NovelToon NovelToon
Cincin Raja Tiga Dunia

Cincin Raja Tiga Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Kaya Raya / Anak Lelaki/Pria Miskin / Romansa / Pusaka Ajaib
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mardi Raharjo

Seorang pengangguran yang hobi memancing, Kevin Zeivin, menemukan cincin besi di dalam perut ikan yang tengah ia bersihkan.

"Apa ini?", gumam Kevin merasa aneh, karena bisa mendengar suara hewan, tumbuhan, dan angin, seolah mampu memahami cara mereka berbicara.

"Apakah aku halusinasi atau kelainan jiwa?", gumam Kevin. Namun perlahan ia bisa berbincang dengan mereka dan menerima manfaat dari dunia hewan, tumbuhan, dan angin, bahkan bisa menyuruh mereka.

Akankah ini berkah atau musibah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mardi Raharjo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lawan Unik, Kemampuan Unik

Perempuan itu memandang Kevin tanpa gantar sedikitpun.

"Ayo tunjukkan wajahmu. Sampai kapan kau akan terus bersembunyi seperti pengecut? Bukankah kau seorang pahlawan huh?", perempuan berambut hijau itu mencoba memprovokasi Kevin .

Seolah tak peduli ucapan lawan, Kevin malah melancarakan tiga serangan di kepala lawan.

"Lup lup lup"

Sarangan Kevin seakan ditelan lumpur hidup, tidak berefek apapun.

"Kalian memang mutan seperti Brando", ucap Kevin. Perempuan itu tersenyum bangga.

"Maka menyerah lah. Bakat hebat sepertimu akan lebih bagus jika bergabung dengan kami", perempuan bermata sipit itu menawarkan kerjasama.

Alih-alih menerima, Kevin kembali melancarkan serangan memanfaatkan besi dari kursi yang telah meleleh, ditambah energi cincin untuk menebas kepala lawan.

"Slas!"

Kepala lawan memang terbelah, namun itu seperti memiliki jaring kuat yang merekatkan kembali jaringan tubuh.

"Huek!"

Kevin rasanya ingin muntah melihat lendir tubuh menjijikkan yang merekatkan tubuh lawan. Bahkan perempuan itu tidak berekspresi kesakitan sedikitpun.

"Huh, aku tahu kau hebat dan.keras kepala. Karena kau memang mau bermain, akan kulayani", ujar perempuan bertubuh mungil berkulit putih itu.

Kepalan tangan putih itu melesat ke arah Kevin. Meski ia tidak bisa melihat wujud Kevin, tapi ia jelas melihat di mana posisi Kevin berada.

"Brak"

Kepalan tangan itu hancur setelah berbenturan dengan tangan Kevin. Namun pecahannya berubah menjadi percikan lendir, menyebar cepat ke sekitar Kevin, berubah menjadi kail sekuat kayu dan tajam seperti duri.

"Ugh!"

Kevin yang sudah coba menghindar, namun ada satu kail yang berhasil menusuk lengan kanannya. Rasanya perih dan nyeri. Semakin Kevin melawan, kail itu malah bergerak semakin dalam seperti organisme yang dikendalikan inangnya.

"SIal!', umpat Kevin yang tidak bisa mengendalikan pergerakan kail itu.

"Ini bukan hewan atau tumbuhan. Aku tak bisa mengendalikannya", batin Kevin. Kail itu bagian dari tubuh lawan, mutan yang merupakan manusia dan bukan dalam lingkup kekuasaan cincin keramat.

"Hm, kau kuat juga. Tubuhmu berbeda dari manusia biasa. Apa kau mutan bersel gajah dan badak?", perempuan itu membasahi bibirnya, seakan menikmati sensasi melukai tubuh Kevin.

Kevin pun melesat menjauh untuk melihat kelemahan teknik lawan.

"Lari ke mana pun, aku tahu di mana posisimu", pekik perempuan itu lantas menyeringai. Telinga Kevin yang peka, mampu mendengar ucapan lawan meski terpaut jarak setengah kilometer.

"Sial! Benar juga", Kevin memahami maksud lawan. Jelas karena anggota tubuhnya ada di lengan Kevin saat ini. Namun Kevin tidak menyerah dan lebih cepat melaju, ingin tahu seberapa kuat ikatan inang dengan benda asing di tubuh Kevin.

Setelah berlari cepat selama satu jam, Kevin berada di atas pohon hutan kota Dorman. ia mengendalikan akar pohon untuk menarik paksa benda asing di dalam lengannya.

"Ugh! Menjengkelkan sekali", keluh Kevin lantas menghentikan perdarahan dengan bantuan energi cincinnya. Benda asing itu masih menggeliat layaknya cacing pita. Untung saja, jarak jauh membuat benda ini melemah kekuatannya sehingga jauh lebih mudah ditarik oleh Kevin.

"Huh, sepertinya aku memang harus melatih zirah anginku hingga level terkuat dan terpadatnya", gumam Kevin. Ia terinspirasi dari sosok Rain yang memiliki zirah angin begitu padat.

Kevin pun menenggelamkan benda itu ke dalam tanah dengan bantuan akar pohon.

"Huh, meleleh?", Kevin bisa merasakan benda asing itu meleleh saat menempel di batu permata penyuplai hutan ini.

