NovelToon NovelToon
Diam Diam Jatuh Cinta

Diam Diam Jatuh Cinta

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Cintapertama / CEO / Romansa
Popularitas:4.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Ayuni

" Dikaa !" Neta kesal lalu ia melemparkan buku tulisnya ke arah pria itu.

Dika hanya tertawa terbahak setelah ia mengjaili Neta.

Dika yang bernama lengkap Mahardika Bimantara, siswa kelas 3 Sekolah Menengah Atas pada saat itu, ia dikenal sebagai siswa yang berprestasi namun sikapnya yang selengean dan cuek membuat ia terkadang selalu ditegur oleh beberapa guru di sekolahnya.

Ia memiliki satu teman wanita yang tidak pernah akur dengannya, yang bernama Ganeta Nayanika. Entah mengapa walaupun hampir semua guru tahu jika Dika dan Neta tidak pernah akur namun dari kelas 1 hingga kelas 3 ini mereka selalu ditempatkan di kelas yang sama.

Selain tidak akur Dika dan Neta pun bersaing secara akademis, mereka berdua tidak pernah ingin kalah satu sama lain, sampai akhirnya nya mereka berdua lulus dari sekolah menengah atas.

Selepas mereka lulus dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, Dika dan Neta belum dipertemukan kembali sampai akhirnya, keadaan yang mempertemukan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30

" Net.. Neta... "

" Net.. kok pingsan, Bu Angel ini gimana ? " Indri ke Bu Angel.

Semua orang yang melihat Neta langsung mengerumuni Neta, Dika yang melihat kerumunan di posisi Neta sedang duduk tadi menjadi khawatir. Dika segera turun dari podium Aula setengah berlari menuju kerumunan.

" Ada apa ini ? " tanya Dika.

" Neta.. Neta.. kenapa ? kalian kembali ke tempat kenapa harus berkerumun disini, seandainya terjadi apa-apa terhadap Neta, kalian harus bertanggung jawab ! " Dika meninggikan suaranya.

Dika menyangka jika Neta pingsan karena dikerumuni oleh karyawan yang lain padahal pada kenyataannya Neta pingsan karena ucapan Dika.

Tio dan Pak Arman menyusul Dika.

" Tolong bantu saya bawa Neta ke klinik " Dika meminta bantuan, Neta dibawa oleh Indri, Sofia dan beberapa karyawan yang lain yang ikut membantu, karena sebagian karyawan yang lain pun ada yang mendukung Neta karena merasa berita yang beredar itu tidak benar.

" Kenapa Neta Dik ? " tanya Pak Arman.

" Pingsan Yah "

" Bawa ke klinik segera, Tio kamu urus disini "

" Baik Pak "

" Oya, Tio kamu tahu kan apa saja yang belum saya sampaikan, tolong sampaikan kepada seluruh karyawan " susul Dika.

" Baik Mas Dika " Tio berjalan kembali menuju podium Aula, lalu mengambil mic dan kembali menenangkan para karyawan MGM Grup.

" Test.. Test.. Oke dimohon tenang dan kembali duduk " Tio memulai pembicaraan.

" Dih.. itu si Neta, norak banget pake pingsan segala, orang mah diumumin calon istri seneng, ini pingsan " salah satu karyawan.

" Hahaha bener.. tapi.. kok bisa ya Pak Dika kecantol si Neta? "

" Hmm.. liat aja nanti.. akhirnya gimana ? " Wulan dengan gaya sinis nya.

" Gue yang mepetin Dika, dia malah kecantol Si Neta.. males banget sih " Prisilla menggerutu.

" Oke.. sudah tenang ya semua.. ada beberapa yang perlu kalian ketahui tadi belum sempat diutarakan oleh Pak Dika, Pak Dika sudah mengantongi beberapa nama karyawan dan karyawati yang menjadi provokator tersebarnya berita yang tidak benar ini, bagi karyawan dan karyawati yang mendapatkan surat panggilan segera menghadap bagian Audit Internal perusahaan, demikian yang dapat saya sampaikan atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih dan silakan kembali ke ruang kerja masing-masing, selamat pagi " Tio berlalu meninggalkan Aula.

Beberapa karyawan semakin riuh saat kepergian Tio, mereka bertanya-tanya siapa yang akan mendapatkan surat cinta dari Bagian Audit Internal perusahaan.

