Adrian adalah seorang pemuda yang tanpa sengaja mendapatkan kekuatan mata yang super hebat. Selain dapat menembus setiap benda, mata itu juga memberikan Adrian kemampuan medis legendaris dan juga bela diri kuno.
Seketika nasib Adrian berubah dan banyak di sukai oleh para wanita cantik.
Sekilas cahaya keemasan terlintas di mata Adrian.
"Apa ini, mataku mampu menembus pakaiannya," ucap adrian.
Bagaimana kelanjutannya bisa langsung di baca di novel ini ya !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 14 PIL AJAIB
Awal mula masalah ini terjadi, Rita yang bekerja sebagai karyawan biasa hanya mendapatkan gaji beberapa juta saja. Pada saat itu pikiran Rita begitu kacau karena harus mendapatkan uang untuk operasi ibunya. Kemudian muncullah sosok Doni yang ternyata merupakan manager di tempat Angel bekerja.
Pada saat pertemuan mereka yang pertama, Doni langsung jatuh hati melihat Angel yang begitu sangat cantik. Di hari berikutnya Doni yang terkenal dengan mata keranjangnya langsung mengutarakan perasaannya kepada Rita. Rita tentu saja langsung menolak dengan tegas, namun Doni langsung memberikan sejumlah uang yang besar jika Angel mau bersama dengannya.
Angel yang memang sangat membutuhkan uang juga tidak berdaya dan akhirnya memutuskan untuk bersama dengan Doni.
"Aku harus meminta maaf kepada Adrian," ucap Angel sambil mengusap air matanya.
Angel berencana akan mengundurkan diri dari tempatnya bekerja dan mencari pekerjaan baru. Pada dasarnya Angel ingin melepaskan diri dari Doni, karena sekarang ibunya juga sudah sembuh.
Kembali ke Adrian yang telah pergi meninggalkan rumah Rita. Adrian berjanji untuk membuatkan sebuah obat agar Rita tetap sehat dan bugar.
Adrian mulai memejamkan matanya dan seketika muncul resep dan cara membuat sebuah pil obat yang sedang Adrian inginkan.
"Ini luar biasa," ucap Adrian bersemangat.
Malam hari itu juga Adrian segera menaiki taksi dan mencari toko yang menjual bahan-bahan untuk dirinya membuat pil obat.
"Pak, tolong antarkan aku ke tempat yang menjual bahan baku pembuatan obat tradisional," ujar Adrian kepada sopir taksi.
"Baik tuan," balas sopir taksi.
20 menit kemudian mereka berhenti di sebuah toko yang menjual berbagai macam jenis tumbuhan obat.
"Tuan ini adalah toko terlengkap yang ada di kota ini," ujar sopir taksi.
Adrian mulai turun dari taksi dan melihat sosok Doni yang keluar dari dalam toko obat tradisional itu. Begitu Adrian mulai jalan mendekat, Doni sudah menaiki mobil dan pergi dari sana.
"Tuan ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan di toko itu.
"Itu... pria yang barusan membeli apa?" tanya Adrian yang penasaran dengan apa yang di beli oleh Doni.
"Oh, pria barusan membeli beberapa pil untuk kejantanan," jawab pelayan toko.
Seketika Adrian terlihat kesal dan menggertakkan giginya. Adrian tidak menyangka bahwa Doni sampai membeli barang seperti itu untuk berhubungan dengan Angel.
Namun sebentar saja Adrian juga mulai tenang kembali. Lagian dirinya sudah tidak ada hubungan lagi dengan Angel dan itu adalah urusan mereka, pikir Adrian.
"Angel, tampaknya kamu begitu hebat," pikir Adrian.
Kemudian Adrian mulai meminta pelayan toko untuk mengambilkan setiap bahan obat yang dia butuhkan. Adrian juga tidak lupa membeli tunggu dan alat-alat untuk membuat obatnya.
Pelayan itu dengan sigap melayani setiap apa yang di butuhkan oleh Adrian. Sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama semua yang Adrian inginkan telah di bungkus dan siap untuk di bawa pulang.
Malam hari Adrian berada di kamarnya dengan semua bahan obat dan peralatan yang dia butuhkan. Adrian mulai meracik dan memasak pil obat sesuai dengan petunjuk yang ada di dalam benaknya.
Dalam proses pembuatan itu seolah mata Adrian menyerap semua energi spiritual di sekitarnya dan mentransfernya ke dalam pil obat yang sedang dia buat.
2 jam berlalu, Adrian mulai membuka tutup sebuah tungku kecil yang dia gunakan untuk membuat pil obat. Segera cahaya menyilaukan yang menyilaukan terlihat dari balik tutup tungku itu. Terlihat beberapa pil berwarna emas dengan aroma yang wangi di dalam tungku.
