Karena Kesalapahaman Aku dipaksa Menikah dan diperlakukan dengan tidak adil. aku disiksa dan dilecehkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GeGra Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Dikamar sepasang pria dan wanita tidur berpelukan di bawah selimut tanpa sehelai benangpun Yang menutupi tubuh mereka. Sang suami menggempur istrinya hingga subuh.
Seminggu menahan hasrat karena harus masalah Yang harus diselesaikan selama seminggu di kantor cabang yan tidak bisa diwakilkan.
"Bee, sudah jam 7, ayu siap-siap jangan malas" kata Maria sambil bersiap turun dari.
Lengan kekar langsung memeluk pinggangku dan meni****ku.
“Bee semalam kan sudah, ayo waktunya kerja” ujar Maria dengan kedua lengan memeluk leher Arnold.
“Dikasih vitamin sebentar saya ya sayang, janji hanya 1 ronde” sahut Arnold dengan jurus andalan muka memelas, lid**nya sudah menari di telinga Maria.
“Bee geli.. ag bee” rengek Maria karena subuhnya sudah mulai bergetar.
“Janji sayang, hanya 1 ronde biar semangat kerjanya” lid**nya sudah turun ke arah le**r dengan napas yang memburu dan dengan anggukan kepala Arnold mulai menjalankan aksinya. Sesuai janji hanya 1 ronde.
Setelah membersihkan diri, mereka turun ruang makan untuk sarapan bersama.
“Sus si kembar mana” Tanya Maria ketika tidak melihat sikembar diruang nonton.
“Lagi sama Tuan besar dan nyonya besar di taman belakang nona” jawab sang baby sitter.
“Baik Sus, makasi ya” dengan senyum ramahnya.
“Beb mau makan pake apa?” tanya Maria
“Roti saja sayang, baru dapat informasi dari Andi klien menuju kantor” Ujar Arnold menjelaskan
Sesampianya dikantor dengan langkah tegap dan penuh wibawa Arnold menuju lantai 7 dengan lift khusus.
“Pagi Pa, Klien dari PT Global sudah menunggu di ruang rapat” lapor Andi.
“Baik, berkasnya sudah kamu siapkan?” tanya Arnold
“Sudah Pa” jawab Andri. Mereka berjalan beriringan menuju ruang rapat.
Ceklet pintu dibuka oleh Andi. Duduk 2 orang wanita dengan dandanan menor, setelan blazer dengan dalaman yang menon***kan dadanya.
Arnold menatap jijik pada kedua wanita itu, tapi dengan secepatnya berusaha profesional.
“Selamat siang Pa Arnold” Sapa Sang wanita dengan Blazer hitam. “Perkenalkan kami dari PT. Global, ini atasan saya Desi dan saya asisten Dewi” memperkenalkan diri.
“Ya silahkan, langsung saja, soalnya saya juga harus rapat dengan staff nanti” ujar Arnold tak ingin berlama-lama dengan mereka. Arnold merasa risih karena sedari masuk ruangan sudah ditatap oleh kliennya Desi.
Desi erasa geram dan mulai menjelaskan proposal kerjasamanya. “Mungkin seperti itu pengajuan proposal kami, kami harap bisa diterima dengan baik, karena kami sangat mengharapkan kerjasama ini.
“Hmhm, baik akan saya pelajari, nanti asisten saya akan menghubungi kalian” ujar Arnold yang semakin risih.
“Apakah kamu melupakanku Nold” Lanjut Desi masi mencoba mendekati Arnold.
“Hmhm maaf aku lupa, terlalu banyak klien” dengan wajah biasa
“Nold. Itu nama panggilanmu waktu kuliah” ujar Desi sok akrab
Arnold melirik sebentar pada wanita yang dari tadi menundukan wajahnya dan sibuk mencatat pada buku kecil yang dibawahnya.
‘Wajahnya tidak begitu asing bagitu, siapa dia? Apakah aku mengenalnya?’ batin Arnold.
“kalau sudah selesai saya permisi karena masih ada yang harus saya kerjakan.” Ujar Arnold sambil berjalan menuju pintuk keluar.
‘Desi mengepalkan kedua tangannya, selalu dan selalu dicuekin Nold. Awas kamu nold. Kamu harus jadi milikku’ batin Desi.
Masuk keruangannya Arnold masuk ke toilet dan mencuci wajahnya dengan di wastafel. Setelah itu kembali duduk di kursi kebesarannya dan melanjutkan pekerjaannya.
Setelah kepergian Arnold, Dewi menarik napas dalam-dalam dan membuangnya, seolah beban berat baru saja dilepaskan. Melihat hal itu Desi memandang penuh curiga terhadap sang asisten Dewi.
