Tepat di hari pernikahan nya Viora di bunuh oleh calon suaminya sendiri. Cinta yang selama ini ia anggap tulus ternyata menjadi belati tajam yang kini merenggut nyawanya.
Di akhir hidupnya ia berharap di beri kesempatan hidup kembali untuk membalas semua penghianatan dan rasa sakit nya. saat membuka mata Viora tersenyum senang mengetahui bahwa dirinya masih hidup.
Namun seketika senyum nya sirna saat mengetahui bahwa jiwanya berpindah pada gadis lemah dan penakut yang hanya bisa menangis saat di gertak.
" Mulai saat ini, mata di balas mata dan darah di balas darah " gumam Viora dengan senyuman Devilnya.
Kehidupan Kynara sang pemilik tubuh asli membawa Viora pada Rayyandra yang merupakan Suami dari Kynara. Suami yang tak peduli sedikitpun meski Istrinya di jadikan pembantu di kediaman nya sendiri bahkan membawa wanita lain ikut tinggal di kediaman nya.
" Ini Rumahku, semuanya berjalan atas perintah dan izin dariku " ucap Rayyan dengan tatapan dingin nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azizah Az-zahra Mdr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4
Malvin seketika melepas genggaman tangan Vior dan melangkah menjauh dari Vior. “ Kau tahu ? kau sedikit terlambat “ ucap Malvin seraya menarik sebuah kursi dan duduk dengan melipat tangan nya di dada.
“ Maaf Tuan, tadi ada sedikit kendala “ Jawab lelaki bertopeng itu hormat kepada Malvin.
“ Tuan ? “ gumam Vior pelan yang kembali terkejut dengan apa yang di lihat dan apa yang di dengar nya.
DEGG,
“ Kau tahu, jika kau terlambat sedikit lagi maka aku benar-benar akan menikah dengan wanita ini “ Malvin kesal dengan kinerja orang suruhan nya itu yang tidak sesuai dengan apa yang di perintahkan nya.
Saat ini Viora benar-benar di buat bingung oleh Malvin. “ Malvin apa maksudnya ini ?
“ Hay sayang,,, “ ucap seorang wanita yang tiba-tiba datang dan bergelayut manja pada Malvin. Wanita itu langsung duduk di pangkuan Malvin dan merangkul nya mesra.
“ Naomi ? “ lagi-lagi Vior di kejut kan dengan kedatangan Naomi yang merupakan saudara sepupunya dan sekaligus sahabat nya sendiri. “ Tunggu, apa maksud dari semua ini ? “ tanya Vior kembali yang semakin bingung dan tak percaya apa yang ia lihat saat ini.
“ Bukan kah kau punya mata untuk melihat nya Vior ? atau aku harus mengatakan nya dengan jelas dan detail sehingga kamu paham ? “ ucap Naomi yang masih dengan nyaman nya duduk di pangkuan Malvin.
“ Aku tidak bertanya padamu, aku bertanya pada Malvin calon suamiku “ jawab Vior dingin dan meminta penjelasan pada Malvin.
“ Ha ha ha calon suami ? sadarlah Vior, Malvin tidak pernah mencintaimu. Bagi Malvin kau hanyalah alat, dan saat ini kau tidak di butuhkan lagi “ Celetuk Naomi pada Viora.
“ Alat ? Apa maksudnya ? Malvin jelaskan padaku ! aku ingin dengar dari mulutmu sendiri “ Vior mulai tersulut amarah melihat Malvin yang terus saja diam tanpa menjelaskan apapun.
“ Aku rasa pendengaran mu tak bermasalah jadi aku tak harus mengulang nya. Owh,, apa kau ingin mendengar nya langsung dariku ? tapi meski aku mengatakan nya langsung padamu itu tidak akan merubah fakta bahwa aku tak pernah mencintaimu sedikitpun “ jawab Malvin sembari tersenyum kecut dan membelai rambut Naomi yang kini berada di pangkuan nya.
“ Tidak, kau pasti bohong. Kau tidak mungkin melakukan itu padaku “ ucap Vior menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya dengan apa yang di katakan Malvin barusan.
Melihat Vior yang masih tak mempercayai ucapan nya, Malvin bangkit dari duduk nya dan mendekati Viora sembari berkata,
“ Aku sengaja berpura-pura mencintaimu selama ini. Karena kau hanyalah pion untuk mendapatkan apa yang aku ingin kan dan Alat untuk balas dendam. Karena Ayahmu adalah penyebab kematian Ayah dan Ibuku “
Viora masih bingung dan tidak mengerti dengan apa yang di katakan Malvin padanya. Terlihat jelas di raut wajah Viora bahwa dirinya kini sedang bingung mencerna apa yang sebenarnya telah terjadi.
