Menikah adalah suatu keinginan setiap orang tapi apa yang terjadi jika menikah dengan orang yang tidak di kenal.
Itulah yang kini dialami oleh seorang gadis bernama Adhiba Noora Yasmin.
Gadis berusia 18 tahun baru saja masuk kuliah semester pertama itu pun terpaksa menikah atas permintaan Ayahnya yang kini sedang sakit parah.
Tanpa di duga itu adalah permintaan terakhir sang Ayah karena setelah acara ijab kabul selesai sang Ayah pun menghembuskan napas terakhirnya membuat nya hatinya terpukul.
Kesedihan pun menyelimuti hatinya.
Apa yang harus dia lakukan nya sekarang?
Lalu apakah suami yang tidak di kenalnya itu akan menerimanya sebagai seorang istri ataukah sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Bendera kuning kini terpasang di depan kediaman Dandy Suteja.Para warga sekitar berkerja sama mendirikan tenda setelah di beritahu kalau sang pemilik rumah itu sudah tiada. Ada rasa sedih menggelayuti di hati mereka.Semua warga begitu merasa begitu kehilangan sosoknya yang terkenal begitu baik sebagai pemilik perkebunan teh.
Kini sang juragan telah berpulang meninggalkan mereka. Entah bagaimana nantinya kehidupan mereka setelah kepimpinan nya di gantikan oleh orang lain.
Di tengah rasa galau mereka dari jauh mereka mendengar suara ambulance. Semua orang sudah bersiap untuk menyambut kedatangan jenasah Tuan Tanah dengan doa-doa yang terus keluar dari mulut mereka.Mendoakan agar orang baik itu di tempat kan di tempat yang terbaik di sisi nya.
Mobil ambulance kini telah sampai di depan rumah.Setelahnya beberapa petugas medis langsung keluar dari dalam mobil untuk mengeluarkan jenasah dari dalam mobil.
Noora pun keluar dari dalam mobil ambulance karena dia ingin bersama sang Ayah untuk terakhir kalinya.Tak ada air mata yang menetes di kedua pipinya, tapi gadis itu hanya diam tanpa bicara karena sok atas kepergian cinta pertama nya.Kini diri nya tidak mempunyai sandaran lagi.Hatinya begitu kosong dan seakan-akan dirinya ingin sekali menyusul kedua orang tuanya.
Sepanjang perjalanan memasuki rumah gadis itu hanya berjalan dengan tatapan kosong dan sang Mommy mertua nya masih merangkul nya karena dia tau kalau menantunya itu dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.Para tetangga dan juga para pekerja sudah menunggu di dalam rumah pun merasa sedih dengan gadis itu tapi mereka hanya bisa berdoa agar gadis itu bisa ceria seperti sedia kala.
Setelah semua orang bergantian memberi kan doa untuk almarhum,akhirnya kini tibalah di tempat peristirahatan terakhir setelah di sholat kan terlebih dahulu.
Noora berdiri di samping makam Ayahnya,di pandangi nya tanah basah itu tanpa suara dan tangis.
Semuanya yang mengantarkan pun sudah meninggal kan area makam tapi Noora masih bersimpuh di sana.Sesaat dia pun teringat saat-saat terakhir diri nya berbicara dengan Ayahnya
"Putri Ayah cantik, kamu sudah datang? tanyanya sambil tersenyum lebar saat melihat anak gadisnya datang.
Noora menghampiri brangkar Ayahnya dan menyalaminya dengan takzim.Sambil tersenyum
"Siapa dulu dong Ayahnya".godanya membuat laki-laki tertawa pelan.
" Noor".panggilnya dan gadis itupun langsung melihat kearah Ayahnya masih terus mengusap tangan kanan Ayahnya.
"Iya Yah".
" Ayah tau kamu pasti kecewa kan dengan Ayah? tanyanya sedangkan gadis itu masih terdiam tanpa berkata apa-apa
"Ayah hanya ingin melihat kamu menikah sebelum Ayah pergi! Ayah tidak bisa pergi dengan tenang jika sewaktu-waktu pergi dan meninggalkan kamu sendiri."
"Apa itu alasan nya Ayah ingin Noor menikah? tanyanya menatap Ayahnya.
Laki-laki itupun mengangguk membenarkan.
Noora menaruh tangan Ayahnya di pipinya.
"Apa Ayah bahagia jika Noor menikah?
" Tentu saja, Ayah pasti akan bahagia sekali melihat kamu menikah ".
" Noor mau menikah".jawabnya dan laki-laki itupun tersenyum senang.
Gadis itupun tersadar saat seseorang mengusap punggung nya lembut.
"Sayang,sudah waktunya kita pulang".ucap Mommy mertuanya.Tanpa bicara gadis itupun langsung beranjak dari area makam sang Ayah.
Selama perjalanan pulang ke rumah gadis itu masih terdiam. Pandangan matanya kosong membuat gadis itu terlihat begitu rapuh.
"Kamu yang sabar ya sayang, ada Mommy".ucapnya sambil memeluk nya dan tak lama terdengar suara tangis itu pecah membuat wanita paruh baya itupun ikut meneteskan air matanya.
