Cerita ini hanya fiktif belaka, namun cerita ini di rangkum dari pengalaman seseorang dan di sangkut pautkan dengan kejadian-kejadian Aneh yang terjadi di kalangan masyarakat pedesaan.
Zivanya yang biasa di panggil Ziva menganggap kelebihannya itu sebagai Kutukan namun perlahan dia pun berdamai dengan keadaan dan akhirnya menganggap kelebihannya itu sebagai Anugerah.
Karena Ziva lebih asyik berteman dengan sosok yang berwujud makhluk halus namun mempunyai hati di banding dengan sosok yang berwujud manusia namun tak punya hati.
Sebuah percintaan pun terjalin di cerita ini, berawal saat Ziva duduk di bangku SMK sampai pada Ziva lulus dan melanjutkan kuliah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5.
Nampak lah sebuah rumah dengan mewah dan indah. itu yang di lihat oleh Kitty.
Tapi tidak oleh diriku. " Ya ampun Ki. ini tidak wajar Ki. " sahut Ziva menarik tangan Kitty untuk mendekat padanya.
"Maksudnya? " tanya Kitty.
Belum sampai di gerbang rumah David, Aku sudah menarik tangan Kitty untuk segera pergi dari sekitaran Rumah David.
"Lah ciut kan Lo ! Hahahaha. " ejek Kitty.
"Sttttt ... Kasihan David, "
"Ih ko kasihan David sih, kasian kamu lah atau kita. jadi mundurkan yang tadinya suka sama David sekarang memilih mundur karna minder. " jelas Kitty.
Seketika aku merasa panik. " Bukan masalah itu Ki. "
"Kamu itu selalu mencemaskan sesuatu, tapi kamu tidak menjelaskan apa itu. " bentak Kitty.
"Lambat Laun kamu akan paham, aku mau kamu paham dengan sendirinya. Jika aku jelaskan langsung aku khawatir kamu pingsan, bagaimana aku menolong mu. jelas-jelas tubuhmu lebih berisi di bandung diriku. " Omelan ku mampu membungkam ocehan Kitty.
Hari itupun berlalu.
Di sekolah aku mencoba menemui penghuni pohon itu, " Mana dia ? "
"Mbak Sun ... Mbak Sun ? " Panggil kecil diriku
"Hihihihihihi. " Hantu itu menjawab dengan suara cekikikan saja.
"Masih minat bertanya toh dengan aura hitam yang ada pada anak itu ?" Tanya Mbak Sun.
Aku menganggukkan kepala karna hanya penunggu pohon itu yang bisa memberitahu diriku.
"Pesugihan. Ya ... Anak itu di kelilingi aura pesugihan. " jelas mbak Sun.
Aku membungkam mulut ku tak percaya, " Sudah ku duga Mbak. "
"Lalu siapa yang sering membisikkan TOLONG ? " tanya diriku.
"Dia Miranti, arwah yang penasaran karna kematiannya tidak wajar. "
"Miranti ? "
"Ya, Miranti adalah ibu dari anak itu. Miranti terus berusaha agar anaknya tidak celaka. "
"Ya Alloh Gusti, Astaghfirullah. "
"Hey, jangan lantunkan Ayat apapun. Aku takut mendengarnya. " Pungkas mbak Sun.
Di balik dinding sekolah ada seseorang yang sedang memperhatikan. Aku menyudahi interaksi dengan penunggu sekolah itu, setan penunggu sekolah itu banyak bukan hanya mbak Sun saja. Tapi aku lebih memilih setan Sundel itu dari pada yang lain.
Aku melihat ada Kitty, Aku heran kenapa dia tidak menyapa diriku. "Loh kenapa Lo Ki ? Sesak nafas ? " Tanya diriku panik.
"A-Aku, i-itu. " Jawab Kitty terbata sambil melihat ke pohon beringin.
Aku baru sadar, pasti Kitty mendengar pembicaraan ku dengan Mbak Sun tadi. "Tarik napas, ayo nyebut Ki. "
Kitty pun semakin tenang, meskipun pancaran matanya masih merasa takut.
"Ayo minum. "
"Nah syok kan Lo, hahahaha. " ejek diriku.
"Anjir gue baru sadar ternyata teman kamu setan Zi ? " Ungkap Kitty.
Aku tersenyum, " Ya bisa di bilang begitu. Temanku lebih banyak setan dari pada manusia. "
"Sejak kapan ? " Tanya Kitty penasaran.
"Entahlah, mungkin dari orok kali ya. " Jawab ringan diriku.
