NovelToon NovelToon
Surat Cerai Yang Ku Layangkan

Surat Cerai Yang Ku Layangkan

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Selingkuh
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Dwi cahya rahma R

Mempunyai suami kaya, tampan, dan juga setia, itu tentu menjadi dambaan oleh semua wanita. Riri Anastasya, ia begitu sangat beruntung di nikahi oleh seorang lelaki yang begitu sempurna, dari segi fisik maupun finansial.

Namun di dalam pernikahannya, Riri merasa bahwa suaminya menyembunyikan sesuatu darinya. Pernikahan yang awalnya berjalan mulus, damai, dan harmonis, menjadi porak-poranda, seketika berubah menjadi kata PERCERAIN, karena Samuel Malio Edwin suami Riri berselingkuh dengan salah satu sahabat istrinya sendiri.

Akankah Samuel memilih Riri, atau malah sebaliknya memilih sahabat istrinya tersebut.
Simak sama-sama yuk cerita mereka.

Jangan lupa tinggalkan jejak, seperti like, comment dan Vote, terimakasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi cahya rahma R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Owner Cafe

Dengan langkah cepat Riri menuruni anak tangga, sambil menitihkan air matanya, Riri sudah tidak bisa berfikir secara jernih, fikirannya benar-benar porak-poranda, Laki-laki yang selama ini ia sayangi dan ia percaya tega menghianatinya.

Riri melihat di ujung tangga sudah ada bik Wati yang sedang bersiap untuk membantu majikannya membawa koper, tanpa bertanya sesuatu bik Wati langsung mengambil alih koper dari tangan Riri. Setelah koper masuk ke dalam bagasi mobil, Riri pun segera membawa mobilnya untuk meninggalkan rumah besarnya bersama Samuel.

"Nyonya." panggil bik Wati dan seketika Riri pun menoleh.

"Saya tidak apa-apa bik, terimakasih sudah membantu saya." ucap Riri yang menatap ke arah bik Wati, lalu menutup kaca mobil.

Bik Wati pun hanya mengangguk lalu sedikit menunduk untuk memberikan hormat kepada Riri.

Mobil mewah berwarna merah pun sudah melaju melewati jalan yang tidak terlalu rame di sore hari, Riri belum mempunyai tujuan ke mana ia akan pergi, secara orang-orang yang dekat dengan nya semua telah berkhianat. Di dalam mobil Riri menyadari berkali-kali ponselnya telah berdering, Riri tahu betul bahwa itu adalah telefon dari Samuel. Mobil terus melaju tanpa arah dan tujuan, namun ponsel terus saja berdering hingga memperlihatkan 30 panggilan tak terjawab dari "Suamiku." di layar ponsel.

Air mata tak henti-hentinya menitih kala Riri mendengar ucapan Samuel "bagaimana keadaan istriku dan kandungannya", Kata-kata itu terus saja terngiang di fikirannya. Bagaimana bisa laki-laki yang tidak mau mempunyai seorang anak darinya malah mempunyai anak dari wanita lain, yang tidak lain adalah sahabat dekat Riri sendiri.

Dalam suasana hati yang kacau tiba-tiba hujan turun, Riri yang ada di dalam mobil pun seketika semakin merasa sedih kala melihat hujan turun secara perlahan, seakan semesta tahu bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja.

Mobil semakin melaju ke pusat kota, tidak sengaja Riri melihat sebuah Caffe mewah yang berdiri kokoh di samping jalan, Riri yang belum mempunyai tujuan akan kemana pun memutuskan untuk berhenti di Cafe tersebut. Ia turun dari mobil sambil menunduk untuk menghindari hujan. Riri pun memilih untuk duduk di dekat kaca, sambil menikmati hujan, dan suasana di sore hari, di dalam hati Riri mencoba untuk tetap tegar, dan tidak terlalu terpuruk dalam kesedihan.

