Dua tahun diabaikan oleh suami karena suatu kesalah pahaman yang bahkan tidak diketahuinya
Permintaan untuk perceraian oleh suami yang bahkan tidak pernah memandangnya membuat Yuna mengambil langkah berani untuk tidur dengan lelaki sewaan
Lalu apa yang akan terjadi jika gigolonya adalah suaminya sendiri?
Hanya tulisan ringan, slow update
Mohon tinggalkan komentar setelah membacanya...please🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farhati fara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kegilaan
Perdebatan itu sempat terhenti dengan mata keduanya yang saling bertatapan, Aaron menghembuskan nafasnya dan memilih untuk sedikit mengalah
"Apa kamu hanya akan membawa pria itu?" tanya Aaron akhirnya yang merujuk pada gigolo pribadi istrinya yang adalah dirinya sendiri
Yuna memandang suaminya itu curiga. Bagaimana bisa Aaron mengetahui kalau dia hanya menghabiskan malam dengan satu orang gigolo saja. Yuna curiga suaminya itu menaruh orang untuk memata-matainya
"Aku bertanya-tanya, kenapa Aaron sangat tertarik dengan hal ini, tentang gigolo yang akan kubawa kesini. Bukankah harusnya dia khawatir kalau aku sampai ketahuan dan rumor tentang perselingkuhan menyebar, nama besar keluarga Nelson akan jatuh," batin Yuna berujar dengan wajah datar menatap sang suami
"Kenapa kamu begitu tertarik?" tanya Yuna dengan nada tegasnya sedang batinnya terus menggema
"Aaron telah banyak ikut campur akan kehidupan pribadiku sejak Aaron mengijinkanku tidur dengan pria lain dan itu sangat menjijikan." batin Yuna
"Jawab aku!"
"Karena kamu masih bagian dari keluarga Nelson." jawab Aaron yang membuat Yuna membuang wajah tertawa. Sejak kapan Yuna diakui sebagai bagian dari sebuah keluarga, dirinya benar-benar menyedihkan
"Jawabanmu cukup menggelikan tapi akan kujawab pertanyaanmu! Aku tidak tahu berapa gigoloku yang akan kubawa kemari, aku tidak dapat menjaminnya, tapi siapapun yang datang kemari akan ku terima."
Aaron mengepalkan tangannya kesal dengan jawaban itu
" Apa itu artinya kamu akan menerima setiap pria yang datang kesini dengan topeng?" tanya Aaron tanpa sadar
"Ternyata benar, kamu memata-mataiku!" tuding Yuna saat Aaron menyebut kata topeng. Karena pemakaian topeng sebagai penutup identitas hanya dilakukan oleh Yuna seorang. Aaron terdiam lagi, dia lupa pada satu hal tersebut, kalau dirinya sedang menjadi Aaron sekarang bukan gigolo istrinya
"Iya, aku memang memata-mataimu." jawab Aaron tidak tahu harus menjawab apa lagi
"Untuk apa? Untuk mempermalukanku! Apa belum cukup dengan semua yang terjadi, belum cukupkah kamu menghancurkan harga diriku..." Yuna ingin menangis rasanya, tapi airmatanya tidak boleh jatuh didepan Aaron, Yuna tidak ingin suaminya itu semakin senang dengan ketidak berdayaannya
"Bukan begitu maksud__"
"Sudahlah! Itu hakmu melakukannya. Kamu punya kekuasaan untuk itu dan aku harus memperjelas satu hal padamu. Tidak perlu peduli padaku akan berapa pria yang ku tiduri, aku bisa bermain dengan satu, dua, atau tiga pria sekaligus," ujar Yuna yang tidak peduli lagi dengan harga diri. Persetan dengan harga dirinya! Aaron pun tidak memberi celah untuknya mempertahankan sedikit martabatnya sebagai perempuan.
"Apa!" rasa sesal yang sempat hadir dalam relung Aaron karena kalimatnya mendadak menguap menjadi rasa kesal yang membara. Apa kata Yuna? Istrinya itu bisa tidur dengan tiga pria sekaligus, dan itu berarti Yuna akan mengundang gigolo lain selainnya kedalam mansion ini. Aaron jelas tidak dapat menerimanya
"Bahkan jika itu bukan aku, tidak akan kubiarkan pria lain menginjakkan kakinya di mansion ini," batin Aaron tak terima
"Apa kamu pikir, kamu dapat melakukannya sesuka hatimu," ujar Aaron sembari melangkah makin dekat pada Yuna. Rasa kesal dihatinya membuatnya ingin sekali menarik Yuna kedalam kamar dan mengurungnya
"Kenapa tiba-tiba kamu mendekat?" Yuna yang terkejut reflek memundurkan diri
"Kamu boleh melakukannya hanya dengan satu orang! Hanya satu!"
Tap...
Aaron terus melangkahkan kakinya mendekat sedang Yuna terus memundurkan diri
"Itu urusanku!" jawab Yuna yang terus mundur hingga
Tuk... Yuna menoleh
'Dinding' dia menatap terkejut tembok dibelakangnya. Dia tertahan, tidak bisa mundur lagi sedang Aaron sudah tepat didepannya
"Jangan terus mengusikku!! KAMU TIDAK PERLU PEDULI DENGAN APA YANG KULAKUKAN!!" Yuna yang sudah tidak bisa membebaskan diri berteriak meluapkan emosinya. Dia benci ditekan seperti sekarang
DUKK...
