NovelToon NovelToon
Disakiti Tentara Dicintai Ugal-ugalan Oleh Mafia

Disakiti Tentara Dicintai Ugal-ugalan Oleh Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:47k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

" Maaf Al, kita nggak bisa lanjutin hubungan kita ini."

Sakit hati Alna, tiba-tiba diputuskan oleh sang tunangan yang merupakan seorang tentara. Tanpa ada alasan yang jelas, hubungan yang sudah berjalan 3 tahun itu pupus begitu saja.
Sebenarnya Alna bukan lah korban "Hallo Dek!", karena dia juga merupakan seorang tentara. Ia dan Bimo berada di kesatuan yang sama.

Untuk mengobati sakit hatinya, Alna mengusulkan dirinya sendiri untuk pergi melakukan tugas sebagai seorang dokter di sarang mafia besar yang disinyalir mendanai perang. Tapi siapa sangka sang mafia malah jatuh cinta kepada Alna.

" Aku akan terus mengejarmu meskipun kau menolak ku. Aku bahkan rela membuang semua ini asalkan kau mau menerimaku." Ahmed Yusuf Subrata.

" Tapi aku adalah orang yang ingin menangkap mu." Alna Gyantika Kalingga

Bagaimana kisah cinta Mayor Alna?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tentara dan Mafia 13

Alna mengernyitkan keningnya saat melihat rekam medis milik Yusuf. Yang membuatnya tidak habis pikir adalah setiap hari Yusuf diperiksa, minimal suhu tubuhnya.

Ada beberapa keanehan yang dirasakan Alna. Yakni Yusuf yang tampak sehat itu juga terus mengonsumsi obat.

" Ameh, boleh saya lihat obat yang diresepkan dokter sebelumnya?"

Aatirah menganggukkan kepala, bukan hanya satu lembar resep melainkan beberapa.

Alna semakin bingung saat obat yang tertulis di semua resep adalah asetaminofen dan NSAID ( Non-Steroidal Anti-inflammatory Drugs, yaitu obat antiinflamasi nonsteroid). Dua obat itu merupakan obat pereda nyeri.

" Kapan Tuan Yusuf mengalami ini, Ameh?"

" Sekitar usia 20 an?"

" Apa Anda tahu apa diagnosa dari penyakit Tuan Yusuf."

Ameh Aatirah menganggukkan kepala dengan wajah yang murung. Sorot matanya menunjukkan sebuah kesedihan yang mendalam.

" HSAN tipe 1 atau neuropati sensorik dan otonom herediter tipe 1."

Degh!

Jika CIPA merupakan HSAN type 4 dimana orang yang terkena tidak bisa merasakan sakit atau suhu sama sekali dan masuk dalam kategori langka maka HSAN tipe 1 adalah kelainan neurologis yang ditandai dengan hilangnya sensasi, terutama di bagian distal tungkai bawah.

Namun ada beberapa orang yang menderita HSAN tipe 1 tetap tidak kehilangan sensasinya, tapi malah merasakan sakit yang menusuk di tungkai dan kaki mereka, dan Yusuf masuk dalam kategori ini.

" Apa Tuan Yusuf sudah tahu akan hal ini? Dia sudah tahu tentang penyakitnya?"

Ameh Aatirah mengangguk cepat, Yusuf sudah mengetahuinya sejak dulu meskipun setelah satu tahun berlalu.

" Bagaimana dengan pendengaran Tuan saat ini?"

" Alhamdulillah masih bagus. Namun kata dokter sebelumnya, meskipun jarang tapi bisa saja Tuan Yusuf mengalami gangguan pendengaran. Bagaimana itu Dok?"

" Semoga tidak, semoga Tuan Yusuf masuk dalam kategori yang jarang itu. Ameh tidak perlu khawatir penderita HSAN tipe 1 memiliki tingkat hidup yang lama jika rutin meminum obat dan tentunya hidup dengan sehat. Sampai saat ini, Tuan tidak kehilangan sensasinya bukan? Dia masih merasa nyeri, panas dan dingin bukan?"

