Tawanan Pria Gila

Syakira melihat handphonenya seraya berbaring di atas ranjang, ia melihat beberapa berita orang-orang kalangan atas. Namun tangannya berhenti bergerak dengan mata yang fokus pada sebuah berita di layar ponselnya.

"Bertunangan... Adrian dengan Luna." Gumam Syakira saat membaca berita yang ada di handphonenya, Syakira juga melihat foto Adrian dengan seorang wanita yang berjalan keluar dari sebuah gedung dengan tangan yang saling bergandengan.

Syakira lalu terdiam dan langsung menyimpan handphone miliknya, ia menatap langit-langit kamarnya yang terbuat dari anyaman bambu. Ada rasa tak nyaman di hatinya saat mengetahui jika Adrian sudah bertunangan dengan wanita lain, tapi entah kenapa Syakira bisa merasakan perasaan tak nyaman itu.

Namun dalam beberapa detik kemudian, Syakira merasa sangat pusing. Ia langsung bangkit dan berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya, namun hanya air liur yang keluar. Syakira merasakan mual yang luar biasa yang membuatnya tidak nyaman.

"Syakira, kamu kenapa?" Tanya Mak Endah saat melihat Syakira keluar dari kamar mandi dengan wajah yang pucat.

"Enggak tahu Mak, kayaknya masuk angin." Jawab Syakira seraya duduk dengan muka yang pucat, tubuhnya terasa sangat tidak nyaman.

"Nanti sore Mak antar kamu berobat ke dokter yah." jelas Mak Endah.

Syakira hanya menganggukkan kepalanya dengan pelan, Mak Endah lalu meminta Syakira untuk kembali beristirahat sementara ia akan masak.

Namun di saat Syakira ingin merebahkan tubuhnya, terdengar suara ribut di depan rumahnya. Ia lalu berjalan keluar dari kamar secara perlahan, matanya melihat sosok Mak Endah yang tengah berbicara dengan dua orang di luar. Nada bicaranya terdengar sangat tinggi dan nampak ada pertengkaran.

Syakira keluar dari dalam rumah, ia menghampiri Mak Endah yang tengah berbicara.

"Ada apa ini?" Tanya Syakira, Mak Endah nampak terkejut saat Syakira keluar dari rumah.

"Ngapain kamu keluar, cepet masuk!" Pinta Mak Endah seraya mendorong tubuh Syakira.

"Wah.. Rupanya kau memiliki cucu yah." Ucap Pria itu dengan senyuman di wajahnya, Syakira merasa ada yang tidak beres dengan orang di depannya.

"Ada apa ini?" Tanya Syakira dengan tatapan mata yang tajam.

"Gini loh dek.. Mak mu ini punya utang kepada ku." Jelas Agus dengan senyuman di wajahnya.

"Berapa utangnya kepada mu?" tanya Syakira.

"Enggak banyak cuman 10 juta, tapi itu hanya utang pokoknya aja belum termasuk bunga nya." jelas Agus.

"Lalu berapa semuanya?" Tanya Syakira dengan nada sedikit tinggi.

Agus tersenyum, ia melihat Syakira dari atas sampai bawah. "50 juta dengan bunga nya." jelas Agus.

Syakira jelas terkejut saat mendengar jumlah hutang yang dimiliki oleh Mak Iyah, apalagi yang tidak masuk akal adalah bunga yang berkali lipat dari jumlah hutang aslinya.

"Apa-apaan ini, hutang Mak Endah cuman 10 juta. Bagaimana bisa jadi 50 juta?!" Ucap Syakira dengan nada marah, jelas pria di depannya malah mengambil keuntungan yang lebih besar.

Agus menggelengkan kepalanya dengan pelan, "Begini saja, aku bisa mengganggap hutang Mak Endah lunas, asal.. Kau jadi istri ke 4 ku. Bagaimana? Aku jamin, kau pasti akan bahagia." Jelas Agus dengan senyuman di wajahnya, ia terus menatap Syakira dari atas sampai bawah.

Syakira dengan tegas menolak, di dalam hatinya. Orang yang seperti Adrian saja yang wajahnya bak seorang Arjuna, ia tinggalkan apalagi dengan bapak-bapak bau tanah seperti Agus.

Syakira lalu masuk ke dalam kamar, ia mengambil uang hasil penjualan perhiasannya. Dan kembali lagi keluar dengan memberikan uang 50 juta untuk melunasi semua hutang Mak Endah.

Agus nampak tersenyum puas saat melihat uang di depan matanya, "Ini uang untuk bayar hutang Mak, sekarang kau pergi dari sini!" Jelas Syakira dengan nada mengusir.

Agu hanya tersenyum dan langsung pergi tanpa banyak berbicara, kini mata Syakira menatap ke arah Mak Endah.

"Mak kok punya utang enggak bilang sama aku?" tanya Syakira, setidaknya ia akan bantu untuk membayar hutang Mak Endah.

Namun Mak Endah hanya menjelaskan jika ia tidak ingin merepotkan Syakira, Syakira yang merasa bersalah hanya bisa tersenyum dan memeluk neneknya itu.

.

.

.

Syakira berjalan dengan Mak Endah melewati jalanan kampung, tubuh Syakira masih merasa tidak nyaman. Ia sering mual dan pusing, Mak Endah mengajak Syakira untuk berobat ke bidan Irma karena orang kampung sering berobat ke bidan meski tidak hamil sekali pun.

Syakira di periksa dengan teliti, ada raut wajah aneh bidan Irma saat memeriksa Syakira.

"Neng Syakira terakhir datang bulan kapan?" Tanya Bidan Irma dengan raut wajah yang serius.

Wajah Syakira sedikit menegang saat mendengar pertanyaan itu, ia lalu mengingat kapan terakhir ia datang bulan. Namun jantungnya langsung berdetak dengan kencang saat menyadari sesuatu.

"Bulan lalu.." Jawab Syakira singkat.

Bidan Irma hanya menganggukkan kepalanya dengan singkat, lalu ia meminta Syakira untuk melakukan suatu tes dengan urin nya.

Setelah selesai dan menunggu tidak terlalu lama, Syakira melihat dua garis merah di sebuah hendak kecil dan panjang.

"Ini namanya tespek untuk memeriksa kehamilan seseorang." Jelas Bidan Irma karena Syakira memang kurang tahu akan hal itu.

"Jadi maksudnya?" Tanya Syakira dengan wajah yang mulai panik, jantungnya terus berdetak dengan kencang tak karuan.

Bidan Irma lalu meminta Mak Endah untuk ikut masuk ke dalam karena ada sesuatu yang harus ia katakan juga, "Jadi begini Mak, Neng Syakira ini... Dia sedang hamil dan usia kandungannya baru 6 Minggu." Jelas Bidan Irma.

Mak Endah seketika terkejut saat mendengar hal itu, ia melirik ke arah Syakira yang hanya menundukkan kepalanya.