NovelToon NovelToon
Pemilik Spirit War Terkuat

Pemilik Spirit War Terkuat

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Spiritual / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: Jin kazama

Han Yu, yang dianggap berbakat kini di anggap sia sia setelah membangkitkan akar elemen petir bintang satu dan Spirit War batu retak warna putih. Membuat dirinya menjadi bahan ejekan banyak orang.

Namun, saat batu itu berubah menjadi energi yang memasuki tubuhnya, Han Yu merasakan pencerahan tentang kekuatan luar biasa dari Spirit War batu retak satu langkah menempuh jutaan mil, satu lambaian menghancurkan planet, dan satu pukulan membakar musuh.

Setelah tersadar, Han Yu tertawa bahagia, "Aku akan menjadi Dewa Perang tak terkalahkan!" Namun, orang-orang hanya bisa berkata dengan iba, "Kasihan, seorang jenius yang kini menjadi gila."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5. Menuju Hutan Kabut Gelap

Bab 5. Menuju Hutan Kabut Gelap

Di Paviliun Longtian, mata semua orang terbelalak dengan mulut menganga lebar. Saking lebarnya, sebutir telur ayam bahkan bisa masuk ke dalam mulut mereka.

Di lantai dua Paviliun Longtian, dua sosok berdiri berdampingan. Salah satunya adalah seorang wanita muda dengan wajah cantik, sementara yang lainnya adalah pria paruh baya dengan penampilan biasa saja. Namun, jika diperhatikan lebih saksama, tatapan mata pria itu tampak sangat dalam, dan tubuhnya memancarkan aura misterius yang secara tidak langsung membuat orang waspada terhadapnya.

Wanita itu benar-benar cantik, bagaikan seorang peri. Kulitnya putih seperti susu, halus dan lembut seperti bayi, dengan lekuk tubuh yang indah dan menarik, seolah memiliki sihir yang mampu memikat siapa saja yang melihatnya.

Saat ini, wanita itu mengedipkan matanya, lalu seulas senyum terukir di bibir kemerahannya. Dengan suara lembut, dia bergumam,

"Menarik. Orang yang dirumorkan tidak berguna ternyata mampu mengeluarkan kekuatan seperti itu. Bahkan, dia masih sempat meredam ledakan kekuatannya untuk meminimalkan kerusakan. Benar-benar pandai menyembunyikan diri," ucapnya sambil tertawa kecil.

Mendengar itu, pria paruh baya di sampingnya tidak bisa menahan diri untuk berkomentar.

"Anda benar, Nona. Meskipun dia baru berada di ranah Pengumpulan Qi level 1, dia berhasil meningkatkan kekuatannya hingga setara dengan ranah Evolusi Tubuh. Dia memang tidak biasa," ucap pria itu.

Wanita cantik itu bernama Yun Ru Yi, sementara pria paruh baya di sampingnya adalah Wang Bo Qiang.

Yun Ru Yi adalah putri dari pemilik Paviliun Longtian, yang berpusat di ibu kota kawasan Kerajaan Qingyu. Dia berada di tempat ini hanya untuk mengisi waktu luang sambil mencari suasana baru di lingkungan yang lebih tenang.

Sementara itu, Wang Bo Qiang adalah pengawal pribadi sekaligus pelindungnya. Kekuatannya sangat mencengangkan, berada di ranah Bumi level 5 tahap menengah. Adapun Yun Ru Yi sendiri, meskipun kekuatannya lebih lemah, sudah mencapai ranah Kesempurnaan level 6 tahap awal.

Tiba-tiba terdengar gumaman dari Yun Ru Yi,

"Pemuda itu... entah kenapa aku memiliki keyakinan. Jika kita merekrutnya, Klan Yun mungkin saja bisa memenangkan perebutan wilayah Lembah Air Mengalir yang akan diadakan satu tahun lagi."

Mendengar itu, Wang Bo Qiang sangat terkejut. Dia segera bertanya,

"Nona Ru Yi, apakah Anda serius? Perebutan wilayah Lembah Air Mengalir bukanlah hal yang sederhana. Itu adalah kompetisi berbahaya antar klan besar, yang tentunya akan merekrut orang-orang sangat kuat. Apakah Anda yakin?"

Mendengar pertanyaan panjang dari pengawal pribadinya yang sudah dia anggap seperti pamannya sendiri, Yun Ru Yi hanya tersenyum tipis dan berkata,

"Maka dari itu, Paman. Aku meminta bantuanmu untuk mengawasi pemuda tersebut. Laporkan perkembangannya. Jika dia memang layak, kita akan merekrutnya. Dengan adanya dia di pihakku, aku yakin dia mampu bersaing dengan orang-orang yang direkrut oleh para saudara-saudaraku di Klan Yun," ucapnya dengan tenang. Namun, nadanya sedikit bergetar, seolah menyimpan banyak rahasia dalam pikirannya.

