NovelToon NovelToon
Our Baby Twins

Our Baby Twins

Status: tamat
Genre:Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Menikah Karena Anak / Tamat
Popularitas:854.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: moon

Hamil atau tidak, Danesh dengan tegas mengatakan akan menikahinya, tapi hal itu tak serta merta membuat Dhera bahagia.

Pasalnya, ia melihat dengan jelas, bagaimana tangis kesedihan serta raungan Danesh, ketika melihat tubuh Renata lebur di antara ledakan besar malam itu.

Maka dengan berat hati Dhera melangkah pergi, kendati dua garis merah telah ia lihat dengan jelas pagi ini.

Memilih menjauh dari kehidupan Danesh dan segala yang berhubungan dengan pria itu. Namun, lagi-lagi, suatu kejadian kembali mempertemukan mereka.

Akankah Danesh tetap menepati janjinya?

Bagaimana reaksi Danesh, ketika Dhera tetap bersikeras menolak lamarannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#2. Aksi Penyanderaan•

#2

Wuuung! 

Wuuung! 

Deru mesin mobil melaju di lintasan sirkuit balap, hari ini uji coba pertama sirkuit balap mobil yang baru saja selesai pengaspalan jalan. 

Kepulan asap putih mengudara ketika mobil melintasi tempat Danesh duduk, pria itu mengamati dengan seksama sirkuit balap yang kini sudah memasuki 40 persen tahap penyelesaian. 

Senyumnya mengembang ketika uji coba berjalan dengan lancar, tim ahli yang ia bayar mengatakan bahwa jalan beraspal tersebut sudah sangat sesuai dengan standar jalan yang biasa dipakai di sirkuit balap Formula 1.

Tanpa melepas kacamata hitamnya, Danesh bersalaman dengan tim ahli yang hari ini secara khusus datang untuk melihat proses uji coba. 

Setelah tamu-tamunya pulang, Danesh berjalan kembali ke ruangan yang ia tempati selama proses pembangunan sirkuit balap berlangsung, kini sirkuit balap ini adalah tempatnya mengasingkan diri dari bisingnya hiruk pikuk Ibu Kota Jakarta. 

Beberapa bulan tinggal di Singapura, membuat Danesh kini merasa seperti Darren sang don juan yang katanya pengangguran, tapi uangnya tak berhenti mengalir. 🤧

Setelah sampai di ruangannya, Danesh membuka lemari pendingin yang ada di mini bar ruangan tersebut, netra hijaunya berkeliling menatap seisi kulkas, ternyata yang ia temukan hanya air putih. 

Ia meringis menertawakan nasib dirinya yang merana seperti duda, padahal ia belum pernah menikah namun ia tak lagi perjaka. 

Danesh memang tepuruk sesaat setelah kepergian Renata, tapi Dhera yang hilang tanpa kabar berita, ternyata membuat hatinya lebih merana. Hingga kini ia masih bertanya-tanya kemanakah wanita itu, dan kenapa ia bisa meninggalkan rekam jejak yang sulit untuk Danesh hilangkan dari kepalanya. 

Dhera benar-benar membuktikan kata-katanya, setelah misi mereka selesai, wanita itu memilih pergi tanpa mengucap selamat tinggal, atau bahkan meminta pertanggungjawaban pada pria yang telah menidurinya. Padahal seharusnya itu menjadi hak Dhera. 

Akhirnya Danesh hanya bisa pasrah, barangkali memang ia tak berjodoh dengan Dhera, lagi pula jika Dhera hamil, pastilah dia sudah mengabarinya. 

Pun juga Danesh tak pernah mencoba menemukan keberadaan Dhera, karena pasti sulit menemukan mantan agen rahasia yang tak ingin diketahui keberadaannya. 

Danesh tak perlu khawatir, karena ia tahu, Dhera pintar, selain itu ia juga bukan wanita lemah yang bisa ditindas sembarangan, dimanapun berada bisa dipastikan Dhera bisa menjaga dirinya sendiri. 

Hari itu, Dhera hanya berpamitan melalui pesan singkat, karena kondisi Danesh yang masih terpuruk dalam kesedihan hatinya pasca melihat kepergian Renata secara tragis. 

Ponselnya berdering, Danesh mengalihkan pandangannya ke layar ponsel, rupanya nommy Bella yang sedang menghubunginya. “Hmm Mom.”

“Masih hidup Kamu?” 

Danesh terkekeh. “Sayangnya, Aku masih bernafas, Mom. Jadi, Mommy juga harus tetap sehat, supaya bisa terus mengomel padaku.” 

