Siang hari di kios bunga
"Nek, sudah waktunya pulang!
" ujar Shella.
"Iya Shel !" nenek Shema mulai mengemasi barangnya.
"Nenek pulang dulu ya Sel".
"Iya Nek hati-hati!"
"Kamu harus pulang juga, istirahatlah jangan bekerja terlalu keras."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alap Alap Jagat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyentuh Artinya mati
Dor.. Dor.. Dor..
"Kejar mereka jangan sampai lolos."
Suara tembakan yang saling bersahutan antara ke dua mobil membuat telinga menjadi pekak.
Serangan terus terjadi di jalan raya.
Mereka saling memacu kendaraan secepat mungkin agar tidak tertangkap.
Satu tembakan berhasil melumpuhkan lawan dan mobilnya berhenti tepat berada di bahu jalan.
"KELUAR KAU BAJINGAN!"
Teriakan seorang pria yang menggunakan pakai hitam dengan ke setanan.
Teriakan itu berasal dari Jack, anak buah serta orang kepercayaan Willy yang sedang mencari keberadaan Bos nya.
Jack sama kejamnya dengan Willy, mereka sama-sama tidak memiliki rasa belas kasihan.
"Ampun Tuan."
"AMPUN KATAMU, DIMANA BOS KAMI KALIAN SANDERA?
JAWAB!".
Jack menendang kaki yang menjadi musuhnya.
"Kami tidak ada menyanderanya Tuan, saat peristiwa satu minggu yang lalu, kami juga kehilangan keberadaan dia.
Setelah tembak menembak Tuan Willy berhasil lari dan kami tidak menemukannya."
Jack memperhatikan retina mata lawannya dan tidak ada kebohongan disana,,,,Jack pun mempercayainya.
"Baiklah aku mempercayaimu."
Dor...
Satu tembakan tepat di kening pria itu telah membuatnya kehilangan nyawa di tangan Jack.
"Bagaimana Tuan Jack, kita tidak tahu Bos ada dimana?
Ini sudah satu minggu kalau sampai besok Bos tidak kembali maka kepemimpinan Bos akan menjadi taruhannya."
"Kita akan mencarinya bagaimanapun juga.
Pastikan anak buah terus mencari keberadaannya."
"Baik Tuan."
Ditempat lain..
"Aku berangkat kerja dulu, semua makanan ada di atas meja, kamu jangan lupa minum obatnya."
Shella terlihat canggung saat berhadapan dengan Willy.
Dia terburu-buru meninggalkan rumah dan mengambil sepedanya.
Shella kembali bekerja di kios bunga milik nenek Shema.
Willy yang masih duduk di sofa reyot milik Shella masih diam mematung karena apa yang telah dilakukannya.
"Willy, apa benar ini dirimu Willy Sandros. Seorang mafia kejam yang berubah menjadi Willy yang lemah di hadapan wanita."
Willy berbicara dengan dirinya sendiri sambil menampar pipinya agar kembali sadar.
Willy tidak percaya apa yang terjadi dengannya.
Willy menyentuh bibir Shelly dengan bibirnya.
Selama ini dia tidak pernah merasakan debaran yang begitu kuat saat bersentuhan dengan wanita.
Willy harus kembali sadar dan kembali kepada dirinya sebagai ketua mafia yang dingin dan kejam.
Willy selama ini bekerja sebagai penyedia narkoba berupa kokain dan heroin di Eropa.
Siapa yang tidak mengenal Willy Sandros.
Willy merupakan anak pertama dari dua orang saudara.
Willy sudah didik oleh ayahnya untuk menjadi ketua mafia menggantikannya Kelompok Sandros.
merupakan kelompok mafia ternama dan dikenal dunia.
Willy melihat ponsel Shella tertinggal dan mengambilnya.
Willy melihat seluruh pesan dan galeri fotonya.
Willy tidak menyangka kalau Shella memiliki hutang yang banyak kepada lintah darat.
Foto yang di lihat pria itu membuat senyuman manis yang terpancar dari wajahnya.
Tapi buru-buru langsung di hilangkannya.
Shella menekan nomor ponsel orang kepercayaannya.
"Jack, ini aku Willy.
Jemput aku dekat bukit di taman bunga.
Aku akan menunggumu 15 menit lagi."
Jack yang mendengar suara Bos nya terlihat gembira itu artinya Willy telah selamat dari musuh.
"Baik Bos, saya akan menjemput sekarang."
Willy mengganti baju dengan jas yang sempat terkena darahnya.
Shella telah mencuci bersih dan menyimpannya di dalam kamar.
