NovelToon NovelToon
Bunga Ditengah Badai

Bunga Ditengah Badai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Kaya Raya / Romansa / Office Romance
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: N. Egaa

Duke Ethan Maverick mencintai Nyxoria Graciella. Mereka bertunangan dan merencanakan pernikahan, namun suatu masalah telah terjadi, keluarga Nyxoria jatuh miskin hingga membuat rencana pernikahan itu ditangguhkan. Tidak hanya jatuh miskin, mereka mempunyai hutang yang cukup banyak. Nyxoria memutuskan untuk meninggalkan Duke Ethan dan memulai kehidupan baru didesa. Bahkan dia bertemu dengan pria tampan yang baik hati. Pria itu bernama Victor Dallie. Dia mengajari banyak hal pada Nyxoria, hidup dalam kesederhanaan. Cinta tumbuh diantaranya, tapi semuanya berubah ketika Duke Ethan kembali menemui Nyxoria. Menagih janji pernikahan mereka yang tertunda. Nyxoria merendah, dia sadar diri akan statusnya yang hanya rakyat biasa, dia meminta Duke Ethan melupakannya dan mengatakan dia telah menemukan hidup barunya bersama Victor. Perasaan cinta berubah menjadi benci, Duke Ethan mencari segala cara untuk mendapatkan Nyxoria. Bahkan jika wanita itu harus dipajang seperti bunga hiasan sekalipun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N. Egaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 32

Cerita hanyalah karya fiktif belaka, tidak ada berkaitan dengan kisah nyata, sejarah maupun kejadian yang ada. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat dan latar belakangnya. Mohon maaf, itu hanyalah kebetulan saja. Sekian dan terima kasih. Enjoy for reading book!

•••{ Rumah Bi Dane }•••

Keesokan harinya, Nyonya Daiana dan Victor merasa lega dan bahagia dengan keputusan Nyxoria yang mau menerima lamaran itu, dengan syarat menunggu ayahnya pulang dari medan perang.

Nyonya Daiana tersenyum lebar dan memeluk Nyxoria, sementara Victor mengangguk dengan mata yang berkilauan.

"Tentu saja kita akan menunggu kepulangan ayahmu." kata Nyonya Daiana dengan suara yang lembut.

"Jangan khawatir Nyxoria, ayahmu pasti akan pulang, prajurit kerajaan besar kita pasti akan selalu menjaga keselamatannya." tambah Victor.

Nyxoria terlihat tersenyum dan berterima kasih kepada Nyonya Daiana dan Victor, dengan mata berkilauan dan suara yang penuh harapan. "Terima kasih."

Ibu mengusap lembut kepala anaknya, dia merasa lega dan ikutan bahagia. 'Foger.. Kembalilah, anakmu.. mau menikah!'

Syuhh~ angin berhembus ke arah perbatasan.

•••{ Markas Prajurit Tinggi }•••

Ksatria Baradh duduk sambil menopang dagunya itu dengan tangannya, dia melihat ke arah pasien yang sedang menjalani rawatan khusus. 'Tuan Foger?' tanyanya didalam hati, dia yakin pasien itu ialah Tuan Foger. Saat ini keadaan Tuan Foger mulai membaik, namun dia masih terbaring tak sadarkan diri.

"Apa karena ini, kau datang sendiri ke medan perang?" tanya Baradh serius. Matanya menatap tajam ke arah pasien lain yang sedang menjalani perawatan khusus juga disana.

Dia tak lain ialah Duke.

Luka yang cukup parah itu tidak membuatnya lemah, lebih tepatnya dia tidak ingin terlihat begitu. "Ya benar, setelah menerima laporan darimu, aku melihat daftar nama petugas bantuan yang ikut dalam medan perang ini, Foger Graciella, tidak salah lagi dia ayahnya Nyxie." jawab Duke Ethan.

Baradh menghela nafas panjang. "Walaupun begitu, kau tidak bisa menerobos perbatasan itu sendirian! Kita punya strategi dalam peperangan, kita tidak bisa menggunakan alasan nama yang sama yang kita kenal untuk menerobos! Itu namanya ceroboh! Kau lebih tau soal ini Duke!"

