NovelToon NovelToon
Benih Curian

Benih Curian

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Konflik etika / Anak Kembar / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Destiii

Menikah dengan lelaki yang dia cintai dan juga mencintainya adalah impian seorang Zea Shaqueena.
Namun impian tinggalah impian, lelaki yang dia impikan memutuskan untuk menikahi perempuan lain.

Pergi, menghilang, meninggalkan semua kenangan adalah jalan yang dia ambil

Waktu berlalu begitu cepat, ingatan dari masa lalu masih terus memenuhi pikirannya.

Akankah takdir membawanya pada kebahagiaan lain ataukah justru kembali dengan masa lalu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Destiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan tak terduga

"Untuk itu saya belum bisa memastikannya, saya harus menanyakannya terlebih dahulu pada rekan saya"

"Kalau begitu bisa tolong panggilkan"

"Justru itu tuan kebetulan rekan saya saat ini sedang cuti untuk 3 minggu ke depan"

"Lalu kenapa baru menghubungi ku sekarang?" tanya vero kesal

"Untuk itu saya minta maaf tuan" ucapnya sesal

"Apa tidak bisa di telpon" tanya varro

"Sudah saya coba tapi belum ada jawaban" sahutnya sesal

"Yasudah nanti kalau sudah ada kabar langsung hubungi saya saja jangan istri saya" pinta varro

"Baik tuan. Sekali lagi saya minta maaf"

Varro hanya menganggukan kepalanya "Saya permisi" ucapnya kemudian berbalik arah keluar dari ruangan itu

Sebelum keluar dari rumah sakit itu, varro menghampiri meja resepsionis. Dia ingin mencari tahu apa yang zea lakukan disana

"Mbak, saya mau tanya. Apa disini ada pasien atas nama Tama prayudha atau lisa saraswati?"

"Sebentar saya cek dulu" ucapnya kemudian mencari data pasien

"Maaf tuan tidak ada pasien atas nama tersebut" jawabnya

"Baiklah, terima kasih" ucapnya kemudian berlalu keluar menuju mobilnya.

Varro masih berdiam diri di balik kemudi, dia masih penasaran kalau bukan orang tuanya lalu siapa yang sakit. Atau mungkin justru zea sendiri. Pikirannya berkecamuk mempertanyakan semua itu.

Dia melajukan mobilnya menuju ke cafe miliknya. Sesampainya disana, matanya melihat ke arah jendela kaca cafe nya. Zea tertangkap oleh penglihatan matanya sedang bercanda dengan perempuan yang bersama nya.

Saat asik bercanda, shanum tak sengaja melihat ke arah luar "Ze, lihat mobil hitam di samping mobil kamu"

"Kenapa?" tanya zea mengalihkan pandangannya ke arah luar

"Kalau gak salah hitung, udah ada 10 menit mobil itu nyampe tapi orangnya gak keliatan keluar. Ya kali numpang parkir doang" shanum tertawa setelah mengucapkannya

"Biarin aja si, bukan kamu yang rugi juga" sahut zea enteng lalu kembali melanjutkan makan

Shanum mengerucutkan bibirnya kesal "Gak asik banget si zea"

Zea tertawa melihatnya

"Jangan terlalu banyak ngurusin urusan orang, itu bukan urusan kita"

"Ya baiklah" sahutnya kesal

"Aku ke toilet dulu" pamit shanum kemudian beranjak dari sana.

Zea kembali menikmati makanannya.

"Zea"

Deg

Suara itu, zea masih sangat ingat dengan suara itu. Suara yang selama ini dia rindukan. Zea mengangkat pandangannya. Zea terpaku saat netra matanya menangkap sosok laki laki yang selama ini berusaha dia hindari dan kini ada di depan matanya.

Lihatlah pria itu semakin terlihat dewasa, gagah dengan setelan jas nya dan semakin tampan. ya zea akui itu.

Mata itu terlihat sendu melihat kepadanya, entah dia harus bersikap bagaimana sekarang.

"Apa kabar ze?"

"Baik kak" sahut zea tersenyum tipis

"Boleh aku duduk disini?"

"Oh ya silahkan" mendengarnya pria itu menarik kursi dan duduk di hadapan zea. zea terlihat canggung sekali

Hening

"Selama 2 tahun ini kamu pergi kemana ze?" pria itu menatap zea sendu

"Aku hanya pergi melanjutkan pendidikan ku" sahut zea pelan

"Kemana? selama ini aku terus mencari kamu tapi tidak ada satu pun informasi yang aku dapat, semuanya sangat tertutup begitu rapat"

Mendengar hal itu zea terdiam melihat pria dihadapannya. Benarkah pria itu mencarinya, untuk apa. Bukankah seharusnya pria itu sudah bahagia dengan istrinya.

