Wanita adalah makhluk paling rumit di dunia. Sangking rumitnya, pikiran, bahkan perkataannya bisa berubah seiring waktu.
Pada ulang tahun pernikahan pertama, Sandra melontarkan candaan ringan, mengatakan bila tak kunjung memiliki anak akan meminta Bastian menikah lagi.
Bastian tak menanggapi candaan Sandra sama sekali, hingga pada akhirnya di tahun ke sepuluh pernikahan. Hal yang tak diinginkan Sandra lantas terjadi. Ternyata, secara diam-diam Bastian menikah siri dengan sekretaris pribadinya bernama Laura dan sekarang tengah berbadan dua.
Apa yang akan dilakukan Sandra? Apa dia akan pergi atau memilih bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ocean Na Vinli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6. Strategi
Mata Bastian langsung terbelalak. "Kau sudah berani melawanku ya! Kau sangat keterlaluan!" seru Bastian dengan wajah tampak merah padam. Sebab untuk pertama kalinya, Sandra berani melawannya.
Sandra tahu bahwa Bastian sangat tidak suka jika citranya buruk di depan publik. Jadi, tidak ada salahnya dia mengancam Bastian sekarang. Meskipun nanti, Sandra benar benar akan berencana membeberkan perselingkuhan Bastian dan Laura ke khalayak publik.
"Keterlaluan katamu? Keterlaluan apanya? Aku tidak melawanmu Bas. Tujuanku berkerja juga karena kebaikanmu kok. Katanya kau kelelahan berkerja dan sekarang kau sangat sibuk mengurus istri keduamu, gunakanlah waktumu untuk mengurus Laura dan beristirahatlah. Oh ya, aku punya saran bagaimana kalau kau mengisi posisi presdir saja. Sementara aku yang jadi CEO. Tidak salahnya kan aku berkerja lagi, aku juga ingin melanjutkan impianku," kilah Sandra. Padahal Sandra tengah membuat strategi agar perusahaannya tidak goyah jika bercerai dengan Bastian nanti.
Bastian menjadi investor terbesar di perusahaan Kerta Crop. Jadi, Sandra harus mempersiapkan apa yang akan terjadi ketika dia dan Bastian bercerai. Namun, sebelum itu dia harus mencari bukti perselingkuhan Bastian dan Laura agar proses sidang berjalan dengan lancar. Untuk saat ini, Sandra ingin membuat kehidupan Laura dan Bastian tidak tentram.
Tak ada tanggapan dari Bastian. Lelaki berhidung mancung itu mengepalkan kedua tangan sambil melayangkan tatapan tajam. Bastian tengah menahan amarah, yang sudah sampai ke ubun-ubunnya sekarang.
"Bagaimana, kau setuju kan. Ayolah aku sudah menerima Laura jadi maduku kok, aku menganggap kehadiran Laura adalah ujian pernikahan kita," ujar Sandra lagi, tanpa menampilkan ekspresi sama sekali.
Seharusnya Bastian merasa senang dengan perkataan Sandra barusan, tapi entah mengapa perasaannya malah tak nyaman. Bastian enggan menjawab, masih menatap tajam Sandra dengan tangan terkepal erat.
Tiba-tiba pintu didorong dengan sangat kuat oleh seseorang. Siapa lagi kalau bukan Laura. Selama di luar, Laura sangat penasaran apa yang dibicarakan Sandra dan Bastian. Laura memutuskan menguping pembicaraan. Namun, baru saja membuka pintu sedikit. Dia mendengar Sandra menerimanya sebagai madu. Tentu saja Laura sangat senang dan saat ini, dengan wajah berseri-seri wanita berambut pendek itu masuk ke dalam ruangan lalu berdiri di antara Sandra dan Bastian.
"Jadi, kau menerimaku sebagai madumu?" kata Laura.
Kedatangan Laura membuat Bastian terkesiap. Sedangkan Sandra terlihat biasa saja, tak ada raut wajah terkejut yang terpatri di wajahnya.
"Laura, keluar kau sekarang!" perintah Bastian, matanya sedikit melotot. Dia tak mau kebohongannya selama ini diketahui Sandra.
"Tidak apa-apa, biarkan Laura di sini, benar Laura aku sudah menerimamu sebagai maduku," ujar Sandra dengan cepat.
Mata Laura makin berbinar-binar sekarang. Dia spontan mendekati Bastian. "Bastian, lihatlah, kau dengarkan, Sandra menerimaku, kenapa tidak dari dulu saja kau memberitahu Sandra!" katanya, kegirangan.
Laura melebarkan mata, baru sadar dengan ucapannya barusan. Dia langsung membekap mulutnya sendiri lalu perlahan memundurkan langkah kaki sambil melirik ke arah Bastian, yang saat ini menatapnya dengan sangat dingin.
"Dari dulu? Jadi kalian berselingkuh?" timpal Sandra, diam-diam ujung bibirnya melengkung tipis ke atas. Sandra tengah menahan senyum karena jebakannya tepat saran.
Bastian segera melirik Sandra. Sekarang, mimik muka kepanikan tergambar jelas di wajahnya.
