Cerita ini hanya fiktif belaka, namun cerita ini di rangkum dari pengalaman seseorang dan di sangkut pautkan dengan kejadian-kejadian Aneh yang terjadi di kalangan masyarakat pedesaan.
Zivanya yang biasa di panggil Ziva menganggap kelebihannya itu sebagai Kutukan namun perlahan dia pun berdamai dengan keadaan dan akhirnya menganggap kelebihannya itu sebagai Anugerah.
Karena Ziva lebih asyik berteman dengan sosok yang berwujud makhluk halus namun mempunyai hati di banding dengan sosok yang berwujud manusia namun tak punya hati.
Sebuah percintaan pun terjalin di cerita ini, berawal saat Ziva duduk di bangku SMK sampai pada Ziva lulus dan melanjutkan kuliah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5.
Nampak lah sebuah rumah dengan interior Antartika, begitu mewah dan indah. Itu yang di lihat oleh Kitty.
Tapi tidak oleh Ziva, " Ya ampun Ki. Ini tidak wajah Ki. " sahut Ziva menarik tangan Kitty untuk mendekat padanya.
"Maksudnya? " tanya Kitty.
Belum sampai di gerbang rumah David, Ziva sudah menarik tangan Kitty untuk segera pergi dari sekitaran Rumah David.
"Lah ciut kan Lo ! Hahahaha. " ejek Kitty.
"Sttttt ... Kasihan David, " Ujar Ziva.
"Ih ko kasihan David sih, kasian kamu lah atau kita. Jadi mundurkan yang tadinya suka sama David sekarang memilih mundur karna minder. " jelas Kitty.
Ziva panik, " Bukan masalah itu Ki. "
"Kamu itu selalu mencemaskan sesuatu, tapi kamu tidak menjelaskan apa itu. " bentak Kitty.
"Lambat Laun kamu akan paham, aku mau kamu paham dengan sendirinya. Jika aku jelaskan langsung aku khawatir kamu pingsan, bagaimana aku menolong mu. Jelas-jelas tubuhmu lebih berisi di bandung diriku. " Ocehan anak SMK itu benar-benar membingungkan.
Hari itupun berlalu.
Di sekolah Kitty mencoba menemui penghuni pohon itu, " Mana dia ? lagi sis kamling mungkin. *
"Mbak Sun,. Mbak Sun ? " Panggil kecil Ziva.
"Hihihihihihi. " Hantu itu menjawab dengan suara cekikikan saja.
"Masih minat bertanya toh dengan aura hitam yang ada pada anak itu ?" Tanya Mbak Sun.
Ziva menganggukkan kepalanya,
"Pesugihan. Ya ... Anak itu di kelilingi aura pesugihan. " jelas mbak Sun.
Ziva membungkam mulutnya, " Sudah ku duga Mbak. "
"Lalu siapa yang sering membisikkan TOLONG ? " tanya Ziva.
"Dia Miranti, arwah yang penasaran karna kematiannya tidak wajar. "
"Miranti ? " tanya Ziva.
"Ya, Miranti adalah ibu dari anak itu. Miranti terus berusaha agar anaknya tidak celaka. "
"Ya Alloh Gusti, Astaghfirullah. "
"Hey, jangan lantunkan Ayat apapun. Aku takut mendengarnya. " Pungkas mbak Sun.
Di balik dinding sekolah ada seseorang yang sedang memperhatikan.
Ziva menyudahi interaksinya dengan penunggu sekolah itu, Setan penunggu sekolah itu banyak bukan hanya mbak Sun saja. Tapi Ziva lebih memilih setan Sun itu dari pada yang lain.
Ziva melihat ada Kitty, Ziva heran kenapa dia tidak menyapanya.
"Loh kenapa Lo Ki ? Sesak nafas ? " Tanya Ziva panik.
"A-Aku, i-itu. " Jawab Kitty terbata sambil melihat ke pohon beringin.
Ziva baru sadar, pasti Kitty mendengar pembicaraan ku dengan Mbak Sun tadi. "Tarik napas, ayo nyebut Ki. "
Kitty pun semakin tenang, meskipun pancaran matanya masih merasa takut.
"Ayo minum. " Ucap Ziva.
"Nah syok kan Lo, hahahaha. " ejek Ziva.
"Anjir gue baru sadar ternyata teman kamu setan Zi ? " Ungkap Kitty.
Ziva tersenyum, " Ya bisa di bilang begitu. Temanku lebih banyak setan dari pada manusia. "
"Sejak kapan ? " Tanya Kitty penasaran.
"Entahlah, mungkin dari orok kali ya. " Jawab ringan Ziva.
"Lo nyesel temenan sama aku Ki ? " Tanya Ziva.
Kitty menggelengkan kepalanya.
