NovelToon NovelToon
Pendekar Pedang Kelabu 2

Pendekar Pedang Kelabu 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Spiritual / Anak Yatim Piatu / Mengubah sejarah / Perperangan
Popularitas:20.1k
Nilai: 5
Nama Author: YanYan.

Setelah mengukuhkan kekuasaannya atas Kota Canyu, Zhang Wei memulai perjalanan epik menuju puncak dunia demi membangkitkan kembali masternya, Lian Xuhuan. Namun, jalan menuju tujuan itu penuh bahaya: musuh kuat, intrik politik, hingga menjadi buronan kekaisaran Qin.

Dalam petualangannya, Zhang Wei harus menghadapi penguasa Tanah Barat, mengungkap rahasia dunia, dan membuktikan dirinya sebagai pendekar pedang kelabu yang tak terkalahkan.

Dengan tekad membara, Zhang Wei bersiap melawan dunia untuk mencapai puncak tertinggi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Undangan Kaisar

Satu hari berlalu, dan Kota Canyu kembali dalam keadaan damai. Pasukan yang sebelumnya mengepung telah menarik diri sepenuhnya, meninggalkan kota tanpa kerusakan berarti. Penduduk kota melanjutkan aktivitas mereka, meskipun bisik-bisik tentang pertempuran singkat kemarin masih terdengar di sudut-sudut jalan. Mereka merasa aman dengan kehadiran Zhang Wei, yang bagi mereka adalah pahlawan tak tertandingi.

Di sisi lain, suasana istana kekaisaran jauh dari tenang. Qin Lian, yang baru saja kembali dari kegagalannya, dipanggil menghadap Kaisar Qin Huangming. Ruang audiensi dipenuhi ketegangan, sementara para pejabat tinggi kekaisaran berdiri di tempat masing-masing, menyaksikan dengan ekspresi datar.

“Qin Lian,” suara Kaisar bergema di aula besar. “Apa yang kau pikirkan, mengerahkan pasukan untuk menyerang Kota Canyu? Apakah kau lupa bahwa tindakanmu mencerminkan wajah kekaisaran ini?”

Wajah Qin Lian memucat. “Ayahanda, aku hanya ingin menunjukkan kekuatanku untuk memperjuangkan hakku sebagai pewaris...”

“Dengan menghancurkan reputasi kita?” potong Kaisar tajam. “Ketahuilah, setiap tindakan bodohmu membawa aib pada keluarga kekaisaran. Kau tidak hanya gagal, tetapi juga membuat kekaisaran terlihat lemah di mata dunia luar.”

Qin Lian terdiam, tidak berani menatap langsung Kaisar. Beberapa pejabat mencoba menyembunyikan senyuman tipis, menikmati pemandangan pangeran yang arogan itu dipermalukan di depan umum.

Kaisar menghela napas panjang, menenangkan dirinya sebelum melanjutkan. “Kau tidak akan mengambil tindakan sendiri lagi. Ini perintah.”

Setelah memberi peringatan keras kepada Qin Lian, Kaisar memanggil penasihat pribadinya. “Siapkan surat undangan resmi untuk Zhang Wei. Aku ingin dia datang ke istana. Kita harus tahu apa yang sebenarnya terjadi di Kota Canyu, dan siapa dia sebenarnya.”

Penasihat itu mengangguk. “Akan saya lakukan segera, Yang Mulia.”

Setelah pertemuan selesai, Kaisar kembali ke singgasana, pikirannya dipenuhi spekulasi. Zhang Wei. Nama itu muncul dari berbagai laporan yang dia terima belakangan ini. Seorang pemuda yang entah bagaimana berhasil membangun kekuatan besar di Kota Canyu dalam waktu singkat.

“Kita akan lihat,” gumam Kaisar perlahan. “Apakah dia musuh atau sekutu.”

Sementara itu, utusan kerajaan berangkat dengan tergesa-gesa menuju Kota Canyu, membawa pesan yang akan mengubah arah hubungan antara Zhang Wei dan kekaisaran.

