Nabila tidak pernah membayangkan jika harus di hadapkan dengan situasi rumit seperti ini, dirinya harus terjebak dengan pernikahan semu bersama dengan seorang pria yang bernama Revan Alvaro.
Di usia pernikahan yang ketiga tahun ini dirinya harus berpisah karena Revan sudah ada wanita lain yang sejak dulu singgah di hatinya.
Nabila pun berusaha menerima semua keputusan Revan, dan tanpa dirinya tahu ternyata Allah sudah menitipkan janin di balik perceraiannya itu. Apakah Nabila bisa menemukan kebahagiaannya setelah ini?? temukan jawabannya hanya di manga toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 12 Postingan Nabila
Tidak terasa sudah tiga bulan Nabila berada di kota pempek itu, bahkan tanpa di sadari si kecil sekarang sudah berusia 5 bulan, selama tiga bulan ini Nabila memulai usahanya membuka toko kue, meskipun hanya toko kue kecil, tapi dirinya masih bisa mendapatkan penghasilan dari usahanya itu, bahkan dirinya saat ini sudah merambah ke usaha kuliner seperti makanan khas Daerah ini, tapi untuk yang makanan khas Nabila menjualnya dengan cara online karena memang kendala ada di tempat dan juga modal yang menipis.
Maka, dari itu dia tidak mau berjalan di satu tempat saja, sebisa mungkin dia harus bekerja keras, banting tulang agar supaya anak-anak dan juga kakek neneknya bisa makan dan hidup dengan nyaman, maklum setelah menetap di kota ini Nabila melarang kakeknya untuk membuka usaha kembali, karena memang usia kakeknya tidak semuda dulu, dan sebagai cucu yang di rawat sejak kecil, ada perasaan tidak tega melihat kakeknya harus bekerja banting tulang, maka dari itu Nabila memutuskan untuk membuka usaha, agar supaya bisa menghidupi mereka semua.
"Alhamdulillah ya Nak, semakin hari pempek buatanmu semakin banyak peminatnya," ucap nek Soraya.
"Iya, Nek ini semua rejeki anak-anak dan juga kalian berdua yang selalu mendampingi dan mendoakan aku sehingga usaha ku selalu berjalan dengan lancar seperti ini," sahut Nabila.
"Sayang, nanti kalau sudah selesai packing, temenin mereka bertiga ya, kasihan mereka bertiga dari tadi belum kamu tengok," tegur nenek Soraya.
"Iya Nek itu pasti, lagian aku sudah kangen dengan adonan donat ku yang super- super itu," keke Nabila yang mendapatkan pukulan sayang dari neneknya.
"Kamu ini Nak, cicit nenek cakep-cakep gitu kamu bilang adonan donat."
Nabila mulai menemui ketiga buah hatinya, rasa lelah menjadi hilang tatkala melihat senyum mengembang mereka, sebagai orang tua tunggal Nabila memang di tuntut untuk menjadi kuat agar supaya kehidupan anak-anak nya, bisa terjamin hal itu menjadi impian para ibu di dunia ini.
Setelah pisah dengan mantan suaminya, tidak ada lagi hubungan antara mereka, meskipun mereka tidak pernah saling unfollow akun sosial masing-masing tapi pada kenyataannya mereka berdua hanya diam jika melihat salah satu dari akun mereka mampir di beranda masing-masing.
Sore ini Nabila sangat bahagia karena melihat ketiga anaknya yang sedang tertawa bersahutan, mereka sepertinya sangat senang jika di mandikan seperti ini, setelah selesai mandi, pasti kebiasaan mereka bertiga kompak nangisnya sehingga membuat kakek dan neneknya bingung, meskipun sudah setiap hari seperti ini tapi? Kakek dan nenek Soraya selalu panik berbeda dengan si Nabila yang tenang dalam menghadapi putra putrinya.
"Halo kesayangan ibu, sudah selesai ya, nangisnya, masak setiap selesai mandi kalian bertiga kompak nangisnya, kasian tahu nenek, dan kakek buyut kalian selalu kebingungan setiap denger kalian nangis." isi caption Nabila.
Di dalam caption tersebut Nabila memang sengaja memposting ketiga buah hatinya, karena sekarang dirinya sudah tidak menyembunyikan lagi perihal identitas anaknya, saat ini dirinya sudah tidak memperdulikan lagi tentang pertanyaan banyak orang di luaran sana mengenai ketiga bayinya itu.
Ini kali pertama Nabila mengunggah foto ketiga anaknya di media sosial, sontak hal itu memicu orang-orang terdekatnya, sayang di sini Nabila menonaktifkan kolom komentar agar supaya dirinya tidak terlalu repot menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka terhadap bayi-bayinya.
