Cahaya, wanita berusia 21 tahun. Sikapnya yang ceria dan periang, kini seketika menjadi diam pada suaminya yang bernama Rian Pamungkas.
Pernikahan yang selama 3 tahun mereka hiasi dengan kebahagiaan, seketika sinar di mata Cahaya.
Air mata terus mengalir saat tak sengaja melihat suaminya bermesraan dengan sahabatnya yang bernama Vina.
Sahabat yang tidak pernah dia sangka akan menjadi duri di dalam rumah tangganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gustikhafida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Aya membalas senyum Rian, perlahan jemarinya melepas genggaman tangan Rian. "Aku tidak bisa. Kamu istirahat, ya, Mas. Setelah aku keluar dari kamar hotel, aku akan meminta resepsionis untuk mengirim pesan ke Vina. Biar dia yang menjagamu. Kamu sadar, kan, Mas? Kamu masih mengenaliku?" tanya Aya.
"Aku sadar, aku cuma butuh kamu, Ay. Apa kita tidak bisa memperbaiki rumah tangga kita lagi? Aku janji, aku akan membelamu di depan ibu!"
"Mas, kalau kita memperbaiki rumah tangga kita lagi, bagaimana nasib Vina? Kamu tidak bisa menelantarkan Vina. Apalagi ada calon anak di dalam perutnya. Tapi berbeda jika kita berpisah. Tidak ada yang tersakiti. Kamu sudah mengambil jalan ini. Dan aku harap ... kamu bisa terima semuanya. Jangan pernah menyesali semua keputusan yang telah kamu ambil. Buat keputusan itu menjadi pengalaman yang bersejarah dalam hidupmu. Aku tahu, aku tidak akan sanggup kehilanganmu. Tapi, aku akan berusaha. Sepertinya, dalam waktu dekat, aku akan meninggalkan kota ini. Aku berinisiatif membuka cabang butik ku di kota lain. Semoga kalian bahagia, ya! Sudah waktunya kamu melupakanku dan aku melupakanmu!" ucap Aya.
"Aku mohon, Ay. Kita saling mencintai!"
"Sekarang, cinta kita sudah salah, Mas. Besok aku akan menggugat cerai kamu seperti beberapa hari yang lalu. Dan aku mohon ... bekerjasamalah. Kita bertemu lagi di pengadilan. Jangan menangis, kamu yang mengambil keputusan ini, Mas. Kamu yang mengkhianatiku demi mendapatkan anak. Please! Jangan membunuh dirimu sendiri," pinta Aya menghapus air mata Rian.
"A-aku berat, Ay. Aku memang mempunyai rasa untuk Vina, tapi sedikit. Sedikit! Di dalam sini, di dalam hatiku. Masih ada namamu bukan nama Vina. Beri aku kesempatan ke dua, Ay. Beri aku kesempatan itu! Aku mohon! Kita sudah berumah tangga selama 3 tahun. Dan aku tidak pernah melakukan kesalahan fatal. Baru kali ini, aku membuat kesalahan, sayang!"
"Maka dari itu, mentalku tidak kuat, Mas. Kamu selalu memanjakanku, selalu mengucapkan kata cinta padaku, dan tiba-tiba kamu berkhianat di belakangku. Mentalku tidak kuat, Mas. Dari pada aku menderita. Lebih baik, aku yang mengalah. Tapi, untuk kesempatan ke dua, bagiku tidak ada Mas. Tidak berlaku di dalam masalah seperti ini. Jika aku memberikan kesempatan ke dua untukmu. Maka, aku sama saja dengan Vina? Aku tidak bisa berbagi suami. Aku tidak mau di madu. Dan Aku benci pengkhianat! Hatiku sudah hancur, cinta itu sudah mati, Mas!"
"Kalau itu keputusanmu. Aku akan terima. Tapi jangan gugat cerai aku. Biar aku yang menceraikanmu!" ucap Rian menggenggam tangan Aya yang sedang mengusap pipinya.
