Sebastian Clemornat menyamar menjadi Bastian di desa Texas yang jauh dari New York, asalnya. Dia kabur karena tidak ingin dijodohkan oleh wanita pilihan orang tuanya hanya untuk bisnis. Lagipula dia bukan pewaris utama karena memiliki kakak laki laki dan perempuan. Dia anak bungsu yang tidak bisa dikekang. Umur 24 ketika menyelesaikan pendidikan sebagai dokter, ia pun pergi tanpa membawa fasilitas mewah dari keluarga Clemornat. Ketika sudah 2 tahun hidup tenang di desa sebagai dokter keliling dan tukang bengkel, kehidupan Bastian berubah karena pada suatu malam, tiba tiba ada wanita yang melahirkan di bengkelnya dan dia membantu persalinan itu. Sejak saat itu Bastian merasakan hatinya yang sedingin es dengan wanita kini mencair. Penasaran siapa wanita itu? Author juga penasaran nih 😄 Jadi baca novel ini sampai selesai dan semoga suka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KERIBUTAN
Di kamar, Vio membantu Lili untuk skin to skin dengan putrinya dan membiarkan Lili tidak memakai pakaiannya namun tertutupi oleh selimut tipis.
Vio juga membantu Lili menyusui dan benar saja meskipun tertidur Cana berhasil menemukan sumber makanannya.
"Menyusui adalah hal yang paling tenang untuk ibu dan anak. Jadi kamu harus menyusui dalam keadaan tenang, baru bayimu bisa menyusu" ujar Vio.
"Iya, aku memang salah. Membiarkan putriku mengikuti egoku yang keras kepala. Aku sangat menyesal" sahut Lili dengan wajah penuh penyesalan.
"Kadang kita sebagai ibu baru memang masih belum sepenuhnya mengerti menjadi ibu. Tapi waktu dan proses membuat kita menjadi ibu sebenarnya. Putraku sekarang sudah berusia 20 bulan. Dia sangat mengerti jika orang tuanya bekerja. Terkadang Wio kami ajak kesini dan Bastian sangat suka anak anak" ujar Vio.
"Nama putramu Wio?" tanya Lili.
"Benar. Wiorer Gerber. Panggilannya Wio. Dia sangat tampan hehe. Mungkin Cana di masa depan akan berjodoh dengannya" jawab Vio sambil bercanda meskipun juga menjadi harapan.
"Hahaha, aku akan menyeleksi calon menantuku" sahut Lili sambil bercanda juga.
Mereka pun tertawa bersama.
"Oh iya, Li. Untuk memberikan kelegaan hatimu menerima tawaran Dokter Bastian, aku akan memberitahumu jika kamu adalah wanita pertama yang dia ajak menikah setelah 2 tahun tinggal di sini" ucap Vio mulai menjadi mak comblang.
Alis Lili terangkat.
"2 tahun? Jadi dia bukan asli warga sini?" tanya Lili.
"Iya, Bastian bukan asli warga TexasMania. Dia datang lalu membeli tanah Kakek Kane dan dibangun rumah serta usahanya. Banyak wanita muda yang berebut mendapatkan hati pria ini, namun Bastian sangat dingin jika dengan wanita yang bukan pasiennya" jawab Vio.
"Berarti dari mana asalnya?" tanya Lili mulai penasaran.
"Kami semua tidak ada yang tau karena Bastian kesini untuk memulai hidup baru. Kami pun tidak penasaran atas asal usulnya karena keberadaannya disini sangat membantu kami" jawab Vio.
"Hmmm, tapi lama kelamaan dia begitu angkuh dan seperti merendahkanku sebagai wanita" kesal Lili.
Vio tertawa kecil mendengar keluhan dari wanita yang masih menyusui ini.
"Hahaa, Bastian memang terkadang begitu sarkasme dan begitu ceplas ceplos. Namun itulah kebiasannya karena menjadi dokter, dia terbiasa harus berkata jujur meskipun akan menyakiti yang mendengarkannya. Kamu akan terbiasa dan ketika terbiasa dengan sikapnya yang dingin itu, maka kamu akan mendapatkan kejutan darinya. Dia begitu perhatian dan bertanggung jawab. Lagipula dia sangat tampan, cocok denganmu yang juga sangat cantik" bujuk rayu Vio membuat Lili memikirkan kembali kebaikan dan sikap lembut Bastian.
Namun tak lama kemudian, Ella datang untuk memanggil Vio karena pasien di klinik semakin banyak.
Akhirnya Vio dan Ella kembali ke klinik dan meninggalkan Lili bersana Cana di kamar.
"Bastian sangat berbeda dengan pria brengsek itu. Pria yang sudah menghancurkan hidupku. Pria yang sudah mengambil semua hartaku. Pria bajingan yang diawal sangat bersikap baik hingga membuatku terlena, akhirnya aku terbuang karena sudah tidak memiliki apa apa. Aku tidak akan memaafkannya" batin Lili sambil membayangkan wajah mantan tunangannya sangat ia benci.