Prisilla, Wulan, dan beberapa karyawan lain yang memang ikut menyebarkan berita ini menjadi tidak tenang. Pada saat kejadian Prisilla tidak ada ditempat namun ia diberitahu oleh rekan kerja Wulan, sehingga Prisilla ikut menyebarkan berita itu sedangkan Wulan dan rekan-rekan nya ada di lobby pada saat itu melihat jelas jika Dika keluar dari dalam mobil Neta.

" Duh mati Gue.. gimana kalo Pak Dika tahu ternyata gue yang nyebarin ? " gumam Wulan.

" Lan.. ayo balik ke ruangan " ajak rekan kerja Wulan.

" O..oke.. ayo " Wulan berjalan dengan hati yang tidak karuan begitupun Prisilla walaupun Wulan dan Prisilla berbeda Divisi namun karena memiliki karakter yang hampir sama sehingga mereka terlihat klop jika ada sesuatu di perusahaan.

...****************...

Di Klinik Perusahaan

Neta masih terbaring di bed pemeriksaan, ia masih dibantu oleh perawat dan dokter untuk segera siuman. Indri, Sofia, Ramon dan Bu Angel masih setia menemani Neta.

Dika dan Ayah nya pun masih berada di klinik untuk mengetahui kabar Neta.

" Hmm.. Ramon, Sofia, kita kembali dulu ke ruangan, gak enak diruangan gak ada siapa-siapa, biarkan Indri disini yang menemani Neta terlebih dahulu " Bu Angel kepada anak buahnya.

" Siap Bu.. "

" Ndri, kamu disini dulu ya, kabari saya jika Neta sudah siuman " Bu Angel ke Indri.

" Baik Bu.. "

" Kita ke ruangan dulu ya Ndri "

" Iya, Mbak Sofia "

" Aku juga ya "

" Oke Mon "

Mereka bertiga meninggalkan Indri dan Neta di dalam ruangan perawatan, pada saat keluar ruangan, Pak Arman dan Dika sedang duduk di kursi tunggu.

" Bagaimana Ngel ? " tanya Pak Arman.

" Masih belum siuman Pak "

" Hmm oke, kamu mau kemana ? " tanya Pak Arman lagi.

" Saya keruangan dulu Pak "

" Oh ya lebih baik, jangan dibiarkan ruangan kerja kosong " balas Pak Arman.

" Lalu di dalam yang menunggu Neta siapa ? " tanya Dika.

" Ada Indri Pak "

" Oh oke "

Tidak lama terdengar suara dari dalam ruangan, dokter dan perawat keluar ruangan perawatan.

" Bagaimana Dok ? " tanya Dika.

" Pasien sudah siuman "

" Alhamdulillah, terima kasih Dok "

Dika masuk kedalam ruangan disusul Pak Arman. Dika melihat Neta sedang ngobrol dengan Indri, ia duduk menyender ke senderan bed pemeriksaan.

" Assalamu'alaikum "

" Wa'alaikumusalam " Neta dan Indri berbarengan melihat ke arah sumber suara.

" Pak Dika, Pak Arman " Indri mengangguk kan kepala pertanda hormat begitu pun Neta ia menganggukkan kepalanya.

" Hmm.. sudah enakan ? " tanya Dika.

Neta hanya menganggukkan kepalanya.

" Hmm.. boleh saya berbicara dengan Neta ? " Dika kepada Indri.

" Oh.. silakan Pak.. saya permisi " Indri berlalu menunggu di luar ruangan perawatan padahal Neta sudah memberikan kode agar Indri tidak keluar ruangan.

" Duh.. Kak Indri kenapa keluar sih, aku berasa di sidang kalo kaya gini " batin Neta.

" Ayah disini atau perlu keluar juga Dik ? " tanya Pak Arman menggoda Dika.

Dika hanya tersenyum.

" Ya sudah Ayah keluar dulu " Pak Arman keluar lalu tersenyum ke arah Neta.

Jantung Neta semakin berdegup kencang.

" Ya Tuhan.. Pak Arman .. Ayah Dika.. " batin Neta.

Neta masih terdiam, Dika mengambil kursi lalu duduk tepat dia samping bed yang ditiduri Neta.

" Ehem.. Mmh... "

" Apa maksudmu berbicara seperti itu Ka " tanya Neta memulai pembicaraan.

"Apakah perkataan ku tadi yang membuat kamu pingsan ? " tanya Dika.

Neta terhenyak kaget, ia malu untuk jujur kepada Dika bahwa benar ia menjadi syok karena setelah mendengar ucapan Dika tadi.

Neta hanya terdiam.

