NovelToon NovelToon
Suami Di Alam Mimpi

Suami Di Alam Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Matabatin / Cinta Beda Dunia / Suami Hantu / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: ALNA SELVIATA

Asmara di dua dimensi, ternyata benar adanya.

Bukti nyata yang di alami Widuri. Perempuan berusia 19 tahun itu mengalami rentetan keanehan setiap hari. Widuri kerap kali mendengar bisikan-bisikan masa depan yang tepat sesuai peristiwa yang terjadi di depan mata.

Mimpi berulang kali yang bertemu dengan pria tampan, membawanya ke tempat yang asing namun menenangkan. Widuri asyik dengan kesendiriannya, bahkan ia selalu menanti malam hari untuk segera tidur, agar bertemu dengan sosok pria yang ia anggap kekasihnya itu.

Puncaknya, 6 bulan berturut-turut, kejadian aneh makin menggila. Sang Nenek merasakan jika Widuri sedang tidak baik-baik saja. Wanita berusia lanjut itu membawa cucunya ke dukun, dan ternyata Widuri sudah ...

Ikuti kisah Widuri bersama sosok pria nya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ALNA SELVIATA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 Di Ganggu Suami Orang

Alarm pulang berbunyi. Seluruh karyawan dipabrik itu lepas jam kerja, bergantian dengan shift sore. Widuri menunggu Zaria di depan kantor absensi. Widuri tetao saja galau, semua orang yang lalu-lalang dihadapannya ia anggap angin lalu. Pikirannya mengembara ke tempat Kailash. Memikirkan keadaan pria yang telah ia sakiti hatinya.

"Kailash ..Apa kau marah padaku?" gumam Widuri seraya menarik nafas panjang. Terasa sesak menyimpan rasa bersalahnya saat ini.

"Hei, Widuri!" Seru pria yang mengejutkan Widuri.

Mata yang sendu karena galau kini memutar malas. Mengalihkan pandangan dari pria menjengkelkan itu.

"Sejak tadi kamu murung terus? apa kau galau karena dua hari tidak bertemu denganku? hm?" tanya pria berkulit sawo matang itu. Memangkas jarak antara dirinya dengan Widuri.

"Apa sih? jangan dekat-dekat!" Ucap Widuri setengah membentak.

Rizal, pria yang sejak dulu menggoda Widuri. Padahal, Rizal sudah mempunyai anak dan istri. Sejak lama, Rizal mengagumi Widuri. Namun, Widuri enggan menjadi istri kedua Rizal, meskipun pria itu sudah mendapatkan izin dari istrinya.

"Kamu jangan gitu, dong! Aku bisa kasih kamu uang tanpa kamu harus kerja, aku akan datang di rumah nenek mu nanti malam, bisa kan?"

Rizal makin nekat. Kecantikan Widuri membuatnya tergila-gila. Sebelum menikahi istrinya, Rizal sudah lama menginginkan Widuri. Tetapi, keluarga Widuri menolak, sebab melihat pola hidup Rizal yang pemabuk.

"Tidak bisa! Aku tidak mau! Aku tidak butuh uang mu, pergilah! Aku sedang ingin tenang, pergi!"

Widuri yang kesal buru-buru ke tempat parkiran bus. Kali ini dia tidal bisa menunggu Zaria. Menunggu di dalam bus lebih baik ketimbang harus menghadapi pria aneh seperti Rizal.

"Sialan! Awas ya kamu! Berani-beraninya menolak ku!" Umpat Rizal. Kedua tangannya mengepal geram.

Hembusan angin dingin menyapu tengkuk Rizal. Dia merasakan hawa yang tadinya panas berubah menjadi dingin. Rizal menjalarkan pandangan ke setiap sudut di atas maupun disampingnya. Tak ada kipas angin di sekitar absensi.

"Ihh..Mungkin hantu pabrik kali ya, ihhhc" gumam Rizal seraya mengusap tengkuknya sendiri.