Walaupun Adrian jug meras kagum dengan pil obat yang baru saja dia buat namun Adrian juga sedikit kecewa, karena dengan begitu banyak bahan baku yang dia beli hanya bisa menghasilkan 5 butir pil saja. Namun dengan pil ini Adrian terlihat begitu puas.
Menurut kekuatan mata yang ada benaknya, pil yang dia buat ini mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit berat, mengencangkan kulit hingga terlihat lebih muda, menguatkan tubuh, menyegarkan badan dan masih banyak lagi manfaatnya.
"Aku memberi nama pil ini dengan pil ajaib," ucap Adrian.
Esok harinya Adrian pergi ke rumah Rita untuk memberikan pil obat yang sudah dia janjikan. Seperti biasanya, pada jam segitu Angel tidak ada di rumah karena sedang bekerja.
"Bibi, minumlah, setelah meminumnya tubuh bibi akan terasa 10 tahun lebih muda," ujar Adrian.
Rita juga mulai meminum pil yang di berikan Adrian. Seketika tubuh Rita mulai terasa hangat dan sekujur tubuhnya seolah menerima energi dari luar secara perlahan. Keringat yang menyegarkan mulai keluar dari setiap pori-pori tubuh Rita.
Kulit Rita yang mulai keriput juga perlahan mulai tertarik dan mengencang kembali. Tubuhnya yang sebelumnya lemah kini terasa begitu bugar. Bahkan matanya yang mulai kabur, kini bisa melihat dengan begitu jelas.
"Hebat sekali, ini sebuah keajaiban," ujar Rita.
Rita mulai berdiri di depan cermin dengan tangan meraba wajahnya.
"Wajahku seperti memudar lagi, bahkan kulitku yang kasar juga terasa begitu halus, aku seperti 10 tahun lebih muda lagi," ucap Rita dengan sangat bersemangat.
Rita terkejut bukan main dengan pil obat yang di berikan oleh Adrian. Tidak di sangka khasiatnya begitu sangat luar biasa, di luar ekspektasi siapapun.
"Andrian, ini pil apa?" tanya Rita.
"Apa kamu yang membuatnya sendiri?" sambungnya.
"Aku yang membuatnya, pil ini ku beri nama pil ajaib," jawab Ardian.
"Hebat sekali, kamu selalu membuatku terkejut sekarang, seorang aku belum terlalu mengenalmu," ujar Rita.
Setengah jam kemudian setelah urusannya dengan Rita selesai, kini Adrian pergi untuk membeli sebuah mobil yang sudah dia rencanakan.
Adrian menaiki taksi dan berhenti di showroom yang menjual berbagai jenis mobil sport.
Adrian mulai masuk ke dalam showroom dengan penampilan yang begitu rapi.
Adrian mulai masuk ke dalam showroom dengan penampilan yang begitu rapi. Kemudian seorang sales pelayanan wanita segera menghampiri Adrian.
"Tuan ada yang bisa saya bantu?" sapa pelayan sales wanita itu dengan ramah.
"Aku mau membeli sebuah mobil," jawab Adrian.
Namun pelayan wanita itu tampak terkejut karena mengenali sosok Adrian.
"Adrian..." ujar pelayan sales wanita itu sambil memperhatikan Adrian dan mulai mengenalinya.
"Kamu Sela," balas Adrian juga mengenali wanita sales mobil.
Adrian dan Sela sudah saling mengenal karena mereka adalah teman lama. Sela dan Adrian merupakan teman satu sekolah dahulu, tapi tidak terlalu akrab.
"Sela, lama tidak bertemu bagaimana kabarmu sekarang," ujar Adrian mengangkat tangannya hendak menyalaminya.
Namun Sela hanya berdiam diri dengan ekspresi wajah sedikit jijik. Bahkan sikapnya yang awalnya begitu ramah, kini menjadi judes. Hal itu membuat Adrian menjadi canggung dan menarik tangannya.
"Aku dengar kamu selama ini selama ini hanya bekerja paruh waktu dan menghasilkan sedikit uang, entah sudah menghabiskan seluruh tabunganmu untuk menyewa pakaian mewah yang kamu kenakan," ujar Sela sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Gayamu tinggi juga dan ingin membeli sebuah mobil, apa kamu tidak tahu seberapa mahal harga mobil di sini," sambung Sela meremehkan.
Sela adalah seorang tipe wanita yang materialistis dan suka merendahkan seseorang. Sedangkan Adrian tidak habis pikir setelah lama tidak bertemu Sela justru berkata seperti itu kepadanya.