NovelToon NovelToon
ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Mafia / Duda / CEO / Roman-Angst Mafia / Pengasuh
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Yhunie Arthi

Liliana Larossa tidak sengaja menemukan anak laki-laki yang berdiri di bawah hujan di depan restoran ayahnya. Karena kasihan Liliana menjaga anak tersebut dan membawanya pulang.

Namun siapa sangka kalau anak laki-laki bernama Lucas tersebut merupakan anak bos tempatnya bekerja, sang pemilik perusahaan paling terkenal dan termasyur di San Francisco bernama Rion Lorenzo. Dan sayangnya, Lucas begitu menyukai Liliana dan tidak mau dipisahkan dari gadis tersebut. Hingga Rion harus mau tidak mau meminta Liliana tinggal di rumah Rion dan mengasuh Lucas dengan bayaran Liliana dapat tetap bekerja dari rumah sebagai IT perusahaan Lorenzo.

Tapi bagaimana jika Liliana tanpa sengaja menemukan fakta siapa sebenarnya Rion Lorenzo, yang merupakan ketua dari organisasi bawah tanah, Mafia? Dan harus mengalami banyak kejadian dan teror saat ia mulai menginjakan kakinya di rumah Rion?

Ikuti kisah Liliana dalam mengasuh Lucas sekaligus menghadapi sang ketua Mafia dalam teror yang akan mereka hadapi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9. IZIN

Rion kini berdiri di depan restoran yang ia tidak pernah tahu sebelumnya kalau pernah ada. Jangan salahkan pria itu karena untuknya restoran mewah bintang lima sudah menjadi kebiasaan sejak kecil. Penerus Lorenzo tentu sudah diajarkan hidup bermewah diri oleh penerus sebelumnya.

Ia langkahkan kaki untuk masuk ke dalam seraya merapikan jas hitamnya yang tidak kusut sama sekali. Entah kenapa ia merasa gugup sekarang.

Suara gemerincing bel terdengar saat Rion membuka pintu. Aroma lezat beringsut memasuki indra penciuman. Bisa ia lihat hanya ada dua orang yang saat ini sedang menikmati makanan di sudut ruangan. Mungkin karena bukan jam makan, jadilah suasana restoran kecil ini cukup sepi.

"Ada yang bisa dibantu? Silahkan duduk dimana pun yang Anda suka," sapa pria paru baya yang Rion dapat duga adalah sang pemilik sekaligus orang yang menjadi tujuannya datang ke restoran kecil bernama Larossa ini.

Rion mengangguk, dapat ia lihat kemiripan antara pria baru baya itu dengan gadis yang kini sedang mencuri perhatiannya. Terutama dari senyum pria itu, walau garis usia yang membedakan keduanya.

"Silahkan, ini daftar menu-nya." Pria paruh baya itu berdiri di samping meja seraya menyerahkan daftar menu kepara Rion dengan nada yang begitu ramah.

"Mungkin ini dan ini saja," kata Rion seraya menunjuk makanan dan minuman yang tak asing untuknya. Steak dan Wine.

"Baik, dimohon tunggu sampai makanan tiba," ucap pria paruh baya yang Rion tahu bernama Robert setelah melakukan background check terhadap Liliana Larossa sebelumnya.

Rion memerhatikan Robert yang kembali ke balik counter, dimana konsep restoran ini adalah open kitchen. Membuat pelanggan yang datang dapat menghabiskan waktu menunggu dengan melihat Robert memasak.

Jujur Rion terkejut ketika ia melihat makanan yang dipesan datang. Tak menyangka kalau akan begitu menggugah selera dan terkesan mewah untuk ukuran restoran kecil.

Ia bahkan lebih terkejut lagi ketika mencicipi rasanya. Kualitas dagingnya memang tidak sebagus restoran bintang lima yang biasa Rion datangi, tapi untuk rasa sungguh di luar ekspetasi Rion. Membuatnya berpikir apakah Robert sungguh hanya koki yang lahir di restoran kecil ini. Karena untuk membuat rasa seperti yang Rion rasakan ini bisa dibilang terlalu tinggi, terutama untuk Rion yang selalu makan dengan kualitas terbaik sejak kecil.

"Bagaimana? Apakah ada yang Anda kurang suka dari makanannya?" tanya Robert yang datang ketika tahu bahwa Rion telah selesai menikmati makanannya.

Senyum ramah Rion terulas, kemudian mengangguk. "Cukup puas. Anda membuat makanan yang begitu enak," pujinya.

Robert pun menyunggingkan senyum mendengar pujian dari Rion, tentu hal itu bukan pertama kali. Tapi tetap saja mendengar ada orang yang senang dengan makanan buatan dirinya, sebuah kebanggaan untuk Robert.

