NovelToon NovelToon
Gadis Licik Milik Jenderal

Gadis Licik Milik Jenderal

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Wulandari

Nona kedua Li Yue An dari keluarga pejabat merusak nama baiknya, Kehormatannya membuat semua orang membenci bahkan mengucilkannya. Namun siapa Sangka siasat jahatnya membuat dirinya menjadi seorang Permaisuri. Setiap langkah yang ia ambil akan membuatnya mengorbankan semua orang yang peduli dengannya.

Di tahun ke sepuluh setelah Li Yue An menjadi seorang Permaisuri. Dia di jatuhi hukuman mati oleh Kaisar yang merupakan suaminya karena berkolusi dengan pemberontak.

Semua kebetulan seperti sebuah mimpi semata. Dia justru terbangun kembali saat usianya tujuh belas tahun. Dimana dirinya masih di perlakukan tidak adil oleh keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kasus pembunuhan berantai telah berakhir

Tepat di hari ini waktu yang telah di tentukan untuk kasus pembunuhan berantai. Sidang akan di langsungkan di balai pengadilan daerah. Di saksikan semua warga yang ingin melihat jalannya proses pengalihan.

Hakim utama yang akan menjalankan tugas dalam mengadili tersangka. Walikota Hong Bing bersama putra pertamanya ikut dalam sidang. Tersangka bersama semua rekannya juga telah di hadirkan dalam sidang.

Boqin berada di barisan depan untuk menjadi saksi jika tersangka bukan pelaku utama. Jika bukan karena Ketua Chen membiusnya dan menguncinya di kediaman kosong. Dia tidak mungkin bisa terbebas dari hukuman. Tapi Boqin tidak ingin ketua Chen juga semua rekannya menjadi tersangka dari kejahatan yang tidak pernah mereka lakukan. Pemuda itu masih saja merasakan takut di hatinya.

Semua orang telah berkumpul. Saat sidang akan di langsungkan suara langkah kaki terdengar dari luar pengadilan.

"Tuan Putri Yun Qixia telah tiba."

"Jenderal Lie Mingyu telah tiba."

Semua orang yang ada di aula utama pengadilan lansung bangkit memberikan hormat. Tidak ada yang menyangka jika seorang Putri kerajaan akan datang di persidangan kota kecil. Semua petinggi kota merasa gugup mendegar dua nama di sebutkan.

Dari arah pintu depan gadis dengan gaun biru laut berjalan perlahan dengan sangat anggun. Wajahnya sangat cantik penuh ketegasan di setiap guratan emosi pada wajahnya. Nona kedua Li Yue An yang merupakan Tuan Putri Yun Qixia berhenti di samping adiknya. Dia tersenyum lembut, "Jangan takut ada kakak di sini," menepuk pundak Boqin pelan lalu melangkah kembali menuju tempat duduk yang telah di siapkan.

Ludah pahit di telan pelan Hakim utama yang akan menjalankan sidang. Siapa yang menyangka jika orang yang akan di adili memiliki hubungan langsung dengan keluarga kerajaan. Keringat dingin mulai berjatuhan dari keningnya. Dia menyeka keringatnya dengan lengan baju resmi. "Kita bisa memulainya," menatap kearah sipir di sampingnya.

"Sidang di mulai."

Semua bukti yang di dapatkan Boqin dan semua rekannya sudah lengkap. Semua bukti menyatakan jika Tuan muda ketiga Hong Fang adalah pelaku utamanya. Sedangkan pihak Walikota menyangkal tuduhan yang terus menyudutkan.

Li Yue An menatap dingin tanpa ekspresi yang dapat di jelaskan. Dia sesekali mengelus lembut cincin di jarinya. Gerakan kecilnya itu tertangkap Jenderal Lie Mingyu. "Dalang utama pasti tertangkap," bisik pria muda itu mendekat kearah Li Yue An. Gadis itu baru sadar jika Jenderal Lie Mingyu tahu rasa gugup yang ia simpan jauh di wajah tenangnya. Li Yue An mengangguk mengerti.

