NovelToon NovelToon
Titik Balik Kehidupanku

Titik Balik Kehidupanku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Ibu Pengganti / Cinta Paksa / Beda Usia
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aufklarung

Di sebuah kota yang tampak tenang, Alvin menjalani hidup dengan rutinitas yang seolah-olah sempurna. Seorang pria berusia awal empat puluhan, ia memiliki pekerjaan yang mapan, rumah yang nyaman. Bersama Sarah, istrinya yang telah menemaninya selama 15 tahun, mereka dikaruniai tiga anak: Namun, di balik dinding rumah mereka yang tampak kokoh, tersimpan rahasia yang menghancurkan. Alvin tahu bahwa Chessa bukan darah dagingnya. Sarah, yang pernah menjadi cinta sejatinya, telah berkhianat. Sebagai gantinya, Alvin pun mengubur kesetiaannya dan mulai mencari pelarian di tempat lain. Namun, hidup punya cara sendiri untuk membalikkan keadaan. Sebuah pertemuan tak terduga dengan Meyra, guru TK anak bungsunya, membawa getaran yang belum pernah Alvin rasakan sejak lama. Di balik senyumnya yang lembut, Meyra menyimpan cerita duka. Suaminya, Baim, adalah pria yang hanya memanfaatkan kebaikan hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aufklarung, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

Alvin menatap foto keluarga yang terpajang di ruang tamu rumahnya. Dalam bingkai kayu sederhana itu, mereka tampak bahagia: Alvin tersenyum sambil memeluk bahu Sarah, istrinya, sementara Rey dan Rheana berdiri di depan mereka dengan senyum lebar, dan Chessa duduk manis di pangkuan Sarah. Jika orang lain melihat foto itu, mereka akan mengira bahwa keluarga Alvin adalah gambaran kebahagiaan sempurna. Namun, bagi Alvin, foto itu hanyalah cangkang kosong yang menyembunyikan realitas pahit yang selama ini ia pendam.

Selama 15 tahun pernikahan, Alvin telah mencoba menjadi suami dan ayah yang baik. Ia bekerja keras untuk memberikan kehidupan yang nyaman bagi keluarganya. Sarah, wanita yang dulu ia cintai tanpa syarat, adalah seorang istri yang cantik dan cerdas, tetapi belakangan ia merasa semakin jauh dari Alvin. Mereka pernah berbagi mimpi, rencana, dan harapan untuk masa depan, namun perlahan semuanya memudar. Hubungan mereka mulai retak lima tahun lalu, ketika Sarah mengaku bahwa ia berselingkuh dan bahwa Chessa bukan anak Alvin.

Saat mendengar pengakuan itu, Alvin merasa seperti dunia di sekelilingnya runtuh. Ia tidak bisa berkata apa-apa; hanya rasa sakit yang mengguncang jiwanya. Malam itu, ia mengurung diri di kamar kerja, menatap kosong ke dinding. Satu pertanyaan terus menghantuinya: Haruskah aku pergi? Tetapi, ketika ia memikirkan Rey dan Rheana, serta Chessa yang baru saja lahir, ia tahu bahwa jawabannya adalah tidak.

Keputusan Alvin untuk tetap tinggal bukan karena ia memaafkan Sarah. Sebaliknya, ia merasa tak akan pernah bisa memaafkan wanita itu sepenuhnya. Tetapi anak-anak adalah alasan yang lebih besar. Rey dan Rheana sangat mencintai ibunya, dan Chessa, meski bukan darah dagingnya, adalah anak yang polos dan penuh kasih sayang. Alvin tidak ingin menghancurkan keluarga mereka dengan meninggalkan rumah. Ia memilih untuk diam, menyembunyikan rasa sakitnya di balik senyum yang dipaksakan.

Sarah, di sisi lain, tampaknya merasa bersalah, tetapi tidak cukup untuk mengubah perilakunya. Ia mulai sering bepergian ke luar negeri, mengklaim bahwa itu untuk "bisnis" atau "urusan pribadi." Alvin tahu bahwa di setiap perjalanan itu, Sarah mengejar kehidupan yang penuh kebebasan dan mungkin, kembali berselingkuh. Ia memilih untuk membiarkannya. Alvin merasa lelah untuk terus bertengkar atau mempertanyakan kesetiaan Sarah. Dalam pikirannya, hubungan mereka sudah hancur sejak lama.

Sebagai gantinya, Alvin mulai mencari pelarian dari rasa sakitnya. Ia membenamkan diri dalam pekerjaan, menghabiskan waktu lebih lama di kantor. Sesekali, ia terlibat dalam hubungan singkat dengan wanita lain, bukan karena cinta, tetapi karena keinginannya untuk merasa dihargai, walau hanya sementara. Namun, setiap kali ia pulang ke rumah dan melihat anak-anaknya, rasa bersalah menyeruak di dalam hatinya.

Rey, putra sulung Alvin, mulai menyadari ada yang salah dalam hubungan kedua orang tuanya. Anak itu tidak pernah mengatakan apa-apa secara langsung, tetapi sikapnya berubah. Rey menjadi lebih pendiam, lebih sering mengurung diri di kamar, dan kadang-kadang melontarkan komentar sinis ketika melihat Alvin dan Sarah bersama. Rheana, yang lebih muda dan ceria, tampaknya tidak menyadari ketegangan di antara kedua orang tuanya. Ia lebih fokus pada hobinya menggambar dan bermain dengan adiknya, Chessa.

