"Untuk hidupku sendiri, akan ku lakukan apapun yang bisa dilakukan, agar dapat bertahan hidup di dunia Aneh ini." ( Athena / Phoenix)
*****
'Phoenix'. Sebuah nama samaran dari seorang pensiunan yang bekerja sebagai psikolog kriminal.
Ia telah lama bekerja sama dengan para penyelidik di kepolisian untuk mengungkap banyak pelaku kejahatan. Banyak penghargaan serta mendali emas yang ia dapatkan dari hasil kerja kerasnya.
Namun, hal itu tidak menyebabkan semua orang senang dengan kemampuan prediksinya. Terutama para penjahat yang telah di tangkapnya.
Pada akhirnya, Phoenix harus pasrah menerima kematiannya di tangan salah satu penjahat yang sempat ia tangkap.
Tapi..... Benarkah Phoenix benar-benar mati?
Atau takdir malah memberikan kesempatan kedua padanya untuk hidup di dimensi lain?
Simak kisahnya dalam cerita ini.
😌😌😌
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon auroraserenity, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5. Bermalam di pom bensin
Suhu diluar semakin tinggi dan panas, Athena sedikit khawatir dengan ban kendaraan yang akan meleleh di tengah sengatan terik matahari.
Tidak banyak orang yang mau berjalan menggunakan kaki-kaki mereka di bawah sinar matahari langsung. Hanya beberapa orang yang mencoba peruntungannya untuk keluar dari kota memanfaatkan kendaraan yang ada di rumah dan mencari zona aman.
Untungnya di tahap awal, jaringan listrik belum terputus dan lampu lalu lintas masih menyala, sehingga banyak pengendara masih bisa keluar dari jalur kemacetan.
"Kapten Daniel, terlalu sepi di sini. Bisakah anda menyalakan radio?" pinta Athena.
"Tapi suara bising bisa mengundang zombie." balas Daniel ragu.
"Rendahkan saja volume nya. Lagi pula, aku hanya ingin mendengar informasi terbaru yang di berikan penyiar lokal di sini." balas Athena sedikit kesal.
Gadis itu bukannya tidak mengetahui mengenai perihal itu. Dia tentu saja tahu, apa-apa saja yang harus di lakukan untuk bertahan di hari kiamat ini.
"Dilaporkan, bahwa tadi malam kerusuhan terjadi di penjara x. 5 penjaga tewas dalam bentrokan ini, dan 10 tahanan berhasil meloloskan diri. Jika para warga berpapasan dengan mereka, harap diperhatikan untuk tidak memprovokasi mereka, sebab para tahanan tersebut merupakan residivis pembunuhan." ucap penyiar radio.
Semua orang di dalam mobil tersentak, namun itu hanya sekilas. Setelah beberapa saat, mereka berpikir itu wajar.
Kerusuhan di dalam penjara tidak bisa terhindarkan, apalagi jika teman satu jeruji yang terserang virus zombie.
"Pindah ke siaran lain!" titah Athena.
".. Harap berhati-hati, baru saja di beritakan bahwa sekelompok perusuh datang dan merusak pintu depan bank utama kota. Banyak polusi datang untuk menghentikan, namun para penjahat tersebut melakukan perlawanan."
"Di katakan para perusuh itu juga memiliki kekuatan aneh yang dapat mengeluarkan api, angin, dan tanah...."
"Orang-orang ini telah membangkitkan kemampuannya secepat itu?" tanya Athena dalam hati.
Tiba-tiba, terdengar suara dalam kepala sang gadis yang menjawab segala keraguannya.
[ Hal itu dikarenakan kekuatan fisik mereka melebihi orang biasa. Mereka yang memiliki fisik kuat, akan mendapatkan kesempatan lebih besar dalam membangkitkan kesempatan, seperti tentara dan polisi yang telah dilatih kekuatan fisiknya secara khusus. ]
[ Tapi, itu juga masih tergantung pada Keberuntungan masing-masing orang. Tidak semua yang memiliki fisik kuat dapat membangkitkan kemampuan khususnya. ]
"Jadi maksudmu, bahkan jika mereka memiliki kekuatan diatas rata-rata, keberuntungan masih harus mengikuti jika mereka ingin membangkitkan kemampuan mereka?" tanya Athena.
[ Kurang lebih seperti itu. ]
.....
"Bagaimana menurut kalian? Kelompok perusuh baru saja membobol bank dan dikatakan bahwa mereka memiliki kemampuan super." tanya Athena tiba-tiba.
"Bodoh dan beruntung." ucap salah seorang anggota pengawal.
"Mereka seharusnya membobol supermarket atau mall terlebih dahulu. Saat ini, makanan dan air adalah hal yang terpenting untuk menjaga hidup mereka." ujar Daniel ikut berkomentar.
"Mungkin mereka belum menyadari bahwa dunia telah jatuh pada kegilaan para zombie dan mengira pemerintah dapat membereskannya dalam beberapa bulan?" ujar Ryan, sang wakil kapten yang juga ikut berkomentar.
"Yah, tapi itu tidak ada hubungannya dengan kita. Tidak perlu di pikirkan. Fokus saja pada perjalanan kita." ucap Daniel lagi.
"Kapten benar. Tapi kita masih harus tetap berhati-hati." ujar Athena memperingatkan.
Segala sesuatu telah di takdir kan, dan Athena bukanlah orang yang suka menantang bahaya hanya demi menyelamatkan orang asing.
Pada akhirnya, tim mereka tiba di pom bensin. Banyak mobil yang mengantri untuk mendapatkan beberapa liter bensin. Karena tidak punya banyak pilihan, akhirnya mau tak mau mereka juga harus ikut mengantri.
