Dicintai pacar secara ugal-ugalan X
Dicintai sepupu secara ugal-ugalan ✓
Olivia berasal dari desa. Wanita cantik berkulit kuning Langsat serta rambut panjang bergelombang mencoba peruntungan mendaftar sebagai pengajar disalah satu sekolah di ibukota. Nasib baik Seakan berpihak padanya, ketimbang menyewa kos atau kontrakan sang bibi yang merupakan adik dari ibunya menawarkan untuk tinggal bersama dirumah nya. Dari situlah percintaan tabu dimulai antara Olivia dengan sepupu laki-laki bernama Galang. Nyatanya antara Olivia dan Galang itu sendiri tidak pernah bertemu sedari kecil. Meski usia Galang terpaut dibawah Olivia tak menyurutkan jalinan cinta itu bersemi. Akankah mereka bisa terus melanjutkan hubungan. Ataukah terpaksa mengakhiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rismasuzy93, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 5
"Wah, ini kamu Liv yang masak? enak banget." Rima bertanya sekaligus memuji.
"Cuma masakan biasa ko, Tan. plecing kangkung campur udang, sama ayam goreng tok," jelas Oliv tersenyum.
Oliv hanya tersenyum tipis melihat Tante Rima mencomot tumisan diatas piring.
"Oh iya Liv, ternyata kamu pengajar di SMA nya Galang yah? Mendingan mulai besok berangkat bareng aja sama Galang toh kalian juga kan satu tujuan." Titah Teddy, reflek Oliv Langsung melirik kearah Galang. Sementara remaja itu seolah tidak minat menanggapi ucapan ayahnya barusan dirinya sibuk mengunyah makanan.
"nggakpapa Lang, kalo misalkan mbak Oliv tiap pagi nebeng naik motor kamu? Kasian kalo harus naik angkutan umum, takut telat." Ujar Teddy memastikan, Seiring atensinya mengarah pada sang putra.
"Bang Galang mana mau yah. Dia 'kan harus jemput pacarnya juga buat berangkat bareng, iya 'kan bang?" Nania bersuara. Sedangkan Galang langsung menatap kearah adiknya datar.
"Oh.. jadi Galang udah punya pacar. Ya bagus sih kalo sekedar cinta-cinta monyet. tapi Kalo bisa sih nggak usah pacaran dulu lah fokus pendidikan aja, toh kamu juga masih kelas sebelas 'kan." kali ini Rima ibunya yang menasehati. seketika entah kenapa disaat Oliv mendengar fakta kalau Galang sudah punya pacar didalam relung hati paling dalam merasakan hal tidak nyaman, Ada sedikit rasa kesal samar-samar berkelindan.
"Ya sudah, setelah ini kalian berdua belajar yah. nanti mbak Oliv yang ngajarin kalian biar makin pintar anak-anak ibu." sambung Rima lagi. Nania mengiyakan Oliv hanya tersenyum sedangkan Galang tetap diam.
Sebenarnya Oliv sangat bingung dengan sikap dan sifat remaja laki-laki itu. Dirinya sama sekali tidak bisa ditebak bahkan Oliv sendiri bingung dengan maksud dari raut wajah dan ekspresi yang adik sepupuny itu tampilkan. Apakah dia senang atau merasa terganggu dengan adanya Oliv yang numpang dirumahnya.
seusai makan malam. sesuai perintah Rima Kini kedua remaja itu sedang terlihat serius belajar. Ralat hanya Nania yang terlihat serius dengan Oliv sebagai pembimbingnya. Sedangkan Galang sedari tadi hanya mencoret coret bukunya menggunakan pensil entah apa yang remaja itu lakukan. Nampaknya Oliv sendiri tidak mau ambil pusing.
Dua jam tak disadari telah berlalu. diluar gelap malam kian mencekam. "Oke Nania, kayanya belajar kamu cukup sampai disini dulu. Kita lanjut lagi besok kayanya Abang kamu nggak fokus kalo belajar bareng begini.''