"Jika Anda tidak keberatan, saya ingin bicara dengan Anda," kata Rion akhirnya. Hal yang menjadi tujuan pria itu datang ke restoran ini.

Dahi Robert sedikit berkerut, tak menyangka kalau pria muda di hadapannya ini justru datang ingin membicarakan sesuatu dengannya. "Tentang apa jika boleh tahu?" tanya Robert.

"Tentang puteri Anda, Liliana Larossa," jawab Rion sesantai mungkin, tak ingin pria yang berdiri di samping Rion ini menjadi waspada terhadap dirinya.

Dan benar saja, air muka Robert berubah ketika nama gadis itu disebut. Waspada dan juga tak yakin akan diri Rion yang berani menyebut nama sang puteri semata wayang Robert.

"Bisa kita bicara sambil duduk?" pinta Rion sopan.

"Baik, tunggu sebentar." Robert berjalan ke arah pintu masuk, membalikan tanda 'buka' menjadi 'tutup'. Sepertinya tahu kalau ini akan menjadi pembicaraan yang serius.

Robert duduk berseberangan dengan Rion, menatap pria itu dengan pandangan serius. "Apa ada yang terjadi dengan Lili? Dia tidak mendapatkan masalah dengan Anda, bukan? Kalau bisa saya lihat sepertinya Anda bukan orang dari kalangan menengah ke bawah," Robert buka suara.

"Tenang saja, Lili tidak membuat masalah apa pun. Justru saya ke sini ingin meminta izin langsung dari Anda tentang Lili yang bekerja di perusahaan saya dan akan dialihkan ke tempat yang lebih privat," ucap Rion sesopan mungkin.

"Maksud Anda?" Robert masih belum paham.

"Pertama-tama, kenalkan saya adalah Rion Lorenzo, pemilik perusahaan dimana Liliana bekerja saat ini dan juga ayah dari Lucas, anak laki-laki yang diselamatkan oleh kalian seminggu lalu," Rion memerkenalkan diri, mengulurkan tangan ke pria paruh baya di depannya itu.

"Ayahnya Lucas?! Jadi benar kata Lili kalau Lucas sudah kembali ke keluarganya, syukurlah. Tapi saya tidak menyangka kalau Lucas adalah anak dari pemilik perusahaan terkenal Lorenzo," ucap Robert yang begitu terkejut mendengar kabar mengenai Lucas, karena Lili tidak memberitahukan apa pun tentang hal itu.

Senyum Rion merekah saat mendapati kalau Lili dan ayahnya ini sungguh tidak tahu kalau Lucas adalah penerus dari Lorenzo, yang berarti kalau mereka memang tidak memiliki niat tersembunyi.

"Lalu ada apa dengan Lili sampai Anda susah payah datang ke sini?" tanya Robert penasaran. Seorang Lorenzo datang ke restoran kecil ini untuk menemui Robert tentang Lili.

"Lucas adalah anak yang tidak mau dekat dengan orang lain. Karena kejadian buruk dan bertemu dengan orang-orang yang memperlakukannya dengan buruk untuk waktu yang lama, membuat Lucas jadi takut dengan orang lain. Ia jadi anak yang pendiam dan terlalu menurut. Tapi sepertinya Lucas justru begitu menyukai Liliana, dia menempel dan banyak bicara jika bersama dengan puteri Anda. Dan saya ingin meminta izin untuk memindah kerjakan Liliana yang sebelumnya bekerja di kantor menjadi bekerja di rumah saya sekaligus menjadi pengasuh untuk Lucas. Karena itu saya ke sini untuk meminta izin langsung. Liliana bilang kalau dia harus minta izin dulu dengan ayahnya tentang hal ini. Jadi saya mohon kepada Anda, untuk mengizinkan Lili bekerja di rumah saya dan mengasuh Lucas," Rion menjelaskan bersamaan meminta izin sebaik mungkin.

"Jika boleh tahu, bagaimana dengan ibu Lucas?" tanya Robert.

Air muka Rion berubah, tidak senang setiap kali ada yang mengungkit tentang ibu kandung dari Lucas. Tapi kali ini ia harus menjawab demi bisa mendapatkan izin dari Robert terhadap anak perempuannya. "Ibu Lucas melarikan diri bersama pria lain setelah beberapa bulan Lucas lahir. Kami menikah karena dijodohkan dan sepertinya ibu Lucas tidak bisa menerima keadaan dan memilih untuk melarikan diri bersama kekasihnya," jelas Rion akhirnya.

Ada kesedihan yang bisa ditangkap Robert dalam raut wajah Rion. Mungkin bukan tentang istri yang ia bicarakan, tapi tentang bagaimana Lucas ditinggalkan. Tumbuh tanpa kasih sayang ibu tentu adalah hal yang menjadi mimpi buruk bagi setiap ayah yang menyayangi anaknya.