Bukti juga di perlihatkan kepada Jenderal Lie Mingyu juga Tuan Putri Yun Qixia. Semua bukti sudah lengkap, alat, cara pembunuhan di lakukan, motif dari pelaku juga sudah ada di dalam dokumen yang di lampirkan.

Tangan hakim utama bergetar kuat saat dia menatap kearah Walikota Hong Bing.

"Sebelum kasus di nyatakan selesai. Aku ingin membawa hadiah besar untuk Walikota Hong," Jenderal Lie Mingyu menatap tajam dengan kilatan dingin yang mematikan.

Wakil Jenderal Wang membawa pemuda yang merupakan Tuan Muda ketiga Hong Fang dalam keadaan terikat. Tubuh pria itu sangat lemas dan terus bergumam tidak menentu. Salah seorang tabib di bawa masuk untuk menyadarkan pemuda yang sudah terpengaruh dengan obat-obatan terlarang. Satu kali tusukan di area kepala bagian belakang. Pemuda itu langsung tersadar kembali. Dia bingung melihat dirinya sudah ada di antara banyaknya orang. Saat dirinya melihat ayahnya dia mencoba merangkak mendekat. "Ayah, kakak. Apa yang terjadi?" Ayahnya hanya diam tidak berani menolong. "Ayah tolong aku. Apa yang terjadi?"

"Tuan muda ketiga, anda telah menjadi tersangka kasus pembunuhan berantai semua gadis yang sudah menjadi korban."

Penjelasan Hakim utama membuat Tuan muda ketiga Hong Fang bergetar ketakutan. Dia ingat betul apa saja yang telah dirinya lakukan meskipun dalam pengaruh obat terlarang. "Tidak. Tidak."

"Seret dia ke penjara. Aku sendiri yang akan meminta penjelasan," Jenderal Lie Mingyu bangkit dari tempat duduknya.

"Baik," Wakil Jenderal Wang mengibaskan tangannya pelan. Dua prajurit langsung menyeret tubuh Tuan muda ketiga Hong Fang keluar dari aula.

Jenderal Lie Mingyu juga mantap dingin kearah Walikota Hong Bing. "Walikota Hong, memanfaatkan jabatannya untuk menjalin hubungan dengan bangsa bar-bar. Menyelundupkan obat-obatan terlarang juga melakukan penggelapan dana pajak bernilai ratusan ribu emas murni. Prajurit, tangkap mereka berdua."

"Baik," beberapa prajurit maju menangkap Walikota Hong Bing dan putra pertamanya Hong Shu.

Hakim utama daerah masih tidak percaya dengan kejadian yang sangat tiba-tiba membuatnya diam cukup lama. Saat tersadar kembali dia mengangkat palu di meja. "Kasus telah selesai. Tuan muda ketiga Hong Fang menjadi tersangka utama dalam kejadian pembunuhan berantai gadis tidak berdosa "

Dengg...

Palu di pukulkan sebanyak tiga kali. Baru setelah itu semua orang bubar. Kasus telah di tangani Jenderal Lie Mingyu orang lain tentu tidak berani ikut campur lagi.

Li Yue An menghela lega. Dia bangkit dari tempat duduknya memandang kearah Jenderal Lie Mingyu yang masih menunggunya. Mereka akan berjalan keluar namun sudah di hadang Ketua Chen bersama dengan semua sipir di tingkat tiga balai empat. Boqin juga menatap penuh rasa terima kasih.

"Tuan Putri, Jenderal. Terima kasih sudah membantu kami menegakkan keadilan," Ujar ketua Chen. Dia membungkuk memberikan hormat di ikuti semua orang.

"Ketua Chen," Li Yue An membantu pria itu untuk bangkit. "Kalian pada awalnya memang tidak melakukan kesalahan. Tentu keadilan harus di tegakkan."

