NovelToon NovelToon
Lembayung Dibalik Kabut.

Lembayung Dibalik Kabut.

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Dikelilingi wanita cantik / Ibu Pengganti / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Wanita Karir
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Alvinoor

Novel ini lanjutan dari Antara Takdir dan Harga Diri. Bagi pembaca baru, silahkan mulai dari judul diatas agar tau runtun cerita nya.

kehilangan orang yang paling berharga di dalam hidup nya, membuat Dunia Ridho seakan runtuh seketika. Kesedihan yang mendalam, membuat nya nyaris depresi berat hingga memporak porandakan semua nya.

Dalam kesedihan nya, keluarga besar Nur Alam sedang bertikai memperebutkan harta warisan, sepeninggal Atu Nur Alam wafat.

Mampu kah Ridho bangkit dari keterpurukan nya?.
silahkan simak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tamu Rahasia.

Hari berjalan sebagai mana biasa nya, rutinitas bergulir seperti apa ada nya.

Libur sekolah, Ridho dan Anastasya, Hafizah dan Syafiq pergi menjemput Firdaus di pondok.

"Pah!, papah sayang!" panggil Hafizah dari jok belakang.

"Hmm, kalau panggilan merayu seperti ini, pasti ada mau nya" celetuk Anastasya menatap kearah Putri cantik nya itu di belakang.

"Ist! Mamah!, sama putri nya sendiri posesif amat, Fizah kan juga cinta papah mah" sahut Hafizah manja.

"Hmm ada apa?" tanya Ridho pura pura dengan wajah kaku nya.

"Ist si papah nakutin mah!, masa gitu aja sewot" kata Hafizah protes.

"Iya, iya, ada apa?" tanya Ridho lagi.

"Pasti ada mau nya tuh pah!" kini Syafiq yang menyahut.

"Awas kamu ya, nggak kakak bantuin ngerjain pe er nya!" ancam Hafizah.

"Ih kakak, ancaman nya gitu terus" sahut Syafiq jadi kecut dengan ancaman sang kakak.

"Paah!, papah sayang!" ulang Hafizah lagi sambil meletakan kepala nya di bahu kiri papah nya.

"Hmm!" sahut Ridho singkat.

"Paaaah!" ulang nya lagi.

"Iya!, iya sayaaang, ada apaan?" tanya Ridho mencium pipi kanan putri kesayangan nya itu.

"Kita kan nanti melewati kota kabupaten pah, dan kebetulan Fizah sudah lulus sekolah, boleh dong Fizah minta hadiah handphone, ya papah sayang" rayu Hafizah pada papah nya.

"Tanya mamah dulu, di bolehin enggak, kalau dibolehin, oke!, tetapi kalau tidak di bolehin, ya sorry aja deh!" jawab Ridho sukses membuat manyun putri cantik nya itu.

"Aaah papah!, ayo dong pah, ya pah ya?, papah ganteng, papah tampan, baik hati lagi!" rayu nya yang membuat Anastasya ngakak mendengar rayuan putri nya itu pada sang papah.

"Tanya mamah dulu, kalau mamah oke, papah oke, kalau mamah enggak, papan enggak!" tegas Ridho lagi.

"Tanyain dong pah!, rayu si mamah nya agar izinin ya papah sayang, papah kan sayang Fizah!" rayu Hafizah lagi sambil merangkul leher papah nya dari belakang.

Ridho yang duduk di belakang setiran, hanya tersenyum menatap kearah sang istri yang duduk di sebelah nya.

Anastasya hanya tersenyum seraya mengangkat kedua pundak nya, "bolehin kaga ya?" goda nya.

Sekali lagi Hafizah mencium pipi kiri papah nya, "paah, rayu si mamah nya paah, biar di bolehin, ya pah ya" ....

"Kita lihat nanti aja deh kalau sudah tiba di kota" ucap Anastasya.

"Ist papah sayang enggak dih sama Fizah?" rengek Hafizah pada papah nya.

"Ya sayang lah" ....

"Cinta enggak?" ....

"Cintaaaa pakai banget lagi" ....

"Rayu si mamah pah, di cium kek si mamah nya, pasti ngebolehin" usul Hafizah pada papah nya.

"Itu Nana nya curang non, yang ada mamah nya ngebolehin gara gara rayuan papah, bukan nya tulus" sahut Ridho.

"Habis gimana dong?" ....

"Ya enggak gimana gimana sih, semua tergantung mamah, mamah kan Ratu nya rumah tangga, semua keputusan ada pada mamah mu, papah cuma ngikutin aja" sahut Ridho tegas.

