Alpha CEO hebat yang tak tersentuh setelah patah hati dia tak pernah melihat wanita lagi, namun seorang gadis titipan dari adik dan wanita yang pernah dia cintai mampu mengalihkan perasaannya, lalu bisakah mereka bahagia? Akankah rumah tangganya itu berdiri dengan kuat tanpa goncangan???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salep untuk Shafa
Pagi hari.
📞" Al, salep atau obat kulit luka untuk wanita kalau bagian itu apa ya??" Alpha bertanya melalui telepon pada adiknya karena bagaimana pun adiknya jauh lebih pengalaman lebih dulu dari pada dirinya.
📞"Salep kulit??? bagian itu???" Al Jovano berpikir di tempatnya apa yang di maksud oleh sang kakak.
📞"Ckkk, tanyakan saja pada Zea dia pasti tau, please aku malu kalau tanya langsung ke dia." Alpha berkata sembari menatap pintu kamar mandi yang masih belum terbuka, mendadak hatinya merasa bersalah atas ulah brutalnya semalam pada gadis kecil yang sudah tak gadis lagi itu.
📞"Ckkk!! Aku juga tak ingin kamu menelfon dia kak." Kesal Al Jovano masih takut sang kakak masih menyukai istrinya.
📞"Cepetan penting tau, aku khawatir Shafa kenapa-kenapa karena tadi jalannya sakit gara-gara aku."Kata Alpha jujur pada akhirnya.
Bukan jawaban yang Alpha dapat dari Al Jovano namun justru tawa sang adik durjana yang mengejek dirinya.
📞"Sialannn, Buruan Pe ak!!!" Alpha sudah mulai hilang kendali.
📞"Hahahaha, jadi akhirnya kamu udah tidak karatan lagi kak???" Al Jovano berkata sambil menahan sakit perutnya setelah tertawa tadi.
📞"Menyesal aku telepon kamu!!!"
Tut tut tut
Panggilan itu pun Alpha akhiri dengan kesal luar biasa atas sikap Al Jovano, namun tak lama kemudian pesan masuk dari Zea tentang resep obat untuk kulit masuk di ponselnya.
Alpha pun mengirim pesan pada Fabian untuk membeli saleh itu entah bagaimanapun caranya agar segera di kirim ke rumah.
Dan benar saja tak butuh waktu lama setelah setengah jam kemudian Fabian datang dan membawakan pesanannya.
..._***_...
Di kamar Alpha.
"Ini apa Kak??" Shafa terkejut saat tiba-tiba Alpha yang baru datang dari luar memberinya sebuah salep kecil.
"Buat itu." Ucap Alpha lirih merasa bersalah sembari menunjuk arah yang dia maksudkan.
Shafa menunduk pada arah tunjuk sang suami, wajahnya seketika langsung memerah, jujur ini sangat memalukan pikir Shafa.
"Ini akan menyembuhkan kemerahannya sama rasa perihnya."
"Atau biar aku bantu."
Alpha berkata sambil jongkok di hadapan Shafa yang sontak membuat Shafa mundur dan menutup arah pandang sang suami..
"Tidak!!!
"A a aku bisa sendiri."
Shafa meraih salep itu dan berbalik membuat Alpha mendesah merasa bersalah, pasti akan sulit jika melakukannya sendiri pikir Alpha lalu mengikuti Shafa dan yang di ikuti tak menyadari jika di belakangnya ada sang pengikut yang begitu khawatir.
Shafa ingin membungkuk namun matanya melihat bayangan di belakang dirinya sontak pun menoleh dan berbalik.
"Iiiih, malu Kakkkkk."
Shafa berkata hingga seluruh wajahnya memerah, benar semalam sudah melihat segalanya namun jika harus di obati di area itu oleh orang lain ini sangat memalukan.
"Aku udah lihat semalam, kenap malu??"
"Kau juga lihat bagaimana aku??"
Alpha berkata sembari maju dan membawa Shafa berbaring di ranjang, Shafa hanya bisa menahan malu, ingin berlari pun percuma karena jangankan lari berjalan pun amat sakit rasanya.
Shafa menutup wajahnya karena malu, Alpha melakukan apa yang ingin dia lakukan, rasanya Shafa ingin menenggelamkan wajahnya ke tanah jika bisa agar tak ada yang melihat hal memalukan ini pikirnya.
"Ya Ampun, pantas kamu sampai jalannya kaya bebek, sepertinya robek deh." Kata Alpha prihatin atas ulahnya semalam.
"Kita ke rumah sakit gimana?" Tanya Alpha yang di jawab gelengan sang istri.
"Tapi aku takut kamu gak sembuh-sembuh Shafa." Kata Alpha khawatir.
"Kita ke rumah sakit sekarang." Ucap Alpha membenahi pakaian Shafa.
"Tidak!!!"
"Gak mau!!!"
"Ini salah kak Alpha!!!"
"Kenapa juga gak di kecilin dulu baru masuk!!"
Shafa berkata banyak-banyak dan yang terakhir sukses membuat Alpha tergelak setelah rasa keprihatinan pada sang istri.
"Mana bisa begitu!"
"Konyol!"
"Kamu sendiri yang minta jadi wanita."
Alpha berbaring dan menatap Shafa yang memerah wajahnya, jujur istrinya ini antara lucu polos dan yang lain bercampur jadi satu, mungkin Alpha kali ini merasa jika dirinya mulai hanya bisa melihat istri kecilnya ini seorang dan akan dia mulai hari ini.
__***__
Up lagi....
Mana like nya kak??
Dukungannya juga ya.
Yang udah Vote makasih banyakkk.
Aq blm tav vaf nih 🤭