Mampuhkan sesosok wanita muslimah itu menaklukkan hati suaminya yang berhati dingin melalui doa malam nya, berhasilkah atau sebaliknya yang akan terjadi di dalam pernikahan mereka hasil perjodohan itu.
Dan bagaimana kelanjutannya ikuti terus kisahnya ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda sri ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5.
Setelah seharian mengajar siswa sekolah dasar, kini Laila lagi istirahat di ruangan guru sambil memakan bekal yang ia bawa dari rumah dengan nikmatnya. dan tak lama kemudian datang lah citra dan ayu yang masuk kedalam dan langsung duduk di bangku mereka masing masing.
" Laila, kamu waktu libur dua hari kamu kemana.” Tanya citra dengan tiba tiba membuat Laila tersentak kaget.
Sedangkan Laila yang mendengar pertanyaan dari sang temannya menjadi gugup untung saja ia lagi tak makan, kalo gak mungkin ia keselek. namun dengan tenang Laila memberi penjelasan yang masuk akal agar mereka tak curiga.
" Hemm, kemarin aku ada acara keluarga dengan keluarga dari ayah.jadi aku izin dua hari." jawab Laila dengan lancar walau agak gemetaran mencari alasan yang masuk akal. Sedangkan citra dan ayu saling tatap menatap dan menghela nafas begitu saja.
" Oh,kirain ada acara lain.” kata citra lagi, dan Laila hanya tersenyum saja tanggapadari citra.
" Kamu udah makan siang laa." timpal ayu yang kini giliran bertanya.
" Alhamdulillah sudah, tadi aku bawa bekal dari rumah, kalo kalian sendiri kenapa gak makan."
" kami belum lapar, paling nanti di jam kedua istirahat kami baru makan lagi yakan ayu." kata citra sambil melihat ke arah ayu.
Ayu sendiri hanya mengangguk nganguk kepala, mengikuti perkataan citra.
Lalu hanya ada keheningan di antara mereka, sampai semua guru pada masuk ke ruangan guru masing-masing stelah sarapan di kantin dan menyapa semua yang ada di situ tak terkuat kecuali pada Laila Citra dan ayu.
Tak lama kemudian lonceng sekolah berbunyi, menandakan waktu istirahat telah selesai begitupun dengan semua guru kini kembali pada aktivitasnya mengajar pada kelas masing-masing begitu dengan Laila Citra,dan ayu.
Tak terasa kini telah jam pulang sekolah, Laila membereskan meja di ruang kelas anak-anak.
"Anak-anak ibu yang ibu sayang sekarang kita doa sebelum pulangnya."
"Baik buk guru cantikk."
"Ya udah sebelum kita pulang, sebaiknya kita berdoa dulu sama-sama ya, berdoa dimulai."
Berdoa selesai, baik semua boleh pulang, tapi jangan lari lari ya."
" Baik buk guru.” sambil mencium tangan Laila secara bergantian, setelah semua anak muridnya pulang, Laila pun bergegas mengambil peralatan sekolah,dan langsung keluar dari kelas menuju ruangan guru,buat mengambil tas milik nya, serta meletakan buku pelajaran di meja milik nya. namun sebelum Laila melangkah keluar ia bertemu guru guru lain,yang saling menyapa.
"Mari bu Laila saya pulang duluan ya, assalamualaikum."
" Iya Bu, waalaikumsalam bentar lagi saya juga mau pulang mari."Begitulah rutinitas setiap harinya ketika semua guru hendak pulang sekolah.
Setelah Laila mengambil tas ia pun bergegas pulang namun sampai di pertengahan jalan laila bertemu dengan Citra dan ayu yang baru selesai, akan menuju ruang guru.
” Eh Laila, mau pulang ya mau sekalian barengan nggak, sama aku soalnya aku bawa motor kalau Citra dia tadi mau dijemput orang tuanya katanya ada acara, yakan citra.” ujar ayu,sambil menyenggol lengan citra
" Iya Laila giman kamu mau kan pulang bareng aku." kata ayu setelah serta tersenyum.