" Untuk nyeri masih merasa tapi panas dan dingin terkadang dia tidak bisa merasakan. Sesekali indranya menghilang, Dok."

Alna mengangguk paham, siapa sangka Yusuf yang diluar tampak sempurna itu memiliki penyakit seperti ini. Satu informasi yang berharga. Tapi Alna sebagai dokter, dia harus merahasiakan penyakit pasien.

" Kenapa jadi gini?" gumam Alna lirih. Dia jadi bingung sendiri, di satu sisi tugasnya adalah memata-matai, jadi informasi yang ia dapat harus dilaporkan. Namun di sisi lain dia saat ini sedang melakukan tugasnya sebagai dokter, dimana dokter memiliki kode etiknya sendiri juga.

" Aah ya sudah yang berkaitan aja yang dilaporkan."

Alna berjalan mengikuti Ameh Aatirah. Jika dilihat itu jelas bukan jala ke arah ruang kerja milik Yusuf.

" Nah, Dokter Alna, ini adalah kamar Anda. Dan itu kamar Tuan Yusuf. Anda ditempatkan di dekat kamar Tuan karena agar mudah melakukan pemeriksaan. Dan yang sebelah sana merupakan ruang untuk pengobatan lengkap. Kami juga punya setidaknya 3 perawat dan satu dokter anestesi. Ya, itu dilakukan kalau dalam situasi dadakan saja."

Meskipun paham, Alna pura-pura tidak tahu. Yusuf adalah mafia, jadi terluka merupakan hal yang mungkin saja terjadi. Hanya saja dia tidak menyangka bahwa Yusuf membuat ruang yang bisa disebut ruang tindakan operasi di tempat tinggalnya itu.

" Sekarang Dokter boleh istirahat. Perjalanan dari Indonesia ke sini pasti tidaklah sebentar, dan Anda pasti lelah."

" Lalu untuk pemeriksaannya?"

" Dokter bisa melakukannya nanti malam setelah makan malam. Kalau begitu saya permisi, selamat istirahat, Dokter."

Klaak

Ameh Aatirah keluar dari kamar dan Alna melihat ke sekeliling dulu. Dia memeriksa kamar yang ditempati. Alna memeriksa setiap sudut, jangan sampai ada yang terlewat. Dalam artian, jangan sampai dia diawasi juga.

Butuh waktu setengah jam bagi Alna untuk memeriksa semua yang ada di kamar itu.

" Clear!"

Bluk

Ia segera merebahkan tubuhnya. Kamar yang besar dan bagus. Sungguh sangat berlebihan bagi seorang dokter kontrak sebenarnya. Tapi rasanya tidak buruk juga, itulah yang dipikirkan Alna.

Lambat laun gadis itu memejamkan matanya, dan terbuai dengan mimpi. Ya, Alna tertidur dengan begitu pulas. Sepertinya, dia baru benar-benar bisa tidur sepulas itu semenjak kejadian putus dengan Bimo.

Tok tok tok

" Bagaimana, Ameh."

Ameh Aatirah langsung pergi ke tempat Yusuf setah mengantarkan Alna. Dia kini duduk di depan pria yang sudah ia anggap anaknya sendiri tersebut.

" Sesuai permintaan mu. Dia di kamar tepat di sebelah kamar mu. Siapa dia, kenapa kamu begitu memerhatikan nya?"

Hanya segaris senyum yang ditampilkan Yusuf kepada Ameh Aatirah. Hanya itu yang jadi jawabannya.

" Terimakasih, Ameh."

Ameh Aatirah tetap tidak mengerti sebenarnya mengapa Yusuf bersikap demikian. Dari cara Yusuf memandang Alna, dia seperti sudah mengenal gadis itu. Tapi Ameh Aatirah tidak ingin berspekulasi apapun. Ia yakin Yusuf akan bicara sendiri pada waktunya nanti.

" Oh iya, apa dia langsung tau? Apa dia terkejut?"