" Aku kan pernah bilang, aku berniat baik ke kamu, itu sebagai tanda kalau aku serius ke kamu, lagipula agar seluruh karyawan tahu, kalau kamu bukan seorang karyawan yang seenaknya menggoda putra dari pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadi, bukankan seperti itu berita yang beredar ? " Dika balik bertanya.

Neta masih terdiam, mencerna ucapan Dika.

" Aku sudah menepati janji untuk membersihkan namamu di perusahaan " susul Dika.

" Tapi tidak perlu berkata seperti itu " Neta keukeuh.

" Anggap saja itu sebagai lamaran aku untukmu "

" Apa ? melamar itu datang ke orangtua ku bukan diumumkan didepan publik seperti itu ! " Neta sedikit kesal, ia pun tidak sadar apa yang ia ucapkan.

Dika tersenyum.

" Baiklah, besok lusa aku akan datang bersama kedua orangtua ku untuk melamar mu "

Neta membelalakkan matanya.

" Aku salah ngomong nih.. " batin Neta.

" Bu..bukan begitu Ka.. maksud nya... " Neta menjadi salah tingkah.

" Bukankah itu mau mu ? persiapkan saja " Dika dengan santai.

" Oke kalau begitu aku kembali dulu ke tempat kerja, karena permasalahan ini aku harus minta ijin untuk telat masuk kantor, sampai ketemu besok lusa " Dika tersenyum berlalu meninggalkan Neta diruangan perawatan sendirian.

" Neta.. apa yang barusan kamu omongin ? Dika mau dateng ke rumah, gimana Ayah dan Ibu ? Aku belum pernah menceritakan kedekatan ku dengan Dika.. Ckkk... " batin Neta.

1
Sugiharti Rusli
mungkin di kesatuan selalu seperti itu yah setiap anggota yang akan bertugas, keluarga harus bersiap apapun kabar dari anggota keluarganya kalo terjadi hal" yang tidak diinginkan,,,
Sugiharti Rusli
dah lha anak tunggal, jadi abdi negara pulak si Dika, yang lebih khawatir harusnya kedua ortunya sih yah,,,
Sugiharti Rusli
baru kali ini sesudah jadi istri ditinggal bertugas yah Net😄😄
Sugiharti Rusli
dah resiko yah kalo suaminya abdi negara, istri mau ga mau harus ikutan,,,
Sugiharti Rusli
lha ga jadi makan dunk pada akhirnya😆😆
Sugiharti Rusli
namanya juga dulu story mereka yah si Dika sangat usil ke Neta sebagai bentuk capernya😉😉😉
Sugiharti Rusli
resiko kalo punya anak cuma semata wayang yah😄😄😄
Sugiharti Rusli
ini namanya learning by doing yah Net, langsung diceburin jadi CEO tanpa training dulu😆😆😆
Sugiharti Rusli
yah namanya juga sekarang statusnya berubah Net, walo sementara🤭🤭🤭
Sugiharti Rusli
bukannya kalo ruangan vvip model paviliun setahu saya sih bebas yah waktu berkunjungnya😁😁✌
Sugiharti Rusli
dulu yang berkeinginan meruntuhkan rumahtangga mereka pas lihat di supermarket si Bella apa Prusilla yah
Sugiharti Rusli
eh karyawan yang dulu pernah menyebar kan berita bohong uda dipecat juga belum yah,,,
Sugiharti Rusli
walo sang ayah uda menekan emosinya, cuma yah namanya usia terkadang ga bisa bohong kalo dapat tekanan berat sih
Sugiharti Rusli
pasti itu salah satu investor yang kemaren anaknya dikeluarkan sama si Dika yah,,,
Sugiharti Rusli
kalo tempat kerja istrinya bekerja milik keluarganya, mau dipantau dari jauh juga bisa yah Dik😝😝😝
Sugiharti Rusli
kehidupan rumahtangga sesungguhnya segera dimulai dengan segala dinamikanya yah Net😁😁😁
Sugiharti Rusli
yah begitu lha kalo jadi ortu yang anak" nya udah beranjak dewasa memang harus berprinsip mereka memang hanya titipan, dan sewaktu-waktu akan menjemput takdir nya masing" yah,,,
Sugiharti Rusli
kira" uda pernah baca apa belum yah salah satu atau duanya🤔🤔😛
Sugiharti Rusli
kalo nanti udah mulai aktif dengan kesibukannya masing" semoga mereka tetap harus bisa membagi waktu b-2 yah
Sugiharti Rusli
memang bete yah tetiba listrik padam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!