"Dia mah orang nya males belajar mbak. Tukang tawuran sih makanya sering keluar masuk BP." beritahu Nania akan senyum miring. hal itu langsung mendapat sorot tajam dari kakak kandungnya.
Nania saat itu juga langsung ngacir masuk kedalam kamar. Rima dan Teddy juga nampak nya sudah beristirahat dikamarnya. Maklum mereka pasti merasa lelah sedari pagi kerja sampai sore hari.
"Ayo Lang, sini mbak Oliv ajarin. Kamu boleh tanya tentang mata pelajaran yang sekiranya kamu masih bingung terkhususnya matematika." terang wanita itu. posisi mereka berhadapan. Remaja itu hanya mengangguk dengan tatapan datarnya.
Oliv tak mau ambil pusing dengan sikap sepupunya itu. Mungkin Galang memang tipe orang yang seperti itu dan juga mungkin sudah terbiasa baginya. Maka dari itu Oliv juga mencoba membiasakan diri.
"Mbak bisa tolong jelasin meteri yang ini? Akar dari pangkat ini rumus nya gimana yah." Galang menunjukkan salah satu soal pada lembar buku yang sudah ia buka diatas meja. Namun kini sorot matanya makin menatap Oliv lekat. wanita itu entah kenapa menjadi gugup hanya sekedar ditatap seperti itu oleh sepupunya.
Sebelumnya Oliv menghela nafas sepenuh dada kemudian membuangnya perlahan. dia mencoba tenang mengeyahkan segala rasa gugup yang menggelayut.
"Oh yang ini begini...." Oliv terlihat serius menjelaskan soal dan rumus pada Galang. Namun, pada saat Oliv bertanya apakah dirinya sudah paham dan jelas atas jawabannya. pemuda itu menggeleng seakan tidak mengerti apa yang baru saja wanita itu terangkan.
Dengan rasa sedikit kesal. Oliv merasa Galang tidak benar-benar mendengarkan nya. maka dari itu Oliv Langsung bangkit dari atas kursi menghampiri Galang dan memilih duduk disamping pemuda itu. maksud hati agar Galang bisa mendengarkan saat wanita itu sedang menerangkan.
Oliv kembali mencoba menerangkan dari awal. cara dan rumus yang tadi sudah dijelaskan. Nampaknya Galang sama sekali tidak fokus pada buku soal yang tergeletak didepannya. Dari ekor mata Oliv bisa melihat Galang tengah menatapnya terus menerus.
"Lang, kamu dengerin mbak nggak sih. Mbak capek loh dari tadi jelasin soal yang tadi kamu tanyain tapi kamu malah nggak nyimak." kesal Oliv dengan menghela nafas panjang.
Sejenak Keduanya terdiam. "Aku nggak bisa fokus kalo mbak yang ngajarin." Galang menjawab. masih menatap Oliv semakin dalam.
"Emangnya kenapa? kamu ngantuk?" tanya Oliv
Namun, alih-alih menjawab, satu tangan Galang Langsung meraih tengkuk wanita itu kemudian sekonyong-konyong menyatukan bibirnya pada bibir Oliv. Wanita itu sukses membulatkan mata. tubuhnya seketika menegang kala menyadari saat ini ia dan adik sepupunya tengah terlibat aktifitas ciuman tak terudga.
Galang melumat bibir ranum Oliv semakin intens. "Eemphh.." Oliv berusaha menyudahi, mencoba mendorong dada remaja itu. Walaupun usianya baru 17 tahun. Namun, tubuh Galang terbilang bongsor oleh sebab itu Oliv tidak mampu membuat Galang melepaskan ciumannya.
Galang mencium bibir Oliv terkesan sangat bernafsu dan sedikit kasar. walaupun ciuman itu seakan tidak terbalas. akan tetapi, pemuda itu nampak tidak peduli, ia masih dengan rakus melahap bibir ranum milik kakak sepupunya.
