NovelToon NovelToon
Dont Tell My Lady

Dont Tell My Lady

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Pengawal
Popularitas:429
Nilai: 5
Nama Author: Renten

Cerita ini berputar di kehidupan sekitar Beatrice, seorang anggota keluarga kerajaan Kerajaan Alvion yang terlindung, yang telah diisolasi dari dunia luar sejak lahir. Sepanjang hidupnya yang terasing, ia tinggal di sebuah mansion, dibesarkan oleh seorang maid, dan tumbuh besar hanya dengan dua pelayan kembar yang setia, tanpa mengetahui apa pun tentang dunia di luar kehidupannya yang tersembunyi. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Beatrice akan melangkah ke dunia publik sebagai murid baru di Akademi bergengsi Kerajaan — pengalaman yang akan memperkenalkannya pada dunia yang belum pernah ia kenal sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Renten, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

【Belle, the Commoner】

Belle duduk diam di dalam trem, wajah berbintik-bintiknya menghadap jendela saat kota Plownonida terbentang di hadapannya.

Jalanan lebar dan ramai, dihiasi deretan toko yang elegan dan eksterior megah yang tampak hampir seperti mimpi dalam keindahannya yang mengilap.

Ia terbiasa dengan pemandangan yang lebih sederhana—lorong-lorong sempit di sekitar panti asuhannya, toko-toko kecil yang sesekali dilihatnya.

Di sini, semuanya tampak begitu besar, begitu dirancang dengan cermat, seolah-olah setiap sudut kota menyimpan sebuah kisah yang menunggu untuk diceritakan.

Jari-jarinya dengan gugup memainkan scrunchie di tangannya, percikan warna cerah yang kontras dengan rambut gelapnya yang bergelombang, ditata dalam dua sanggul rendah yang membingkai wajahnya.

Saat trem meluncur di sepanjang jalur bercahaya biru, ia memperhatikan bagaimana energi unik kota itu memancarkan rona magis samar di sekitarnya.

Cahaya biru itu mengalir di bawah lantai trem, menelusuri jalannya, dan meskipun pagi semakin terang, cahaya itu tetap menawan, seperti rahasia yang hanya dimiliki oleh kota ini.

Belle mencoba untuk tidak menatap, meskipun ia mendapati dirinya sering melirik ke bawah, mengamati kekuatan yang indah dan aneh yang menggerakkan trem tanpa suara berisik dari mesin yang sebelumnya ia bayangkan.

Di sekitarnya, penumpang lain berbincang dengan tenang, mengenakan mantel indah dan sepatu yang mengilap—begitu berbeda dari jalanan kumuh dan wajah-wajah akrab di rumahnya.

Jantungnya berdebar kecil karena gugup saat ia memikirkan hari yang akan dihadapinya.

Hari ini adalah hari pertamanya di akademi yang megah ini, dan ia akan memberikan pidato sebagai perwakilan siswa baru.

Ia merapatkan bibirnya, tangannya secara naluriah merapikan seragamnya, memastikan tampilannya rapi.

Para siswa lain yang dilihatnya tampak begitu sempurna, dan ia khawatir bintik-bintik di wajahnya serta gaya sederhananya akan terlalu mencolok.

Namun, ia tahu dirinya ada di sini karena suatu alasan; mereka telah memilihnya, dan ia akan melakukan yang terbaik untuk membuat panti asuhannya bangga.

Trem berhenti dengan halus di dekat akademi, dan Belle mengumpulkan keberaniannya, melangkah turun ke platform.

Akademi itu menjulang di hadapannya—tinggi, elegan, dan ramai dengan siswa dari keluarga bangsawan, banyak yang tiba dengan kereta kuda yang berkilau di bawah sinar pagi, permukaannya yang mengilap memantulkan cahaya lembut kota.

Ia memperhatikan bagaimana kereta-kereta itu berhenti di area penurunan dekat gerbang utama, dan dari sana, siswa-siswa turun, seringkali diikuti oleh pelayan yang sibuk mengurus barang-barang bawaan tuanya.

Di mana pun ia memandang, ada suasana anggun yang terlatih, yang membuatnya merasa sekaligus asing dan anehnya terpesona.

Saat ia mendekati pintu masuk, matanya tertuju pada seorang gadis bangsawan muda yang baru saja turun dari keretanya.

Meskipun ia tidak tahu mengapa, ada sesuatu yang berbeda tentang kehadiran gadis itu, seolah-olah aura tak terlihat membuatnya tampak menonjol di antara bangsawan lainnya.

Postur gadis itu tegap, ekspresinya tenang, dan ia ditemani oleh seorang pemuda dengan tatapan tajam dan penuh kewaspadaan.

Belle mendengar beberapa siswa berbisik di dekatnya, bertanya-tanya dari keluarga bangsawan mana gadis itu berasal.