Karena sejak bertemu sang asisten Andi, Desi merasa Dewi menyembunyikan sesuatu, kecurigaannya semakin bertambah saat Arnold memasuki ruangan, terlihat Dewi terperanjat kaget, wajahnya pucat, langsung menundukan wajahnya hingga miting selesai.
Asisten Andi berusaha bersikap profesional, walaupun dalam hatinya tersirat tanda tanya besar tentang Dewi.
Keluar dari ruangan rapat dan berjalan berinngan menuju lift, ting pintu lift terbuka
“Di kamu baik-baik sajakan?” tanya Desi yang masih penasaran
“Aku baik Des” Sedikit kecapean jawab Dewi berbohong
“Yakin hanya itu? Selidik Desi
“Ia tidak ada apa-apa” Ujar Dewi berusaha menghindari Desi.
Sesampainya diparkiran, Dewi melajukan mobil dengan kecapatan sedang menuju kantor.
Karena pekerjaan yang menumpuk membuat Arnold melupakan rasa penasaran tentang Dewi
Dalam perjalan pulang kerumah tanpa sengaja Arnold melihat Dewi di depan toko roti. Isetelahnya arnold kembali melanjutkan perjalanannya.
Sesampainya dirumah Arnold disambut sikembar yang sedang bermain dalam box bayi ditemani Ayah, bunda dan Maria.
“Hay anak-anak papi, sudah ganteng dan cantik, wangi lagi” Ujar Arnold
“Mandi dulu Bee, kamu bawah kuman” cecar Maria
“Maunya dimandiin sayang kayak semalam” Goda Arnold sambil menaik turunkan alisnya
Blush wajah Maria memerah karena malu, melihat Ayah dan bunda senyum-senyum menahan tawa.
“Bee, malu tahu ada ayah sama bunda” sambil mencubit perut Arnold.
“Sakit sayangku, cubitnya agak kebawah dikit dong”dengan senyum nakalnya kembali menggoda Maria.
“Beee” rengek Maria
“Ia sayang, aku mandi dulu ya, Baby-babyku papimu yang ganteng mandi dulu ya baru temani my baby-baby papi.
Di rumah sederhana, seorang anak berusia 4 tahun sedang menanti kepulangan sang mama. gadis Yang manis sambil memegang boneka kesayangannya.
Tak Lama, sebuah ojol berhenti tepat di seberan jalan.
Dengan senyum mereka mengiringi kedatangan sang mama dan memeluknya penuh cinta.
Setelah membersihkan diri sesuai janji Arnold turun menemani sang buah hati sebelum waktunya si kembar tidur.
Saat sampai di ruang keluarga, di Hayley sedang menyusui setelah kenyang maria menyerahkan Hayley pada sang papi dan mengambil Hazel dari box mulai menyusui.
Kalau sang adik Hayley begitu manja, kalau menyusui maunya jadi Yang pertama, beda dengan Hazel Yang super cuek.
"Ka jangan dihabisin ya, sisakan jatah papi" Kembali Arnold menggoda Maria
"Bee jangan aneh-aneh ya" ujar Maria. semenjak memiliki si kembar Arnold suka sekali menggoda Maria tanpa melihat situasi.
Ayah dab bunda hanya melihat mendengar dan tersenyum. Sifat Arnold menurun dari sang ayah yang suka gombalin istri tercinta.
"Bunda, lihat Arnold gendong bayi jadi pengen juga biar saingan sama Arnold" Goda ayah sambil menaik turunkan alisnya
"Betul bunda, ayah nanti aku berikan resep biar akhirnya kembar kayak punyaku" ujar Arnold menggoda sang bunda.
"Bee " kata Maria memberikan peringatan pada Arnold
"Gampang Yah, nanti bunda carikan anak kucing kalau kurang anak tikus" ujar bunda sambil berdiri menuju ruang makan. Tidak ayah anak sama saja" lanjut bunda.
Ayah dan Arnold kompak menertawakan bunda.
"Sus anak-anak to long diantar ke kamar ya, nanti sus gantian makannya" ujar Maria kepada sang beby sitter Hayley dan Hazel.
"Baik non. kami permisi keatas " sambil masing-masing mendorong stroller bayi.
Arnold menyewa 2 babysitter untuk kedua buah hatinya.
Mereka menuju ruang makan untuk menikmati makan malam.
Sedang menikmati makan malam dengan keluarga tercinta di rumah berbeda seorang gadis Yang seperti cacing kepanasan karena chat dan telponnya tidak digubris oleh sang pria.