Willy melihat kamar Shella penuh dengan buku dan semua peralatannya.
Willy tidak menyangka kalau Shella merupakan siswa berprestasi tapi harus berhenti kuliah karena harus bekerja.
Di tambah lagi Willy mendengar kalau upah bekerjanya selana seminggu ini digunakan untuk membelikan makanan dan obat untuk dirinya.
Willy tidak mempunyai uang di kantongnya maka pria itu meninggalkan jam mahal yang melekat di tangan.
Willy meninggalkan rumah Shella dengan membawa obat dan ponsel milik Shella agar tidak ada yang melacak keberadaannya selama dirumah gadis itu.
Pria itu bertemu dengan orang kepercayaannya dan meninggalkan semua kenangan selama 1 minggu ini.
"Tuan, kita harus kembali menuju Meksiko. Mereka akan menurunkan anda dari ketua mafia.".
"SIAL! Mereka memang mencari mati, beraninya bermain bersamaku.
Kita kembali pulang."
Willy meninggalkan kota kecil itu dan membiarkan shella tidak mengetahui siapa identitasnya.
Suasana sudah gelap, shella kembali pulang setelah pekerjaannya selesai.
Wanita itu membelikan buah-buahan agar Willy segera sembuh.
Saat dia membuka pintu rumah dia tidak melihat keberadaan pria yang telah di tolongnya.
Shella mencari ke kamarnya dan tidak menemukan pakaian yang sudah di cucinya.
Shella hanya menemukan sebuah surat dan di atasnya ada sebuah jam mahal.
Maaf, aku harus pergi tanpa pamit.
Tapi terima kasih atas bantuanmu dalam merawatku.
Sebagai ucapan terima kasihku dan biaya perawatan selama aku sakit aku meninggalkan jam tangan ini.
Kamu bisa menjualnya dan membayar hutangmu.
Salam terimakasih Willy.
Shella terduduk di ranjangnya sambil memegang surat dan jam tangan itu.
Shella tidak menyangka willy pergi begitu saja saat hatinya merasakan ada sesuatu yang beda.
Shella hanya diam dan melihat jam pemberian Willy.
Wanita itu menyimpannya di dalam kotak lemari.
Sementara Willy berada dalam pesawat pribadinya sambil memegang ponsel Shella yang di ambilnya.
Pria itu menyimpannya sebagai kenang-kenangan dari gadis yang telah menyelamatkannya.
Sampai di Meksiko, Willy di jemput oleh beberapa mobil dan anak buahnya yang berjejer menyambut ke datangan Bos mafia yang paling di takuti.
"Langsung ke mansion,,, Aku ingin menemui Ibuku."
Willy sekejam apa pun dirinya, dia selalu patuh kepada ibunya.
Willy akan tetap mencari keberadaan ibunya saat dia balik dari luar negeri.
Sampai di mansion mewah itu,Willy melihat ajudan Ibunya yang sedang menemai wanita cantik dengan usia sudah memasuki 50 tahun.
"Ibu, apa yang kamu lakukan? Ini sudah malam.
Apa kamu tidak tidur?".
Willy berjalan mendekat ke arah ibunya dan memberikan ciuman hangat kepada wanita yang telah melahirkannya.
Tatapan Willy tidak lepas dari Lisa, ajudan ibunya yang tidak mengajak sang ibu untuk istirahat.
"Jangan menatap Lisa seperti itu, dia tidak bersalah.
Ibu yang masih ingin duduk disini untuk menunggu ke datanganmu.
"Willy duduk berlutut tepat di hadapan Ibunya.
"Kemana saja kamu selama satu minggu ini.
Apa benar kamu ke Queretaro menemui gadis itu?"
Willy diam sambil menundukkan kepalanya.
Dia tahu kalau ibunya tidak menyukai gadis yang di temuinya sehingga dia mendapatkan luka tembak itu.
"Aku menyesal tidak mendengarkan perkataanmu,,,Bu. Aku tidak ingin membahasnya lagi."
Ibunya hanya bisa diam karena dia tahu kalau anaknya sudah mendapatkan jawaban atas ketidak
sukaannya kepada wanita itu.
"Kakak, kapan kamu tiba? Aku butuh bantuanmu'".
Adik Willy bernama Wilshen Sandros, seorang playboy yang selalu dapat menggoda setiap wanita hanya dengan satu kali lirikan mata.
"Apa lagi yang kamu lakukan?
Anak mana lagi yang sudah kamu hajar?".
"Bukan begitu Kak, aku kalah taruhan dan mereka mengambil mobil yang telah kamu belikan bulan kemarin.