Lalu bayangan pria itu tergantikan dengan wajah cantik putrinya yang ia tatap sekarang.
"Bastian akan menjadi ayahmu sayang. Semoga kali ini kita tidak berhubungan lagi dengan pria brengsek itu" lirihnya.
Kini Cana sudah tidur dengan suhu tubuh yang mulai turun.
Lili memilih meletakkan bayinya di ranjang dan ia memakai dressnya kembali. Setelah itu menyeka tubuh Cana dan memakaikannya baju bersih.
Wanita ini merasa lapar karena dari tadi pagi belum makan.
Ia pun keluar kamar menuju dapur dan melihat sudah ada makanan di meja makan.
"Apakah ini untukku?" gumam Lili ragu ragu.
Setelah mendekat, ia bisa melihat tulisan Ella.
"Makanlah. Dokter Bastian yang menyuruhku menyiapkannya"
Tak sadar, Lili tersenyum manis membaca pesan itu.
"Semoga aku tidak bodoh lagi dalam memilih pasangan kali ini" batinnya.
Dengan rasa bahagia karena diperhatikan, Lili langsung memakan makanan yang sudah dihidangkan. Namanya ini makan BRUNCH karena sudah jam set 10 pagi, jadi makan pagi dan makan siang digabung.
Tak butuh waktu lama untuk menghabiskan beberapa hidangan tadi. Lili benar benar kelaparan.
Setelah makan, Lili pun membersihkan meja makan dan piring serta gelas kotor.
Saat akan masuk ke kamar lagi, Lili mendengar keramaian di klinik seperti keributan.
"Hey brengsek kau DOKTER! Istriku akan melahirkan dan kamu malah memanggil ambulance untuk ke rumah sakit yang jaraknya 30km? Apa kau GILA?!!" teriak seorang pria sambil meremas jas dokter Bastian.
Lili terkejut saat mendengar apa yang dikatakan dan dilakukan pria marah itu kepada Bastian.
Namun Bastian malah diam dan tenang saja mendapatkan perlakuan kasar seperti itu.
"Saya ulangi lagi, Pak. Bayi anda butuh operasi cesar karena posisinya yang melitang dan disini tidak bisa melakukan operasi tersebut karena belum tersedia fasilitas yang cukup. Saya tidak ingin melanggar kode etik saya sebagai dokter dan mengambil resiko sebesar ini. Jika terjadi apa apa kepada istri dan anak anda, yang paling merasa bersalah adalah saya. Bapak hanya bisa menyalahkan saya saja. Lagipula anda bukan warga TexasMania sehingga saya tidak bisa merusak nama desa ini karena saya salah mengambil keputusan" pembelaan Bastian untuk dirinya.
"DOKTER TIDAK BERGUNA!" teriak pria marah itu lalu memukulkan bogemannya di wajah Bastian.
Bugh!
"DOKTER!" semua berteriak melihat dokter satu satunya didesa di pukul oleh preman yang tiba tiba masuk ke desa sambil membawa istrinya yang akan melahirkan.
Bastian memundurkan langkah kakinya kebelakang dan mengusap sudut bibir yang berdarah.
Lili melihat ketidakadilan didepan matanya mendekat ke arah keramaian dan berdiri di depan Bastian.
"Jika anda memukul seorang dokter yang bertugas, saya sebagai pengacara dokter Bastian akan menuntut anda dengan kasus penyerangan" ucap Lili dengan lantang dan berani membuat semuanya terdiam.
Bastian pun ikut terkejut dengan sikap berani Lili.
"Dia pengacara?" batinnya.
"KURANG AJAR! BERANINYA KAMU MELAWANKU!" teriak pria asing yang semakin marah dan hendak melayangkan tamparan di wajah Lili.
Namun tangan pria itu berhasil ditangkap oleh Bastian.
"JANGAN SEKALI KALI MENYENTUH ISTRI SAYA DENGAN TANGAN HINA ANDA !" Bastian meremas tangan pria itu hingga kesakitan dan mempluntirnya lalu mendorong pria itu untuk keluar dari klinik.
Mendengar keributan di luar klinik, karyawan Bastian di bengkel langsung keluar dan membantu Bastian meringkus pria asing itu.
Setelah pria itu tak bisa berkutik, datanglah ambulance yang dipanggil untuk membawa pasien yang akan melahirkan dalam keadaan darurat.
Ella dan Vio mendorong brankar yang sedang berbaring wanita kesakitan dari dalam klinik untuk keluar menuju ambulance.
"JIKA ISTRIKU DAN BAYIKU KENAPA NAPA! KAMU TETAP AKU SALAHKAN DOKTER GADUNGAN!" teriak pria asing itu yang masih mengumpat kepada Bastian.
Lalu pria itu ikut masuk ke ambulance menemani sang istri.
Keributan berakhir dengan banyak warga yang menyaksikan hal itu.
Lili menatap wajah Bastian yang memar akibat pukulan pria pemarah tadi.