***

Zhang Wei sedang duduk di taman kecil di dalam kediamannya, menikmati ketenangan yang jarang terjadi. Meskipun pertarungan kemarin meninggalkan jejak di Kota Canyu, dia memastikan semuanya kembali seperti sediakala. Para penduduk tidak perlu khawatir tentang serangan lain untuk sementara waktu, terutama setelah pasukan Qin Lian mundur tanpa perlawanan.

Di tangannya, Zhang Wei memegang pil tingkat tinggi yang baru saja dia ciptakan menggunakan api abadi miliknya. Warna pil itu berkilau dengan semburat emas, biru, dan merah, memancarkan energi spiritual yang pekat. Pil tersebut dibuat khusus untuk memperbaiki luka internalnya akibat tekanan energi besar yang dia keluarkan selama beberapa bulan terakhir. Dia menelan pil itu perlahan, merasakan efek penyembuhan yang langsung bekerja pada tubuhnya.

Di dekatnya, suara lembut Lian Xuhuan terdengar. "Kau benar-benar sudah berkembang pesat. Jika aku membandingkan dirimu sekarang dengan saat pertama kali kita bertemu, perbedaannya seperti langit dan bumi."

Zhang Wei tersenyum tipis. "Namun, aku tidak bisa berpuas diri. Dunia ini penuh dengan ancaman, dan aku masih jauh dari puncak."

Percakapan mereka terputus oleh kedatangan seorang penjaga yang berlari kecil ke arahnya. “Tuan Zhang Wei, utusan dari kekaisaran baru saja tiba. Mereka membawa surat resmi dari Kaisar.”

Zhang Wei mengangkat alis, sedikit terkejut. “Kaisar? Aku tidak menyangka dia akan bertindak secepat ini. Bawa mereka masuk.”

Penjaga itu segera mengangguk dan bergegas kembali ke gerbang depan. Tak lama kemudian, seorang pria paruh baya dengan jubah kerajaan yang megah masuk, diiringi beberapa pengawal bersenjata. Wajahnya tenang, tetapi sorot matanya menunjukkan bahwa dia orang yang berpengalaman.

“Yang Mulia Zhang Wei,” pria itu membungkuk hormat, memperkenalkan dirinya. “Saya adalah Utusan Zhao Ming, dikirim langsung oleh Yang Mulia Kaisar Qin Huangming untuk menyampaikan surat undangan resmi.”

Zhang Wei menerima surat itu dengan tenang. Saat membuka gulungan tersebut, dia membaca isi surat yang ditulis dengan tangan Kaisar sendiri. Isinya adalah permintaan resmi untuk bertemu dan berdiskusi langsung di istana kekaisaran. Tidak ada nada paksaan dalam kata-kata itu, melainkan menunjukkan rasa hormat dan niat baik.

“Utusan Zhao Ming,” kata Zhang Wei setelah selesai membaca, “aku menghargai niat baik Kaisar. Namun, aku membutuhkan waktu untuk mempertimbangkan undangan ini. Aku akan memberikan jawabanku dalam dua hari.”

Zhao Ming tampak sedikit terkejut, tetapi dia dengan cepat menyembunyikan reaksinya. “Tentu, Yang Mulia Zhang Wei. Saya akan menunggu jawaban Anda sebelum kembali ke ibu kota.”

Setelah utusan itu pergi, Zhang Wei duduk kembali di kursinya, memikirkan langkah selanjutnya. Mengunjungi istana kekaisaran bisa menjadi peluang besar, tetapi juga berisiko. Dia tahu betul bahwa keluarga kekaisaran tidak pernah bertindak tanpa agenda tersembunyi.

“Menurutmu, apa yang harus aku lakukan, Master?” tanyanya pada Lian Xuhuan.