Ketua Chen merasa sangat bersyukur, "Sekali lagi terima kasih. Tanpa bantuan Tuan Putri dan Jenderal, kami pasti akan menjadi kambing hitam dari Tuan muda ketiga."

Ketua Chen bersama bawahnya langsung pergi. Sedangkan Boqin masih menatap diam kakak perempuannya. Pemuda itu masih binggung, apakah benar dia dari keturunan kerajaan?

"Kita bicara di rumah," ujar Li Yue An mengerti apa yang ada di pikiran adiknya.

Boqin mengangguk setuju.

Di halaman kediaman tengah, Li Yue An duduk santai menikmati teh di siang hari. Paviliun cukup besar berada di tengah halaman kediaman. Menjadikannya tempat untuk bersantai. Jenderal Lie Mingyu juga duduk tenang tanpa gangguan di depan Li Yue An. Dan Boqin masih menunggu penjelasan.

Li Yue An menatap Jenderal Lie Mingyu yang terus menghantui dirinya semenjak pria muda itu datang di kota Changpu. Dia tersenyum tipis memikirkan semua rahasianya juga seperti kertas tipis di hadapan Jenderal Lie Mingyu. "Kakak juga baru mengetahuinya beberapa bulan terakhir. Kaisar terdahulu merupakan kakek kandung kita."

Jenderal Lie Mingyu menghentikan gerakannya. Dia memandang kearah Li Yue An tanpa mengedipkan mata.

"Tapi kenapa aku dengar Kaisar terdahulu Yun Jin mengambil putri angkat dari putri keluarga pejabat?" Boqin masih berusaha memahami penjelasan kakak perempuannya.

"Berita itu juga benar. Tapi kakek bilang saat dia memberiku gelar dia salah menyebutkan cucu menjadi putri," mengangkat cangkir perlahan lalu meniupnya dan meminumnya. Li Yue An meletakkan cangkir di meja kembali.

"Masalah sepenting ini juga bisa salah?" Boqin tertawa lucu.

Li Yue An juga tidak bisa menahan tawanya. "Tapi, kaisar terdahulu Yun Jin memang benar kakek kandung kita berdua."

Jenderal Lie Mingyu meminum teh hangat yang terhenti di tangannya. Senyuman terlintas di wajah dinginnya.

1
Sri wulandari
Update akan telat hingga tengah malam.
Galaklagak
terimakasih Thor 🙏🏻🙏🏻 tetap semangat dan up banyak banyak Thor ♥️♥️♥️
Galaklagak
up lagi.....lagi ...dan lagi Thor ♥️
Galaklagak
love Thor... semoga sehat selalu dan up banyaak❤️❤️❤️
Galaklagak
up terus Thor ♥️♥️♥️
Widiaaaa
kurang yang banyak thor😆
Ai Maswah
Luar biasa
Widiaaaa
semangat thor/Determined//Determined//Determined/
Galaklagak
lanjutkan thor.. please 🙏🏻🙏🏻
Sri wulandari
Terima kasih untuk semua pembaca "Gadis Licik Milik Jenderal"

Jika tidak ada kendala cerita akan selalu di update setiap hari dengan jam yang tidak menentu. Di pastikan tamat sampai akhir dalam jangka waktu kurang dari satu bulan☺️
Galaklagak
Thor...saya suka karyamu ini ..up terus ya..jangan sampai terputus..🤭🤭😘😘
Siti Hawa
Luar biasa
Galaklagak
lanjutkan thor 👍🏻👍🏻👍🏻
Galaklagak
bagus dan sangat menarik ❤️❤️❤️
Lim Kelly
ceritanya bagus knp hanya sedikit ya yg baca, klo bisa jgn putus ditengah jalan cerita
miilieaa
baru nyicil beberapa bab udah sebagus ini/Heart/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!