5 hari sebelum aku koma, ada sesuatu yang janggal telah terjadi, aneh nya aku tidak ingat apa pun.
__________________
"Celine, kau baik-baik saja?"
"Dia hilang ingatan!"
"Kasian, dia sangat depresi."
"Dia sering berhalusinasi."
__________________
Aku mendengar mereka berbicara tentang ku, sebenarnya apa yang terjadi? Dan aneh nya setelah aku bangun dari koma ku, banyak kejadian aneh yang membuat ku bergidik ketakutan.
Makhluk tak kasat mata itu muncul di sekitar ku, apa yang ia inginkan dari ku?
Mengapa makhluk itu melindungi ku?
Apakah ini ada hubungan nya dengan pria bermantel coklat yang ada di foto ku?
Aku harus menguak misteri ini!
___________________
Genre : Horror/Misteri, Romance
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maylani NR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pria bermantel coklat
Sovia meraih ponsel milik Celine, dan ia perhatikan dari dekat foto tersebut. Mata nya sesekali melirik ke arah Celine sekilas, dan kembali melirik foto yang berada di dalam ponsel dengan tatapan serius.
"Sovia?"
"Celine, jujur saja aku tidak tau siapa orang yang ada di foto ini, karena sebagian foto ini terpotong. Tapi, mantel coklat ini, sepertinya tidak asing bagiku."
"Sungguh?" Celine nampak terkejut, ketika mendengar Sovia mengenal orang yang mengenakan mantel coklat tersebut, "Siapa?" tambahnya.
"Entahlah aku tidak yakin dia orang nya, tapi-"
Sovia terlihat mengeluarkan sebuah buku dari tas nya, dan buku itu ia berikan kepada Celine.
"Ini!"
"Apa ini?" tanya Celine.
"Buku perjanjian dengan bangsa Iblis."
"Apa? Buat apa kamu berikan buku ini pada ku?" Celine terlihat bingung menerima nya.
"Buku ini, ada kaitannya dengan orang yang mengenakan mantel coklat yang ada di dalam foto mu."
"Benarkah?"
"Ya ... dan di dalam buku itu terdapat alamat seorang Dukun sakti, yang bernama nenek Ema, dia sangat mengenal pria itu."
"Tunggu dulu! Aku masih belum mengerti, bisa kamu jelaskan secara detail mengapa kamu memberikan buku ini pada ku? Dan apa kaitannya dengan seseorang yang mengenakan mantel di dalam foto ku?" tanya Celine, penasaran.
"Hng ..."
Sovia sedikit ragu, batin nya terus bergumam, "Apakah ini akan baik-baik saja jika aku menceritakan nya kepada Celine?"
"Sovia?"
"Baiklah, aku akan menceritakan nya sedikit pada mu Celine, mengapa aku memberikan buku itu kepada mu."
"... "
"Tiga tahun yang lalu, ada seorang pria yang melakukan perjanjian sakral dengan bangsa Iblis."
"Perjanjian sakral?"
"Dia melakukan perjanjian itu di dasari oleh keterpaksaan, beberapa rumor yang ia dengar dari khalayak bahwa bangsa Iblis bisa menyembuhkan segala jenis penyakit. Dan karena ia merasa penyakitnya sudah tidak dapat di sembuhkan lagi, bahkan oleh Dokter sekali pun. Akhirnya ia mengambil keputusan terakhir, yaitu melakukan perjanjian tersebut."
"... "
"Perjanjian itu ia lakukan tidak sendiri, ia meminta bantuan nenek Ema di sisinya untuk menjalankan ritualnya."
"Tunggu Sovia! Siapa pria itu sebenarnya? Apakah aku mengenalnya sebelum aku hilang ingatan?" tanya Celine, dan hal ini membuat Sovia terdiam.
"... "
Sovia yang awalnya terlihat serius, tiba-tiba wajahnya berubah sendu, dan hal itu di sadari oleh Celine.
"Sovia ada apa?"
"Celine, jika kamu ingin mengetahui lebih banyak tentang pria bermantel coklat itu, datangi lah nenek Ema! Dia akan membantu mu untuk bertemu dengan nya."
"Apa?"
"Bertemu dengan nya?"
"Sejauh ini, hanya itu yang bisa ku sampaikan kepada mu, selebihnya kamu harus mencari tau sendiri tentang orang itu."
Sovia terlihat bangkit dari posisinya, dan mengenakan tasnya, seperti ingin bergegas pergi.
"Sovia kamu mau kemana?"
"Aku harus segera pergi, ada urusan yang harus ku selesaikan di tempat lain." Sovia memutar langkahnya dan berjalan menuju pintu keluar.
Tap! Tap! Tap!
"Begitu ya, baiklah terima kasih Sovia, maaf sudah merepotkan mu malam-malam datang kesini, hanya untuk memberikan informasi ini kepada ku, kamu memang sahabat baik ku."
"Hemmm ..." Sovia pun tersenyum, seraya menepuk pelan bahu kiri Celine.
"Maaf aku tidak bisa mengantar mu bertemu nenek Ema."
"Ya tidak apa-apa, aku mengerti."
