.
'Coba ada Mega, Serli dan Irfan, suasana pesta pasti akan bertambah meriah!' batin Syakira penuh harap.
"Jangan lupa perkenalkan teman pria mu, Kira sama mama! Teman pria yang spesial yang sudah memenangkan hati putri mama!" bisik Sasmita dengan nada menggoda.
Syakira merona, sudah tau pasti arah pembicaraan Sasmita. Tapi belum waktunya mengatakan pada sang ibu, membuatnya menyangkal dari perkataan sang ibu.
Syakira merenggangkan dekapannya dari sang ibu.
"Mama ngomong apa sih! Kira gak ada teman dekat. Semua teman dekat Kira, mama sudah mengenalnya." dusta Syakira.
Sasmita menjawil hidung Syakira, "Gak ada yang bisa kamu rahasiakan dari mama, Kira! Nanti biar mama bantu bicara sama papa ya! Biar hubungan kalian di setujui."
Syakira mengerutkan keningnya, menatap Sasmita penuh tanya, 'Aku gak salah dengar nih! Mama beneran mau bantu aku, bujukin papa buat setuju sama hubungan aku dan Willi?'
Sasmita mencengkram lembut lengan Syakira, "Jangan ragu sama mama sayang! Apa pun akan mama lakukan, demi kebahagiaan mu!"
Bak mendapat angin segar dalam hubungan percintaannya dengan Willi, membuat Syakira tanpa ragu kembali mendekap erat sang ibu dengan tangis yang gak bisa ia bendung lagi.
"Terima kasih, mah! Mama emang yang paling pengertian." Syakira.
"Mama sayang sama kamu, nak! Semoga mama dan papa bisa mengantar mu sampai ke pelaminan." gumam Sasmita dengan persaan sesak.
"Pasti mah, tapi masih lama. Tunggu sampai Kira bisa membuat kalian bangga. Dan masih banyak impian yang ingin Kira gapai."
Dari arah belakang. Bayu melingkarkan ke dua tangannya, membuat Sasmita dan Syakira masuk ke dalam dekapannya.
"Kalian ini, masa di hari bahagia malah menangis. Ini kan malam bertambahnya usia Kira, mah! Jangan lah ada air mata kesedihan, cukup dengan tawa dan air mata kebahagian, mah!" ujar Bayu, membuat Syakira dan Sasmita mendongak ke arahnya.
Sasmita mengerutkan keningnya, menatap Bayu penuh selidik.
"Papa dari mana? Dari tadi mama cariin, gak nemu nemu! Habis dari mana, pah?" cecar Sasmita ingin tau.
"Jelas mama gak nemu, papah! Wong papa ada di depan rumah." Bayu mengusrak puncak kepala Syakira penuh kasih sayang.
"Ihhhsss pah! Rambut Syakira jadi berantakan ihs! Jangan di acak acak!" Syakira ngegas.
'Semoga papa gak mendengar apa yang aku dan mama bicarakan!' batin Syakira, berpura pura bersikap wajar di depan Bayu.
Bayu menepuk lembut pipi Syakira, "Maaf, sayangnya papah! Papa ada kejutan untuk mu, Kira! Semoga kamu menyukainya ya! Tapi sayangnya ..."
Sasmita menyela perkataan Bayu, dengan menarik pergelangan tangan Bayu dari pipi Syakira.
"Pah, ngapain di luar rumah? Apa ada yang sedang papa sembunyikan dari mama dan Kira!" tebak Sasmita dengan tatapan penuh selidik.
Bayu menelan salivanya dengan sulit, mencoba mengalihkan perhatiannya dari Sasmita, 'Insting istri, kuat sekali!'
"Pah! Papa sendiri yang bilang ini malam bahagia Syakira! Jangan ada air mata kesedihan. Lalu apa yang papa sekarang lakukan?" cibir Sasmita, mencubit gemas pinggang sang suami.
"Awwhhh mah, sakit ini!" Bayu menggeliat, menggenggam jemari tangan Sasmita yang merekat pada pingganggnya bak kepiting yang tengah mencapit mangsanya.
Syakira mengerucutkan bibirnya, menatap jengkel mama dan papanya.
"Kok kalian malah jadi bertengkar sih! Ini pertama kalinya loh, Kira lihat mama dan papa gak liet tempat buat berdebat! Di perayaan ulang tahun Kira pula!" protes Syakira dengan nada setengah merajuk.
Dengan lirikan mata, Bayu memberi kode Sasmita untuk melirik Syakira.
Sasmita menumpukan ke dua tangannya pada bahu Syakira.
"Maaf sayang, mama gak bermaksud merusak pesta mu, kalo bukan karena papa. Mama juga gak akan semarah ini, Kira! Mama minta maaf ya, sayang!" jelas Sasmita dengan penuh penyesalan.
Prok prok prok prok.
Suara tepukan tangan dari beberapa orang mencuat dari arah pintu samping yang menghubungkan ke taman belakang, tempat pesta tengah berlangsung.
Seketika wajah sedih berganti senyum di bibir Syakira.
"Kalian datang?" Syakira berlari ke arah para sahabatnya dengan perasaan senang.
Bukan hanya ada Mega, Serli, Irfan, melainkan ada Willi yang ikut serta. Ke empatnya melangkah masuk menghambur, memeluk Syakira dengan perasaan senang. Dengan berbagai untaian doa dari para sahabat yang tercurah untuk Syakira.
Tanpa Syakira, Serli, Mega, Irfan dan Willi sadari. Langkah berat seorang pria berambut putih, dengan setelan rapih yang membalut tubuh sispeck nya. Mendekat ke arah mereka dengan seringai di bibir yang tampak dari pandangan Sasmita.
Dalam langkah mantapnya, Jims memantapkan hati untuk hidup Syakira.
'Berbahagia lah kamu, Syakira! Karena setelah ini, hanya akan ada tangis derita yang akan aku berikan pada mu! Hanya untuk malam ini, aku biarkan kamu memeluk pria yang begitu kau cintai tapi gak layak untuk memiliki mu!' batin Jims.
Sasmita menarik ujung kemeja sang suami, "Pah! Pria itu siapa? Gak mungkin pria itu teman Syakira kan?" tebak Sasmita.
Bersambuuung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Zєє wallupattma
Yukkk ngopiii dulu biar semangattt/Angry/
2025-01-24
1
lina
makasih rahma
2025-01-20
2
Rahma AR
like dan iklan.... semangat
2025-01-20
1