Dengan kekuatan penuh Oliv berhasil mendorong dada Galang hingga tautan keduanya terlepas. Oliv meraup udara sebanyak-banyaknya begitu pula dengan Galang, ia menghirup udara dengan dada naik turun. aksi itu seakan nyaris membunuh secara perlahan.
"Galang. kamu apa-apaan! kenapa kamu ngelakuin itu!" Oliv menyergah dengan nafas bertalu-talu.
Ada jeda Sejenak Untuk menjawab. akibat perbuatan itu yang menghabiskan seluruh oksigen dalam tubuh. "Maaf mbak itu karena aku benar-benar udah nggak bisa nahan lagi."
mendengar jawaban Galang sontak saja rahang Oliv mengeras. sekaligus sorotnya yang mengarah penuh kaca-kaca. "Maksud kamu apa sih Lang!"
"Aku kayanya suka sama mbak Oliv" pemuda itu berkata penuh percaya diri.
Deg!
"Jangan ngaco deh kamu."
keduanya masih saling menatap. "Aku serius mbak. Dan aku tau mbak juga ada rasa kan sama aku walau sedikit?"
Ucapan Galang yang terakhir seolah busur panah melesak tepat menghunus di ulu hati. Nyatanya memang benar Oliv juga menyadari jikalau didalam hati kecilnya seperti ada rasa aneh yang menjalar kerap kali dirinya bertemu dengan Galang. Namun, Oliv Denial, dia juga harus sadar pada siapa ia berhadapan saat ini.
Kalaupun yang dikatakan pemuda itu benar. Tidak mungkin juga kan dirinya harus mengakui didepannya langsung. Mau ditaruh dimana nama baiknya. Yang benar saja ia dan Galang saling mencintai layaknya pasangan diluar sana.
Ini sama sekali tidak masuk akal. Ia merasa mencoreng harga dirinya sendiri kalau sampai memperlihatkan rasa suka nya juga pada Galang.
"nggak usah ngaco kamu. Mbak nggak punya rasa sama kamu walaupun itu sedikit!" sentak Oliv tajam. setelah ia mengatakan itu entah ada rasa sedih sekaligus tidak terima yang menjalari hatinya.
Mendengar jawaban Kakak sepupunya, air wajah Galang menjadi datar sedatar datarnya. menatap wajah Oliv lekat detik itu juga tangan Galang kembali meraih tengkuk Oliv untuk kembali menyatukan bibir mereka.
"Engghhh.. emmph." Erangan campur kaget kembali Oliv rasakan. Kali ini tak hanya ciuman, satu tangan bocah ingusan itu sudah meremas lembut gundukan kenyal yang bersembunyi di balik BRA.
Sesekali Galang akan memainkan ujung gundukan kenyal itu yang telah mencuat keluar dengan lembut. Hal itu membuat Oliv terlena akan sentuhan adik sepupunya, tanpa sadar Oliv Langsung mengalungkan tangannya pada leher Galang dengan ciuman mereka masih menyatu. Lidah keduanya saling membelit saling bertukar Saliva dan juga saling melumat satu sama lain.
Satu tangan Galang juga masih aktiv menjamah gunung kembar Oliv yang menggantung indah didadanya. Tak puas hanya memainkan dari luar kaos tangan Galang masuk kedalam kaos yang Oliv kenakan. Dengan gerakan lembut Galang kembali meremas dan memilin putingan milik kakak sepupunya sendiri.
"Aahh.. eungh.." Suara lenguhan kecil mengalun manja keluar dari mulut Oliv. Kedua tangannya pun masih ia tenggerkan dileher Galang. ciuman keduanya semakin lama semakin panas saling menyesap satu sama lain.
Setelah tangannya puas bermain-main diarea dada, kini tangan Galang mencoba ingin masuk menelusup kedalam celana Oliv. Dengan cepat Oliv langsung tersadar akan hal gila itu, ia langsung mendorong dada Galang dan langsung lari masuk kedalam kamar kemudian menguncinya.
Bersambung. .