NovelToon NovelToon
Bertahan Tanpa Nafkah Suami

Bertahan Tanpa Nafkah Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Ida Nuraeni

Sudah sepantasnya kalau seorang istri menuntut nafkah pada suaminya. Namun bagaimana jika si suami sendiri yang tidak ada keinginan untuk menunaikan kewajibannya dalam menafkahi keluarga? Inilah yang dialami Hanum Pratiwi, istri dari Faisal Damiri selama 5 tahun terakhir.

Hanum memiliki seorang putra bernama Krisna Permana, yang saat ini masih kuliah di Jurusan Informatika. Tentu saja Hanum masih memerlukan biaya yang cukup banyak untuk biaya pendidikan putranya, ditambah juga untuk biaya hidup mereka sehari-hari. Hanum harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, bahkan seringkali meminjam kepada saudara dan teman-temannya. Beruntung sang anak bersedia membantu menitipkan kue di kantin, yang bisa dijadikan sumber income keluarga. Namun pendapatannya yang tak seberapa itu, hanya cukup untuk transport dan uang saku sang anak, kalaupun ada lebih untuk membeli beras.

Bagaimana Hanum bertahan dalam 5 tahun ini? Apakah kesulitan ini mengharuskannya menyerah? Lalu bagaimana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 Hanum Sakit

Kesunyian malam terasa sangat kental, apalagi saat ini menjelang dinihari. Hanum tidak bisa tidur dengan nyenyak, seluruh persediannya terasa ngilu dan badannya terasa lemas. Akhirnya dia mencoba bangun dan menyandarkan tubuhnya ke dinding. Diliriknya jam digital yang terpasang di dinding, terlihat jelas angka 01:40. Berarti sudah masuk waktu sholat tahajud, dan dia beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi. Selesai berwudhu, badannya masih lemas dan terasa panas. Tapi semua itu tidak menyurutkan semangatnya untuk menunaikan qiyamullail. Dia tetap paksakan untuk sholat. Sebelas rokaat terasa panjang karena Hanum memang berlama-lama membaca surahnya, dan dia melakukannya dengan khusyuk. Di akhir sholatnya dia memanjatkan doa yang sangat menyayat hati bagi siapapun yang mendengarnya.

"Ya Allah, ampuni hamba-Mu yang sombong ini, yang telah banyak berbuat dosa baik disengaja ataupun tidak, yang masih tidak bersyukur atas semua nikmat yang Engkau berikan, yang senantiasa mengeluh dalam kesulitan, dan hamba percaya masih banyak dosa-dosa hamba yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Di dalam sujudku ini hamba mohon pengampunan dari-Mu, karena hanya Engkaulah yang Maha Pemberitahuan Ampun dan Yang Maha Mengampuni atas dosa-dosa kami. Ya Allah terima kasih atas kasih sayang-Mu, atas pemberian semua nikmat yang selama ini hamba nikmati. Ya Allah hamba Ridha dengan ujian yang Engkau berikan dan hamba percaya Engkau pasti menolong Hamba untuk melaluinya. Ya Allah, bukakanlah pintu rejeki hamba dari pintu manapun, limpahkan rejeki yang banyak agar hamba bisa menyelesaikan hutang-hutang hamba sebelum ajal menjemput. Jangan Engkau ambil nyawa hamba dalam keadaan berhutang. Limpahi hamba dengan uang yang banyak, agar bisa memberangkatkan guru ngaji haji beribadah rumah-Mu. Panggil nama hamba sekeluarga untuk menjadi tamu di rumah-Mu. Limpahkan keajaiban rejeki sebagaimana dahulu Engkau memberikan rejeki kepada Siti Maryam, berilah kesabaran yang luas sebagaimana kesabaran Nabi Ayub atas penyakitnya dan berilah pertolongan sebagaimana Engkau mengeluarkan Nabi Yunus dari perut ikan. Ya Allah, jadikanlah anak hamba anak yang Sholeh, mudahkan proses belajarnya dan mencapai apa yang dicita-citakannya. Limpahkan rejeki padanya dengan cara-Mu Ya Allah, dan hamba percaya Engkau pasti memberikan yang terbaik padanya. Ya Allah hamba bergantung sepenuhnya kepada-Mu, hanya Engkau tempat hamba meminta. Bismillah biidznillah ijabah"

Doa yang dipanjatkan Hanum cukup panjang dan lama, keluar dari hati nurani terdalam sehingga dia sendiri pun sampai menangis terguguk.. Tanpa sepengetahuannya, Faras menyaksikan dan mendengarkan doa yang dipanjatkan sang Ibu, membuatnya sangat tersentuh. Dia cepat-cepat kembali ke kamarnya, duduk termenung memikirkan keadaan keluarga ke depannya.