Mendengar suara bergetar dari nona mudanya, Wang Bo Qiang berkata dengan tegas,

"Baik, Nona. Saya akan mengawasinya dengan baik. Percayalah, perjuangan Anda pada akhirnya akan membuahkan hasil yang memuaskan dan akan dihargai oleh Patriark Klan Yun."

Mendengar itu, Yun Ru Yi tersenyum ringan dan berkata pelan,

"Terima kasih, Paman Wang."

Wang Bo Qiang mengangguk hormat dan menjawab,

"Sama-sama, Nona. Saya akan mulai bergerak sekarang."

Sesaat kemudian, sosoknya menghilang dari pandangan Yun Ru Yi.

Yun Ru Yi kemudian berjalan menuju ruangannya dan tenggelam dalam pekerjaannya yang menumpuk. Bagaimanapun, dia harus bekerja dengan sebaik-baiknya sebagai pemimpin utama cabang Paviliun Longtian ini.

Namun sebelum pergi dia sempat memberikan transmisi suara kepada petugas resepsionis agar membebaskan pemuda tersebut dari biaya kerusakan yang dia timbulkan.

Mendengar transmisi suara langsung dari Presiden Paviliun Longtian, wanita resepsionis itu buru-buru mengangguk dan membalas dengan hormat.

 

Di sisi lain, Han Yu akhirnya menarik kembali seluruh kekuatannya. Armor batu yang sebelumnya menyelimuti tubuhnya perlahan memudar, menghilang begitu saja. Namun, saat matanya menyapu kekacauan yang telah ditimbulkannya, dia hanya bisa menghela napas panjang.

Meskipun sudah berusaha meredam kekuatannya agar dampaknya tidak terlalu besar terhadap area sekitar, tetap saja beberapa barang rusak akibat ledakan kekuatan yang tercipta saat bentrok dengan Gong Lei.

Sambil tersenyum kecut, dia bergumam,

"Huh, sial. Aku membuat kekacauan besar kali ini. Biaya perbaikan untuk barang-barang yang rusak pasti tidak murah. Brengsek! Semua ini gara-gara bajingan Gong Lei yang menyerangku tanpa peringatan. Dia benar-benar makhluk hidup tidak berguna yang hanya membawa petaka."

Dengan langkah lesu, Han Yu berjalan menuju meja resepsionis untuk menanyakan berapa biaya yang harus dia tanggung akibat kerusakan yang dia buat.

Akhirnya, Han Yu melangkah ke meja resepsionis. Dengan lesu, dia berkata, "Maaf, Nona. Berapa biaya yang harus saya bayar untuk kerusakan yang saya buat ini?"

Dia sudah membayangkan ratusan, bahkan mungkin ribuan koin emas untuk mengganti kerusakan yang terjadi, mengingat barang-barang di Paviliun Longtian sangatlah berharga.

Namun, jawaban wanita resepsionis membuat matanya terbelalak lebar, dan dia tercengang di tempat dengan ekspresi tidak percaya.

Resepsionis itu berkata, "Tuan Muda, Anda tidak perlu membayarnya. Saya menerima pesan dari Presiden Paviliun Longtian agar masalah ini tidak diperpanjang. Namun, beliau juga berpesan agar Anda lebih berhati-hati ke depannya agar hal seperti ini tidak terjadi lagi."

Mendengar hal itu, Han Yu sangat terkejut. Dalam hati, dia berpikir, "Apa yang terjadi? Apakah aku benar-benar dibebaskan dari biaya setelah membuat kerusakan seperti ini?

Dia merasa bahwa semuanya tidak sesederhana itu. "Mungkinkah Presiden Paviliun Longtian memiliki beberapa alasan tersembunyi? Apakah dia tertarik pada wajahku yang tampan?" Namun, pemikiran itu segera ditepis olehnya.

"Memangnya orang lemah seperti aku bisa menarik perhatian Presiden Paviliun Longtian? Diriku hanyalah seorang lemah di ranah Pengumpulan Qi. Sedangkan Presiden Paviliun Longtian adalah sosok raksasa yang sesungguhnya, dengan kekuatan yang pasti luar biasa," gumamnya dalam hati.

Han Yu berpikir keras, tetapi karena tidak menemukan alasan yang masuk akal, dia hanya bisa menghela napas panjang. Pada saat yang sama, dia juga merasa bersyukur. Jika benar-benar diminta membayar, dia tidak memiliki uang dan tidak ingin merepotkan kakeknya dengan masalah yang dia buat.

Akhirnya, Han Yu berkata kepada wanita resepsionis itu, "Kalau begitu, tolong sampaikan rasa terima kasih saya kepada Presiden Paviliun Longtian. Saya, Han Yu, akan mengingat kebaikan ini dan mencatatnya sebagai hutang."