Anastasya tersenyum menatap kearah sang suami dengan sudut mata nya, ada berjuta kebahagiaan memenuhi dada nya.

"Terimakasih ya Allah, engkau beri aku suami yang sangat baik, anak anak yang menyenangkan, segala puji hanya untuk mu ya Robby!" bisik hati Anastasya sembari pura pura memejamkan mata nya, sambil bersandar di sandaran jok mobil.

Beberapa jam kemudian, mereka tiba di ibukota kabupaten.

Jalan mulai padat dengan kendaraan yang berlalu lalang.

Di sebuah rumah makan, Ridho singgah, untuk makan siang dahulu.

Selama makan, Hafizah terus diam saja, dia lagi mengaktifkan mode ngambek nya.

"Putri papah kok diam saja, biasa nya berkicau terus?" goda Ridho pada Putri cantik nya itu.

"Berkicau, emang Fizah burung murai pah?, papah tidak cinta Fizah juga kok, buat apa Fizah ngomong" Rajuk dara cantik itu manyun.

"Papah nya cinta kok sama Fizah, sayang juga" bujuk Ridho.

"Ah gombaaal!" sanggah dara cantik itu.

Setelah selesai makan, mereka meneruskan perjalanan kembali, menyusuri jalan ibukota kabupaten yang sangat ramai itu.

Di sebuah Gerai phoncel terkenal di ibukota kabupaten itu, Ridho memarkirkan mobil Alphard hitam milik nya di jalan Gerai phoncel itu.

"Horee papah mau beli handphone kan?" desak Hafizah penasaran.

"Orang si papah mau beli pulsa kok!" sanggah Anastasya menggoda putri nya itu.

"Ist mamah, mana ada Gerai phoncel jualan pulsa, ada ada aja mamah!" oceh Syafiq melangkah mengikuti papah nya dari belakang.

Ridho menanyakan handphone yang harga sekitar dua setengah jutaan yang cocok untuk anak SMP.

Karyawan gerai itu menyerahkan beberapa buah handphone dengan merek berbeda beda.

"Ini yang harga dua jutaan bang!, memori internal nya besar, dengan kamera yang juga besar, di lengkapi dengan fitur kontrol orang tua!" kata karyawan gerai itu sambil membuka kotak kemasan nya.

Ridho menatap kearah Anastasya, "bagai mana mah?" tanya nya.

Anastasya meneliti handphone itu beberapa saat, "bagus!, bagus!, kakak suka?" tanya nya pada Hafizah.

Dara cantik itu tidak bisa lagi menyembunyikan ke bahagian nya, sambil memeluk sang mamah, dia meng iyakan.

"Paah!, adik juga mau, masa kakak saja yang dibelikan!" rengek Syafiq manyun.

"Hiih!, tadi diam aja, kaya orang yang tidak mau" ucap Hafizah.

"Iya! Iya!, dua dua nya dapat, tetapi tidak boleh milih milih!" tukas Anastasya pada putra bontot nya yang rada manja serta kolokan pada nya itu.

"Pokok nya yang sama seperti punya kakak!" setu Syafiq.

"Iya!, iya!, iya!" sahut Anastasya meminta pelayan itu untuk menyiapkan dua buah handphone yang mereka sama, tipe sama serta warna harus sama pula.

"Sudah punya sim card nya bang?, kalau tidak, disini juga menyediakan nomor cantik berbagai operator" tawar karyawan gerai itu lagi.

"Iya sekalian Sim card nya ya, dan aktifkan sekalian" pinta Anastasya.

Setelah beberapa saat menunggu proses memasukan semua data data kedalam handphone, akhir nya Anastasya membayar harga kedua handphone itu.

Kini mereka sudah berada didalam mobil, meneruskan perjalanan menuju arah pondok pesantren untuk menjemput Firdaus putra sulung Ridho dan Anastasya.

Saat mobil mereka memasuki gerbang pesantren, nampak anak remaja itu sudah menantikan kedatangan Ridho dan Anastasya.

"Abaaang!" ....

Hafizah berlari kearah Firdaus, memeluk sang Abang sembari menangis, kerinduan nya setelah berpisah sekian lama, kini tumpah ruah dalam pelukan sang Abang.

Begitu pun dengan si bontot Syafiq, dia juga berlari memeluk Abang nya itu.

Tiga anak remaja itu saling berpelukan sambil menangis haru.

Mereka tidak terlalu lama di pondok pesantren, setelah selesai laporan menjemput Firdaus pulang, mereka pun balik kembali ke Desa Paku.

Menjelang magrib, mereka baru tiba kembali di desa Paku.