Keanggunan dan martabat tenang gadis itu membuat jantung Belle berdebar; ada kekuatan tak terbantahkan dalam dirinya.

Ia menggelengkan kepala, kembali fokus saat ia melangkah melalui gerbang.

Tujuannya jelas: ia perlu menemukan gedung guru untuk melapor sebelum pidatonya di bacakan.

Namun, saat ia menelusuri jalur yang tidak dikenalnya, kepercayaan dirinya mulai memudar.

Area akademi itu sangat luas, dengan taman yang terawat, bangunan yang menjulang, dan patung-patung tokoh terhormat yang namanya tak dia kenal.

Jalur-jalur berliku dalam liuakan anggun, mengarah ke halaman luas dan air mancur, dan setelah beberapa menit, ia mendapati dirinya benar-benar tersesat.

Ia menggigit bibirnya, menyadari bahwa ia mungkin benar-benar tersesat.

Belle melangkah lebih jauh, matanya menangkap setiap detail di sekitarnya—ukiran rumit di dinding bangunan, hamparan bunga yang tertata rapi, dan dengungan percakapan dari kejauhan.

Sebagian dari dirinya ingin menikmati keindahan area tersebut, tetapi rasa gugup menghalanginya untuk benar-benar menikmatinya.

Tepat saat ia akan berbalik, berharap langkah mundur bisa membawanya ke tempat yang dikenalnya, ia melihat sebuah taman yang tenang, tersembunyi dari jalur utama yang ramai.

Yang mengejutkannya, di tempat terpencil itu, ia melihat gadis bangsawan yang sama yang diperhatikannya satt di gerbang tadi.

Gadis itu berjongkok di dekat hamparan bunga, matanya terfokus pada bunga yang lembut, memandanginya dengan rasa ingin tahu yang penuh kelembutan.

Tak jauh darinya, pemuda yang menemani gadis itu berdiri dengan tangan menyilang, tatapannya yang waspada sesekali melirik ke arah Belle.

Pipi Belle memerah, menyadari bahwa ia telah mengganggu momen tenang mereka.

Tidak tahu harus berkata apa, Belle ragu-ragu, merasa gugup namun anehnya terpesona oleh pemandangan itu.

Pemuda itu—tatapan tajamnya sedikit menyipit—memecah keheningan.

"Apakah kau tersesat?" tanyanya, nadanya langsung namun tidak kasar.

Belle membuka mulutnya, hendak menjawab, ketika gadis itu menoleh, matanya yang hijau bersinar dengan rasa ingin tahu.

Tatapan gadis itu melunak saat ia memperhatikan ekspresi Belle, dan senyuman kecil muncul di bibirnya.

"Halo," sapanya dengan suara lembut.

Ia memiringkan kepala sedikit, memandang Belle dengan keterbukaan yang ramah.

"Kau tampaknya sedang mencari sesuatu."

Belle, merasa anehnya nyaman di bawah tatapan gadis itu, mengangguk, suaranya jujur saat menjawab, "Ya... aku, um, sedikit tersesat. Aku sedang mencoba menemukan gedung guru. Aku harus melapor... untuk pidatoku."

Mata gadis itu berbinar penuh pengertian.

"Ah, gedung guru—itu memang agak sulit ditemukan jika kau belum mengenal area ini.

Aku sudah beberapa kali ke sini, jadi aku bisa menunjukkan jalannya. Kau hanya salah belok hingga sampai di sini," jelasnya dengan percaya diri yang alami.

Rasa gugup Belle mereda saat gadis itu menjelaskan jalannya.

"Terima kasih," katanya dengan tulus, suaranya lembut namun penuh rasa syukur.

Ia melirik gadis itu sekali lagi, memperhatikan bagaimana senyumnya seolah menerangi seluruh taman.

Ada sesuatu yang hampir magis tentang senyuman itu, kehangatan yang tetap terasa bahkan saat Belle berbalik pergi.

Dengan sedikit membungkuk, Belle melangkah kembali ke jalanan taman.

Ia melirik ke belakang, matanya menangkap kedua sosok yang ditinggalkannya.

Gadis bangsawan itu tetap berdiri, memandang Belle pergi dengan senyuman lembut yang menyemangati, seolah membawa pesan dukungan tanpa kata.

Di sampingnya, tatapan pemuda itu tetap tertuju pada Belle, penuh pengamatan tetapi tetap hormat, seolah memastikan ia menemukan jalannya.

Hati Belle terasa lebih ringan dari sebelumnya.

Saat ia berbelok di tikungan, ia masih bisa merasakan tatapan mereka tertuju padanya, dukungan tanpa kata yang terus menemaninya saat akhirnya ia menemukan jalan di jalur yang berliku itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!