Gadis Kecil Milik Tuan Presdir

Seketika membuat Zora terdiam akan terguran Arsen yang begitu dingin dan tegas.Arsen seolah tak pernah memandang dirinya sebagai layaknya seorang wanita.Selalu menganggap dirinya hanya sebatas asisten pribadi yang selalu mengikuti dan menuruti apa pun perintahnya.

...****************...

Velyn akhirnya tertidur setelah sekian lamanya ia berusaha ingin keluar dari kamar tersebut.Karena tidak ada satu pun orang yang mau mengeluarkan dirinya dari kamar itu.

Dan sore harinya,Arsen kembali pulang ke kediamannya.Ia langsung berjalan menuju kamar,tempat dimana Velyn masih dikurung.

Saat membuka pintu kamar tersebut,Velyn masih terlihat tidur dilantai dengan posisi duduk dan menyandarkan kepalanya disisi dinding.

Sesaat Arsen membungkuk dan memperhatikan wajah Velyn yang masih tertidur.Arsen begitu serius memperhatikan wajah Velyn.Ia tidak mengerti kenapa tiba-tiba ingin memaksa Velyn untuk menjadi wanitanya.

Padahal ia sadar,jika selama ini ia enggan untuk dekat dengan wanita mana pun.Rasa trauma yang pernah terjadi di masa lalu,membuatnya hingga saat ini sulit untuk dekat dengan wanita mana pun.Bahkan ia tidak pernah sekali pun memberikan kesempatan pada wanita untuk bisa mendekatinya.

Beberapa saat,Velyn pun terbangun dan terkejut saat melihat Arsen yang begitu dekat didepan matanya.

Sontak membuat Velyn langsung beranjak bangkit dan memundurkan dirinya dari Arsen.Arsen pun kini menegakkan tubuhnya dan memandang Velyn.

"Apa kau sudah makan?" tanya Arsen.

"Itu tidak penting,sekarang keluarkan aku dari sini.!!Aku mau pulang..Huaa.." sahut Velyn yang langsung merengek didepan Arsen.

"Tapi aku ingin kau tetap tinggal disini bersama ku." jawab Arsen dengan nada yang serius.

"Tapi kenapa harus aku??Apa yang sebenarnya anda inginkan tuan??Apa kau tidak tahu,bahwa aku ini cuma gadis asing dan miskin.Dan aku juga tidak cantik.Apa kau benar-benar kehabisan stok wanita diluar sana??" tanya Velyn yang langsung merendahkan dirinya agar membuat Arsen tidak tertarik padanya.

Sesaat Arsen memilih diam dan tetap memandang serius pada Velyn.

"Tolong,jangan libatkan aku dalam urusan hidup anda.Aku sudah cukup lelah dengan masalah yang sudah terjadi pada ku.Anda memang sudah menolong ku,tapi bukan berarti anda bisa memperlakukan ku semau anda."ucap Velyn mengutarakan perasaannya yang sudah cukup lelah.

"Ku mohon tuan..Hiks..Tolong lepaskan aku,anggap saja kita tidak pernah bertemu.Bahkan aku juga tidak tahu siapa anda sebenarnya.Jangan mempersulit hidup ku..Hiks." Isak Velyn yang sengaja menangis hingga mengeluarkan air matanya.Agar membuat Arsen merasa iba dan membiarkan ia pergi.

Namun bukan merasa iba,Arsen justru mendorong tubuh Velyn hingga ke sudut dinding.Dan menahan tangan sebelah Velyn juga ke dinding.

Buk..

Seketika membuat Velyn terkejut dengan tindakan Arsen.Dan membuat tubuh Velyn menjadi gemetar karena panik.

"Aku tidak akan mudah terpengaruh dengan taktik mu.Apa pun yang sudah menjadi keputusan ku,kamu tidak akan bisa menolak." ucap Arsen memandang serius wajah Velyn dengan jarak hanya beberapa senti saja.

Beberapa saat Arsen pun melepaskan cengkraman tangan Velyn darinya.

"Cepat ganti baju mu,setelah ini kita makan malam." ucap Arsen memberi perintah pada Velyn dan langsung meninggalkannya begitu saja.

Velyn pun hanya bisa mematung karena perasaannya yang sempat syok atas tindakan Arsen sebelumnya.