“Ale, kakek cuma minta satu permintaan kekamu. Menikahlah dengan gadis yang difoto ini, namanya Olivia Gumolily dia gadis baik, dia anak teman Papa Mama mu dulu. Kakek titip Olivia ke kamu sayangi dia” - Wasiat kakek Axel Caprice Alessandro Caprice merupakan pewaris kerajaan bisnis yang memiliki campuran darah Italia, dia merupakan boss dari mafia besar de’Mons yang terkenal dengan keganasannya. Ale adalah seorang dengan wajah tegas dan dingin, tidak ada kata perempuan dihidupnya selain mediang ibunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Savana Yolanda JM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LA-Bab 5 Taman Pusat Kota
“Awasi dia sampai dia ditokonya” – perintah Ale
“baik Tuan” – Sam
Olivia dengan sampainya menikmati makanan yang sudah dipesan oleh Ale tadi. Dia meninggalkan restoran dengan perut kenyang.
“Mbak untuk makanan dimeja itu apa sudah dibayar?” – dengan ragu Olivia menanyakan makanan yang dia makan, dia takut kalau makanan yang dia makan belum dibayar karna harganya sangat-sangat mahal
“Sudah nona” – pelayan restoran tersenyum
“Baiklah terima kasih mbak” – Olivia merekah keluar dari restoran menuju tokonya
Dia mengayuh sepedanya sekuat tenaga di bawah sinar matahari yang mulai tenggelam
‘dia siapa ya, namanya tidak asing tapi wajahnya asing’ pikir Olivia
Sesampainya di toko, dia melihat Anna yang memeriksa beberapa hal di komputer tokonya.
“hai hai, apa kamu sudah makan?” – Olivia basa-basi
“Sudah kamu lama sekali” – Anna menyentaknya
“Tadi orang yang memesan sedang rapat jadi aku harus menunggunya sedikit lama” – Olivia menarik bangku dihadapan Anna
Posisi diluar tokonya ada seseorang yang melapor ke tuannya bahwa nona yang dia ikuti sudah sampai ditempat kerjanya dengan selamat
“Kamu sudah makan?maaf aku tidak menunggumu untuk makan bersama” – Anna merasa bersalah
“Tidak masalah aku sudah makan tadi” – Olivia dan Anna tidak menanyakan lebih lanjut
“Ehmmm Anna kau tau orang yang bernaa Ale?” – Olivia mulai penasaran
“Ale siapa?” – Anna mengalihkan pandangan dari laptopnya kearah Olivia
“Aku gatau nama lengkapnya tapi dia sepertinya orang penting, dia dikelilingi beberapa bodyguard” – penjelasan Olivia dengan mata yang menerawang jauh
“Ehm aku tidak tau Ale siapa yang kamu maksud tapi kalau Ale yang terkenal di negara ini aku tau, beberapa kali aku melihatnya di majalah” – pengetahuan Anna
“Siapa? Siapa?” – Olivia penasaran
“carilah di google Alessandro Caprice dia pebisnis kaya raya” – singkat Anna
Tangan anak menari di ponselnya mengetikkan nama dari Anna, dia membaca beberapa infomasi menganai Ale.
‘Oh ini benar dia yang tadi di restoran, orang kaya ternyata’ – gumamnya
“Ganteng ga sih beberapa kali dia muncul di majalah, ganteng bangettt” – Anna yang merengek manja
“Hemm iyasih tapi serem” – Olivia bergidik
“kamu kok tau?” – Anna mulai curiga
“Tadi aku mengantarkan pesanan bunga itu kedia” – Olivia dengan santainya
“Sumpahhhh ahhh beruntung bangettt” – heboh Anna
“Biasa aja kali, ayo tutup toko kita istirahat” – Olivia mulai memasukkan beberapa bunga kedalam lemari pendingin dan beberapa bunga ditata dengan baik di luar kulkas.
Setelah mereka menutup tokonya dia berdiri didepan toko untuk berpamitan
“Kamu langsung pulang?” – tanya Olivia
“Hem aku pengen ke taman pusat kota untuk jalan-jalan” – Anna dengan lamunna
“Ayooo dengan ku” – Olivia dengan semangat
“Ayo lah, kita berangkat menggunakan kereta saja” – Anna menawarkan
“Oke” – Olivia
Olivia berjalan beriringan ke stasiun kereta terdekat, sepeda yang ia gunakan diparkir didepan toko yang sudah tutup. Kini mereka sudah di kereta untuk menikmati perjalanan mereka
“Kenapa tiba-tiba mau ke taman pusat kota?” – Olivia menanyai Anna
“Refreshing aja, aku jarang sekali jalan-jalan seperti ini” – Anna dengan ekspresi yang sulit ditebak
“Kau ada masalah?” – Olivia yang curiga
“Orang tuaku memintaku untuk pulang kerumah mereka kemaren” – singkat Anna
“Kau belum siap?” – Olivia yang tau dengan cerita masalalu Anna
“Aku merindukan orang tuaku tapi aku tidak siap untuk bertemu dengan Tata” – penjelasan Anna
Tata adalah adik kandung Anna, Anna merupakan anak rantauan dari negara tetangga, dia pindah kekota yang ditinggali Olivia berencana untuk liburan saat itu, tapi dia mencitai suasana di kota tersebut dan memutuskan untuk pindah. Anna semakin akrab dengan Olivia saat Anna melamar kerja paruh waktu di toko bunga Olivia. Awalnya Olivia tidak menginginkannya karena dia bisa handle sendiri toko sekecil ini. Tapi ternyata keadaan sebaliknya dan mereka akhirnya akrab layaknya saudara.