"Untuk apa kamu menangis Ri, sedangkan yang kamu tangisi tidak mempunyai beban sedikit pun, bukankah seharusnya kamu bersyukur Tuhan telah memberitahumu, bahwa laki-laki yang bersama mu selama ini tidak cocok untuk menemanimu hingga tua nanti." Riri yang terus memberikan semangat untuk dirinya sendiri.

Saat masih melamun menatap pada hujan, Tiba-tiba cofe yang tadi di pesan Riri pun telah tiba. "Silahkan coffee nya nona cantik." ucap pelayan tersebut dengan ramah.

"Thank you." ucap Riri sambil menatap ke arah wajah pelayan cafe, namun saat Riri menatap ke arah pelayan tersebut, Riri seketika terkejut.

"Alex?." ucap Riri.

"Hay..." sapa Alex, teman serta kolega Riri di kantor.

"Bagaimana bisa kamu di Cafe ini? dan ngapain kamu pake baju waitress seperti itu?." tanya Riri.

Alex pun seketika duduk di depan Riri. "Seharusnya aku yang tanya kepadamu, kenapa kamu sampai sini, sendirian pula, bukankah kantormu dan rumah mu jauh dari sini?."

"Ah itu, aku hanya bosan di rumah, dan ingin mencari udara segera setelah pulang dari kantor, makanya aku bisa sampai sini."

"Sendirian?." tanya Alex sedikit memiringkan kepalanya.

"Seperti yang kamu lihat." jawab Riri lalu mulai menikmati coffee hangatnya.

"Tapi ada yang aneh sepertinya? tadi pagi saat aku mencari mu di kantor, katanya kamu tidak datang ke kantor, dan sekarang kamu tiba di sini."

Riri yang mendengar ucapan Alex pun sedikit tersenyum. "Iya, tadi aku ada urusan keluarga secara mendadak." jawab Riri.

"Benarkah?."

"Yes."

"Are you having a problem? l saw that you Were justru silent and daydreaming" (apa kamu sedang ada masalah? aku lihat dari tadi kamu hanya diam dan melamun). tanya Alex.

"No, l'am fine." dengan senyum yang terpaksa Riri memperlihatkan gigi rapinya.

Alex yang mendengar jawaban dari Riri hanya mengangguk pelan, dia mencoba percaya bahwa Riri sedang baik-baik saja. Seketika mereka berdua pun terdiam, Riri kembali menatap pada hujan, sedangkan Alex masih menatap wajah cantik yang terlihat pucat di depannya, baru kali ini Alex melihat Riri tanpa make up namun masih terlihat cantik dan elegan.

Saat mereka berdua sama-sama diam, Tiba-tiba ponsel Riri kembali berdering di atas meja, yang memperlihatkan jelas nama suamiku, suara ponsel pun seketika menyadarkan lamunan Riri, dan membuat Alex juga menoleh ke arah ponsel tersebut.

Riri tidak mengindahkan telefon dari suaminya, ia hanya membalikkan ponselnya, lalu kembali menatap hujan sambil menikmati coffee hangatnya.

"Kenapa tidak kamu angkat?." tanya Alex.

"Tidak, padahal aku sudah memberitahunya tadi kalau aku sedang keluar."

"Angkatlah, mungkin suamimu sedang khawatir kepadamu, karena hari semakin gelap."

"Aku hanya sedang tidak ingin di ganggu." ucap Riri tanpa menatap ke arah Alex.

Alex yang mendapat jawaban dari Riri pun seketika paham, bahwa Riri benar-benar ada masalah. "Apa kamu mau makan? menu makanan di sini enak-enak lo, pasti kamu suka." Alex yang mencoba mengalihkan pembicaraan.

Riri yang mendapat tawaran dari Alex seketika menoleh ke arah Alex. "Bagaimana kamu bisa tahu, kalau menu makanan di sini enak-enak, dan kamu juga belum menjawab pertanyaan ku tadi, kenapa kamu pake baju waitress itu?."

