Jeffrey Roderick, seorang aktor tampan dengan segudang prestasi yang diraihnya, namun banyak berita miring yang melingkupi namanya. Dari mulai skandal gay dan berita perselingkuhan semua itu tak luput dari namanya. Hingga sebuah ide terbit di otaknya, saat dia melihat Mytha sahabat dari orang yang dicintainya.
“Jadilah pacarku selama tiga bulan dan kau akan mendapat bayaran untuk itu.” Jeff.
–
“Dia wanita kuno yang ketinggalan jaman.” Jeff.
“Cih, laki-laki dengan makeup tebal, apa bagusnya.” Mytha.
Sekuel dari novel "Terpaksa Menikahi Pria Belok" disarankan untuk membaca novel itu terlebih dahulu agar memahami isi cerita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 16 - Tentang Yara
Mytha berjalan dengan langkah terburu-buru sambil menjinjing kantong kresek putih berisi kotak makanan yang Cecilia suruh ia beli. Sudah cukup lama ia pergi, mereka pasti sudah lama menunggunya.
“Kemana sih si Mytha pergi, ko lama banget,” keluh Cecilia dengan wajah cemas, bahkan Jeff sudah selesai dengan acara yang di hadirinya tapi Mytha tak kunjung datang. Terhitung sudah satu jam lebih gadis itu pergi dan tak kunjung kembali, apa mungkin dia tersesat? Pikir Cecilia.
“Memangnya Kakak menyuruh dia pergi kemana?” tanggap Jeff, dia terkesan tak peduli dan malah sibuk dengan ponselnya, dia mengatakan itu hanya sekedarnya saja agar tidak terlalu kentara kalau dia tidak peduli pada Mytha.
“Aku menyuruhnya membeli makanan untukmu di Kafe depan, tapi sudah lebih dari satu jam dia belum balik lagi. Si Daniel juga, aku suruh dia nyusul malah ikut ngilang,” kesal Cecilia.
Taklama kemudian pintu ruang istirahat pun terbuka, menampilkan wajah Mytha yang nampak berkeringat, dia berjalan setengah berlari untuk mencapai tempat ini.
“Mytha! Kamu dari mana aja, kenapa lama banget?!” Nada suara Cecilia sedikit meninggi, “kenapa kamu keringetan gini? Kemana Pak Daniel?” Cecilia melempar tatapan curiga karena melihat penampilan semberawut Mytha.
“Saya gak ketemu sama Pak Daniel ko Kak, saya baru balik beli makanan. Maaf, tadi ngantri banget jadi susah dapet makanannya,” dalih Mytha memberi alasan.
“Kenapa kacamata kamu pecah?” tanya Jeff tiba-tiba, Mytha tak menyadari kalau Jeff ikut menatap kearahnya.
“Hah, pecah?” Mytha melepas kacamata tersebut dari wajahnya, benar saja kacamatanya memang pecah dia sampai tak menyadarinya karena pergi terburu-buru tadi. Mungkin ini disebabkan karena perkelahiannya dengan para wanita tadi.
“Oh, ini mungkin karena tadi aku gak sengaja nabrak orang terus kacamatanya jatuh jadi pecah deh,” ucap Mytha memberi alasan.
Daniel memasuki ruangan, dia melirik kearah Mytha sekilas.
“Daniel, bukannya tadi kamu nyusul Mytha tapi kenapa kalian datangnya gak barengan?” tanya Cecilia.
“Aku gak berhasil nemuin Mytha, kayanya kita jalannya beda arah.” ucap Daniel.
“Oh ya sudah. Jeff, makanlah dulu. Sebentar lagi acara kedua akan segera dimulai.” Cecilia beralih bicara pada Jeff.
“Kau keren tadi,” bisik Daniel tiba-tiba.
“A-apa maksud Pak Daniel?” Tanya Mytha pura-pura tak mengerti dengan nada berbisik pula. Sepertinya Daniel sudah melihat adegan perkelahian Mytha dengan tiga orang wanita tadi.
“Aku punya Videonya,” bisiknya lagi.
“Apa?!” pekikan Mytha sukses membuat Cecilia maupun Jeff menoleh kearah mereka.
Daniel nyengir kuda, Cecilia melempar tatapan curiga kearah mereka tapi kali ini dia memilih diam untuk sementara waktu, karena tengah memberikan arahan pada Jeff.
“Kalian bisik-bisik apaan tadi?” Cecilia menyidang mereka setelah Jeff masuk kembali ke tempat acara yang harus di hadirinya.
“Hehe, kamu pasti kaget Yang, Mytha ini keren loh. Kamu coba lihat ini,” ucapnya sambil menunjukkan layar ponselnya pada Cecilia.
“Pak Daniel kenapa pake di video segala sih, saya kan malu Pak," keluh Mytha.
“Gak papa Myt ini buat bukti, kalau sampai mereka berani nuntut kamu kita punya Video ini sebagai senjata,” jelas Daniel.
“Wah gila, kamu keren banget Myt! Tapi kenapa kamu bisa berurusan sama si Yara?” ucap Cecilia setelah melihat Video rekaman Mytha di ponselnya Daniel.