Dengan nada tegas, dia mengucapkannya. Wanita resepsionis itu hanya tersenyum dan mengangguk. Dia berkata, "Baik, Tuan. Saya akan secara pribadi menyampaikannya."

Han Yu pun membalas, "Terima kasih. Kalau begitu, saya undur diri karena masih ada beberapa urusan yang harus diselesaikan," ucapnya sambil menangkupkan tangannya.

Resepsionis itu buru-buru membalas dengan gerakan yang sama.

Singkat cerita, akhirnya Han Yu benar-benar meninggalkan Paviliun Longtian tanpa kendala sedikit pun yang menghalanginya.

Sementara itu, semua orang terkejut mendengar perkataan sang resepsionis.

Pemuda di depan mereka benar-benar mendapatkan jaminan kebebasan biaya atas kerusakan dari Presiden Paviliun Longtian sendiri setelah kejadian tersebut.

Apa artinya ini? Mereka semua bukan orang bodoh. Hal ini dengan jelas menunjukkan bahwa Presiden Paviliun Longtian sangat menghargai Han Yu.

Tanpa sadar, mereka pun membuat keputusan dalam hati masing-masing: mulai saat ini, mereka harus menjalin hubungan baik dengan Han Yu.

 

Di Tempat Lain.

Tiba-tiba, tidak jauh dari Paviliun Longtian, di bawah sebuah pohon besar, sesosok bayangan hitam muncul dari kehampaan. Dengan mata yang bersinar cerah, dia bergumam,

"Yang Mulia Kaisar, Yang Mulia Ratu! Anda berdua tidak perlu khawatir. Tuan Muda Pangeran tumbuh dengan sangat baik, bahkan menjadi sangat kuat. Saat waktunya tiba, Kerajaan Leiyun pasti akan bangkit kembali," ucapnya sambil menatap sosok pemuda berusia 14 tahun yang berjalan menjauh dari Paviliun Longtian.

Sosok itu kembali bergumam,

"Kakak, kau tidak perlu khawatir. Aku akan menggantikanmu melindungi Tuan Muda Pangeran, bahkan dengan nyawaku sendiri. Pengorbananmu tidak akan sia-sia. Kau bisa beristirahat dengan tenang," ucapnya dengan nada penuh kesungguhan, matanya memancarkan tekad yang kuat.

 Tidak lama kemudian, sosok itu kembali lenyap ke dalam kehampaan, seolah-olah tidak pernah ada.

Kembali Ke Han Yu.

Keesokan harinya, tepat di pagi hari sekitar pukul 06.00, seorang pemuda tampan terlihat sudah berpakaian rapi dan bersih. Di punggungnya terselip sebuah pedang panjang berukuran 80 cm, senjata kelas menengah yang diberikan oleh kakeknya sebagai hadiah ulang tahun beberapa bulan yang lalu. Pemuda itu tidak lain adalah Han Yu.

Tidak lama kemudian, seorang pria paruh baya keluar dari rumah. Di belakangnya, seorang gadis menatap Han Yu dengan ekspresi khawatir di matanya. Pria paruh baya itu tidak lain adalah Zhong Wei Jian, kakek Han Yu, dan gadis yang mengikutinya adalah Ling Yue, adiknya.

Dengan nada sedikit khawatir, sang kakek berkata, "Han Yu, apakah kau benar-benar akan berlatih di Hutan Kabut Gelap? Di sana sangat berbahaya. Kenapa tidak berlatih di rumah saja?" ucapnya dengan nada penuh kekhawatiran yang tidak disembunyikan.

Di sampingnya, Ling Yue juga mengangguk menyetujui.

Mendengar itu, Han Yu hanya tersenyum dan berkata,

"Kakek, Yue'er, jika aku hanya berlatih di rumah, maka aku akan sulit berkembang. Hanya dengan berlatih keras, menghadapi monster yang kuat, dan mengalami pertarungan nyata, aku bisa tumbuh menjadi seorang kultivator yang lebih hebat.

Meskipun aku hanya membangkitkan Spirit War tingkat rendah, aku tidak akan menyerah. Aku akan membuktikan kepada semua orang bahwa aku bukanlah sampah yang sia-sia. Maka dari itu, tolong izinkan aku berlatih di Hutan Kabut Gelap, Kakek." Ucap Han Yu dengan tegas, namun penuh permohonan di matanya.

Ya, semalam Han Yu telah mengutarakan niatnya kepada sang kakek untuk berlatih di Hutan Kabut Gelap. Tentu saja, dia hanya mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk berlatih, bukan untuk mengerjakan misi. Jika dia menyebutkan misi, dengan temperamen kakeknya, mendapatkan izin akan menjadi hal yang sangat sulit.

Kembali Ke Cerita.

