menceritakan pemuda tampan minim ekspresi, tapi sialnya wajahnya begitu tampan bak dewa Yunani, ditambah diusianya yang masih begitu muda dia sudah menjadi CEO diperusahaan keluarganya sendiri membuatnya begitu didambakan kaum hawa di sekitarnya, tapi sayangnya pesonanya tak mampu membuat seorang gadis pindahan dari Jerman yang bahkan tak meliriknya sedikitpun.
"minggir",
"kenapa harus gue yang minggir",
"cowok ribet",
"menarik".
akankah gadis bar bar nan galak itu akan membuka hatinya untuk sang CEO muda, ataukah malah pada akhirnya si gadis yang akan dibuat bucin dengan si CEO muda itu?
yuk ikuti kisah cinta mereka berdua,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
"jaga diri baik baik ya Di sini, hati hati, jaga kesehatan dan jangan nakal, oke sayang", kata cello memeluk erat sang adik,
"kakak juga jaga kesehatan, kapan kapan kalau libur main kesini lagi ya", ucap Chiara tak kalah Erat memeluk sang kakak,
"pasti, tapi kamu kan juga sebentar lagi lulus, gak mau lanjut di Australi bareng kakak?", tanya cello, Chiara menggeleng,
"aku mau kuliah dijerman aja kak biar bisa tinggal sama Daddy dan mommy",
"oke adikku sayang, semua terserah kamu yang penting kamu nyaman, ya sudah kakak balik dulu ya",
"iya kak",
"titip adik gue, jagain dia dan ingat jangan macem macem", ucap cello pada axelio,
"hemmmm", jawab singkat axelio,
"jangan Hamm hemm Hamm hemm doank Lo, awas aja kalau sampai macem macem gue mutilasi Lo", geram cello,
"ishhh kakak, apaan sih",
"kakak balik dulu ya gab, titip Chiara, temani dia biar gak kesepian",
"pasti kak, tenang aja nanti kalau dia nakal tinggal laporin ke Daddy gill, buat dikirim ke Afrika sekalian", ucap Gabby seraya terkekeh, yang seketika mendapat tatapan tajam dari Chiara,
"ya udah kakak balik dulu, bye", cello melambaikan tangan seraya berjalan menuju pintu keberangkatan, axelio memeluk bahu Chiara sedangkan Chiara menatap kepergian sang kakak sampai bayangan sang kakak menghilang.
"yuk pulang", ajak axelio,
mereka bertiga meninggalkan bandara, opa Jeremy dan Oma Veni memang Tidak ikut mengantar cello karena cello yang melarang mereka, toh nanti juga dia akan datang lagi.
Gabby pulang bersama supir, sedangkan tadi cello dan Chiara ikut dimobil axelio, setalah mengantar Chiara pulang axelio ingin menemani Chiara mengantar sang kakak jadilah mereka ikut saja dalam mobilnya axelio yang kebetulan hari ini muat untuk 4 orang.
"lho ini kemana, ini bukan arah pulang ke mansion opa", kata chiara,
"kita ke apart aku dulu ya, tiba tiba asisten aku ngirim dokumen yang harus segera aku selesaikan", kata axelio,
"gue pulang pake taksi aja ya, daripada nanti ganggu Lo",
"kamu pergi bareng aku, pulang juga bareng aku, cuma bentar kok, nanti aku yang izin ke opa",
"izin opa, emang Lo punya nomornya opa?", tanya Chiara heran,
"punya donk", jawab axelio seraya tersenyum kecil.
Mereka sampai di basemant sebuah apartemen mewah, dari luar saja bisa dilihat kalau apartemen ini pasti yang hanya kalangan elit saja, dan fasilitasnya juga pasti waw, pikir Chiara,
"kenapa bengong, yuk masuk", ajak axelio seraya menggenggam tangan Chiara,
Hingga tiba dilantai 4, hanya ada 2 unit saling berhadapan, dan salah satunya milik axelio, mata Chiara benar benar dibuat takjub dengan isi dari apartemen axelio yang lebih mirip mansion mewah daripada sebuah apartemen, fasilitasnya juga sangat lengkap, dapat Chiara lihat juga di bagian luar ada kolam renangnya juga yang view-nya langsung pemandangan luar, harganya pasti fantastis pikir Chiara.
"lov, kenapa dari tadi bengong terus, kamu mikirin sesuatu?", tanya axelio menakup kedua pipi Chiara membuat Chiara mengerjap lucu,
"kalau sama Lo gue berasa gembel tahu", ucap Chiara membuat Axelio tertawa terbahak,
eiiiit...
tunggu, sekarang axelio tertawa sampai terbahak?
wah, harusnya tadi Chiara abadikan dengan momen ini diponselnya, pasti followersnya jadi membludak pikirnya.
"kok malah ketawa, ada yang lucu?", tanya Chiara bingung,
"kamu juga konglomerat kalau kamu lupa" kata axelio menggasak rambut Chiara pelan, Chiara hanya mendengus sebal, Memang benar apa yang dikatakan axelio tapi tetap saja, apa yang dimiliki axelio tidak ada apa apanya dengan apa yang dia punya.
"ayo duduk dulu, aku pesankan makanan ya, kamu bisa nonton tv atau yang lain, aku tinggal sebentar", ucap Axelio seraya berlalu kelantai atas, sedangkan Chiara memilih rebahan disofa empuk dan lebar didepan tv sambil menonton drama korea, entah karena kelelahan atau Memang ngantuk, Chiara terlelap begitu saja Dengan memeluk salah satu bantal sofa.