" Ya dia langsung tahu. Ameh pikir, dia dokter yang hebat dan berbakat. Sekali membaca dia langsung paham. Kalau terkejut, ya sedikit. Tapi dia mengatakan kepada Ameh untuk tidak khawatir. Katanya kamu tetap bisa hidup lama jika meminum obat mu dengan teratur."

" Ya dia memang selalu optimis. Ah iya Ameh, aku memang akan hidup lama kok. Seperti yang Dokter Alna bilang. Jadi Ameh jangan khawatir, oke? Penyakitku bukan penyakit mematikan. Ini hanya soal nyeri. Jadi Ameh tidak perlu panik setiap waktu."

Pletak!

Ameh Aatirah menyentil kening Yusuf dan seketika Yusuf mengaduh.

" Bagus, kamu masih punya rasa sakit. Jadi teruslah merasa sakit oke. Karena dengan itu Ameh tau kamu sakit. Ameh lebih suka kamu sakit dari pada kamu bilang baik-baik saja tapi padahal kamu sakit luar biasa."

Yusuf meraih tangan wanita paruh baya tersebut. Wanita yang begitu ia sayangi bahkan melebihi kedua orangtuanya sendiri. Dia pun lalu tersenyum lebar.

" Aku akan bilang kalau sakit. Yang aku derita ini aku sungguh bersyukur karena aku masuk tipe yang bisa merasakan sensasi sakit dan nyeri. Jadi Ameh tidak perlu khawatir. Aku akan hidup lebih lama bersama Ameh."

" Hiks, ya. Memang harus seperti itu."

Kata-kata yang terucap dari bibir Yusuf bukan hanya semata-mata penghiburan, tapi itu sebuah kebenaran. Semua akan baik-baik saja, makanya dia selalu merekrut dokter untuk mengawasinya. Dia tidak ingin membuat orang-orang disekitarnya khawatir.

Tentang penyakitnya hanya Aatirah, Ted dan Gly yang tahu. Tentunya di luar tim medis yang dia rekrut.

TBC

1
Ayesha Almira
norman penghianatnya Yusup...
Ayesha Almira
ini mah mafia bucin...BKN sadis
Azahra Rahma
semoga tidak terjadi apa² dengan Alna
Azahra Rahma
firasat Ted sungguh tepat sekali karena justru musuh sebenarnya ada di mansion,,si Norman Kamaru
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
tenang Yusuf pasti Alna akan selamat
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Ted benar akan terjadi sesuatu di Mension Yusuf karna Norman adalah pengkhianat itu
reiny marlina
hayooo seru nih up lagi yg banyak thorrr
reiny marlina
pleae seru dong seruu norman ketauan penghianat
mama_im
alna pasti bisa dapetin petunjuk yg membuktikan yusuf gak ikut campur masalah perang itu..
Sani Srimulyani
jangan sampe terjadi huru hara lagi dong, Yusuf kan belum sepenuhnya sembuh, mana Alna juga lagi sedih.
Ani
di jaman canggih masih aja Yusuf menggunakan gelas buat nguping... bener bener deh kamu Suf..
Rina Wati.S
makasih uda up kak.
semangat ya
iin marlina
lah ini Norman penghianat selanjutnya
Tety Nurhayati Azis
lanjut thor
Ayesha Almira
lho ko langsung nikah..moga g da udang d balik bakwan ....
marie_shitie💤💤
Norman apkh km lupa ad cctv
marie_shitie💤💤
wah wah wah 1 persatu menampakan diri
marie_shitie💤💤
justru si Norman lah pengkhianat paling terdekat
marie_shitie💤💤
minder mungkin sma pangkat mu dan dia g berasa buat berjuang lebih baik dari km
marie_shitie💤💤
tentara juga manusia kok alna,boleh kok menangis tapi harus yakin bahwa ini menangisi untuk terakhir kalinya km bisa bangkit dan buktikan klo km bisa JD mantan yg g bisa terlupakan dan bikin dia menyesal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!