NovelToon NovelToon
Cinta Beracun Pak Gustav

Cinta Beracun Pak Gustav

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Hamil di luar nikah / Diam-Diam Cinta
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nara Diani

"Aku hamil lagi," ucap Gladys gemetar, ia menunduk tak berani menatap mata sang pria yang menghunus tajam padanya.

"Gugurkan," perintah Gustav dingin tanpa bantahan.

Gladys menggadaikan harga diri dan tubuhnya demi mimpinya menempuh pendidikan tinggi.

Bertahun-tahun menjadi penghangat ranjang Gustav hingga hamil dua kali dan keduanya terpaksa dia gugurkan atas perintah pria itu, Gladys mulai lelah menjalani hubungan toxic mereka.

Suatu ketika, ia bertemu dengan George, pelukis asal Inggris yang ramah dan lembut, untuk pertama kalinya Gladys merasa diperlakukan dengan baik dan dihormati.

George meyakinkan Gladys untuk meninggalkan Gustav tapi apakah meninggalkan pria itu adalah keputusan terbaik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nara Diani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 28

"Ingat kata-kata saya, jangan melawan atau melakukan sesuatu yang membuatnya curiga, terus saja kamu bermanja dan dekat dengannya hingga dia lengah dan kita bisa kabur dengan mudah."

Gladys kembali teringat oleh perkataan George tadi pagi, pria itu mengatakan kalimat ini ketika mereka dalam perjalanan pulang ke apartemennya selepas sarapan.

Bermanja dan merayu bukan hal yang sulit dilakukan, ia telah belajar dari pengalaman selama bertahun-tahun hidup dengan Gustav dan tahu betul wataknya.

Pria ini memiliki tempramen yang jelek, dia mudah tersulut emosi, kasar serta bermulut pedas. Alih-alih melawan meminta maaf dan merendah adalah cara terbaik untuk memadamkan api emosinya.

Gladys lihai merayu, bertahun-tahun menjadi simpanan membuatnya paham bagaimana caranya merayu pria.

Gladys bawa langkahnya menuju ruangan Finance yang berada di lantai lima, kali ini ia memutuskan untuk turun dengan lift karyawan.

Begitu sampai di ruangan Finance ia melihat Mita duduk di meja kerja miliknya.

Ia tersenyum. "Tumben kamu datang sepagi ini, Mita," sapa Gladys mendekati sahabatnya itu.

"Udah sarapan?" tanya Gladys, Mita mendesah tak habis pikir, bahkan setelah dia memaki-maki dan menjauhinya tapi Gladys tetap saja bicara lembut dan perhatian padanya.

Mita mendadak iri pada Gustav karena Gladys pasti sangat perhatian pada pria itu melebihi pada siapapun tapi di sisi lain Mita bahagia setidaknya apapun situasinya sifat Gladys tidak pernah berubah padanya.

"Udah," jawab gadis itu singkat. Terdiam sebentar lantas menarik napas panjang.

"Gue mau minta maaf soal kemarin-kemarin karena jahat sama lo," ucap Mita.

"Gue kemakan hasutan orang lain dan gak tahu ternyata selama ini lo sangat menderita tanpa gue sadari. Maafin gue, Gladys."

Gladys tersenyum haru ia berlari kecil memeluk Mita erat yang dibalas tak kalah erat oleh Mita juga.

"Maafin aku juga ya karena selama ini gak pernah jujur sama kamu, Mita. Aku merasa malu sama pekerjaan kotorku ini tapi aku juga tidak bisa berhenti karena terlanjur masuk terlalu dalam."

Mita menggeleng, ia melepas pelukan mereka. "Lo mungkin salah tapi gue gak akan menghakimi elo karena keadaan lah yang bikin elo jadi kayak begini," ucap Mita berkaca-kaca.

Rasa sesak memenuhi hatinya, lagi-lagi ia merasa tidak berguna sebagai teman terdekat Gladys karena tidak bisa menolongnya hingga Gladys terjerumus ke jalan yang salah.

"Tapi janji sama gue ya, lo akan berhenti jika punya kesempatan untuk keluar, kapanpun itu gue siap kok bantu lo." Gladys mengangguk sungguh-sungguh.

"Aku janji," ucapnya yang langsung disambut senyuman hangat di wajah Mita.

Gadis bertubuh mungil itu kembali memeluk Gladys. "Kangen deh sama lo," celetuknya manja.

Saat kedua gadis itu asyik melepas rindu Dimas tiba-tiba masuk dan kebingungan melihat mereka berdua berpelukan.

"Ngapain ini kalian peluk-pelukan? Udah kayak emak-emak menang undian umroh aja," celetuk Dimas.

Mereka berdua melepaskan pelukannya, Gladys nyengir sementara itu Mita memutar bola matanya.

"Ganggu aja lo bang," decak Mita berkacak pinggang. Menoleh pada Gladys.

"Gue balik ruangan gue dulu ya, nanti siang kita makan bareng ya?" ajak Mita.

"Ada resto baru buka di dekat kampus kita," lanjutnya.

Sebenarnya sudah dari minggu lalu Mita mau mengajak Gladys makan siang di restoran yang baru buka itu tapi baru hari ini ada kesempatan.

"Boleh, udah lama kita gak makan siang bareng," jawab Gladys mengangguk setuju.

"Bye, Dys," pamit Mita berlalu keluar dari ruangan tim Finance.

Dimas mengikuti arah gadis itu berjalan. "Aku gak disapa, Mit?" candanya.

Mita menoleh ke belakang tepatnya pada Dimas. "Gak, gak penting juga, wlee!" ejek Mita menjulurkan lidah nakal lalu kabur begitu saja.

"Dasar junior durhaka," decak Dimas berkacak pinggang kesal. Gladys terkekeh kecil melihat interaksi mereka.

.

1
Chung Chung
Up
Ramlah Usman
Buruk
Myra Myra
kasihan hidup gladis
Myra Myra
lupakan gustac dah sesuai Ngan mu
Chung Chung
Up
Tình nhạt phai
Gokil abis!
Amanda
Seru banget deh!
Mina
Mantap jiwa banget, bikin nagih baca terus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!