"Janji, kamu akan menceraikanku?" jawab Aya, hatinya semakin hancur, 'Aku akan kehilangan Mas Rian. Pria yang telah menemani hidupku selama 3 tahun ini.' batin Aya.
"Janji, tapi aku membutuhkan waktu. Kamu bilang, jangan menangis, tapi kenapa kamu menangis?"
"Aku terharu, Mas. Akhirnya, kamu mau menggugat cerai aku. Terimakasih!"
"Aku akan menggugat cerai kamu, tapi aku butuh waktu. Aku butuh waktu untuk menata hidupku dan menerima Vina seutuhnya. Jika aku berhasil, aku akan menggugat cerai kamu! Tapi, jika tidak--"
"Kamu tetap menggugat cerai aku, Mas! Aku bukan barang," potong Aya.
"Aku tahu, tapi izinkan aku melepasmu dengan lapang dada. Untuk saat ini, aku belum bisa melepas mu. Kamu boleh, pergi kemana saja, asalkan jangan menjauh dariku. Biar aku yang menjauh darimu. Jangan pergi dari kota ini. Kalau kamu mau buka cabang, kamu bisa meminta karyawanmu pergi, aku tidak mengizinkanmu pergi, Ay."
"Aku bisa mempercayai ucapanmu, Mas?"
"Kamu bisa, Ay. Aku yakin, kamu bisa. Untuk kali ini, kamu bisa mempercayai ucapanku. Biarkan aku yang menjauh darimu. Biarkan aku yang menggugat ceraimu!"
"Sampai kapan, Mas? Sampai kapan kamu bisa menerima semua ini dengan lapang dada?"
"Percayalah padaku, Ay. Kita sudah saling mengenal satu sama lain. Sekarang, kamu temani aku di sini. Biar aku tidur di sofa dan kamu di ranjang. Aku janji, aku tidak akan melakukan hal aneh. Untuk kali ini saja," pinta Rian memohon.
"Kamu gak mabuk, Mas? Kamu bohongi aku?" tanya Aya.
"Aku minum sedikit. Aku sengaja meracau tidak jelas seperti tadi. Karena aku tahu, Pras akan membawamu kepadaku. Maafkan aku! Tapi, aku sangat mencemaskanmu. Aku tidak tahu, di luar sana kamu sudah makan atau belum. Aku tidak tahu tempat tinggalmu yang sekarang layak atau tidak. Aku mencemaskan semua itu, Ay. Kamu ini istriku, masih istri Sah ku."
"Mas, kamu bohong?" tanya Aya tak percaya.
"Demi kebaikan kita, sayang. Tidurlah di sini. Aku janji, aku akan tidur di sofa. Kamu tidur di ranjang. Aku sadar! Sangat sadar!"
"Tapi, aku tidak bisa, Mas. Aku harus pulang. Kamu tidak perlu khawatir tentang kehidupanku selanjutnya. Aku baik-baik saja. Ada Mas fajar yang menjagaku. Terserah kamu mau bilang, kalau aku berkhianat di belakangmu. Tapi, tanpa Mas fajar, aku tidak tahu, hidupku akan seperti apa!"
"Ay, aku masih suamimu. Walaupun kesalahanku sangat fatal."
"Maaf, Mas. Aku tidak bisa. Jangan paksa aku, atau aku akan marah padamu. Aku menerima keputusanmu. Aku tunggu surat dari pengadilan datang ke butik ku."
"Se benci itu kan kamu denganku, Ay?"
"Hatiku sakit, Mas. Dan aku tidak berhak membencimu. Tolong mengerti perasaanku yang hancur ini, Mas. Kalau kamu sudah baikan, lebih baik kamu pulang. Aku akan pesankan kamu taksi online!"