Willy capek menghadapi adiknya yang tidak pernah bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.
Willy mencium ibunya dan meninggalkan ruangan itu.
Wilshen langsung mengadu kepada Ibunya karena Willy tidak menyelesaikan masalahnya.
"Ibu, katakan sama Willy untuk membantuku mengambil mobilku.
Suruh Jack dan anak buahnya mengancam mereka dan mengambil kembali."
Wilshen merengek kepada ibunya.
Ibunya hanya diam dan meninggalkan Wilshen sendiri di ruang tamu.
Willy memanggil Jack dan menanyakan apa saja yang terjadi selama dia tidak ada.
Jack menceritakan semuanya termasuk keinginan Mark Lewis untuk menyingkirkan Willy dari kursi kepemimpinan sebagai ketua mafia di Black Devil Meksiko.
Mendengar cerita dari Jack, Willy sangat marah dan emosi.
Dia tidak menyangka kalau Mark ingin menjatuhkannya padahal Mark selalu terlihat baik dan Ayah Willy selalu membantunya.
"Jack kamu terus awasi kelompok Mark.
Ada hal yang mencurigakan langsung laporkan kepadaku."
"Baik Bos, bagaimana dengan urusan Wilshen dengan adiknya Oscar.
Mereka mengambil mobil Wilshen setelah kalah taruhan?".
"Biarkan saja, biarkan anak itu mengurus sendiri.
Kamu cukup minta anak buah untuk melindungi adikku."
Willy meninggalkan Jack untuk beristirahat tapi beberapa langkah berjalan Willy kembali berbicara.
"Oh ya Jack, aku ingin kamu mencari informasi mengenai pria yang sudah tidur dengan Beggi di Queretaro.
Bawa pria itu kehadapanku."
Willy lanjut jalan menuju kamarnya.
Dia ingin mengganti perban di perutnya dan untuk sekedar istirahat.
Saat sampai dikediamannya belum ada ketenangan yang di dapatkan seperti saat di rumah Shella.
Jack yang mendengar kalau kekasih Bosnya tidur dengan pria lain membuatnya tahu apa alasan Willy sangat marah dan membuang cincin pertunangannya saat di atas mobil menuju bandara untuk pulang ke Meksiko.
Willy masuk ke dalam kamar yang telah ditinggalkannya selama satu minggu ini.
Pria itu membuka semua pakaiannya dan melihat luka tembak yang ada di perutnya.
Willy membuka perban dan memberikan obat serta menutupnya lagi.
Willy teringat bagaimana Shella membantunya membersihkan luka dan mengobatinya.
Wanita itu sangat lembut dan penuh kasih sayang.
Willy tidak pernah mendapatkan wanita yang bisa melunakkan singa marah sepertinya.
Bayangan kebersamaanya bersama Shella terus terbayang apalagi bayangan saat Willy mencium Willy hatinya bergetar dan ada aliran listrik yang menjalar dalam darahnya.
Willy mencoba menutup mata agar bisa untuk tidur bersama bayangan wanita penjual bunga yang telah menyelamatkannya.
Baru menutup mata pintu kamar sudah di ketuk dari luar.
Tok... Tok..
Tok...
"Maaf Bos, apa anda sudah tidur?
Ada hal penting yang ingin saya sampaikan."
Mendengar suara Jack dari balik pintu Willy langsung bangun dengan umpatan yang keras.
"Fuck! Fuck! Sial! Apa aku tidak bisa tidur atau istirahat dalam rumahku sendiri."
Willy membuka pintu dan melihat Jack yang sedang menunduk karena takut dengan kemarahan Willy.
"Ada apa? Kenapa aku tidak bisa istirahat dan kamu selalu menggangguku."
"Maaf Bos, aku cuma mau menyampaikan kalau Wilshen di keroyok oleh adik Oscar bersama anak buahnya di klub malam."
"Fuck! Beraninya mereka menyentuh keluarga Sandros.
Dimana anak buah yang bersama dengannya?"
"Mereka kalah jumlah bos, sekarang bagaimana?".
"Siapkan anak buah, kita akan kesana sekarang.
Menyentuh keluarga Sandros akan menemui ajalnya."
Willy membanting pintu untuk kembali ke dalam kamar mengganti pakaiannya.
Willy mengambil jaket dan senjata Glok milik ayahnya dan senjata Glok lainnya yang selalu menemani Willy.
Ke dua senjata itu di simpan di balik jaketnya.
Willy dan Jack sudah bersiap untuk menjemput Wilshen bersama rombongan pasukan dengan 5 kendaran jeep body guardnya.