"pantesan dipanggil gak nyaut, tidur ternyata", ucapan axelio terkekeh melihat Chiara yang sudah terbang ke alam mimpi, senyum kembali terbit di bibirnya, entahlah sejak mengenal Chiara, bibir yang biasa kaku dan irit bicara itu mendadak jadi banyak senyum, tapi hanya bersama Chiara saja tentunya.
ponselnya berbunyi, ada panggilan video call dari misca, mami axelio.
"hallo mam",
"hai dear, sedang apa kamu nak?",
"abis ngerjain dokumen yang baru dikirim Dev," ucap axelio seraya duduk disofa, dekat chiara,
"heh, siapa gadis itu boy, wah sepertinya mami ketinggalan informasi", heboh mami misca saat tak sengaja camera axelio juga menyorot Chiara yang sendang tidur, mendengar maminya yang mulai ribut axelio memilih beranjak, takut suara maminya membangunkan Chiara.
"she is mine mam", ucap Axelio,
"wah wah wah, kalau anak mami sudah berkata seperti ini, berati gadis itu benar benar istimewa, siapa namanya boy?", heboh mami misca,
"Chiara Lovisha Jonson",
"marganya Jonson, kenapa namanya gak asing ya?",
"dia cucu salah satu sahabat opa Leon mam",
"wah benarkah, bagus itu, jadi kapan?", tanya mami misca menaik turunkan alisnya, menggoda sang anak, axelio menatap sang mami dengan mengerutkan kedua alisnya seolah bertanya,
"melamar gadis itu boy, kamu sudah menyebutnya milikmu kan, jadi pasti kamu akan menikahinya bukan?", kenapa sang mami jadi yang antusias begini, Axelio berdecak malas,
"gak langsung juga ma, anaknya aja masih belum tahu perasaan Axel",
"hah, apa, bisa bisanya kamu ini mengklaim dia milik kamu tapi kamu belum mengungkapkan perasaan mu padanya?", mami misca geleng geleng kepala,
"sudah dulu ma, makanan aku datang, lagian tumben siang siang nelpon aku, biasnya sibuk di butik",
"heh, dasar anak ini, kalau mami gak telon duluan kamu juga gak akan Telpon mami, jangan macam macam disana sudah sore kan, jangan pulangin anak gadis terlalu malam gak baik",
"iya mam, Axel juga paham, bye",
panggilan berakhir dan dia segera membuka pintu yang sudah diketuk dari luar, seperti yang dibilang axelio tadi kalau makanan yang dia pesan sisha datang.
"lov, bangun dulu, kita makan", panggil lembut axelio seraya menepuk pelan pipi Chiara, perlahan mata Chiara terbuka, dan dia segara duduk,
"ya ampun, gue ketiduran?", pekiknya heboh,
"kamu pasti capek, cuci muka dulu terus kita makan",
Chiara menurut, bergegas kekamar mandi sekedar mencuci muka agar lebih fresh, selesai, dia kembali keruang tengah.
"kita makan dimeja makan aja, biar gak kotor sofa dan karpetnya", ucap chiara saat axelio menata makanan dia atas meja,
"disini aja lov, kalua kotor nanti dibuang", jawab enteng axelio menjaga Chiara melongo, apa apa an langsung dibuang, padahal masih bisa dicuci lho,
Chiara menyuapkan makanan ke mulutnya, tapi axelio terlihat masih fokus pada ponselnya,
"lio, makan dulu", ucap chiara,
"bentar lov, tinggal sedikit ini", jawab axelio tapi masih fokus ke ponselnya, hingga makanan Chiara sudah hampir habis tapi axelio masih fokus keponselnya, sepertinya dia sedang fokus pada pekerjaannya.
"aaaaa", ucap Chiara mengkode serta menyuapkan makanan ke mulut axelio dan axelio langsung menurut, menerima suapan dari Chiara dengan senang hati, dengan telaten menyuapi axelio sampai makanannya habis tak bersisa, setelahnya dia menyerahkan air dalam botol dan kembali diterima axelio dengan senang hati.
"eeh lov mau kemana?", tanya axelio saat Chiara hendak beranjak,
"mau buang sampah bekas makanan Lio, selain mau cuci tangan", jelas Chiara, axelio mengangguk mengerti.
Chiara kembali duduk disofa dan kembali menonton tv, Acara drama yang tadi dia Tonton sudah berubah menjadi tayangan kartun.
"udah mau malam, anterin gue pulang, Lo juga pasti sibuk kan",
"nanti dulu ya lov, aku Udah izin ke opa Jeremy kalau kamu Disini dan beliau ngasih izin kok",
"hah, beneran opa ngasih izin ke Lo?", tanya Chiara memicingkan mata, bisa bisanya opanya ngasih izin cucunya dibawa ke apart sama cowok,
"sebenarnya apa yang terjadi saat gue tidur malam itu, apa yang Lo bicarain sama opa, Oma dan kak cello?", tanya Chiara penasaran,
"kepo, rahasia tahu", axelio menyentil pelan hidung mancung chiara, sedangkan Chiara sendiri sudah mencak mencak sambil merengek manja, membuat axelio semakin gemas dan ingin mengurung Chiara di apartemennya selamanya.