“Mereka ingin aku menjadi Informan mereka dan melaporkan segala kegiatan Jeff pada mereka. Dan mereka ingin tahu tentang pacarnya Jeff.” Jelas Mytha.
“Dasar cewek gila. Makasih banget ya Myt, si Yara itu mukanya aja cantik tapi kelakuannya kaya Iblis,” rutuk Cecilia dengan wajah kesal.
“Tapi kenapa dia ingin tahu semua tentang Jeff, apa dia suka sama Jeff?” tanya Mytha.
“Kamu cemburu ya Myt?” goda Cecilia.
“Haha, mana ada Kak. Kakak kan tahu hubungan aku dan Jeff itu kaya apa, mana mungkin aku cemburu. Aku cuma pengen tahu masalah yang sebenarnya agar aku bisa berhati-hati kedepannya.” Tepis Mytha.
Cecilia berdecak pelan, “dulu Jeff pernah nolak si Yara, kamu pasti tahu kan dulu Jeff itu gay,” dia sedikit berbisik di akhir katanya, “lagi pula dia tahu kalau tuh cewek Iblis cuma pengen manfaatin ketenaran dia doang, makanya dia nolak tuh cewek, kayaknya si Yara itu dendam sama Jeff. Kamu juga harus hati-hati Myt, takutnya setelah kamu hajar dia kaya gitu dia bakalan balas dendam.” ucap Cecilia dengan nada khawatir.
“Tenang aja Kak, kalau cuma mereka, berapa kali pun mereka datang tetap aku yang akan menang,” Mytha tampak percaya diri.
“Sip kalau gitu, aku makin percaya sama kamu. Kamu juga bisa jadi bodyguardnya Jeff," kekehnya.
“Oke, tapi bayarannya harus nambah,” kekeh Mytha.
“Idih, minta sama bosmu sana,” balas Cecilia sambil ikut tertawa.
“Myt, kenapa sih kalian gak pacaran beneran aja, kan sama-sama jomblo.” Cetus Cecilia.
“Ini soal perasaan Yang, bukan soal jomblonya,” Daniel yang menyahut.
“Bener kata Pak Daniel. Lagi pun, aku dan Jeff itu dari dunia yang berbeda Kak, dia artis terkenal sedang aku hanya rakyat biasa, kami gak mungkin cocok. Apa lagi Fansnya gak setuju dia sama aku, bisa-bisa aku di kutuk masal sama mereka,” kekeh Mytha.
“Tapi Myt, Jeff juga dari kalangan orang biasa ko sebelum dia jadi artis, malahan orang tuanya itu petani di desanya. Tapi ya karena dia punya talenta dan relasi tentunya, si Dean Adiyasa itu yang bantu dia sampai bisa debut.” Jelas Cecilia.
“Oh gitu, tapi sejak kapan sih si Jeff itu jadi gay?” tanya Mytha ingin tahu.
“Seingat aku pas aku ketemu dia, dia udah kaya gitu jadi kami sudah terbiasa asalkan dia bisa menjaga rahasianya. Tapi makin kesini ada orang yang berusaha membuka rahasia itu, kami semakin sulit untuk menutupinya, tapi beruntung temen kamu Luna yang bantu kami waktu itu, tapi ya berita semacam itu seperti pedang bermata dua kamu juga pasti tahu endingnya kaya gimana.” Jelas Cecilia panjang lebar.
“Iya Kak, itulah sebabnya aku sampai disini.” Mytha menghela nafas berat.
“Tapi kamu keren loh, demi temen kamu rela mengorbankan kebebasan kamu Myt. Jarang-jarang ada temen sebaik kamu.” Puji Cecilia.
“Aku gak sebaik itu ko kak, buktinya aku masih terima uang dari kalian kan. Mungkin karena tawaran ini juga pas banget aku habis ngundurin diri dari pekerjaan aku sebelumnya, jadi ya dari pada nganggur mending aku terima. Uangnya juga kan lumayan,” ucap Mytha jujur.
Cecilia tertawa kecil, “kamu jujur banget sih Myt, tapi bagus aku suka orang yang jujur. Yang semangat kerjanya oke, aku doain moga kamu dan Jeff beneran jadi jodoh.”
Mytha hanya tertawa mendengar ucapan Cecilia, karena saat ini dia belum benar-benar bisa membuang nama Jonathan dari hatinya.
❤❤❤❤❤❤😀😀😀😀
cemburu bilang aja jefff...
❤❤❤❤❤❤😀😀😀😀😀
dia kesal ama mytha..
makanya ruangannya diobrak abrik..
❤❤❤😀😀😀😀😀
jeff cemburu ama reyhan...
mulai bucin ..
❤❤❤❤❤
yg ringan aja terlalu berat kasihan Jeff 😂😂
secuek apa jefff kalo lihat jo deketin mytha....
😀😀😀❤❤❤❤
❤❤❤❤❤❤
astaga..
❤❤❤❤❤
kapoookkkkk..
❤❤❤❤❤❤
tapi ngapain jga jrles ama asistennya yg dikatakan jelek
toh mereka gak sedarah.
malh keren.
😀😀😀❤❤❤❤