"Aku kerja di sini, makanya aku tau bahwa makanan di sini itu sangat lezat."

"What! benarkah?." Riri yang terkejut. "Seorang pembisnis besar Aleksander Manuel Exo bekerja sebagai pelayan cafe? kamu tidak bercanda bukan." Riri yang tidak percaya dengan ucapan Alex.

Alex yang melihat raut wajah Riri seketika tertawa. "Kenapa kamu terlihat terkejut sekali, aku bekerja di sini sebagai owner di cafe ini." jelas Alex.

"Kamu owner di cafe ini?." tanya Riri lagi.

"Yes.. apa kamu juga masih tak percaya?."

"No.. pantas saja cafe ini luar biasa, karena pemiliknya pun juga luar biasa." sahut Riri sambil melihat dari sudut-sudut ruangan cafe tersebut.

Alex yang mendengar ucapan Riri kembali tersenyum, sambil menatap wajah cantik wanita yang pernah ada di dalam hatinya, dan sampai detik ini pun belum bisa di lupakan olehnya meskipun Riri sudah bersuami.

"Bukankah Cafe ini juga ada cabangnya? di daerah mall di pusat kota ini."

"Yes, that's right" jawab Alex.

"Wahh.. luar biasa, aku baru tau kalau cafe ini milikmu." Riri yang kagum akan interior di dalam cafe tersebut, bahkan ruangannya pun sangat luas, terdapat taman yang indah, tempat billiard, dan tempat karaoke.

"Apa kamu sering datang ke mall itu?." tanya Alex.

"Ya, aku sering menghabiskan waktu bersama sahabatku di cafe tersebut."

Riri yang tadinya tidak punya tujuan, terpuruk, dan frustasi kini telah lupa akan masalah yang menimpa dirinya, setelah berbincang-bincang dan tertawa bersama Alex, membahas hal yang penting hingga yang tidak penting.

"Wanita secantik dirimu tidak pantas untuk bersedih Ri." ucap Alex di dalam hati saat melihat Riri tertawa lepas di depannya.

1
May Keisya
nyesel karna ketauan...klo ga ya lanjut....
May Keisya
dua2nya iblis...niatnya udah PD ga bener JD jgn harap dapetin yg Klian mau yg ada azab pedih utk kalian
May Keisya
kerja apaan Ampe segitunya
Duwi Kurniyanti
sahabat tak tau diri
Senti Tiara
Biasa
Senti Tiara
Kecewa
Ryan Jacob
semangat Thor
Ulufi Dewi
bukan nya klo orang kaya pake pengacara dan klo kliennya ga dtg hanya ada pengacaranya aja maka mudah ya
Elok Pratiwi
males melanjutkan baca nya .... Riri kata nya kaya pinter tp kok nyata nya goblog bin bodoh ... karakter yg sangat tidak menarik
Yati Syahira
gila istrinya suruh minum kb trus buntingin perempuan lain ,saraf wajar riri minta cerai
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Nabila Al Adibah
Lumayan
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
sbb tu nafsu d jaga.. baru 5bln sdh selingkuh😂😂😂😂paling epik..
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
Riri wanita paling bodoh, bodohnya bkn Kaleng²🤣🤣🤣🤣🤣
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
Pelik buat apa jumpa lagi.. kenapa ngak suruh seret kluar saja
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
ok aku mula ngak faham🤣🤣🤣bisa² perempuan TALAK lelaki🤣🤣🤣🤣apa kerana ini dunia halu🤣🤣🤣
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
kesian Riri kalah debat sama Adel mungkin kehabisan perkataan ya🤭🤭
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
memang punya Ayah tpi anak mu org tetap cap anak haram
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
ingat sdh 5thn menikah rupanya baru 5bln udah kepicut🤣🤣🤣🤣btl² d luar nalar🤣🤣🤣
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
btl kata ayahnya kalau mau selingkuh pun selingkuhlh dgn yg lebih kaya dari Riri🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!