"Baradh, aku memahami kekhawatiranmu, tapi aku tidak menerobos perbatasan itu tanpa alasan. Setelah aku menerima informasi Tuan Foger berada dimedan perang. Aku tidak bisa menunggu dan membiarkannya sendirian. Aku harus bertindak cepat dan mengambil risiko untuk menyelamatkannya." jawabnya.

"Itu.." kalimatnya tergantung, dia hanya bisa menghela nafas lagi. Mau bagaimana pun dia menentangnya, dia tidak akan bisa merubah keadaan yang telah terjadi.

Duke Ethan melompat ke medan perang sendirian, dia menyelamatkan petugas bantuan dan prajurit perang yang terluka. Dia sangat tangguh dan sangat berani, bahkan jika itu ialah dia.. mungkin dia akan menyerah dan mati, luka yang Duke dapatkan sangatlah parah, namun dia kembali dengan membawa hampir seluruh petugas bantuan dan prajurit yang terluka itu dengan selamat.

Tidak terkecuali Tuan Foger, dia menemukan pria itu didalam terowongan bawah tanah. Dalam keadaan penuh luka, dia berhasil membawa Tuan Foger pulang dan menerima perawatan seperti saat ini.

"Tapi keadaannya semakin tidak stabil, apa kau yakin dia akan selamat?" tanya Baradh, dia terlihat serius saat bertanya.

"Silahkan telan peluru itu dalam mulutmu! sialan, apa mulutmu tidak bisa disaring dulu sebelum bicara? kita bisa berdoa kan? Semoga dia panjang umur, begitu?" Duke Ethan terlihat serius.

"Berdoa?" Baradh terlihat kebingungan, kemudian dia menampar wajahnya sendiri. Plakk! Suara tamparan. "Aw! Sakit." Dia merasa sakit dan kembali sadar. 'Ini bukan mimpi, ini kenyataan!' Baradh menatap Duke Ethan dengan tatapan khawatir.

"Apa apaan tatapanmu itu?!" tanyanya kesal. "Akh!"

"Sepertinya ajalmu sebentar lagi tiba, aku pikir seorang Duke sepertimu tidak bisa berdoa." ucapnya dengan tatapan tak percaya.

"Apa kau pikir seorang Duke tidak bisa berdoa apa?! Kau ini, kemari kau! ayo kita duel!" Duke Ethan terlihat kesal dan marah, kemudian Duke Ethan memaksakan dirinya berdiri dan secara bersamaan dia mengeluhkan kesakitannya. "Aw! Sa-sakit sekali.. Se- sepertinya itu.. jahitannya.. Jahitannya terbuka, panggilkan perawat! Cepat panggilkan perawat!!" pintanya.

"Pffftt!! Hahaa! sepertinya ajalmu benar benar dekat! Ini pertama kalinya aku melihatmu bertingkah konyol seperi ini didepanku!" Baradh mentertawakan Duke.

"Aku tidak ingin mati sebelum menemukan Nyxie! Aku harus menemukannya, cepat panggilkan perawat!!"

"Iya iya, baiklah! Hahaa"

Baradh berjalan santai memanggil perawat, kemudian Ethan tinggal sendiri dikamar itu, berhenti mengeluh dan memperhatikan Tuan Foger yang sedang terbaring tak sadarkan diri, dia merasa khawatir padanya. 'Kau harus berjuang Tuan Foger, kau harus segera sadar dan kembali pada keluargamu..'

Duke Ethan menghela nafas. 'Aku ingin tau dimana dia sekarang.. Jadi Tuan Foger, berjuanglah!'

Tak lama dari itu, tangan Foger bergerak, matanya pun perlahan terbuka. "Bicana.. Bicana.. Bicana.." panggil Foger berulang kali.

Duke Ethan bangun dan berjalan mendekatinya. "Anda sudah sadar Tuan Foger?" tanyanya dengan tenang. Tersenyum dan merasa lega.

"Tu- Tuan Duke?" Foger kebingungan.