Matahari perlahan mulai tenggelam, meninggalkan sinarnya untuk digantikan sang rembulan. Setelah perjalanan yang melelahkan, tim memutuskan untuk beristirahat di sekitar area pom bensin.
Terlalu berbahaya untuk melanjutkan perjalanan di tengah malam. Mengingat, zombie akan lebih aktif di malam hari untuk menyerang orang lewat dan mendapat makanan.
Area sekitar pom bensin tidak terlalu luas. Terdapat sekitar 10 mobil yang ikut beristirahat disini, sementara yang lainnya memilih untuk mencari tempat peristirahatan lain.
Beberapa orang yang sepertinya tahu dengan jelas apa yang telah terjadi pada kotanya, sudah mempersiapkan perbekalan dengan baik. Beberapa orang keluar dari mobil dengan tenda di tangan dan mulai membangun tempat peristirahatannya masing-masing.
Para pengawal juga mulai membangun tenda, dan membiarkan Athena beristirahat di mobil sendirian.
"Aku dan Ryan akan berjaga malam di fase pertama, lalu kalian berdua akan berjaga di fase kedua. untuk pengemudi, karena dia sudah lelah mengemudi seharian, biarkan dia istirahat sekarang." titah Daniel.
Tidak ada yang mengeluh mengenai pengaturan ini, begitupun dengan Athena. Bagaimanapun, bahaya selalu mengintai di malam hari.
Tidak ada salahnya untuk selalu ber-waspada.
.....
Tok.. Tok... Tok..
"Nona, ini roti juga air untuk makan malam anda." ujar Daniel sembari menyerahkan 2 roti berisi coklat dan 1 botol air mineral.
"Terimakasih." jawab Athena singkat, setelah mengulurkan tangannya menerima makanan yang di berikan.
Saat ini, dia benar-benar bosan terus mengonsumsi roti. Tapi apa mau di kata, meski kemampuan supernatural telah di ketahui banyak orang, namun ia belum berani membeberkan kemampuannya.
Athena masih harus menganalisis, berapa banyak orang yang telah membangkitkan kemampuan. Jika itu banyak, maka dirinya tidak keberatan untuk ikut pamer.
Oleh sebab itu, ia menyimpan roti dan air di sampingnya kemudian mengeluarkan handphone.
Masih satu hari pasca pecahnya apocalypse, dan beruntung, jaringan internet belum benar-benar terputus.
Begitu Athena terhubung dalam internet, aplikasi media sosial adalah hal pertama yang ia buka.
Beberapa video mengenai kiamat telah banyak di posting oleh banyak orang. Tak jarang, mereka akan meminta tolong dengan mempostingnya di media sosial masing-masing.
Berharap bahwa pihak berwenang akan segera bertindak dan mengirimkan bala bantuan.
Sayangnya, jumlah para polisi dan tentara juga terbatas. Ada kemungkinan mereka akan lebih memilih untuk mendahulukan orang-orang penting.
Kecuali mereka memiliki koneksi terhadap orang dalam, mustahil untuk menyelamatkan mereka dalam waktu yang cepat.
....
Beberapa video yang di tonton Athena memiliki hal serupa dalam isi. Suara teriakan minta tolong, monster yang menakutkan, manusia yang digigit oleh zombie, juga mayat yang bergelimpangan di mana-mana, lalu hidup kembali dan menjadi bagian dari monster.
Athena telah bersiap secara mental untuk situasi ini, namun ia masih sedikit ngeri melihat semua adegan dalam video.
Tanpa di sadari oleh gadis itu, kendaraan yang memilih untuk beristirahat di area sekitar pom bensin semakin bertambah.
Hal ini hanya akan menambah masalah saat mereka akan pergi, sebab banyaknya kendaraan yang berlalu lalang dan pastinya akan menimbulkan kemacetan lain.
Athena menyimpan handphone nya dan melirik area sekitarnya. Banyak mobil telah terparkir, namun hanya sedikit orang yang berani keluar.
Mereka mungkin takut jika tiba-tiba muncul zombie entah darimana, lalu menyerang mereka sehingga mereka enggan meninggalkan zona aman mereka.
Melihat ke sudut sebelah kanan, terdapat mobil van yang berukuran cukup luas. Tampaknya, pemilik van itu adalah sebuah keluarga yang terdiri dari 4 orang.
Banyak juga keluarga yang membawa anak-anak mereka untuk melarikan diri tanpa membuat persiapan yang cukup.
Kini, terdengar suara tangisan beberapa anak kecil mulai menggema di area sekitar. Para orang tua dengan cepat membujuk mereka untuk diam dan patuh.
Tapi, apakah anak-anak itu akan mengerti?
Yang mereka ketahui saat ini, hanyalah orang tua mereka yang tidak memberikan makanan atau cemilan yang mereka suka. Tidak membiarkan mereka menonton acara yang selalu mereka tonton dan membiarkan mereka duduk di mobil dengan bosan.
Anak-anak itu akan mulai menangis ketika keinginan kecil mereka tidak terpenuhi dan menjadi masalah bagi para orang tua.
Para orang tua yang tidak sabar akan memarahi mereka dengan nada tinggi, membuat tangisan mereka semakin kencang dan kencang.
Malam itu, area pom bensin bising dengan tangisan para bayi dan anak kecil. Untungnya, itu tidak berlangsung lama, atau tangisan tersebut akan mengundang para zombie untuk datang.
.
.
.
TO BE CONTINUE.
semangat 💪💪 dan terimakasih 🤗👍
lanjutt lagi thor semangatt... semakin seru.