Dia pun mengusap-usap punggung nya.
"Menangislah!
Dan Noora pun menangis hingga akhirnya tubuhnya ambruk jatuh pingsan membuat wanita paruh baya itu pun panik dan membawa nya ke rumah sakit.
Noora membuka kedua matanya.Hidungnya mencium aroma obat-obatan dan dia pun tau kalau sekarang ini sedang berada di kamar sebuah rumah sakit.
"Kamu sudah bangun? tanya seseorang membuat gadis itu melihat kearah sumber suara.
Terlihat sosok laki-laki sedang duduk di kursi samping brangkar nya.Laki-laki yang beberapa jam lalu menikahinya.Dirinya masih terdiam lalu kembali melihat langit-langit ruang rawat itu.
"Bisa nggak buat orang itu susah".katanya lagi.
" Kamu tau aku kamu merasa kehilangan atas kepergian Ayahmu tapi hidup harus tetap berjalan.Kau tau kan apa yang aku ucapkan? tanyanya dan istrinya pun masih di posisi yang sama tidak berubah.
Laki-laki itupun hanya bisa menarik napas dalam-dalam lalu menghembuskan nya dengan pelan.Sungguh hatinya begitu kesal karena gadis itu sama sekali tidak menggubris nya.Tapi dia mencoba untuk bersikap sabar karena istrinya masih dalam suasana berduka.
"Aku beri waktu tiga hari untuk mu bersedih,setelah itu bersiap-siaplah kita akan pulang ke kita j."ucapnya dan lagi-lagi tak ada respons dari gadis itu membuat hatinya ingin sekali mengumpat nya dengan kata-kata kasar tapi di urungkan nya karena gadis itu masih dalam suasana berkabung jadi dia pun mencoba memaklumi nya.
Di tengah suasana hatinya yang sedikit kesal akhirnya dia pun bangkit dari kursi lalu beralih menuju sofa yang terdapat di ruang rawat khusus VIP lalu membuka laptop nya dan mengecek pekerjaan nya agar rasa kesalnya bisa di alihkan nya.
Sekilas dia melihat gadis itu masih di posisi yang sama
"Apakah hatinya begitu kehilangan? tanyanya dalam hati lalu kembali melanjutkan pekerjaan nya.
Di saat laki-laki itu sibuk dengan pekerjaan nya Noora pun sibuk dengan segala pikiran nya tentang Ayahnya.
" Ayah, Noora rindu Ayah".batinnya berkata dan tanpa terasa air matanya menetes di sela-sela kedua matanya.
Sementara itu, di kediaman Dandy Suteja sedang di gelar acara tahlilan untuk mendoakan Almarhum.Suasana hikmat pun di rasakan di sana.Karena Noora sedang di rawat di rumah sakit akhirnya kedua mertua nya yang meng-handle nya.
Sesudah acara tahlilan selesai, kini kedua paruh baya itupun kedatangan seorang tamu dan kini mereka pun duduk di ruang tamu.
"Selamat malam Tuan".
" Malam,ada perlu apa Anda menemui saya? tanya Pak Fahri.
"Perkenalkan saya Ramdan pengacara Tuan Dandy Suteja."ucapnya menjelaskan sedangkan Daddy nya Emir masih terdiam menunggu pengacara itu selesai bicara.
" Maaf jika kedatangan saya menganggu waktu Anda Tuan, tapi berhubung besok lusa saya ada kerjaan ke Singapura jadi saya putuskan untuk ke sini."
"Kedatangan saya ke sini untuk memberi kan surat wasiat yang di buat oleh klien saya Tuan Dandy Suteja.Ini suratnya".katanya sambil menyerahkan sebuah map cokelat.
Laki-laki itupun menerimanya lalu membuka nya dengan teliti setelah selesai dia pun memasukkan nya ke map.
"Sebanyak itu?
" Iya Tuan.Itu semua milik Tuan Dandy Suteja dan putrinya tunggalnya adalah pewarisnya dengan syarat dia sudah menikah dan berumur 25 tahun barulah harta warisan ini akan di berikan kepadanya, selama itu Andalah yang akan mengambil alih semuanya."
"Kenapa harus saya?
" Karena Tuan Dandy menulis penyataan kalau wali putrinya adalah Anda".katanya menjelaskan.
Laki-laki itupun hanya terdiam setelah pengacara itu pergi.
"Dad".panggil istrinya.
" Dandy meninggalkan harta yang begitu banyak, tapi lihatlah kehidupannya sehari-hari dia begitu sederhana sungguh aku tidak percaya kalau dia adalah orang terkaya di sini."
"Mungkin saja Almarhum lebih nyaman hidup sederhana Dad".
" Mungkin ".balasnya dan kedua nya pun terdiam dengan pikiran masing-masing
" Aku berjanji kepadamu Dan, aku akan pastikan kalau kedua anak kita akan menerima pernikahan ini apapun yang terjadi aku pastikan keduanya tidak akan berpisah".janjinya dalam hati.
bersambung
jangan dipikir pembacamu akan naik dg diviralkan. akun kamu bisa saya tumbangkan
hufft