"Kalau begitu aku pergi dulu ya! Nanti jika aku ada waktu, aku akan berkunjung lagi kesini, dan kalau ada apa-apa hubungi aku saja ya!" seru Sovia, dan di balas dengan anggukkan oleh Celine.
"Baiklah, terima kasih Sovia."
Klak!
Pintu pun di buka, Sovia beranjak pergi meninggalkan ruangan Celine seraya melambaikan tangannya.
"Sampai nanti, Celine!
"Sampai nanti!" balas Celine.
Merasa Sovia sudah pergi jauh, Celine pun kembali masuk keruangan nya dan segera menutup kembali pintu nya.
Blam!
...****************...
Malam itu pukul 00:30, terlihat Celine tengah tertidur pulas di atas ranjang nya, dengan posisi tidur yang tidak beraturan.
Dari ujung sudut dinding, nampak sesosok bayangan hitam melintas dan menghampiri Celine yang tengah tertidur. Makhluk misterius ini mendekati ranjang dan menarik selimut Celine yang awalnya berantakan, kini telah menutupi tubuh Celine kembali dengan sangat rapih.
Bayangan hitam ini nampak sangat menjaga Celine, bahkan ketika ada makhluk astral lain nya yang melintas untuk memasuki ruangan Celine, bayangan hitam itu dengan sigap segera menyingkirkan semua makhluk astral tersebut.
Dan hal itu nampaknya sangat berpengaruh ke alam mimpi Celine, aura kegelapan yang di pancarkan oleh bayangan hitam tersebut kini terserap dan masuk ke dalam alam bawah sadarnya.
......................
Di alam mimpi, terlihat Celine tengah berada di ruangan Apartemen nya, ia nampak duduk di kursi dengan perasaan bingung.
"Celine ..."
"Celine ..."
Terdengar suara misterius memanggil Celine berulang-ulang kali, namun aneh nya ia tidak melihat siapapun di ruangan itu selain dirinya sendiri.
"Siapa? Siapa yang memanggil ku?"
"Haaaahhhh ... haaaahhhh ..."
Terdengar suara nafas yang terengah-engah dari sudut dapur, dan hal itu di sadari oleh Celine.
"Hemmm? Aku seperti nya mendengar suara."
"Apakah ada orang di sini?" tanya Celine.
Celine yang penasaran dengan suara tersebut, seketika berinisiatif menghampiri suara tersebut dan mengecek nya.
Tap! Tap! Tap!
"Halo? Ada orang di sini?"
"Haaaahhhh ... Haaaahhhh .."
Suara itu semakin jelas saat Celine mulai memasuki dapur.
"Halo?"
Ketika Celine sudah memasuki dapur, Celine tiba-tiba di kejutkan dengan sesosok makhluk misterius yang tengah mencekik makhluk lain dengan sangat kejam.
"Haaah!?"
Celine yang sangat terkejut, seketika mendekap bibirnya dengan kedua telapak tangannya, menahan dirinya sendiri untuk tidak berteriak.
"Makhluk apa mereka? Apakah mereka adalah hantu?"
"Mereka terlihat mengerikan, tapi makhluk tinggi berambut putih itu nampak sangat mendominasi, seperti menunjukkan bahwa ia yang paling kuat."
Celine terus bergumam dalam batin nya, tapi saat makhluk tinggi itu menghancurkan makhluk lain di depan matanya, Celine pun akhirnya berteriak penuh ketakutan.
"Kyaaaaaaaaaaaaaa!"
......................
Kririririring! Kririririring!
"Haaaahhh!?"
Celine seketika bangun dari tidurnya dengan wajah penuh keringat, ia masih tidak percaya apa yang barusan ia lihat.
"Mi-mimpi?"
"Tapi terlihat sangat nyata."
Suara Jam Weker terus berdering, waktu menunjukkan pukul 07:00 pagi.
Klak!
Celine segera mematikan Jam Weker miliknya, dan segera merapihkan ranjang nya yang berantakan.
"Aku terlambat, heeeh ... tidak biasa nya aku terlambat."
Setelah merapihkan ranjangnya, ia segera bergegas membersihkan dirinya di kamar mandi, dan cepat-cepat mengenakan pakaiannya.
"Cepat cepat cepat! Aku bisa terlambat."
Drrrrk!
Ketika Celine sedang mengambil tas nya, tiba-tiba ia mendengar suara kursi di geser dari ruang makan, sontak membuat nya terkejut.
"Hah? Suara apa itu?"
"Seperti dari ruang makan?"
Karena penasaran, Celine berjalan menghampiri ruang makan dan mengecek nya dengan hati-hati.
Tap! Tap! Tap!
Sesaat Celine sampai di ruang makan ia seperti mencium aroma yang tidak asing di penciuman nya.
"Ini? Aroma ini? Jangan-jangan ..."
Celine menolehkan pandangan nya ke arah meja makan, dan betapa terkejutnya ia, melihat sepiring roti bakar dan segelas susu hangat yang tertata rapih di atas meja nya, percis seperti kemarin.
"Ah!?"
"Lagi?"
...Bersambung ......