" Makasih sebelum nya, tapi gak usah aku soalnya setelah ini aku ada urusan sama Abangku, nanti dia bakal jemput kau di depan jalan. dan kalo kamu ngatar aku malah berlawan arah kalo kamu mau antar aku, takut kelamaan. lain kali aja ya gak papa kan." ujar Laila dengan memberikan alasan yang masuk akal, agar mereka percaya Karna tidak mungkin ia akan membongkar pernikahannya,apa lagi sang suami tidak menerima dirinya dengan baik.laila akan tetap merahasiakan pernikahannya, apa lagi saat ini dirinya tinggal di apartemen. Laila akan memberitahukan mereka sampai ia bisa mengabil hati sang suami yang sekeras batu, jangan sampai semua guru guru tau apa agi teman teman nya ini untuk saat ini.
" Hemm, yaudah deh gak papa tapi lain kali mau ya aku antar pulang.” timpal ayu,dan di angguki oleh laila.
" Makasih ya,kalo gitu aku duluan pulang ya,mungkin udah di tunggu abangku di depan, assalamualaikum."
" Walaikumsalam." kata mereka sambil memperhatikan Laila sampai ia menghilang dari pandangan citra dan ayu.
"Gagal deh, kita mencari tahu yang kita curigai tentang laila, ya udah deh nggak apa-apa lain kali aja mungkin berhasil.” rasa penasaran kedua nya tentang Laila masih belum hilang sampai kin, sampai mereka ingin mencari tau apa yang di sembunyikan oleh Laila.
Lalu ayu dan citra berjalan menuju ruang guru,untuk mengambil tas dan meletakan tugas dari anak muridnya dan langsung pulang dari sekolah.
Syukur nya kini Laila telah berada di angkot,yang akan membawa ia menuju rumah orang tua nya buat mengambil motor kesayangan, karna waktu juga masih menunjukkan pukul dua siang jadi masih sempat singgah ke rumah buat mengambil motor,sebelum ia belanja kebutuhan di apartemen.
Kini Laila telah sampai di kediaman orang tuanya setelah itu ia masuk,namun kedua orang tua nya tidak ada di rumah kata abangnya lagi ada pengajian di rumah tetangga, karna gak ada orang tua nya Laila pun tidak lama lama ia pun langsung mengendarai motor nya dengan santai hingga sampai di supermarket dengan selamat. lalu Laila pun masuk kedalam, namun sebelum itu ia mengambil troli, dan mulai mencari bahan-bahan baku masakan.
" Aduh aku mau masak apa ya kan pak dewa juga gak mau makan masakan aku."lirih Laila.
" Yaudah deh aku ambil yang aku mau aja.” lalu Laila mengabil sayuran-sayuran, ikan daging ikan laut, seafood lalu Laila oun berali ke bumbu bumbu dapur buah buahan, dan yang terakhir adalah favoritnya yaitu jajanan tidak boleh ketinggalan snack,dan susu kotak serta minuman botol lainya pikirnya mumpung ada kartu gratis dari dewa. setelah itu ia mendorong troli ke kasir dan langsung membayar semua belanjaannya hingga dua kantong besar, lalu berjalan ke arah motornya, menyusun di depan dan pergi meninggalkan supermarket tersebut menuju apartemen milik dewa.
Sedangkan di perusahaan besar, terlihat seorang pria dengan serius di depan laptop, namun teralihkan oleh pesan yang masuk di ponsel pria tersebut, lalu mengeceknya,dan terlihat notif pengeluaran dari aplikasi bank. pengeluaran yang dilakukan oleh seseorang yang sudah dewa sendiri tau siapa tersangka nya.
" Ternyata wanita itu sudah menggunakan kartu tersebut cepat juga." ujar dewa dengan senyum tipis,ya benar pria tersebut dewa, yang sedang bekerja di perusahaan miliknya sendiri, yang berjalan di bidang minyak bumi, gas dan minyak kelapa sawit. walau orang tua nya juga memiliki usaha lain namun dewa tidak mau mengola nya, iya lebih baik mendirikan perusahaan sendiri, dari pada bekerja dengan perusahaan milik orang tuanya.dan ada alasan tertentu kenapa ia mendirikan perusahaan sendiri dan hanya ia yang tau.
" Ku kira ia tidak tidak sama rupa nya sama aja kaya yang lain, walau ini buat kebutuhan apartemen gua sih, tapi sama aja itu." ujar dewa dengan pandangan ke arah luar geduang, dari ketinggian 15 lantai,membuat yang melihat dari atas ke bawah akan terlihat seperti semut kecil.