...🌾🌾🌾🌾🌾🌾...

Selesai sholat subuh, Hanum langsung menggoreng kue jualannya. Hari ini Roti goreng ragout yang dibuatnya sebanyak 60 pcs, terdiri dari 25 pcs ragout original dan 35 pcs ragout pedas. Penjualannya beberapa bulan terakhir ini stagnan di 50-60 pcs, tidak seperti sebelumnya yang bisa mencapai 90 pcs. Dengan harga jual Rp3 ribu, Hanum biasanya mendapat keuntungan Rp80 ribu. meski begitu, Hanum selalu bilang ke Faras bahwa jualan itu tidak selamanya habis, kadang ada tidak lakunya. Dan pernah juga mereka mengalami retur kue sebanyak 30 pcs dari 70 pcs yang dititipkan. Biasanya kalau banyak diretur, Hanum meminta Faras untuk membagikannya ke satpam, tukang parkir atau teman-temannya. Prinsipnya jangan sampai ada yang mubazir.

Baru juga Hanum selesai membereskan peralatan masaknya, Faisal datang menghampiri sambil memperlihatkan chat dari Bu Henny, pemilik kontrakan. Hanum hanya meliriknya sekilas, tanpa berkomentar apapun dia lanjutkan mencuci peralatan yang sudah menumpuk.

"Bu, aku mesti jawab bagaimana ke Bu Henny ini?" tanya Faisal masih tetap berdiri di belakang Hanum

"Kok nanya mesti bagaimana, ya sudah jelas harus dibayar lah sewanya. Memang ada cara lain lagi..?" jawab Hanum datar tanpa menghentikan kegiatannya

"Ayah juga tahu kalau itu..."

"Terus masalahnya apa?" potong Hanum tanpa menunggu perkataan Faisal selesai

"Susah memang ngomong sama kamu, Bu. Belum apa-apa sudah marah saja, dengerin dulu kalau Ayah mau ngomong itu" ujar Faisal dengan kesal

"Ibu sudah tahu yang mau diomongin Ayah. Bu Henny nanyain uang sewanya kenapa belum ditransfer, Ayah harus jawab apa? Itukan yang mau Ayah bicarakan? Sudah beberapa bulan ini kan memang selalu begitu. Terus hasilnya apa? Tetap Ibu kan yang harus mikir cari duit untuk bayarnya"

"Kalau Ayah ada uangnya, sudah pasti Ayah bayarkan tanpa harus ngomong ke Ibu. Karena..."

"Karena Ayah nggak mau kerja, nggak mau berusaha untuk nyari kerjaan, ya pastilah nggak akan punya uang."

"Ayah juga sudah berusaha untuk nyari kerjaan, tapi kan belum dapat.."

"Berusaha yang seperti apa? Cuma nanya-nanya sama teman? Sesekali keluar dari rumah, bukan ngurung di kamar terus seperti pengantin dipingit. Mana ada kerjaan yang nyamperin ke kamar" perkataan Hanum rupanya memancing ego seorang Faisal, karena tanpa menjawab apapun Faisal berbalik masuk kamar dengan membanting pintu.

Hanum hanya meliriknya sekilas, bibirnya tak luput dari istighfar. Selesai dengan pekerjaannya di dapur, Hanum langsung menyiapkan mesin cuci yang sudah berisi rendaman baju kotor. Mungkin karena kondisi tubuhnya yang kurang fit, Hanum merasa badannya melayang saat dibawa melangkah, pandangan tiba-tiba gelap dan berputar. Hanum berusaha untuk bersandar di dinding dan berpegangan pada rak agar tetap bisa berdiri seimbang. Namun tak sampai 5 menit Hanum terjatuh kehilangan kesadaran.