“ Semua ini di sebabkan oleh ulah Ayahmu, jika kau ingin menyalahkan apa yang terjadi saat ini maka salahkanlah Ayah mu “ Jawab Malvin pada Viora.
Viora yang mendengar jawaban Malvin semakin membuat nya bingung “ Apa maksudmu ? apa hubungan nya dengan Ayahku yang sudah tiada ? “
” Ayah mu sudah membuat Ayahku tidak di terima di dalam perusahaan manapun sehingga membuat Ayahku pengangguran “ Ucap Malvin lalu melangkah mendekati Viora.
“ Pada saat itu ibuku sedang sakit keras dan membutuhkan pengobatan. Sedangkan Ayahku tak punya cukup uang untuk membiyayai rumah sakit Ibuku. Dan pada akhirnya Ibuku meninggal di rumah sakit karena terlambat di obati. “ Lanjut Malvin sambil menatap Viora penuh amarah dan kebencian.
“ Ayah ku menjadi gila karena kehilangan Ibuku. Ayah ku masuk rumah sakit jiwa dan akhir nya juga meninggal. Aku kehilangan Ayah dan Ibuku karena ulah Ayah mu Viora, aku menjadi anak yatim piatu saat masih kecil karena ulah Ayahmu. Aku selalu di hina dan di bully sewaktu kecil karena tak memiliki orang tua karena ayahmu. Semua penderitaan ku di sebabkan oleh Ayahmu “ lanjut Malvin menggebu-gebu karena tak bisa lagi menahan amarah dan rasa sakit yang sudah ia pendam selama ini
“ Tidak, Ayah ku tidak mungkin melakukan hal seperti itu. Semarah-marah nya Ayahku dia tak akan berbuat hal sejahat itu hingga memblokir seseorang agar tak di terima di perusahaan manapun. Aku yang paling tahu Ayahku “ bentak Viora yang tak terima Malvin menjelek-jelek kan Ayah nya.
Viora sama sekali tak percaya dengan apa yang di katakan Malvin padanya, karena ia tahu betul bagaimana sifat sang Ayah. Menurut Viora, Ayah nya bukanlah orang yang begitu kejam seperti apa yang di katakan Malvin padanya.
“ Ck, kau yang paling tahu Ayahmu ? bagaimana kau bisa tahu apa yang di lakukan Ayah mu saat kau masih kecil hmm ? kau tahu, semenjak saat itu aku sangat membenci Ayah mu dan ingin sekali aku membunuh nya. Membunuh Ayahmu adalah impian ku dari kecil, dan aku bersyukur impianku terwujud dengan bantuan Naomi. Kau tahu Vior ? Ayahmu mati bukan karena kecelakaan tapi karena aku yang membunuh nya “ Malvin menatap dingin Vior yang terlihat menyedihkan di hadapan nya.
Mendengar hal itu Vior terkejut seakan darahnya mendidih. “ Dasar bajingan kau Malvin “ Teriak Vior penuh amarah. Saat Vior hendak melangkah memukul Malvin tiba-tiba tubuh nya lemas dan kepalanya pusing, Vior pun jatuh terkulai lemas di hadapan Malvin.
“ Ha ha ha, kenapa Vior ? bukan kah kau ingin memukul ku ? ayo maju pukul aku ! kenapa kau malah terlihat lemas dan tak berdaya seperti itu ? “ ucap Malvin sembari tertawa puas melihat kondisi Viora yang menurut nya begitu menyedihkan saat ini.
Vior yang seketika merasa badan nya lemas tak bertenaga dan kepalanya terasa amat pusing mulai bingung apa yang sedang terjadi pada dirinya.
“ Ada apa dengan ku ? kenapa tiba-tiba badanku lemas tak bertenaga seperti sudah di beri obat. Tunggu dulu, Obat ? “ Vior mengingat-ngingat kembali makanan dan minuman yang dia minum hari ini.
Vior mengingat bahwa dirinya sudah meminum segelas minuman yang di antar kan pelayan padanya tadi tanpa rasa curiga sedikitpun.
“ Bajingan kau Malvin, apa kau yang menaruh obat di gelas minumanku ? “ ucap Vior sambil menatap Malvin dingin.
“ Ha ha ha, kau sudah menyadarinya ? tapi sayang nya kau terlambat menyadarinya, jadi silahkan tanggung sendiri akibat nya. Oh iya aku ingin memberi tahumu sesuatu, kau tahu kenapa sampai sekarang kau tidak bisa menemukan jasad Ayah mu ? karena tubuh Ayahmu sudah ku jadikan makanan para Anjing peliharaan ku ha ha ha “ ucap Malvin lalu tertawa senang yang di ikuti oleh Naomi.
BERSAMBUNG,,,