Ziva memegang tangan Kitty. " Aku yakin kamu tidak seperti teman-temanku yang lain, tolong jaga rahasia ini Ki. "
"Jangan khawatir Zi, asalkan Lo harus janji. Jangan biarkan teman-teman setan Lo itu ganggu gue. Apalagi ngikut ke rumah gue. " Pinta Kitty.
Ziva tertawa. " Gak kok Ki, mereka juga punya batasan masing-masing. "
"Benar kah ? " Tanya Kitty lega.
"Ya, mereka tidak akan ikut karna di rumah Lo setannya lebih seram jadi mereka takut. "
"Ah serius Lo Ziva,. Ah gue nyesel berkata seperti itu. " Kitty yang tadinya sudah percaya diri. Kini ia menjadi takut kembali.
"Jangan takut Ki, kita itu hidup berdampingan. Mereka menunggu hari akhir dan kita pun sama. " Jelasnya.
Dan akhirnya Kitty pun menerima kelebihan Ziva.
Hari itu berlalu.
Di lorong sekolah menuju kelas Multimedia 2, Ziva melihat David sedang termenung. Sepeninggalan ibunya Davidi jadi ketus dan tertutup.
"Apa yang kamu lihat tentang David Zi, kan belakangan ini kamu selalu memperhatikan dan mencemaskannya. " Tanya Kitty.
"Ki, Da-david ... "
"Heh culun ! " Teriakan itu terdengar dari koridor depan.
Kitty dan Ziva pun menoleh, bahkan David ikut menoleh.
"Anak itu. " Ungkap Davidi tidak perduli.
Gank Indah datang membawa antek anteknya. " Heh Lo sengaja ya ngasih contekan salah semua, Hah ? "
"Ti-tidak Dah, mungkin kamu yang salah melihat isinya . " Jawab Ziva terlihat takut.
"Banyak bicara kamu, " Indah murka. Indah menarik tangan Ziva untuk memberikan pelajaran.
Kitty yang membela Ziva pun ikut terseret, " Heh ... Jangan sok jagoan kamu ! lepaskan dia. " Teriak David dari arah belakang.
Indah tertawa. "Oh jadi kamu membela anak culun ini. Tuh, " Indah mendorong Ziva ke arah David. Sehingga tubuh Ziva terdorong keras ke arah David.
"Brukk. "
Kini tubuh Ziva dan David begitu dekat, Tatapan Ziva terpaut dekat dengan wajah David. Hawa tubuh David dapat di rasakan oleh Ziva.
"Kenapa dengan wanita ini, dia selalu saja menatap ku dalam. " Batin David. Lamunannya buyar kala suara tepuk tangan terdengar.
"Huh ... Cocok ya kalian, tapi baru tahu cowok superstar kaya Lo seleranya rendahan. " Ejek Indah.
David pun segera menjauhkan tubuh Ziva dari tubuhnya.
"Diam Lo, pergi sana. Atau kau akan tahu akibatnya. " Ancam David pada gank indah.
Indah pun pergi karna ia tidak mau berurusan dengan siapapun, kecuali dengan Ziva. Indah sangat gemas karna Ziva sudah membuatnya di hukum.
"Terimakasih Kak. " Ucap Ziva.
"Jangan ke PD an, saya hanya tidak mau ada keributan. " Pungkas ketus David yang langsung pergi dari hadapan Ziva.
Kitty menghampiri Ziva, " Sudah Ayo. Kamu itu punya kemampuan tapi tidak mau melawan Zi. "
"Aku tuh hanya bisa melihat hal mistis Ki, bukan orang yang mempunyai ilmu tenaga dalam. " Bela Ziva.
"Kerahkan saja teman hantu mu itu untuk menghajar mereka, biar kapok. "
"Belum waktunya Ki, biarkan saja. Karna ada yang lebih penting. "
"Apa ? "
"David. " Jawab Ziva.
Kitty akhirnya tahu, bahwa David dalam bahaya. Bahaya itu terus mengintai David.
Keesokan harinya.
Ziva menarik tangan David yang harus selesai dalam pertandingan basketnya. Ziva membawa David ke sebuah kelas kosong. Ziva memeluk David, David tidak mau menolak karna ia merasa pelukan itu sangat nyaman.
David membalas pelukan Ziva, ia memang memeluk Ziva tapi yang ada di dalam raga Ziva bukanlah Ziva melainkan arwah Ibunya.
"Kamu kenapa ? " Tanya Davidi mengelus kepala Ziva.
Ziva hanya menangis, isukan tangis itu begitu dalam sehingga Ziva tak mampu berkata-kata.
"Vid, jauhi Ayahmu. " hanya ucapan itu yang terlontar dari mulut Ziva.
David menegakkan tubuh Ziva, namun setelah itu Ziva pingsan tak sadarkan diri. David yang meras cemas langsung membawa tubuh Ziva ke UKS.
Sebagian murid melihat aksi David saat membawa tubuh Ziva ke ruang UKS.
"Kamu kenapa ? " Bisik David saat berhasil merebahkan tubuh Ziva di atas blankar UKS.