"Tidak perlu. Aku tidak akan pulang ke rumah itu lagi. Aku sudah kehilangan semuanya. Dan aku ingin menjalani kehidupanku yang baru sendiri tanpa siapapun."
"Semoga, kamu bahagia dengan kehidupanmu yang selanjutnya tanpa aku, Mas. Aku permisi!" ucap Aya berjalan menuju pintu kamar hotel.
'Maafkan aku, Mas. Aku tidak sanggup jika satu kamar denganmu lagi. Hatiku masih sakit, luka itu masih perih. Semoga, kita bisa menjalani kehidupan kita masing-masing.' batin Aya.
"Ay! Tunggu, aku belum selesai bicara!" teriak Rian berlari menyusul istrinya.
"Apa lagi, Mas?" ucap Aya menghentikan langkahnya.
"Aku rela bersujud di kakimu, Ay. Asalkan kamu jangan tinggalkan aku. Kita pacaran lebih dari usia pernikahan kita. Aku sudah terbiasa denganmu. Aku rela memohon, bahkan aku rela menciuum kakimu!" ujar Rian menekuk ke dua lututnya mencium lantai, "Lihat aku, Ay! Lihat! Aku rela bersujud agar kamu mau memaafkanku!" sambungnya lagi.
"Tetap tidak bisa, Mas. Jangan paksa aku. Dan maaf, aku tidak bisa melihat wajahmu untuk saat ini."
"Ay, apa perlu aku mati? Aku bisa saja melompat dari balkon kamar ini. Agar kamu mau memaafkanku!" ancam Rian, "Kalau kamu tidak percaya denganku, baiklah aku akan buktikan!"
sering di bicarakan
tetapi
gak jadi cerai
ada dinprovinsi jawa bar** yg penyanyi kafe di angkat derajatnya sama penyanyi,penuois lagubtenar yg suaminya pimpinan band Dew* didukung jd anggota dewan. padahal jelas pelakor kejam.
ada hadisnya pelakor perusak rumah tangga tdk akan masuk surga.jgnkan masuk baunya aja engga dapat. tidak diaku sbg umat dan golongan pengikut Rasullah. ibarat pelakor tobat sholat sehari seribu rakaat puasa tiap hari,sedekah 1 milyar tiap hari. sdh tdk dianggap. krn menghancurkan pernikahan sepasang manusia itu perbuatan DAJJAL
mantan narapidaba tdk terima di mana2 klu karyawan tdk ada perusahaan yg nerima, klu punya usaha tdk ada seorabgounnyg mau kerja sama dgn mantan napi.
1. perzinahan kuhp 284 pidana 9 bln penjara suami dan wanitanya ada saksi dan bukti bisa gugat cerai.
2.pernikahan diam diam tanoa izin dari istri pertama dan sah kuhp 279 ayat 1 pidana 9 bln penjara suami dan wanitanya. ada saks dan bukti bisa gugat cerai.
terus klu rian melakukan kedua pasal tsb double penjaranya.
dan starus rian pd saat nikahbdgn vina apa!!
1.lajang
2.kawin
3.duda cerai mati
4.duda cerai hidup.
semua ada dokumennya. ngaku lajang hrs buat surat pernyataan bahwa dia blom nikah ttd diatas materai saksi orang tua, RT,RW,kelurahan sampai kecamatan.
klu sdh kawin hrs ada surat izin menikah lg dr istri pertama..
klu ngaku duda cerai hidup,ada surat cerai dr pengadilan agama.
klu duda cerai mati,hrs ada surat kematian istri dr pihak RT,RW,kelurahan dan ducapil.walau nikah siri juga ada surat selembaryg dibuat penghulu. utk keperluan ngontrak rumah,sewa rumah dll bahwa mereka suami istri. klu nikah sah negara ada buku nikah.
rian kena 3 pasal, yg ketiga adalah pemalsuan data.
Bilangnya sakit hati tapi kok mudah luluh. Ga asyik nih...