“Dasar anak durhaka!” celetuk mommy Bella gemas. 

“Durhaka begini juga, Mommy masih merindukan aku, kan?” cicit Danesh.

“Terpaksa!”

“Mooom.” Danesh merengek seperti balita, badan boleh besar, tapi Danesh tetaplah anak bungsu manja mommy Bella. Terlebih sudah bertahun-tahun Saudara sulungnya tinggal di London, makin kuat saja statusnya sebagai anak bungsu yang selalu ingin dimanja dan diperhatikan.

Mommy Bella terkekeh gemas, “Datanglah ke rumah Grandpa dan Grandma. Bibi Manda bilang, sejak kamu tiba di Singapura dua bulan lalu, kamu belum pernah mampir.”

“Baiklah Nyonya Bella, nanti aku mampir sekalian numpang makan, kulkasku sedang kosong.”

“MAKANYA CARI ISTRI!!” Mommy Bella kembali tantrum jika pembicaraan mereka merembet sedikit saja ke urusan mencari jodoh. 

“Bukan salahku, jika aku belum menemukan istri, karena para calon istri mendadak hilang, ketika aku coba mencari mereka, Mom,” bantah Danesh, ia seolah tak pernah kehabisan kata-kata untuk membantah ucapan sang mommy, terutama jika sang mommy memintanya menikah. 

Tut

Tut

Tut

Saking kesalnya, mommy Bella mematikan sambungan teleponnya tanpa mengucap kalimat penutup, Danesh terkekeh karena sekali lagi berhasil membuat wanita kesayangannya merengut dongkol. 

Brak!

Suara pintu mobil, ketika Danesh tiba di rumah kedua orang tua mommy Bella, rumah tersebut tetap rapi terawat karena Mommy Bella tak ingin menjual rumah tempat ia tumbuh besar. Bahkan rumah tersebut, menyimpan kenangan masa remajanya bersama Daddy Andre yang kala itu kerap menghabiskan hari liburnya di sana.

Maka Mommy Bella mempekerjakan Bibi Manda dan suaminya untuk menjaga dan merawat rumah tersebut.

Mendengar bahwa Danesh akan datang, Bibi Manda sudah menunggu di teras rumah sambil merajut benang wol, salah satu aktivitas favoritnya ketika menganggur.

“Akhirnya datang juga,” sambut bibi Manda seraya memberi Danesh pelukan ringan.

“Bibi dan Paman Eric sehat?”

“Kami sehat, jangan khawatir. Bibi justru mengkhawatirkanmu yang tak pernah mengunjungi rumah ini, padahal rumah ini milikmu.” Bibi Manda menggiring Danesh untuk masuk ke rumah.  

Danesh di persilahkan duduk di kursi meja makan, di hadapannya ada beberapa potong pisang goreng, karena malas mencuci tangan, Danesh menyambar garpu kemudian menyantap pisang goreng tersebut. 

“Bibi buat sendiri pisang gorengnya?” Tanya Danesh ditengah kegiatannya mengunyah pisang goreng.

Bibi Manda menyuguhkan secangkir teh madu untuk Danesh, “Tidak, tetangga depan rumah memberikan itu untuk Bibi dan Paman,” jawab bibi Manda.

Danesh mengangguk, “Seingatku tetangga depan rumah tidak begitu ramah,” cetus Danesh.

“Mereka sudah pindah, sekarang rumah itu ditempati penyewa baru, seorang wanita muda, selain itu, dia juga sedang hamil.”

Uhuk!

Uhuk!

Uhuk!

Kling! 

Mendadak Danesh tersedak hingga ia menjatuhkan sendoknya tanpa sadar, mendengar kalimat wanita muda yang sedang hamil, tiba-tiba ingatannya tertuju pada Dhera. Jika Dhera benar-benar hamil, tentu usia kandungannya kini sudah menginjak 3 bulan.

“Kamu baik-baik saja?” Tanya Bibi Manda seraya memijat tengkuk Danesh.

Danesh mengibaskan telapak tangannya sebagai kode bahwa ia baik-baik saja.

“Sedang hamil, Bi?” Tanya Danesh mulai tertarik.

“Iya, selain itu dia juga tinggal seorang diri, karena itulah, bila ada kesulitan dia selalu mendatangi kami untuk meminta tolong.” Bibi Manda kembali ke kursinya. 