Foger ingin bangun, namun tubuhnya tak bisa bergerak sama sekali. "Tuan Duke, saya tidak bisa bergerak.. saya kenapa? saya.. Ugh!" ingatan tentang peperangan kembali merasuk, membuatnya takut dan trauma.

Suara tembakan dan teriakan ketakutan petugas lain juga terpampang jelas dalam ingatannya, ingatan itu terus bermain dan membuatnya berteriak ketakutan.

"Huarrghh!!!" teriakan frustasi.

Duke Ethan cukup yakin, Tuan Foger mengalami PTSD. ( Post Traumatic Stress Disorder ) Gangguan Stress pasca trauma. "Tuan Foger, anda sudah aman! anda sudah aman sekarang, tenangkan dirimu!" ucapnya.

Namun, Tuan Foger masih terus berteriak ketakutan, matanya terbuka lebar dan tubuhnya bergetar hebat. Duke Ethan mencoba untuk menenangkannya dengan memegang bahu Tuan Foger, tapi Tuan Foger masih terus berjuang untuk melepaskan diri dan ketakutan.

Perawat yang bertugas mulai berdatangan, mereka segera memberi obat penenang pada Tuan Foger dan terus memberinya semangat. "Anda sudah aman Tuan, anda sudah aman.."

Duke Ethan melihatnya dengan tatapan khawatir, dia tidak pernah menyangka Tuan Foger mengambil resiko seperti ini demi keluarganya. 'Mengapa mereka tidak meminta bantuan padaku? Mengapa mereka berakhir seperti ini? apa mereka tidak menganggapku sebagai keluarga?' tanyanya didalam hati.

Setelah diberi obat penenang, Tuan Foger mulai bisa mengendalikan dirinya. Dia menoleh ke arah Duke dan meminta maaf. "Maafkan sikapku yang tidak sopan Tuan Duke, maaf.." ucapnya sambil meneteskan air mata.

Duke Ethan hanya diam menatapnya.

"Sebelumnya terima kasih banyak Tuan Duke, karena kamu.. saya masih bisa melihat dunia." ucapnya lagi, menghela nafas lega. Kemudian dia melihat ke arah Tuan Duke, betapa kagetnya dia melihat luka parah di tubuh itu. "Tu- tuan..!"

"Ini.. Ini bukan apa apa.." jawabnya tenang, kemudian dia bangun mengambil pakaiannya, menutup luka itu agar tidak membuatnya kembali trauma.

"Tuan Duke.." Foger merasa malu pada dirinya sendiri, 'Betapa parahnya luka dalam itu, dia pasti kesakitan juga.. Luka itu benar benar dalam..' ucapnya didalam hati. "Tuan Duke.. apa kau baik baik saja?" tanyanya.

Pertanyaan itu sudah biasa dipertanyakan. Duke pun menjawabnya dengan santai. "Tentu saja aku baik baik saja.. eh..?" disaat bersamaan air matanya jatuh. Duke segera mengalihkan wajahnya dari Foger.

Foger tersenyum. "Walaupun kau seorang pria yang kuat dan tangguh.. kau tetaplah seorang manusia, kau tetap memiliki sisi jiwa yang lemah, menangislah Tuan Duke.. sesekali kau bisa melepaskannya.."

"Aku.. tidak ingin menangis.." ucapnya, menundukkan wajahnya dan menangis tanpa suara.

.

.

.

Bersambung!

1
NA
Keren bgt ceritanya kk.. semangat trs ya.. biar bnyk org yang terhibur,

Oh ya.. jangan lupa mampir dan baca juga
“Pembalasan bibi licik” pengen tahu penilaianmu.. secara aku msh amatir 😬
cici reinaa
sangat, bagus i like aku sangat suka baca nyaa ituu seruu
dede lala
seru sesampai ingin skip aja susah /Smile/
la novia de inosuke
Pesan moral dalam cerita ini sungguh menginspirasi.
Kelly Andrade
Ceritanya terlalu seru sampai-sampai aku kehilangan akal. Lanjut terus thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!