Lian Xuhuan terdiam sejenak sebelum menjawab. “Kaisar Qin Huangming adalah orang yang cerdas. Jika dia ingin bertemu denganmu, itu berarti dia menganggapmu sebagai sosok yang signifikan. Namun, berhati-hatilah. Kekaisaran adalah sarang politik dan intrik. Satu langkah salah bisa membawa malapetaka.”

Zhang Wei mengangguk, menyadari kebenaran dalam kata-kata masternya. Namun, dia juga merasa ini adalah kesempatan untuk mengetahui lebih banyak tentang kekuatan kekaisaran, terutama setelah pertemuannya dengan Qin Lian.

Sementara itu, di tempat lain di Kota Canyu, berita tentang undangan Kaisar mulai menyebar di kalangan pejabat lokal dan penduduk. Banyak yang melihat ini sebagai tanda bahwa Zhang Wei kini memiliki status yang jauh lebih tinggi daripada sebelumnya. Beberapa bahkan mulai menganggapnya sebagai figur yang mungkin dapat mengguncang tatanan dunia.

Namun, tidak semua orang melihat undangan itu dengan pandangan positif. Di antara kerumunan, pihak-pihak lain yang mulai merasa terancam oleh kekuatan Zhang Wei yang terus tumbuh. Mereka segera mengirimkan laporan ke tuan mereka masing-masing, memperingatkan bahwa Zhang Wei mungkin menjadi ancaman besar di masa depan.

Di kediamannya, Zhang Wei menyusun strategi untuk menghadapi kemungkinan pertemuan dengan Kaisar. Dia tahu bahwa persiapan adalah kunci untuk bertahan hidup di dunia penuh bahaya ini. Dengan kekuatannya yang kini mencapai puncak ranah Martial Ancestor dan penguasaan atas Api Kosmik Nirvana, dia yakin bisa menghadapi apa pun yang menantinya di ibu kota.

Namun, di balik keyakinannya, ada sedikit keraguan yang mengganggu pikirannya. Dia belum sempat menyegel kembali pintu masuk ke alam rahasia yang dia tinggalkan, dan ini membuatnya waspada. Jika ada pihak lain yang menemukan pintu itu, kekacauan besar bisa terjadi.

“Aku akan mengurus itu nanti,” gumamnya. “Aku harus tetap fokus pada apa yang ada di depanku.”

Malam itu, Zhang Wei memutuskan untuk mempersiapkan dirinya secara mental dan fisik. Dia tahu bahwa perjalanan ke istana kekaisaran akan menjadi babak baru yang penuh tantangan dalam hidupnya.

1
Andin D
kurang seru mcnya terlalu naif
harusnya seperti dewa iblis
dewa bagi kawan
iblis bagi musuh
setyo adi
Luar biasa
onong suryadi
siiiip
Sri Hayati
dan karna kelalaian mu makasih akan timbul masalah di kemudian hari
༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Lanjut Up Thor ✍️💪💪
༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Lanjut
saniscara patriawuha.
mantapppppp mangggg zhongggg..... gasssss pollllll
Eddy Airborne
mantap
Eddy Airborne
lanjutkan
saniscara patriawuha.
punya pintu doraemon koq bingung seh mang zhong... tinggal suttt ronoooo sutttt renee.... kelarrrrrr....
saniscara patriawuha.: mang otornya apa mc nya neh yg pelupa..
Adzriel Fristyan S: dia kan pikun pelupa 😂
total 2 replies
saniscara patriawuha.
gassssd pollllll manggg Zhonggggh...
sie ucup
mantap Thor,secangkir kopi buat author,ttp lah ceritanya seperti ini,saya suka saya suka 👍
Khairuddin PBBA
terima kasih
ditunggu up nya Thor
༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Lanjut Up Thor ✍️💪💪
Eddy Airborne
mantap
Eddy Airborne
mantap thor
Eddy Airborne
mantap
Eddy Airborne
lanjutkan
saniscara patriawuha.
gassss pollll manggg zhongggg...
saniscara patriawuha.
labubu jangan jangan itu yang mendongol..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!