“Kemarin Paman Eric membantunya mengganti keran air yang bocor, karena itulah pagi tadi sebelum berangkat kerja, dia mengantar pisang goreng ini sebagai ucapan terima kasih.”

Beginilah jika tinggal di negara bebas seperti Singapura, orang-orangnya tak akan peduli dengan keadaan sekitar mereka. Termasuk jika ada wanita hamil tapi ia tak bersuami, bagi warga singapura, itu sudah hal biasa, bukan sebuah masalah besar.

“Tak hanya itu, dia pun ramah dan suka menolong, kadang dia juga menemani Bibi berbelanja, jika dia tidak sedang bekerja.”

Danesh hendak menanyakan apa pekerjaan wanita itu, namun urung karena ponselnya tiba-tiba berdering.

Nama sepupunya menghiasi layar ponselnya. “Hmm … ada perlu apa, Tuan Duda meneleponku?”

“Kamu dimana?” 

“Di rumah Granpa dan Granma,” jawab Danesh santai, sembari melanjutkan kembali aktivitasnya, ia bahkan berpindah ke ruang tengah setelah semua pisang goreng berpindah ke perutnya. 

“Aku perlu bantuanmu, ini urgent sekali.”

“Katakan!” 

“Beberapa saat yang lalu, para mafia menyandera seisi Sekolah, termasuk para Guru.”

“Apa?!” 

“Yang mereka inginkan adalah Keenan, tapi teman-teman dan gurunya ikut menjadi korban,” imbuh Adrian, masih dengan suara panik. 

“Mereka menghubungiku untuk meminta tebusan, tapi mengancam akan menghabisi anak-anak satu-persatu, jika dalam waktu 3 jam tak memberikan apa yang mereka minta.” Adrian mengakhiri kisahnya.

“Baiklah, kita bertemu di markas, aku akan menghubungi para agen sekarang.” Tanpa berpamitan, Danesh berlalu pergi. Danesh memacu kencang mobilnya menuju markas AG, karena ini menyangkut nyawa banyak orang, maka ia harus segera bertindak. 

1
netiishan11172
sya..suka cerita nya...karna trus bersambung..tdk ada kata bosan untk sekedar membaca dn menghibur dri ..apa lgi tdak trlalu panjang jlan cerita tamat lngsung cerita baru walau pun dgan tokoh yg sama tapi kita memahi isi cerita ny
Alif
nasib danies jd bahan buly an
pipi gemoy
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼
pipi gemoy
vote Thor ✌🏼
next 🙏🏼😁
pipi gemoy: sabar menunggu bonchap🙏🏼😁
moon: ntar, break dulu dari keluarga geraldy.


eh ada ding, di lapak Kutubuku, sedang on going ceritanya Leonardo, anaknya emira dan arjuna/Smile/
total 2 replies
pipi gemoy
seru Thor 👏🏼🌹🌹🌹
moon: 🤓🤓🤓🤓🤓
total 1 replies
pipi gemoy
nah belum baca
jadi stop dulu ya di bab ini
bentar pindah lapak😅
pipi gemoy
👍🏼👏🏼🙏🏼☕
pipi gemoy
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣👻
kocak semuanya 😆😆😆😆
pipi gemoy
Danesh keren, emang sultan sejati ini hadiah nya ngak kaleng kaleng 👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👏🏼🌹
pipi gemoy
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
dhera realistis , kalo visual tampan itu bonus yg penting kaya raya dulu😆👻👻👻
pipi gemoy
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
pipi gemoy
😆😆😆😆😆😆😆
seru kalo para kembar kumpul
pipi gemoy
😂😂😂😂😂😂😂
lupa Thor Adrian siapa🙏🏼🤭
moon: anaknya brian dan riana
total 1 replies
pipi gemoy
hadir Thor ☝🏼🙏🏼
Ucie
wkwkwkwk..dikerjain🤣🤣🤣🤣
Puji Ustariana
ini namanya mayra joker bibilna melah dowel 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
Puji Ustariana
novelnya bagus tp bagi yg pembaca baru jd agak bingung krn terlalu banyak turun temurun hehehe klo boleh saran utk pembaca baru di kasih penjelasan dlm kurung anaknya ini cucu dr ini maaf ya author ini hanya saran terima kasih semangat berkarya
Puji Ustariana: emang kudu dr awal bacanya biar jadi paham 😅😅
Puji Ustariana: gpp author yg author inget aja di spil semangat yaaaaa
total 3 replies
^⁠__⁠daena__⁠^
oohhh ternyata teman 😂
^⁠__⁠daena__⁠^
adek ya Marco ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!