"AKU MELAKUKANNYA KARENA AKU KHAWATIR!!" Aaron juga berteriak keras sambil memenjarakan sisi kanan tubuh Yuna dengan tangan kirinya
Keduanya bertatapan dalam jarak yang begitu dekat hingga dapat terasa hembusan nafas dari keduanya, dan Yuna sadar inilah interaksi paling intim antara dirinya dengan Aaron selama mereka menikah
"Ka- kamu... kenapa kamu melakukan itu?" tanya Yuna mendadak menjadi gugup sembari memegang dadanya yang berpacu dengan cepat. Nyatanya Aaron memanglah satu-satunya orang yang dicintainya
"Kamu...benar-benar ceroboh!" nada suara Aaron terdengar lebih lembut dan tatapannya juga berubah menjadi lembut membuat Yuna jadi kebingungan dengan situasi yang sedang terjadi
"Jika itu aku...mungkin aku akan segera menyadarinya." lanjut Aaron yang masih fokus menatap sang istri dalam jarak sedekat itu. Dengan sedikit saja bergerak, wajah keduanya akan bertemu
Mereka bisa dikategorikan sebagai pasangan teraneh didunia, bagaimana tidak? Pembicaraan yang sedang mereka lakukan sekarang bisa dibilang sebagai pembicaraan paling normal terjadi diantara pasangan ini
Yuna menatap bingung sang suami beberapa detik sebelum menunduk memutuskan kontak mata keduanya
"Aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan."
Aaron menggeletukkan giginya kesal, istrinya benar-benar tidak peka. Yuna pernah mengatakan mencintainya, tapi istrinya itu bahkan tidak mengenali dirinya saat menyamar jadi gigolo hanya karena setengah topeng penutup. Rasa peka sang istri benar-benar sangat buruk
"Baiklah! Aku mengijinkanmu untuk membawa gigolomu ke mansion ini," ucap Aaron tiba-tiba yang membuat Yuna spontan mendongak menatap wajah Aaron yang sedikit lebih tinggi darinya
"Tapi, sampai kita resmi bercerai, kamu hanya boleh berduaan dengan satu orang," ujar Aaron penuh dengan trik liciknya. Karena Aaron tahu kalau satu orang itu pastilah dirinya sendiri, istrinya tidak punya pilihan lain saat Aaron benar-benar mengeluarkan kemampuan terbaiknya saat bermesraan dengan Yuna dalam cosplaynya sebagai gigolo
"Aku tidak dapat menjanjikannya!"
"Tidak...?" Aaron terkejut dengan jawaban yang diberikan oleh Yuna
"Kamu sendiri yang mengatakan aku ini wanita ja lang, pel acur yang menjijikan. Jadi, bagaimana aku bisa puas hanya dengan satu orang!!" Yuna langsung mendorong dada Aaron menjauh darinya. Dia butuh ruang saat jantungnya berpacu dengan gila hanya karena terlalu dekat dengan Aaron.
Aaron yang tidak siap terdorong kebelakang namun keseimbangannya terjaga dengan baik hingga tidak sampai membuatnya terjatuh
"Tidak cukup puas dengan satu pria, apa juga tidak masalah bagimu siapapun pria itu?"
"Tentu saja! Siapapun prianya selama dia memuaskan aku akan menerimanya karena aku seorang pe-la-cur." jawab Yuna dengan begitu santainya serta dengan lantang menekan kata terakhirnya. Yuna mencoba membenarkan apa yang pernah suaminya itu tuduh padanya
"Baiklah!" kata Aaron yang bergerak cepat merengkuh pinggang sang istri. Yuna yang menerima tindakan tiba-tiba itu dibuat terkejut saat tangan Aaron sudah bergerak kurang ajar menyingkap dress selututnya
Apa yang sedang terjadi? Setan apa yang sedang merasuki Aaron hingga suaminya itu melakukan hal yang tak pernah terpikir terjadi pada dirinya
"Bukankah kamu bilang bahwa kamu melakukannya setiap malam dan ingin terus melakukannya, aku bisa memenuhi keinginanmu," bisik Aaron sembari menggigit kecil telinga Yuna. Tindakan itu jelas membuat Yuna bingung dan terkejut. Suami yang tidak pernah sudi untuk menyentuhnya kini malah hampir menelanjanginya dengan tangan yang mulai bergerak nakal pada tubuhnya
Bukan tanpa alasan Aaron melakukan ini, dia ingin menyadarkan Yuna tentang siapa dia. Mendengar Yuna selalu memuji gigolonya membuat Aaron menjadi kesal sendiri, kendati gigolo itu adalah dirinya sendiri
"A-apa yang sedang coba kau lakukan?" Yuna yang tersadar dari kebingungannya menghentikan tangan Aaron yang hendak menyusup ke area privasinya
"Bukankah kamu bilang tidak masalah siapapun itu asal dia memuaskan, aku bisa membantumu."
"Kamu tidak bisa..."
Plaakk... Tamparan dari tangan lembut itu menghantam wajah Aaron. Yuna tidak bisa menerima saat Aaron ingin melecehkannya kendati pria itu suaminya, tidak saat tujuan Aaron adalah untuk mempermalukannya. Terlebih sekarang dirinya tidak lagi sama seperti dulu. Yuna sadar dirinya bukan lagi perempuan suci yang pantas untuk Aaron
.
.
.
Selagi menunggu up, jangan lupa mampir ke karya temanku ya👇🏼