"Kamu nyesel temenan sama aku Ki ? "
Kitty menggelengkan kepalanya.
Aku memegang tangan Kitty. " Aku yakin kamu tidak seperti teman-temanku yang lain, tolong jaga rahasia ini Ki. "
"Jangan khawatir Zi, asalkan kamu harus janji. Jangan biarkan teman-teman setan Lo itu ganggu gue. Apalagi ngikut ke rumah gue. " Pinta Kitty.
Sontak aku tertawa. " Gak kok Ki, mereka juga punya batasan masing-masing. "
"Benar kah ? " Tanya Kitty lega.
"Ya, mereka tidak akan ikut karna di rumah Lo setannya lebih seram jadi mereka takut. "
"Ah serius Lo Ziva,. Ah gue nyesel berkata seperti itu. " Kitty yang tadinya sudah percaya diri. Kini ia menjadi takut kembali.
"Jangan takut Ki, kita itu hidup berdampingan. Mereka menunggu hari akhir dan kita pun sama. " Jelas diriku.
Dan akhirnya Kitty pun menerima kelebihan diriku.
Hari itu berlalu.
Di lorong sekolah menuju kelas Multimedia 2, Aku melihat David sedang termenung. Sepeninggalan ibunya David menjadi pribadi yang sangat dingin.
"Apa yang kamu lihat tentang David Zi, kan belakangan ini kamu selalu memperhatikan dan mencemaskannya. " Tanya Kitty.
"Ki, Da-david ... "
"Heh culun ! " Teriakan itu terdengar dari koridor depan.
Kitty dan diri ku pun menoleh, bahkan David ikut menoleh.
"Anak itu. " Ungkap David tidak perduli.
Gank Indah datang membawa antek anteknya. " Heh Lo sengaja ya ngasih contekan salah semua, Hah ? "
"Ti-tidak, mungkin kamu yang salah melihat isinya . " Jawab ku memperlihatkan ketakutan pada gank indah.
"Banyak bicara kamu, " Indah murka.
Indah menarik tangan ku untuk memberikan pelajaran. Kitty yang membela diri ku pun ikut terseret.
" Heh ... Jangan sok jagoan kamu ! lepaskan dia. " Teriak David dari arah belakang.
Indah tertawa. "Oh jadi kamu membela anak culun ini. Tuh, " Indah mendorong Ziva ke arah David. Sehingga tubuh Ziva terdorong keras ke arah David.
"Brukk. "
Kini tubuh Ziva dan David begitu dekat, Tatapan Ziva terpaut dekat dengan wajah David. Hawa tubuh David dapat di rasakan oleh Ziva.
"Kenapa dengan wanita ini, dia selalu saja menatap ku dalam. " Batin David. Lamunannya buyar kala suara tepuk tangan terdengar.
"Huh ... Cocok ya kalian, tapi baru tahu cowok superstar kaya Lo seleranya rendahan. " Ejek Indah.
David pun segera menjauhkan tubuh Ziva dari tubuhnya.
"Diam Lo, pergi sana. Atau kau akan tahu akibatnya. " Ancam David pada gank indah.
Indah pun pergi karna ia tidak mau berurusan dengan siapapun, kecuali dengan Ziva. Indah sangat gemas karna Ziva sudah membuatnya di hukum.
"Terimakasih Kak. " Ucap diri ku.
"Jangan ke PD an, saya hanya tidak mau ada keributan. " Pungkas ketus David yang langsung pergi dari hadapan ku.
Kitty menghampiri diri ku. " Sudah Ayo. Kamu itu punya kemampuan tapi tidak mau melawan Zi. "
"Aku tuh hanya bisa melihat hal mistis Ki, bukan orang yang mempunyai ilmu tenaga dalam. " Bela diriku.
"Kerahkan saja teman hantu mu itu untuk menghajar mereka, biar kapok. "
"Belum waktunya Ki, biarkan saja. Karna ada yang lebih penting. "
"Apa ? "
"David. " Jawab diriku.
Kitty akhirnya tahu, bahwa David dalam bahaya. Bahaya itu terus mengintai David.
Keesokan harinya.
Di sekolah itu nampak semua murid sedang berkumpul termasuk Ziva. saat ia fokus mengamati sekitar netra nya terhenti kala melihat David berjalan ke arah tangga. jika orang biasa melihat David kini seorang diri namun jika Ziva yang melihat David berjalan dengan salah satu sosok yang memegang tangan David.
"Mau kemana Kak David ? bukankah Kak David harus nya bersama semua murid di sini, laku kenapa dia berjalan ke lantai dua ? " batin ku.