"Apakah Lucas menjadi pendiam dan takut dengan orang karena ditinggal ibunya?" tanya Robert lagi.

"Bukan, tapi beberapa orang ada yang mengambil kesempatan untuk dekat dengan saya melalui Lucas, tapi justru memperlakukan Lucas dengan buruk tanpa saya tahu. Dan karena hal itu Lucas menjadi takut dengan banyak hal. Tapi setelah dia bertemu dengan Lili, untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun, Lucas layaknya ana kecil pada umumnya dan saya bersyukur karena itu. Sebab itulah saya ingin meminta Lili untuk tetap di samping Lucas," jawab Rion jujur.

Robert diam beberapa saat, mencoba berpikir jauh khususnya ini untuk sang puteri kesayangannya. Tak ingin sesuatu terjadi pada Lili.

Rion tidak pernah merasa segugup ini selama hidupnya. Menunggu jawaban dari Robert entah kenapa membuatnya sedikit takut, kalau-kalau ayah dari Liliana ini akan menolak permintaan Rion.

"Saya akan memberi izin, tapi tergantung dari Lili sendiri. Kalau dia tidak mau, maka saya juga tidak akan memaksa. Dan jika Lili menerimanya, ada beberapa hal yang ingin saja minta dari Anda sebagai seorang ayah," kata Robert. Ada kecemasan dalam pasa pria itu sekarang, seolah tak ingin mengatakan apa yang harus ia katakan saat ini.

"Apa itu, jika boleh tahu?" Rion bertanya hati-hati, karena ia bisa melihat keraguan dalam tatapan Robert sekarang.

"Jangan pernah melakukan kontak fisik tanpa seizin gadis itu. Sebisa mungkin juga, jauhkan dia dari segala hal yang berbau kekerasan dan juga api," ucap Robert dengan nada luar biasa serius.

Rion sungguh tak menduga akan mendengar semua hal itu. Membuatnya penasaran setengah mati apa yang membuat sang ayah dari gadis tersebut sampai meminta hal tersebut. Jika dibilang sikap over protective sepertinya tidak juga. Justru Robert memberikan izin jika Lili memang mau bekerja sebagai pengasuh Lucas di rumah Rion.

"Apa kau bisa melakukannya? Jika bisa maka akan kuberikan izin untuk Lili bekerja di rumahmu." Robert benar-benar serius, tak ada candaan, kebohongan atau apa pun itu.

"JIka boleh tahu apa alasan Anda meminta hal tersebut? Sepertinya bukan hal yang terdengar bisa diabaikan begitu saja," tanya Rion yang sama seriusnya dengan Robert.

Robert ragu apakah harus memberitahu alasannya atau tidak. Ia tidak ingin membuka kenangan lama tak menyenangkan terutama tentang putrinya.

"Saya janji tidak akan menghakimi apa pun alasan di balik itu semua," janji Rion ketika ia melihat keraguan dalam diri Robert untuk membicarakan tentang alasan dari permintaan pria itu.

"Lili pernah menjadi korban pelecehan dan juga pemerkosaan," jawab Robert yang telah memasang wajah begitu merana dan sedih.

Satu kalimat yang Robert ucapkan mampu membungkam Rion seribu bahasa. Gadis yang Rion segani mendapatkan ... apa? Entah kenapa tenggorokan Rion rasanya tercekat ketika mendengar penuturan tak disangka dari Robert barusan. Sesuatu yang Dante bilang hilang ketika melakukan background check tentang gadis itu apakah ini?

1
Mawar Berdury
mantap mantap sangat bagus alur ceritanya Thor👍👍👍👍
Mawar Berdury
ada,,sjh km Rion
Mawar Berdury
mampir Thor jlan cerita nya bagus
Yhunie Arthi: terima kasih udah baca dan suka sama ceritanya kak 🥰
total 1 replies
Mawar Berdury
aduhhh maksa deh
Mawar Berdury
aduhhh knp di pecat sih ap slahnya coba.../Smug//Smug/
Mawar Berdury
semoga sjh mereka berjodoh ..ngk ad slahnya kan🤭🤭🤭
Mawar Berdury
duuhhhh salah paham kan jadinya
Aerik_chan
1 iklan buatmu kak...semangat
Aerik_chan
little nggak tuh
Mawar Berdury: suka banget
total 1 replies
Aerik_chan
1 bunga mendarat dengan sempurna untukmu
Aerik_chan
li lu bisa tidur ditatap cogan?
Aerik_chan
ayo temui lilipad
Aerik_chan
woy salah paham pak Rion!!!
Aerik_chan
1 iklan untukmu kak
Aerik_chan
tuan kecil, dicariin papah. pulang yok
Aerik_chan
kak yuk saling support
Aerik_chan
anakmu selamat kok bang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!