Gegas ia pergi dari tempat itu, menyusul Widuri yang sudah berada di dalam bus. Rizal enggan mengikuti Widuri sampai ke dalam bus. Ada paman Widuri yang sangar yang juga bekerja dipabrik. Rizal tak mau merusak mood paman Widuri setelah seharian bekerja.

"Kamu kok enggak nungguin aku di absensi? tumben," tanya Zaria yang baru saja datang. Duduk disamping Widuri sebab karyawan lain belum juga naik bus.

"Si beruang hutan ada lagi, malas aku dengan bualannya."

Zaria langsung paham beruang hutan yang dimaksud Widuri. Bukan rahasia lagi jika Rizal memang pria yang suka menganggu ketenangan gadis-gadis sekitar.

"Yang sabar toh, bilang ke dia, kamu sudah punya pacar, supaya tidak menggangu lagi." Zaria memberi usul.

Namun, usul itu malah menjerat Widuri dalam kesedihannya. Ia teringat lagi dengan Kailash, pria yang baru menjadi kekasihnya. Tetapi, Widuri malah meninggalkannya dengan alasan Kailash bukanlah manusia.

Raut wajah Widuri yang tadinya kesal berubah muram. Awan mendung memenuhi wajah gais bermata jeli itu.

"Maafkan aku jika salah bicara tadi," ucap Zaria merasa bersalah melihat respon Widuri yang bermuram durja.

"Bukan salah kamu, Widuri. Ini salah aku. Aku yang meninggalkannya," kata Widuri keceplosan.

Hah?!

Zaria memekik. Dia menghadap tegap dihadapan Widuri.

"Maksud kamu apa, Widuri? kamu sama pacar kamu putus atau apa?"

Widuri gelagapan. Berusaha mencari alasan agar mengelabui Zaria lagi.

"Aku, aku, aku tadi hanya bicara sembarangan, lupakan saja."

Zaria memasang wajah cemberut. Zaria tidak percaya alasan Widuri, tetapi dia juga tidak ingin memaksa Widuri untuk jujur. Mengingat suasana hati Widuri sedang gundah gulana.

"Baiklah, aku harap kamu baik-baik saja, kamu pucat, kamu juga tidak makan siang tadi. Jangan terlalu dipikirkan kalau ada masalah asmara Widuri," tutur Zaria yang bijaksana menanggapi. Sebab dia memang lebih tua tiga tahun ketimbang Widuri.

Sebagai sepupu, Widuri beruntung memiliki keluarga sekaligus sahabat seperti Zaria. Wanita ini selalu ada, selalu mengerti, walaupun tidak semuanya harus Widuri ceritakan kepada Zaria.

'Maafkan aku, Zaria. Kali ini kamu tidak boleh tahu tentang Kailash.' Ucapnya dalam hati.

***

Rizal pulang ke rumahnya membawa kekesalan. Penolakan Widuri membuatnya terhina. Walau demikian, tetap saja Widuri bertahta di hatinya, bahkan tak dapat digantikan oleh istrinya.

"Sudah pulang, Yah?" tanya istrinya yang baru saja keluar kamar.

Rizal membuang pandang jengah. Ia menikahi janda beranak satu ini hanya karena wanita itu terlanjur hamil. Mereka berdua tidak sempat pacaran, tetapi nasib yang dikalahkan oleh nafsu sehingga berujung pada pernikahan.

"Ayah mau aku buatkan kopi?" tanya Titi.

"Enggak."

"Kalau teh bagaimana?" Titi tidak putus asa.

"Enggak. Males. Udah sana pergi ke dapur, ehh!" Kesal Rizal yang mengusir Titi agar enyah dari pandangannya.

Adegan kasar Rizal seringkali terjadi. Satu tahun sudah pernikahan itu terjalin dengan keterpaksaan. Namun, Titi tetap sabar. Cintanya yang lebih besar terhadap Rizal membawanya bertahan sejauh ini. Walaupun ia kerapkali dicaci oleh suaminya sendiri.

"Titi! Siapkan makanan, aku lapar!" Teriak Rizal dari ruang tamu.

"Iya, Ayah. Ini sedang disiapkan."