“Belajarlah mengikhlaskan pasti nanti ada gantinya yang lebih baik dari itu” – Olivia mulai menasehati
“Heem aku akan memikirkannya” – Anna dengan senyumnya
“Ayo turun kita jalan dari sini saja” – Olivia berhenti stasiun yang dituju
“Huaaaa udara kota” – Anna dengan hebohnya
Mereka berjalan nikmati kelap kelip lampu diperkotaan berjalan menuju taman yang berada dipusat kota tersebut. Menikmati setiap Langkah dari trotoar ke trotoar.
“Pemandangan taman kota masih inda ternyata” – Olivia dengan kagum
“Iya mereka sangat pandai menjaga taman ini” – Anna duduk disalah satu taman disana
“Iya ayo kesana kita beli beberapa makanan” – Olivia menarik tangan Anna
Tanpa mereka sadari ada beberapa pasang mata yang mengawasi mereka, bodyguard perintah Ale masih setia dikejauhan memantau dan mengawasi gerak gerik Olivia.
“Tuan mereka sedang berada di taman pusat kota, nona Olivia dengan temannya sedang membeli beberapa makanan disana” – Roy bodyguard Olivia
“Tetap awasi pergerakannya, atasi kalau ada yang mencurigakan” – Ale disebrang sana
“Baik tuan” – Roy menyimpan ponselnya setelah tuannya menutup panggilannya
Disaat Olivia dan Anna menikmati makanannya dengan duduk diatas rerumputan disamping air mancur.
“Liv, lusa aku ijin semingga ya aku mau pulang dulu” – Anna dengan santainya
“Udah beneran mau pulang” – Olivia memastikan
“Iya aku kangen dengan mama papaku” – Anna dengan mata berkaca
“Iya temui mereka sampaikan salamku untuk mereka” – Olivia
Mereka melajutkan menikmati suasana saat ini, disisi lain seseorang laki-laki dengan piyamanya duduk dibalkon kamarnya menyesap wine sendirian. Entah apa yang ada dipikirannya.
Tok…tok….tok…
“Tuan” – Pete yang berteriak di depan kamar tuannya
Ale keluar dari kamarnya menuju ruang kerjanya diikuti oleh Pete dibelakangnya
“Tuan, tuan Fernandez tiba-tiba mengirimkan surat pemohonan untuk pasokan senjata” – laporan Pete
“Fernandez?” – Ale heran
“Iya tuan” – Pete seadanya
“Dia tidak pernah bekerja sama dengan kitakan” – Ale memastikan
“Betul tuan, pemasok senjata yang biasa bekerja sama dengan tuan Fernandez mengalami kebangkrutan saat ini, tuan Fernandez mencari pemasok baru untuk bisnisnya” – penjelasan Pete
“Pelajarai surat kerjasamanya, ini mencurigakan, telusuri lebih lanjut laporkan kepadaku besok” – perintah Ale
“Baik Tuan” – Pete
“Pete, cari informasi mengenai Anna pegawai Lily ditoko bunga” – Ale dnegan posisi menghadap pemandangan di luar jendela ruang kerjanya
“Baik tuan akan segera saya kirimkan” – Pete mengundurkan diri
Ale benar-benar mencari tahu semua orang yang berhubungan dengan Lilynya dari orang tuanya dan sekarang ornag terdekatnya. Ale mulai penasaran dengan kehidupan Olivia tapi dia ingin memastikan beberapa hal kalau Olivia adalah orang bersih jauh dari bisnis hitam. Dia juga memastikan dan sedikit mengenal tentang Olivia secara aktivitas dan kegiatannya
Setelah beberapa menit Pete datang lagi ke ruang kerja milik tuannya dan menyerahkan amplop ditangannya
“Tuan ini informasi mengenai nona Anna pegawai nona Olivia” – Pete membawa amplop coklat
“Letakkan di mejaku” – Ale berbalik dan membawa gelas wine ditangannya
Dia duduk dikursi kebesarannya mulai membuka amplop yang diserahkan oleh Pete. Ale membaca dengan seksama.
“Adekknya sekarang tinggal dimana?” – Ale penasaran
“Dia tinggal diParis bersama suaminya” – Pete menjelaskan
Anna memilih keluar dari rumahnya setelah kejadian bahwa adeknya memiliki hubungan special dengan pacaranya. Pacar Anna yang bernama Mac berselingkuh dengan adek Anna sendiri dan meminta ijin ke orang tua Anna untuk menikah.