Brak... Brug... Prang...

Rupanya keriuhan itu terdengar oleh Faras yang baru masuk rumah sepulang mengantar kue. Dia berlari menuju ke dapur dan dilihatnya sang Ibu sudah tergeletak di depan mesin cuci. Tampak ember dan panci yang jatuh di sebelahnya. Faras langsung memangku sang Ibu, membawanya ke kamar. Faisal yang masih kesal dengan Hanum hanya menatapnya dengan heran

"Ayah memang nggak dengar kalau Ibu jatuh di dapur?" tanya Faras menatap tajam sang Ayah

"Lah Ayah baru selesai ngobrol sama Ibu, terus masuk kamar. jadi nggak tahu kalau Ibu pingsan" jawab Faisal membela diri.

Faras yang kesal dengan sang Ayah, hanya diam tak merespon balik perkataan Ayahnya, dia fokus dengan sang Ibu. Diambilnya kayu putih yang memang selalu tersedia di kamar Sang Ibu, ditempelkan ke hidung sambil ditepuk-tepuk pipinya.

"Bu... Bu.... Bu... sadar Bu. Ayo Bu sadar..."

Masih belum ada tanda-tanda gerakan dari Hanum. Dipanggilnya lagi sang Ibu, kali ini lebih didekatkan ke telinga memanggilnya.

"Bu ayo sadar... Ibu ayo buka matanya.."

Setelah 10 menit baru terlihat kelopak mata Hanum bergerak-gerak, berusaha untuk membuka matanya. Perlahan mata itu terbuka, dan Hanum replek memegang kepalanya yang terasa berdenyut.

"Kepala Ibu agak benjol, mungkin tadi terbentur rak besi saat pingsan. Apa lagi yang Ibu rasakan..? Tanya Faras sambil mengelus lengan sang ibu.

Hanum menggelengkan kepalanya, tanda tidak ada lagi yang dirasa. Namun bersamaan itu badannya mulai menggigil kedinginan. Faisal langsung memberikan selimut pada Faras, dan menutupi ibunya supaya lebih nyaman.

"Ibu tiduran saja, nggak usah mikirin kerjaan. Makan dulu ya Bu, biar bisa minum obat. Obat demam Faras yang dari Klinik waktu itu masih ada" bujuk Faras lalu keluar untuk menyiapkan makan sang Ibu.

Faisal pun keluar dari kamar, membuatkan istrinya beristirahat. Terbersit rasa sesal dalam hatinya, karena rasa kesal mendengar ucapan Hanum tadi dia langsung memakai earphone. Jadi saat Hanum jatuh dan pingsan dia tidak mendengarnya.

"Nah makan dulu Bu, Faras bawain nasi pakai sayur bayam dan telur balado."

Beruntung tadi sambil menggoreng kue, Hanum nyambi masak untuk sarapan. Karena niatnya ingin mencuci baju pagi-pagi supaya cepat kering. Maklum sudah beberapa hari ini setiap habis Dzuhur mesti turun hujan. Selesai menghabiskan makannya, Hanum minum obat yang sudah disiapkan Faras. Sambil menyenderkan badannya di kepala ranjang, matanya memejam merasakan kepala yang mulai pusing dan hawa panas dari tubuhnya. Bibirnya tampak melapazkan dzikir sambil berdoa di dalam hatinya

"Ya Allah, apabila sakit ini sebagai kasih sayangmu supaya hamba memberikan hak pada tubuh sebagaimana mestinya, hamba sangat bersyukur dan berterima kasih kepada-Mu. Semoga rasa sakitnya menjadi kebaikan dan keberkahan bagi hamba"

Tanpa disadari Hanum tertidur dengan posisi duduk. Faras yang melihatnya mencoba membetulkan posisi tidur sang Ibu supaya nyaman dan membiarkannya istirahat.

1
Nancy Nurwezia
ceritanya menarik..
Amelia Quil
Penulis hebat! Ceritanya bikin ketagihan! ❤️
Ida Nuraeni: Terimakasih kakak untuk apresiasinya🙏
total 1 replies
Ida Nuraeni
terima kasih kakak sudah mampir di karya saya
Dr DarkShimo
Gemes banget 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!