" Max apakah kau menyesal? " Sebuah suara menggema di telinga Maximilian..
Ditengah ajalnya, Max melihat seorang wanita yang selama ini ia siksa sedang merangkak menuju tempatnya berbaring dengan sekarat.
Wanita cantik namun dengan tubuh penuh luka yang dia buat selama ini.
wanita yang tak pernah ia anggap dan tak pernah dia pedulikan, wanita yang selama ini dia siksa mati matian.
wanita itu kini memeluk tubuhnya yang sekarat, memeluknya dengan erat, membiarkan api membakar tubuh wanita itu lebih dahulu sebelum menyentuh tubuh nya.
dapat ia rasakan api mulai membakar pakaian nya dan pakaian wanita itu.
" tenang saja.. aku akan melindungi mu.. "
kata kata lembut yang selalu ia berikan pada nya, bahkan di detik detik terakhir hidupnya.
Aku... aku sangat menyesal..
bisakah aku mendapatkan kesempatan lagi untuk bersama mu...
.
.
.
.
Jantung Max seketika terhenti ketika ia terbangun di kamar yang ia tempati 5 tahun lalu..
kamar ini... apakah aku kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Budiari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melamar
20 Oktober 2019
Madrid, Spanyol, Mansion Casa De Sel.
.
.
.
" kenapa kau melamun sayang? " tanya Mama maria pada Andini yang kini hanya termenung di balkon menatap sinar matahari sore yang hampir terbenam.
" eh? mama.. maaf tadi Andini tidak melihat mama.. mama tanya sesuatu? " tanya Andini ketika menyadari Mama maria berada di sampingnya.
Mama maria duduk di samping gadis itu, dan dengan lembut mengelus kepala Andini.
" kamu sedang melamun apa? " tanya wanita tersebut dengan menatap Andini lembut.
" tidak ada ma.. hanya saja, aku merindukan Max, dia berjanji akan datang dalam seminggu, tapi sudah hampir 3 minggu, dan dia belum juga kembali. dia baik baik saja kan ma? " tanya Andini menatap Mama maria dengan polos.
Terlihat Mama Maria menghela nafas sebentar sebelum akhirnya tersenyum.
" dia baik baik saja kok.. memang pekerjaannya menumpuk, jadi mungkin tidak sesuai perkiraan. " ucap Mama maria berusaha memberi pengertian.
Andini pun mengangguk, walau hati nya masih tetap sedih dan khawatir, tapi gadis itu berusaha untuk memaklumi.
pandangan gadis itu akhirnya tertuju pada surat yang Max di tinggal kan hari itu, gadis itu terlihat tersenyum ketika melihat surat tersebut dan kembali memandang matahari yang hampir terbenam.
" Max adalah pria yang mempunyai ambisi tinggi. " ucap Mama maria memecahkan keheningan tersebut.
mendengar Mama maria berbicara, Andini pun kini kembali memandang wanita tersebut.
" apa kamu tau, dulu saat kecil Papa John pernah memelihara singa liar untuk di jinakkan. Kami sudah berusaha menjinakkan singa tersebut, tapi kami gagal. kemudian Max yang masih berusia 12 tahun dengan berani masuk ke kandang singa itu diam diam dan menjinakkan sendirian. " ucap Mama maria sembari tersenyum kecut.
Sementara Andini yang mendengar cerita itu menjadi tambah penasaran.
" lalu? apakah Max berhasil? dia baik baik saja kan? " tanya Andini dengan wajah penasaran dan sedikit khawatir.
" tidak.. Max gagal menjinakkan nya. dia mendapat beberapa luka cakaran. karena marah, max akhirnya membunuh singa itu. Dulu dia punya sebuah prinsip, jika dia tidak bisa mendapatkan hal yang dia Inginkan, maka dia akan lebih memilih menghancurkan nya. " ucap Mama maria tersenyum pahit.
" Max adalah pria paling ambisius yang pernah Mama lihat, dia akan melakukan apa yang dia inginkan, tak peduli apakah itu baik atau tidak. dia juga sangat keras kepala. apakah kau merasa begitu? " tanya Mama maria pada Andini yang fokus mendengarkan cerita nya.
" eumm,, entahlah ma, tapi aku belum melihat sisi max yang seperti itu. mungkin kami memang perlu saling mengenal lebih jauh. " ucap Andini seadanya.
Mama maria pun tersenyum, dia memegang tangan Andini dengan lembut.
" Sepertinya Max sangat menyukai mu, Mama punya satu permintaan untuk mu. Tolong Apapun yang terjadi jangan pernah meninggalkan Max ya. dia itu memang ambisius dan kuat, tapi sekaligus Rapuh. Suatu hari Aku dan papa John tidak mungkin bisa terus bersama nya, Mama hanya berharap kamu bisa bersama dan menemani Max, tolong berjanjilah pada mama.. " Terlihat wajah Mama Maria kini memandang Andini penuh Harap.
Andini yang melihat itu pun seketika mengangguk, dia memegang tangan Mama maria.
" Aku berjanji Ma, walau suatu hari nanti Max tidak lagi menginginkan aku, aku akan tetap menemani Max walau sebagai bayangannya. " ucap Andini dengan yakin. Mama maria pun terlihat lega mendengar itu. akhirnya dia bisa mempercayakan Max pada orang lain.
.
.
.
.
12.00
Mansion Casa De Sel.
Terlihat seorang pria kini sedang memandangi wajah polos seorang gadis yang sedang tertidur lelap.
namun pria tersebut menemukan sebuah keanehan yang membuat hatinya berbunga bunga.
Dengan segera dirinya melepaskan jas dan kemeja yang ia kenakan, tak lupa sabuk dan celana yang melekat.