Saat ingin masuk kedalam rumah, Anastasya terkejut melihat fi teras, duduk seorang pria paro baya, sambil merokok dan menikmati kopi panas nya.

"Assalamualaikum!" Anastasya menyapa.

"Wa alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh!" sahut pria paro baya itu sambil berdiri menyalami Anastasya dan putra putri nya.

"Bapak siapa ya?" tanya Anastasya heran melihat pria paro baya yang baru dia kenal itu.

"Kenalkan, saye Zanu Bu, panggil aje uncle Zanu!" sahut pria paro baya itu.

Mendengar logat pria paro baya itu, Anastasya sudah bisa menebak, dari mana pria itu berasal.

"Uncle Zanu dari Brunandi?" tanya nya.

"Tul betul betul betul" sahut pria paro baya itu menirukan logat Upin Ipin.

"Kenapa tidak masuk uncle, ayo kita masuk, mana bi Anah?" Ridho yang baru tiba segera mengajak pria paro baya itu masuk.

"Tak elok lah saye langsung masuk, bibi tadi bilang kalian menjemput putra kalian yang lagi mondok di kota lain, kira kira lepas magrib baru tiba, makanya saye tunggu aje di sini!" ujar pria paro baya itu, meskipun berusaha berbicara bahasa nya Ridho , tetapi logat Brunandi tetap terdengar.

Ridho menunjukan pria paro baya itu kamar tidur nya, kamar khusus tamu yang sudah di lengkapi kamar mandi dan WC nya.

Ridho dan Anastasya buru buru mandi, begitupun dengan anak anak nya.

Selesai mandi, mereka melakukan sholat magrib berjamaah di musholla keluarga yang tersedia di dalam rumah itu.

Setelah selesai sholat, Bi Anah, Anastasya dan Hafizah menyiapkan makanan di meja makan, lalu mereka makan bersama sama dengan uncle Zanu.

Setelah selesai makan, sambil duduk santai diruang tengah seraya menikmati kopi panas, barulah Ridho menanyakan perihal pria paro baya itu.

"Maaf nak Ridho, sekali lagi saya perkenalkan, nama saya Zanuar atau uncle Zanu, saya orang kepercayaan tuan Nur Alam, sebelum tuan Nur Alam sakit, saya di utus oleh tuan Nur Alam untuk mencari nak Ridho untuk menyampaikan ini!" ucap uncle Zanu seraya menyerahkan kotak kecil sebesar korek api terbuat dari logam.

"A… atu sakit kah uncle?" tanya Ridho sambil menerima kotak logam kuningan itu.

"Ya, dah beberapa masa nih tuan Nur Alam sakit, tak payah makan, minum, duduk pun tak payah!" ucap uncle Zanu.

"Pah!, kita harus menjenguk beliau, kasihan!" ucap Anastasya.

"Tak payah tengok lah nak, tuan Nur Alam berwasiat agar kalian jangan datang ke Brunandi apapun yang terjadi, meskipun kelak tuan dah wafat, tak payang kalian datang!" ujar uncle Zanu.

Ridho meneliti kotak logam kecil itu beberapa saat lama nya, menekan beberapa sisi, namun tak menemukan celah apapun juga, seolah kotak itu hanya sebuah korek gas biasa saja.

...****************...

1
A. H. Daniel
lanjut /Cry//Cry//Cry/
Apis
pasti ini ulah si daniar musuh dlm slimut
Herybae Hery
semangaat thoooor💪💪💪💪💪
Abiyyu Sultan
mantap
Herybae Hery
jgn kelamaan thor cepat buat tidho jatuh cinta,😃😃
Apis
yuanci juan gercep mepet ridho 😂😂😂
Apis
thor up nya jngn lama" ya 😄 pengin ya sich bacanya kalo udah tamat ceritnya tp setiap ada notifkasi buru" pengin lngsng di baca 😅😅
Wahyu Kasep: sebaiknya ' bacaan ialah bacaan Al Quran dan hadits 😊
Wahyu Kasep: hijrah 😁
total 2 replies
hairul amin
Luar biasa
Herybae Hery
gass thoor semangaaat💪💪💪💪💪
Herybae Hery
siiiip lanjuttt👍👍👍👍👍
Herybae Hery
jodohkan thooor biar bawang nya ilang
Herybae Hery
gass thooor jgn kebanyakan bawang nya
Apis
ikutan nyesek 😭😭😭😭😭
Apis
othor nich naroh bawang nya kebanyakan 😭😭😭😭😭 pasti si intan ondel" pasar tuch yg ngerjain tasya 😡😡😡
Dida Madu Pati
sangat menyebtuh hati
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Makjlebz
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!