"Untuk apa mencari ku? " tanya zea penasaran

"Aku minta maaf. Aku ingin menjelaskan semuanya ze. Kamu salah paham, kamu salah mengartikan tindakanku waktu itu"

"Semuanya sudah berlalu kak, bukankah kakak juga sudah bahagia dengan istri kakak? "

"ze.."

"Oh ya, selamat atas pernikahan kak varro dan kak seli. Maaf aku baru sempat mengucapkannya" ucap zea memotong pembicaraan varro

"ze semua tidak sesuai sama apa yang kamu pikirkan selama ini. Aku mohon dengarkan penjelasan ku" pinta nya

"Maaf kak, aku harus pergi" ucap zea kemudian beranjak pergi dari hadapan varro

Varro menatap nanar punggung zea yang berlalu pergi meninggalkannya. Sesulit itu untuk berbicara pada zea.

Sementara itu di dalam mobil, zea mengirim pesan pada shanum agar langsung keluar dari cafe.

Mata zea sudah berkaca kaca mengingat pertemuannya dengan varro, mengingat pria itu sudah bukan lagi miliknya membuat air matanya luruh ia menangis memegangi dada nya yang terasa sesak.

"Ze kamu kenapa?" tanya shanum yang baru saja masuk mobil, dia panik melihat sahabatnya menangis.

"Kak varro hiksss"

"Tarik nafas dulu ze. Nih minum dulu" shanum memberikan botol air minum yang sudah dia buka kan pada zea

"Ayo sekarang cerita, varro kenapa"

"Aku ketemu kak varro shan" ucap zea lirih

"APA? ketemu dimana?" shanum kaget mendengar yang zea ucapkan

"Di dalam, setelah kamu pergi ke toilet dia mendatangi meja kita. Kita sempat berbicara sebentar."

"Terus?"

"Dia bertanya kemana aku pergi. Dia nyari aku selama ini shan, aku gak ngerti kenapa dia masih nyari aku sedangkan dia sudah punya istri"

"Dia bilang apa lagi?" tanya shanum penasaran

"Dia cuma minta maaf, dia mau menjelaskan alasannya dia melakukan itu semua. Tapi aku gak siap denger semuanya shan, aku takut" jelas zea lirih

"Apa yang kamu takutkan? kamu perlu tau alasannya ze" shanum heran dengan sahabatnya itu, bukankah selama ini dia menunggu penjelasan dari pria itu dan sekarang dia sendiri yang menghindar.

"Aku takut pada kenyataan kalau dulu dia cuma penasaran dan hanya mempermainkan aku shan, itu yang aku takutkan" ucap zea semakin lirih dengan isak tangis kembali terdengar.

Mendengar itu shanum memeluk sahabatnya yang sedang rapuh

"Udah jangan nangis terus, sayang banget air matanya. Kasian yang di perut ikut sedih nanti"

Mengingat itu zea melepaskan pelukannya, tangannya terangkat mengusap perut rata nya. maaf baby membuat kalian sedih.

"Sekarang kemana, pulang?" tanya shanum ditanggapi anggukan zea

"Yaudah biar aku yang nyetir" mereka keluar dari mobil dan berpindah posisi, shanum berada dibalik kemudi, dan kemudian dia mengemudikan mobilnya memasuki jalanan yang sudah lumayan di padati kendaraan.

sementara itu di dalam cafe, varro menatap mobil yang berlalu pergi dari sana. Sejak tadi dia memperhatikan dari awal zea keluar cafe dan masuk ke dalam mobil itu.

'sekecewa itu kamu sama aku ze, terlalu besar rasa sakit aku berikan sama kamu. Maaf, tunggu aku kembali.'

"Tuan varro maaf, apa ada yang tuan butuhkan?" tanya reza, manager cafe milik varro

"Tidak. Saya pergi dulu" ucapnya kemudian melenggang pergi

drttt drttt

Varro memakai earphone di telinganya kemudian mengangkat panggilan tersebut "Ada apa?"

"kamu sudah ke rumah sakit?" tanya seseorang di sebrang sana

"Aku sudah membereskannya, kamu tidak perlu khawatir." sahutnya dengan pandangan ke depan tetap fokus mengemudi.

"syukurlah"

"hmm" dia langsung mematikan panggilannya,dia tidak ingin berlama lama bicara dengan istrinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Enz99
bagus banget
Shinichi Kudo
Jalan ceritanya mantap!
Destiii: Jangan lupa tinggalkan jejak ya🤗❤️
total 1 replies
Rukawasfound
Setiap harinya selalu menunggu kelanjutan dari cerita seru ini 😍
Destiii: makasii ya udah baca karya aku🤗 tunggu kelanjutannya❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!