"Bukan Sayang, maksudnya setelah Laura hamil, kenapa aku tidak memberitahumu, begitu maksudnya," balas Bastian, tersenyum kaku.
"Oh." Sandra hanya beroh–ria sejenak kemudian berkata kembali,"Bas, bisakah kau keluar dari ruanganku sekarang, biarkan Laura menetap di sini karena dia akan menjadi sekretarisku nanti!"
Sandra berencana ingin membuat Laura terjerat dalam permainannya. Sebenarnya Sandra tidak mau bertatap muka dengan Laura sedikit pun tapi Sandra harus membuat Bastian dan Laura saling menjauh.
Sandra cemburu? Oh jelas tidak lagi. Rasa cintanya kepada Bastian telah mati! Bastian telah membuat hatinya membeku. Sandra jadi teringat dengan papanya. Bastian sama seperti papanya yang dulu juga menduakan mamanya. Apakah ini karma dari papanya? Entahlah, Sandra harap tebakannya salah besar.
Bastian dan Laura sama-sama tampak terkejut. Bastian tak mengira Sandra akan seberani ini padanya. Setahunya Sandra adalah wanita yang selalu menuruti perkataannya. Namun, mengapa hari ini sikap Sandra sangatlah berbeda.
"Mana bisa begitu San, Laura sekretarisku—"
"Eits, bukannya Laura ingin lebih dekat denganku, benar kan Laura?" potong Sandra cepat, kemudian melirik ke arah Laura. "Kemarin kau bilang mau menjadi adikku, ya kan?"
Laura lantas terdiam. Batinnya mulai berperang. Dia pun mulai berkata-kata di dalam hati.
'Benar juga, aku harus lebih dekat dengan Sandra agar aku bisa melihat bagaimana caranya Sandra memimpin perusahaan. Suatu hari nanti akulah yang akan menjadi penguasa di perusahaan ini dan menjadi istri sah Bastian satu-satunya! Ini saatnya aku menampilkan kinerjaku pada Bastian, tapi nanti aku tidak bisa bersama Bastian terus menerus, bagaimana ya ....' Laura di ambang dilema.
"Pikirkanlah dengan baik Lau, kau mau jadi sekretarisku kan, aku bisa mengajarimu banyak hal. Kau perlu tahu untuk menjadi menantu di keluarga Dominiq kau harus pintar," kata Sandra, berusaha merayu Laura.
Membuat kerutan di kening Bastian tampak muncul. Bastian merasa Sandra tengah merencanakan sesuatu tapi dia bingung harus bersikap bagaimana sekarang.
Laura tak langsung menjawab lagi, masih berpikir keras.
"Baiklah, jika itu maumu, tapi bagaimana denganku aku tidak punya sekretaris nanti, aku punya saran bagaimana kalau Laura jadi sekretarisku juga," kata Bastian seraya melirik Laura, masih menimbang-nimbang keputusan.
"Tidak bisa, Laura kan sedang hamil muda. Nanti dia kelelahan berkerja. Kau tenang saja, aku akan menyuruh Lita kembali berkerja," balas Sandra.
Lita adalah teman Sandra saat kecil dulu sekaligus karyawan lama di Kerta Crop, yang saat ini sedang mengambil cuti panjang.
Bastian tampak gusar hendak menyeret Laura keluar ruangan dan menyuruh wanita itu untuk menolak ajakan Sandra. Namun, situasi saat ini sangat tidak memungkinkan. Sandra akan menaruh curiga padanya nanti.
"Bagaimana Lau? Kau mau kan jadi sekretarisku, mari kita berkerja bersama-sama, aku akan mengajarimu banyak hal, bukan hanya jadi sekretaris tapi jadi seorang pemimpin juga, pikirkan dengan matang Laura," ujar Sandra kembali, sambil melirik ke arah Laura dengan tatapan penuh arti.
Laura tak langsung menyahut, justru melirik Bastian sekilas. Bastian memberi kode melalui mata agar Laura menolak. Namun, Laura memutus kontak mata tiba-tiba dan beralih menatap Sandra.
"Baiklah, aku akan jadi sekretarismu Sandra,"ucap Laura sambil mengembangkan senyum lebar.
madu yg km hadirkn itu pilihanmu bastian....
terima aja klo sandra mundur dri pda brtahan dgnmu.... laki2 g ada otak... hobi selingkuh...
wlopun kau kaya raya..... tpi bukan segalanya....
jgan nyesel y bastian dgn kpergian sandra dri hidupmu.... krna ketidaksetianmu dan jga keegoisanmu.....
mna ada km cinta dgn sandra tpi mmpu mnyakitinya trlalu dlm.... yg ada km itu suami kejam sprti pph sandra.... sama biadabnya sperti binatang.....
selamat bastian sbntar lgi yg km katakn mncintai laura akn trbukti.... mmpukah laura yg km cintai mngisi posisi sandra saat sandra mnjadi mantanmu...
haruskah mnunggu puluhan tahun lgi sandra untuk lepas dri smua pndritaannya??