"Jadi itu kelemahannya?", Kevin penasaran. Ia pun mengambil satu bongkah batu permata dan menghantamnya hinga hancur berkeping-keping. Dengan memanfaatkan angin, Kevin mengumpulkan bahkan sampai serpihan terkecil permata.

"Nah, dengan begini, aku tinggal menunggu kedatangan setan itu", umpat Kevin merasa kesal karena semua serangannya gagal melukai lawan.

Empat jam kemudian, Kevin yang telah menyamarkan diri di bawah pohon, melihat perempuan itu mendekat dengan senyum seringai.

"Ah, kau memang cepat dan kuat. Jadi, sudah kah kau tahu perbedaan kekuatanku denganmu?", ujar perempuan itu, nampak pongah.

"Slek slek"

Tanpa basa basi dan membalas ucapan lawan, menembakkan dua serpihan kecil permata, tepat ke dahi dan jantung lawan.

"Ugh!", perempuan itu mendengus, merasakan pedih. Daging dan syarafnya terasa meleleh.

"Kau, brengsek!", perempuan itu melesat menyerang Kevin sebelum tubuhnya benar-benar rusak. Kevin tidak terpancing untuk menghantam tubuh lawan.

"Tak semudah itu", lawannya menghancurkan tubuhnya sendiri lantas menyebarkan pecahan tubuhnya agar melesak seakan peluru menghujam.

Kevin sudah belajar dari pengalamannya dan juga telah melatih zirah anginnya.

"Zrrt"

Kevin mengaktifkan zirah angin yang bergerak dan menambahkan dedaunan sebagai pisau yang mencacah tubuh lawan menjadi bubuk. Kevin mengumpulkan semua bubuk dan melesakkan seluruhnya ke dalam tanah.

"Hufh", Kevin bernafas lega.

"Setidaknya aku belajar beberapa hal melawan mutan aneh seperti dia", gumam Kevin, merasakan bubuk itu telah meleleh seluruhnya.

"Apa itu?", Kevin merasakan bentuk aneh, menggumpal seperti sebuah kelereng besar. Kevin pun mengeluarkan benda itu. bentuknya memang seperti kelereng berwarna hijau menyala. Kevin mengambil benda itu dengan melapisi tangannya menggunakan zirah angin, khawatir benda besar ini akan melesak lagi ke dalam tubuhnya.

Cincin keramat Kevin berpendar dan menyerap energi kelereng hijau seukuran dua kali bola sepak.

"Aagh!", Kevin memekik pelan saat merasakan energi asing ini melewati jemari menuju cincin.

"Sial! Bola ini lengket sekali", Kevin mengeluh karena rasanya seperti dilewati cairan korosif namun nyatanya tubuhnya tidak meleleh dan bola itu benar-benar lengket ke tangan.

Selama hampir satu jam, akhirnya bola yang sebesar itu pun menyusut hingga hilang seakan menyublim. Satu mata cincin berubah warna menjadi jingga berpuncak hijau.

"Bang Rain, ini apa sebenarnya?", heran Kevin.

Sosok berkepala api itu membuka matanya.

"Itu energi manusia aneh yang tubuhnya dimodifikasi dengan unsur getah tumbuhan dan hijau daun. Tubuhnya bisa mengolah hara tanah seperti tanaman menggunakan rambutnya. Karena itu lah bagian tubuhnya bisa sekuat kayu jati saat menusukmu sekaligus tajam.

Cincin ini hanya menyerap bagian dari tumbuhan yang berubah menjadi energi. Hanya saja, karena sudah bercampur dengan sel manusia lah kamu merasakan rasa sakit sejenak. Kini kamu punya sebagian kemampuan gadis itu, khususnya dalam penyembuhan luka. Namun jangan berharap kemampuanmu seekstrim dia", Rain menjabarkan lalu kembali menutup mata.

Kevin mengangguk. Meski penasaran dan senang, Kevin tidak latah mengoyak kulitnya sendiri hanya untuk membuktikan ucapan Rain.

"Hufh, kemungkinan Naga Merah itu lah pimpinan asli kasino. Pasti dia lebih waspada sekarang", gumam Kevin, karena dia melihat lelaki yang ia kira adalah pemimpin kasino, telah leleh terkena serangan mutan mereka sendiri.

"Eh, tunggu sebentar. Kenapa waktu itu Brando mengungkit mutan dari kota Dorman?", Kevin tiba-tiba teringat ucapan Brando dan curiga bahwa kota Dorman menyimpan rahasia tentang mutan yang ia jumpai.

"Ya, sebaiknya aku menyusup lagi ke fasilitas bawah tanah kota ini", pikir Kevin sebelum menyelesaikan urusan dengan Naga Merah.

1
Swb Taro
lanjut thor
Swb Taro
oc lanjut thor
D'ken Nicko
semangat thor
D'ken Nicko
emang ga da bimbingan menjadi kultivator di ingatan mc ?
Swb Taro: yu d lanjut thor
Tabuut: Sayangnya bukan kultivator ini bang. Sejenis kisah pewaris kekuatan raja sulaiman
total 2 replies
D'ken Nicko
masih blm ktemu arah mau kemana alur cerita ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!