NovelToon NovelToon
Dunia Tempat Kamu Berada

Dunia Tempat Kamu Berada

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Slice of Life / Menjadi Pengusaha
Popularitas:482
Nilai: 5
Nama Author: rsoemarno

The World Where You Exist, Become More Pleasant

_______

"Suka mendadak gitu kalau bikin jadwal. Apa kalau jadi pejabat tuh memang harus selalu terburu-buru oleh waktu?"
- Kalila Adipramana

_______

Terus-terusan direcoki Papa agar bergabung mengurus perusahaan membuatku nekat merantau ke kabupaten dengan dalih merintis yayasan sosial yang berfokus pada pengembangan individu menjadi berguna bagi masa depannya. Lelah membujukku yang tidak mau berkontribusi langsung di perusahaan, Papa memintaku hadir menggantikannya di acara sang sahabat yang tinggal tempat yang sama. Di acara ini pula aku jadi mengenal dekat sosok pemimpin kabupaten ini secara pribadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rsoemarno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

05.) Proposal

Chapter 5: Proposal

Selama sebulan ini YMB disibukkan dengan penyusunan konsep pelatihan dan sosialisasi wirausaha muda bersama Disporapar. Tidak ada lagi anak-anak yang berleha-leha kurang kerjaan di dalam gedung YMB. Hampir setiap saat semuanya wira-wiri untuk mematangkan persiapan acara dua bulan mendatang.

Aku telah meminta Papa dan Mama mengirimkan mobil MPV yang menganggur di garasi rumah kemari untuk kumanfaatkan sebagai alat transportasi yayasan. Mobilitas anggota yayasan sudah mulai tinggi. Nantinya anak-anak kuperbolehkan membawa mobil yayasan ketika bertugas selama sudah memiliki SIM karena aku belum menemukan orang yang cocok untuk menjadi supir YMB.

“Mbak Kal, di depan ada tamu..” kata Santika memberi tahu.

“Siapa?” tanyaku sembari berdiri dari kursi kerjaku.

“Ga sempet nanya tadi, Mbak.” Santika meringis.

“Kebiasaan..” kataku. “Yaudah, aku ke depan dulu. Bantu siapin minum sama camilannya ya.”

Aku keluar dari ruang kerja diikuti oleh Santika. Kami berpisah di ruang tengah. Aku menuju ke depan, ke ruang tamu. Sementara Santika menuju belakang ke arah pantry untuk menyiapkan suguhan.

begitu sampai ruang tamu aku terkejut menyadari kehadiran sepasang suami istri yang sangat kukenali.

“Papa sama Mama kapan sampai Indonesia? Tiba-tiba udah kesini aja?” tanyaku menyapa.

Bergantian kami saling memeluk melepas rindu setelah lebih dari 2 bulan tidak bertemu.

“Seminggu ini udah di Indonesia… Adikmu Kevin itu, gamau ditunggui lama-lama. Begitu mulai perkuliahan, dia langsung minta kami segera pulang lagi.”

“Bahaya tuh, Ma. Jangan-jangan mau berbuat nakal dia.” sahutku bercanda.

“Tenang aja, Kak. Udah Papa tinggalin Rafael buat ngawasin adikmu.” balas Papa.

Mama dan Papa duduk di sofa bersamaan dengan Santika yang keluar membawa nampan berisi suguhan.

“Kenalin, San. Ini Papa sama Mamaku. Gatau kenapa mereka tiba-tiba datang kemari.” gurauku memperkenalkan Santika pada Mama dan Papa. “Kalau ini Santika, Pa, Ma. Anak YMB paling nganggur, haha”

Mama memukul pahaku memperingati. “Kamu ini sukanya bercanda.” Ia beralih menyalami Santika dengan hangat. “Jangan diambil hati ya omongannya Kalila.”

Santika mengangguk menenangkan. “Sudah biasa, Bu. Mbak Kalila ini memang usil sama semua anak-anak YMB. Tapi kalau ga gitu kita semua ga bakalan bisa akrab dengan cepat antar anggota. Yaa walau kita harus sabar-sabar aja sih, Bu.”

“Kamu ini niat muji apa gimana, San?” gerutuku. Santika memberi tanda damai lewat jari-jarinya.