Titi menganggap jika perintah Rizal adalan bentuk kasih sayang. Sebab pria itu masih membutuhkannya. Lagipula sampai detik ini, Rizal belum pernah mengatakan kata cerai, walaupun itu sekedar ancaman ketik marah. Titi anggap Rizal marah karena fakto lelahnya usia bekerja. Tidak mudah menjadi kepala bagian di perusahan. Memimpin berbagai karakter sebagian karyawan dan staf.

"Ayah, ayo makan. Makanannya sudah siap," serunya. Titi menanti Rizal di meja makan.

Rizal yang memang sangat lapar masuk ke ruangan dapur. Wajahnya masih tertekuk, tak ada senyuman atau sekedar ucapan terima kasih kepada istrinya. Titi hanya bisa menghela nafas. Ya, beginilah sifat pria yang ia cintai. Bahkan, Titi rela menyerahkan tubuhnya kepada Rizal yang tengah mabuk berat.

"Fokus makan aja, Yah. Jangan main hp dulu, masakan ku enak loh," tegur Titi pelan.

"Berisik!" Rizal kesal. Dia tengah memantau sosial media logo biru Widuri.

Namun, Widuri tidak terlihat aktif. Terakhir postingannya seminggu yang lalu. Rizal yang gelisah tak karuan mencoba mengirim pesan meminta maaf. Rizal memang terkadang ingin bersikap lembut, tetapi sikap penolakan Widuri kerapkali menantangnya.

Titi melihat sepintas layar ponsel Rizal. Beranda nama dan foto wanita yang ia kenali terpampang di pantau oleh suaminya. Hati Titi nyeri tak tertahankan. Dia berdiri dari tempat duduknya lalu beranjak ke kamar. Titi menangis sejadi-jadinya.

Mendengar tangisan istrinya, Rizal malah acuh. Dia sengaja memperlihatkan rutinitasnya memantau sosial media Widuri. Rizal ingin Titi menyadari jika cintanya hanya untuk Widuri seorang.

"Sudah tahu, aku sangat mencintai Widuri, tapi kamu malah menyerahkan tubuhmu yang tidak seberapa seksi itu." Ketus Rizal.

Titi mendengar ucapan suaminya. Ucapan yang sudah seringkali dilontarkan. Tapi, dia mencoba tetap bertahan, sehari lagi, dan seterusnya.

"Ah, sialan! Panas, panas!" Teriak Rizal.

Sayur di mangkok tiba-tiba tumpah di pahanya.

1
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
mampir kak othor 👋
istiqlal👻👻
bagus ini ceritanya tp aku kurang faham sm bahasannya...jd agk terganggu.😁💪
Sakura 💚🤍
bagus ceritanya luaarrrrr biasa
Sakura 💚🤍
lanjut Thor, jangan jangan author Widuri ya? Krn di ambil dr kisah nyata
Sakura 💚🤍: sini peluk kak🥰 aq menanti kelanjutan cerita nya thor
🌸ALNA SELVIATA🌸: Iya Sakura. Ini kisahku 2009.. Kalau ingat sedih😥 tapi sebagian bumbu cerita aja. Ini aku abadikan karena aku kangen sama dia. Mau dibilang halu tpi aku alami langsung😥demi Allah..
total 2 replies
Ayaaa_roarrr
Luar biasa
Sakura 💚🤍
lanjut Thor 😅
Thor apa di dunia nyata ada cerita seperti ini?
Sakura 💚🤍: AQ tunggu kelanjutan cerita nya ya thor
🌸ALNA SELVIATA🌸: gak kok, dia baik, hanya saja dulu aku sakit2tan karena energi terkuras. Sampai skrg masih nangis kalau ingat😭😭😭😭 kangen banget sama dia
total 4 replies
Emon Joer
bagus ... cerita nyata ... dibumbui dengan imajinasi Author... semangat Author..
Sakura 💚🤍
Thor ini daerah Sulawesi Selatan ya?
🌸ALNA SELVIATA🌸: iya...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!