Mendengar tekad di mata cucunya, sang kakek hanya bisa menghela napas panjang. Akhirnya dia berkata,

"Baiklah, aku akan mengizinkanmu. Tapi, berhati-hatilah dan jangan masuk ke area dalam. Tetaplah di pinggiran hutan yang relatif lebih aman. Latihlah buku teknik yang kakek berikan semalam dengan serius," ucap Zhong Wei Jian.

"Kakek!" teriak Ling Yue dengan tidak rela.

Zhong Wei Jian menatap Ling Yue dengan ekspresi rumit, lalu dia berkata,

"Ling Yue, kita tidak bisa menghalangi kakakmu. Bagaimanapun juga, dunia kultivator itu kejam. Jika seseorang tidak memiliki kekuatan, dia hanya akan direndahkan. Biarkan dia berjuang dan menentukan takdirnya sendiri. Kita hanya perlu percaya pada kakakmu." Kata Zhong Wei Jian dengan tegas.

Mendengar itu, wajah Ling Yue langsung tertunduk. Dia tahu apa yang dikatakan kakeknya adalah kebenaran. Dunia kultivasi memang kejam; mereka yang tidak memiliki kekuatan hanya akan mengalami penindasan.

Namun, bagi Ling Yue, Han Yu sudah seperti kakak kandungnya sendiri sejak 8 tahun yang lalu. Karena itu, dia masih merasa sangat berat membiarkan kakaknya berlatih di Hutan Kabut Gelap.

Flashback On

Han Yu adalah pemuda yang ditemukan oleh Zhong Wei Jian dan Ling Yue ketika keduanya baru saja pulang dari pasar, setelah membeli bahan makanan untuk keperluan sehari-hari.

Saat itu, mereka menemukan Han Yu kecil pingsan tak sadarkan diri dengan tubuh penuh luka.di samping rumah mereka, pemandangan itu sangat mengejutkan keduanya.

Tanpa ragu, Zhong Wei Jian segera membawa Han Yu ke rumah dan merawat semua lukanya hingga sembuh.

Ketika Han Yu sadar, dia tidak mengingat apa pun. Dia seperti kehilangan ingatan. Satu-satunya hal yang dia ingat hanyalah namanya: Han Yu. Itu saja.

Sejak saat itu, Han Yu dirawat oleh Zhong Wei Jian dan Ling Yue. Awalnya, Han Yu merasa asing dengan keduanya, tetapi sikap ramah Zhong Wei Jian perlahan menghapus perasaan asing tersebut.

Terlebih lagi, Ling Yue, dengan sikap cerianya, selalu membuat Han Yu merasa gemas padanya. Lambat laun, Han Yu benar-benar akrab dengan mereka, bahkan menganggap Zhong Wei Jian sebagai kakeknya dan Ling Yue sebagai adiknya sendiri.

Hal itu terus berlanjut hingga sekarang.

Flashback Off.

Saat Han Yu mendapatkan izin dari sang kakek, matanya langsung berbinar. Kakeknya benar-benar mengizinkannya pergi. Beban berat yang mengganjal hatinya akhirnya terangkat.

"Baiklah, Kakek, aku akan berhati-hati dan berlatih dengan serius," ucapnya penuh semangat.

Tiba-tiba terdengar suara Ling Yue,

"Kakak, berhati-hatilah. Jangan sampai terluka," ucapnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca menahan tangis.

"Baik, Yue'er. Kakak pasti akan berhati-hati," ucap Han Yu sambil mengusap kepala adiknya dengan penuh kasih sayang.

Singkat cerita, akhirnya Han Yu berangkat ke Hutan Kabut Gelap dengan berlari. Baginya, yang sekarang berada di ranah Pengumpulan Qi, menempuh jarak lebih dari 10 kilometer bukanlah masalah.

1
Abi
mantap,,,,,, up yg byk thor
❀SH. Fahira 𝐸𝓊𝓃𝒳𝒾𝑒 ❀꧂
keren ceritanya, masuk daftar list ya kak, nanti aku baca lanjutannya...

semangat terus kak author, semoga sehat selalu, biar bisa up terus💪🏻💪🏻💪🏻
Abi
lanjut thor
Abi
mantap, di lanjut thor
Jamal Amir
lanjutkan Thor
Rama Tayoo
semangat thorrr, semoga ga berhenti di tengah jalan sepertu novel2 lain nya
🔵@🍾⃝ ͩAᷞғͧɪᷡғͣ Gemoy DLUNA: siap terima kasih atas dukungannya..happy reading
total 1 replies
Jamal Amir
lanjutkan Thor
Jamal Amir
lanjutkan Thor update banyak chapter nya
🔵@🍾⃝ ͩAᷞғͧɪᷡғͣ Gemoy DLUNA: lagi proses bro..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!