“Kayaknya di luar ada orang, Mbak.” kata Santika yang membuatku ikut menajamkan mata melihat keluar.

“Itu Pak Aji, Kak.” sahut Papa. “Kamu kan kemarin nelfon minta dianter MPVmu kemari.”

Mengetahui masih ada tamu yang lain, Santika berinisiatif keluar untuk memberi suguhan ke Pak Aji sekaligus memintanya duduk di teras depan. Karena Pak Aji menolak untuk masuk ke dalam dengan alasan sedang menikmati rokoknya.

“Tumben Papa sama Mama yang nganterin langsung. Kalau cuma Pak Aji yang nganter kan ga mungkin nyasar juga.”

“Papa kepo progresnya YMB sudah sampai mana. Investor utama nih, Kak.” jawab Papa menepuk dadanya bangga.

“Sekalian kami mau silaturahmi ke tempat Radja sama Tya. Kamu yang nganterin ya, Kak. Kan yang ke rumahnya kemarin kamu. Daripada kami harus muter-muter nyari alamatnya.” sahut Mama.

“Ga mungkin tersesat, Ma. Orang rumahnya di pusat kota.” kataku mencoba menolak.

Aku sedang berusaha meminimalisir pertemuan dengan Mas Satya. Apalagi perkataannya sebulan yang lalu tidak ia penuhi hingga sekarang.

“Ya nganterin kita gapapa kali, Kak. Sekalian kamu silaturahmi sama Radja dan Tya. Pasti terakhir ketemu pas acara sebulan lalu itu kan? Padahal mereka bisa bantu kamu dapat link yang lebih luas di sini.” bujuk Mama.

Aku menghela napas setuju. Benar juga yang dikatakan Mama. Dan bukannya Mas Satya tinggalnya di rumah dinas bupati? Jadi kecil kemungkinan aku bertemu di rumah orang tuanya.

“Sorean aja ya? Aku beresin dulu kerjaan di YMB ini. Papa sama Mama bisa beristirahat dulu di sini atau mau muter-muter?”

“Di sini aja, Kak. Ntar muter-muternya bareng kamu aja, yang udah jadi warlok.”

Bergegas aku menyelesaikan kerjaan administrasi YMB yang menumpuk di mejaku. Agar bisa pulang terlebih dahulu ke apartemen tempat tinggalku yang terletak di kota sebelah.

Administrasi pemerintahan di wilayah ini terbagi menjadi 2, yaitu kota dan kabupaten dengan nama yang sama, kota Bawera dan kabupaten Bawera. Kantor YMB sendiri berada di pusat kabupaten Bawera, sesuai dengan rencana pembentukan yayasan yang berpusat di kabupaten. Sementara tempat tinggal pribadiku berada di pusat kota Bawera, berjarak sekitar 30 menit dari kantor YMB.

Dan kediaman Dierja juga berada di kota Bawera. Sehingga kami bisa membersihkan diri terlebih dahulu di apartemenku sebelum bertamu ke rumah Om Radja.

“Lihat siapa yang bertamu secara mendadak ini, Ma.” sapa Om Radja sembari menyalami hangat kami bertiga.

“Hahaha, sekalian ini nengok anak gadis yang merajuk ke kota orang, Ja.” jawab Papa dengan merangkulku.

“Pintar juga ini berkunjungnya jam segini. Yuk sekalian makan malam bareng aja di dalam.” ajak Om Radja.

Aku melangkah ringan mengikuti Papa dan Mama yang asik mengobrol dengan tuan rumah. Perasaanku cukup santai karena sepertinya orang yang ingin aku hindari benar tidak ada di rumah ini, sesuai dugaanku.

Tetapi sepertinya aku salah.

“Lah, ada Mas Bupati tenar ternyata. Lagi ga sibuk, Mas?” tanya Mama.

Mas Satya bergegas menyalami Papa dan Mama dengan santun.

“Kebetulan lagi agak senggang. Om sama Tante apa kabar?”

“Baik, Sat. Gimana udah kenalan sama Kalila belum?”

Mas Satya melirikku yang berdiri diam di belakang Papa.

“Lagi di prospek malahan, Om. Mohon dukungannya Om, Tante. Biar lancar.” jawabnya penuh maksud. Ia mengedipkan sebelah matanya menggodaku.