Kini pria tersebut hanya mengenakan celana pendek dengan bertelanjang dada, memperlihatkan otot ototnya yang sangat kekar dan keras.
Dengan segera pria tersebut naik ke ranjang dan mendekati gadis cantik yang sedang tertidur lelap itu.
" maaf sayang.. aku pasti sudah membuatmu menunggu sangat lama kan? " gumam pria itu yang adalah Max.
Max menarik sebuah baju yang di peluk oleh Andini saat tidur, baju itu adalah kemejanya. dan kelihatannya kemeja itu belum di cuci.
" bahkan kau memeluk kemeja ku saking rindunya, ayo sayang.. aku juga sudah sangat merindukan mu.. " gumam Max dengan mengangkat tubuh mungil itu dan memeluknya dengan erat seperti guling.
Cup! Cup! Cup! Cup!
Berulang kali Max menciumi Andini, mulai dari wajah, leher, Dada, tangan, semuanya Max Cium tak tertinggal satu pun.
"euuhhhgg.. " Andini merasa sedikit terganggu ketika merasakan benda basah yang menempel pada tubuhnya.
namun sedetik kemudian kesadaran gadis itu akhirnya kembali, dia sedikit linglung ketika menghadapi situasi dimana di cium sana sini oleh orang saat bangun tidur.
Namun kemudian Andini tersadar, dia segera memegang kepala Max yang masih mengecup dadanya.
" Max? Ka-kamu sudah pulang? " ucap Andini dengan wajah kaget sekaligus senang.
Max dengan lembut menggenggam tangan Andini, dia menggenggam tangan gadis itu yang berada di rahangnya.
" aku pulang... aku sangat sangat sangat merindukanmu~~ " gumam Max dengan membenamkan wajahnya di Dada Andini.
Tangan pria itu mulai membuka piyama yang gadis itu kenakan, Andini yang juga sama merindukan Max pun dengan senang hati membantu Max.
Sentuhan sentuhan pun saling di lancarkan yang menimbulkan kenikmatan pada diri mereka, sampai akhirnya mereka sama sama mendapatkan kepuasan.
Cup!
" menikahlah dengan ku Andini.. " ucap Max di sela sela percintaan mereka.
Andini yang masih berada di bawah pria itu pun mengangguk dengan yakin. dia kalungkan tangannya di leher pria tersebut.
" aku mau! aku ingin menikah dan mengandung anak mu.. " ucap Andini dengan penuh keyakinan.
Max pun mengecup kening gadis tersebut dengan lembut, dia mengelus perut rata Andini dan mengecupnya.
" Aku ingin kau cepat mengandung anak kita! pasti akan sangat menggemaskan seperti mu.. " ucap Max dengan semangat.
Andini bangun dan melingkarkan kakinya pada pinggang Max, pria itupun menyambut nya dengan suka cita.
" Aku.. Aku mencintai mu.. " ucap Andini dengan malu malu namun di mata Max terlihat sangat Seksi.
Dengan sedikit menggeram, Max menghentak tubuh gadis itu dan melanjutkan penyatuan mereka di balkon dengan di temani taburan bintang bintang di angkasa.
Walau malam itu angin terasa dingin, namun itu semakin membuat mereka merasa bergairah akan tubuh satu sama lain.
andini yang awalnya merasa trauma, perlahan lahan akhirnya menikmati bahkan menantikan setiap sentuhan yang max berikan.
Begitu pula max, pria itu setiap detiknya semakin merasa terbakar ketika bersentuhan dengan tubuh Andini. rasanya setiap kali ia menyentuh tubuh lembut, kenyal, dan empuk gadis itu, max merasa ingin menelan dan menggigit nya.
Sungguh, Max benar benar kehilangan akal, demi cepat cepat menyelesaikan pekerjaan nya, max sampai tidur 2 jam dalam 20 hari ini.
Tidak ada yang tau seberapa rindu pria itu pada gadis yang kini berada di atas tubuhnya ini.
rasanya max benar benar akan merasa gila jika berpisah lebih lama dari Andini, bahkan saat tadi di jalan saja, rasanya otaknya benar benar penuh dengan wanita ini.
" ah~ Max~~"
Max semakin menggeram mendengar desahan desahan Andini, bagaikan hewan buas max mencengkram pinggul wanita itu dan membawanya ke ranjang dengan cepat.
malam yang dingin itu akhirnya di lewatkan dengan panas oleh Max dan Andini. berkali kali max menyiramkan benihnya pada gadis itu, dengan harapan agar buah hati mereka segera terlahir.
.... ...
.... ...
.... ...
.... ...
.... ...
...Bersambung...
sama beli ragi
ayolah thor..
update lagi....
wkwwkk ikut berpantun ya thor..semngtt kaka
Andini olahraga lari
Max pergi k' Jakarta
melihat Andini slalu berseri
membuat Max semakin Cinta
suwiwitttttt😍😍😍
🤭🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣🏃
Aku mo ikutan mungut...
🤭🤭🤭🤭🤣🤣✌️✌️✌️✌️✌️✌️
hhmmm....
klo sampai Max tidak memecat ulat bulu...
tinggal kan saja dia Andin...
itu berarti Aku wanita spesial yg istimewa yg memiliki pancaran sinar yg meneduhkan" balas Andini dgn elegan
hidup Andini... hiduppp...
hempas ulat bulu....
lnjutkan karyamu
semangat up lg ya😍
jalan berlubang sudah beraspal
sampai d'rumah siang hari
s' Max walaupun lagi kesal
klo liat Andini muka'y brseri
🤭🤭🤭 Aku belajar pantun jg Thor 🤗
up lagi lee...
🤭🤣🤣
ada ulat bulu yg menempeli laki'mu..
🤭🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣
dan menjadi yg terbaik baik buat Andini smp maut memisahkan