Chessa, gadis kecil berusia lima tahun, adalah sumber kebahagiaan yang tidak pernah Alvin duga. Setiap kali ia memandang anak itu, hatinya diliputi oleh perasaan yang campur aduk. Di satu sisi, ia tahu bahwa Chessa bukan darah dagingnya. Tetapi di sisi lain, Alvin tidak bisa menahan rasa sayang yang tulus pada anak itu. Chessa memanggilnya "Papa" dengan begitu manis, memeluknya dengan tangan kecilnya, dan selalu mencari Alvin ketika ia membutuhkan perlindungan. Bagi Chessa, Alvin adalah dunia, dan itu membuat Alvin merasa bahwa keputusannya untuk tetap tinggal adalah hal yang benar.

Meskipun begitu, ada malam-malam di mana Alvin terjaga, merenungkan keputusannya. Ia bertanya-tanya apakah ia melakukan hal yang benar dengan mempertahankan rumah tangga ini. Hidup bersama Sarah adalah beban yang terus membesar. Setiap kali ia melihat Sarah berbicara di telepon dengan suara pelan atau membaca pesan di ponselnya dengan senyum samar, Alvin merasakan gelombang kemarahan dan kekecewaan. Namun, ia menahan diri. Ia tidak ingin pertengkaran di antara mereka melukai anak-anak.

Suatu malam, saat Alvin sedang duduk di ruang kerja dengan segelas kopi di tangannya, Rey mengetuk pintu. Anak itu masuk tanpa menunggu izin dan berdiri di depan ayahnya dengan ekspresi serius.

"Papa," kata Rey, suaranya pelan tapi tegas, "apa Papa dan Mama baik-baik saja?"

Pertanyaan itu menusuk Alvin seperti pisau. Ia mencoba tersenyum, tetapi gagal. "Kenapa kamu tanya begitu?" ia balik bertanya, mencoba mengulur waktu.

Rey menatapnya dengan tatapan tajam, seperti sedang mencoba membaca pikiran ayahnya. "Aku bukan anak kecil lagi, Pa. Aku bisa lihat ada sesuatu yang salah."

Alvin menarik napas dalam-dalam. Ia tidak tahu harus berkata apa. Akhirnya, ia hanya menjawab, "Kadang, dalam hidup, ada hal-hal yang tidak berjalan seperti yang kita harapkan, Rey. Tapi Papa dan Mama selalu berusaha yang terbaik untuk kalian."

Rey tidak puas dengan jawaban itu, tetapi ia tidak mendesak lebih jauh. Anak itu hanya mengangguk dan pergi meninggalkan ruangan, meninggalkan Alvin dengan pikirannya sendiri.

Malam itu, Alvin menyadari bahwa ia tidak bisa terus berpura-pura selamanya. Rey tumbuh semakin dewasa, dan cepat atau lambat, anak itu akan mengetahui kebenarannya. Tetapi bagaimana ia bisa menjelaskan sesuatu yang bahkan ia sendiri tidak bisa terima?

Hari-hari berlalu, dan hubungan Alvin dan Sarah tetap berada di jurang yang sama. Sarah semakin sering bepergian, dan Alvin semakin tenggelam dalam rutinitasnya. Mereka jarang berbicara, kecuali untuk hal-hal yang berkaitan dengan anak-anak. Rumah mereka yang dulu dipenuhi canda tawa kini terasa seperti dua dunia yang terpisah.

Namun, meski dihantui oleh luka dan pengkhianatan, Alvin tetap bertahan. Bukan untuk Sarah, tetapi untuk Rey, Rheana, dan Chessa. Ia percaya bahwa selama anak-anaknya merasa dicintai, ia bisa menanggung semua rasa sakit ini. Tetapi di dalam hatinya, Alvin tahu bahwa suatu saat, kebenaran akan terungkap, dan saat itu tiba, ia tidak tahu apakah ia masih memiliki kekuatan untuk tetap bertahan.

Kesedihan yang sedang dirasakan oleh Alvin tidak perlu ada satupun yang tau karena dia merasa bahwa apa yang dia rasakan belum tentu orang- orang akan mengerti dan memahaminya.

Hidup bukan tentang apa yang perlu orang ketahui tapi hidup merupakan perjalanan yang cukup hanya dia yang tau dan rasakan .

Cukup untuk bab 1 nya ya teman-teman. Semoga kalian suka dengan novel saya ini ya .

Selamat membaca dan menikmatinya

1
Anastasia Silvana
Baik,bisa diikuti alurnya.
Anastasia Silvana
Akhirnya satu persatu menemukan jalannya
Happy Kids
rasain tuh kesepian. salah sendiri diajak jd pasanhan normal saling berbagi gamau. rasain aja tuh. ga perlu sedih sedih
XimeMellado
cerita ini sudah bikin saya merinding dan ingin tahu terus plotnya. Bravo thor!
paulina
Keren banget gambaran tentang Indonesia dalam cerita ini, semoga terus mempromosikan budaya! 🇮🇩
Reana: terima kasih atas dukungannya🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!