Papa tertawa sambil menepuk pundak Mas Satya. “Usahanya lebih-lebih lagi, Sat. Limited edition ini anaknya.”

Kembali para orangtua sibuk berbincang sendiri, meninggalkanku dan Mas Satya di belakang mengikuti mereka.

“Lama ga jumpa, Kalila. Gimana kabar?” tanya Mas Satya.

“Baik.” jawabku singkat.

Mas Satya memegang pergelangan tanganku, menghentikanku melangkah masuk ke ruang makan.

“Ketus banget sih.” katanya. Ia tersenyum menggoda kearahku. “Kalau kangen kenapa ga menghubungi saya, Kalila?”

Aku memutar mata jengah. “Mohon maaf, Bapak Bupati yang terhormat. Siapa ya yang waktu itu berjanji menghubungi terlebih dahulu. Udah sebulan aja, nih. Pantaslah lupa.” sindirku.

Mas Satya mengelus punggung tanganku yang membuatku sadar jika tanganku masih berada di genggamannya. Aku tidak berusaha menarik tanganku kembali karena merasa nyaman dengan genggaman tangannya yang terasa hangat.

“Saya minta maaf  ya, Kalila. Tiba-tiba saya jadi super sibuk kemarin karena ada indikasi penyelewengan dana di pemerintahan. Kalila mau kan memaafkan saya? Nanti saya turuti deh semua permintaan Kalila.”

Aku menahan senyum mendengar cara Mas Satya membujukku. Bagaimana bisa ia menebak jika aku suka dibujuk dengan cara kekanakan seperti ini?

“Benar dituruti semua permintaannya?”

Mas Satya mengangguk tegas sambil mengayun-ayunkan genggaman tangan kami.

“Kalau begitu Mas Satya harus hadir acara pembukaan pelatihan YMB perdana nanti.”

“Deal. Nanti Kalila langsung kirimkan undangannya secara pribadi ke saya saja.”

“Wah, saya kan tidak punya akses langsung ke VIP.”

Mas Satya melepas tautan tangan kami untuk mengambil gawainya dari kantong celananya. Ia mengutak-atik sebentar dan tak lama ponselku yang berada di dalam tas tangan berdering. Kukeluarkan ponsel berlambang buah yang menampilkan sederet nomor tak dikenal.

“Nah, itu nomor pribadi saya, Kalila. Jangan disebarluaskan ya. Hanya untuk konsumsi pribadi kita berdua saja.”

Aku menimbang-nimbang ponselku. “Barang bagus gini baiknya disebarluaskan, Mas. Biar pada bisa merasakan manfaatnya.” kataku main-main.

“Kalau Kalila mau menyebarluaskan, silahkan aja. Tapi ini udah di setting cuma bisa nerima pesan telepon dari Kalila saja.” godanya.

“Halah, sok eksklusif kamu, Mas. Yang kemarin aja ga ditepati janjinya. Sampai lumutan saya nunggu proposalnya.” cibirku.

Mas Satya terkekeh. Ia mengusap kepalaku gemas.

“Kali ini bakalan sampai proposalnya, Kalila. Mau mulai darimana?”

“Orang kalau ngajuin proposal pertama kali yang dikaji ya profilnya dulu, Mas.”

“Aa iya. Profiling berarti ya.” gumam Mas Satya. “Kalau begitu kita mulai sekarang saja, Kalila. Mumpung lagi santai.”

Mas Satya menarik tanganku memasuki ruang makan. Semua orang yang berada di ruang makan melihat kami dengan bingung.

“Ma, Pa, Om, Tante… Satya sama Kalila ijin ga ikut makan malam ya.”

Mereka tertawa mendengar nada menggebu Mas Satya.

“Boleh. Tapi jangan lupa dipulangin ya, Sat. Ga ada menginap-menginap kecuali di rumah ini.”

Aku menutup wajahku malu mendengar godaan dari para orang tua.

1
Shion Fujino
Keren deh ceritanya, thor mesti terus bikin cerita seru kayak gini!
sweet_ice_cream
karya ini bikin aku merasa seperti ikut dalam ceritanya, sukses terus thor 🤗
Apaqelasyy
Duh, seru euy! 🥳
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!