****
Di kota jakarta saat ini Revan begitu terkejut melihat unggahan yang mampir di beranda nya itu, laki-laki ini sempat mengulang-ulang wajah ketiga bayi itu yang mendominasi wajah dirinya, teringat akan kejadian waktu dia pertama kali menggagahi Nabila, tapi di sisi lain dia berpikir kalau ini trik Nabila agar bisa menjeratnya kembali, karena memang saat ini usaha keluarga Nabila sedang bangkrut.
Karena tidak terima banyak keluarga ataupun teman dekat yang DM kepadanya perihal bayi Nabila akhirnya Revan merasa kesal, bahkan ada juga yang melayangkan kata kalau dirinya ayah yang tidak bertanggung jawab, memilih selingkuhannya daripada anak dan istrinya, hal itu yang membuat Revan kesal akhirnya dia memberi pesan menohok kepada Nabila.
"Assalamualaikum wanita terhormat dan yang paling suci, kalau anda punya masalah dengan saya, ayo bicarakan baik-baik, jangan menghilang seperti ini, lalu tiba-tiba anda muncul kembali dengan memposting bayi-bayi yang tidak berdosa itu, kalau anda mempunyai anak dengan saya bicarakan sama saya, saya pastikan anak-anak itu tidak akan kekurangan materi sedikitpun, jangan bersembunyi seperti ini seolah aku ayah yang tidak bertanggung jawab terhadap anak-anakku, ingat ya saat ini keadaanmu sangat terpuruk jadi jangan sok merasa hebat, oh ya apa jangan-jangan ini adalah trik kamu untuk menjerat diriku kembali dengan bayi-bayi itu. Siapa tahu saja kan sekarang usaha keluargamu sedang bangkrut." Isi pesan Revan melalui ponsel Nabila.
Saat ini Nabila sedang menimang-nimang baby Ayana karena dari kedua saudaranya hanya tinggal dia saja yang belum tidur, sambil menimang anaknya tak lupa wanita berhijab itu melantunkan sholawat agar supaya si dedek merasa tenang, alhasil dengan lantunan sholawat yang iya, bawakan membuat baby Ayana tertidur pulas menyusul abang-abangnya.
"Sayang jangan rewel ya, bobok lah dengan tenang mimpi indah, bersama abang-abang mu," ucap Nabila sambil mencium kening putrinya.
Setelah itu barulah dia bisa berbaring di atas ranjangnya sambil berseluncur di sosial media nya, tidak menyangka foto di baby mendapatkan like yang begitu banyak, perasaan Nabila menjadi bahagia dan juga terharu, tapi ketika dia mengecek ada pesan yang masuk akhirnya dirinya membuka pesan itu, dan dia melihat nama mantan suaminya yang mengirim di bacanya pesan tersebut dengan hati-hati.
Nabila sangat terkejut hatinya merasa hancur melihat isi pesan Revan yang begitu menusuk ulu hatinya, karena tidak mau berkepanjangan akhirnya dirinya membalas pesan tersebut.
"Waalaikum salam, maaf jika postingan saya membuat bapak tidak nyaman, asal anda tahu saya hanyalah seorang ibu yang gemas akan tingkah anak-anak saya, dalam postingan tersebut saya hanya memposting wajah anak saya ketika selesai mandi, dan saya tidak pernah menyebut nama seseorang ataupun sedang menyindir seseorang, di situ tidak tertera coba bagian mana di sini yang membuat bapak tidak nyaman." Isi balasan chat Nabila.
Revan pun langsung tersulut dengan isi chat dari Nabila tersebut, selama menjadi istri Nabila tidak pernah berani membantah kata-katanya tapi kali ini wanita itu, dengan sangat berani bertanya seperti itu, karena merasa kesal akhirnya dia memutuskan untuk menelpon Nabila.
Sedangkan di tempat lain saat ini Nabila sangat terkejut begitu melihat nama mantan suaminya yang sedang menelponnya saat ini, dengan tangan yang sedikit agak gemetar akhirnya Nabila mulai mengangkat telepon tersebut.
"Halo assalamualaikum," lirih Nabila.
"Tidak usah banyak basa-basi sekarang jelaskan siapa ayah dari anak-anakmu itu!" Bentak Revan.
"Bisa nggak anda pelan kan suaranya, anda tidak berbicara dengan orang tuli kan," sahut Nabila.
"Kamu sudah mulai berani ya sekarang!" tekan Revan.
"Memangnya harus ya? Aku takut denganmu, enggak kan, kalau memang anda ingin tahu bicaralah secara baik-baik jangan tersulut emosi seperti ini, aku menyembunyikan bayi-bayiku karena memang ada alasan di balik semua itu," ucap Nabila tenang.
"Apa alasanmu, kamu tahu dengan adanya postingan itu, banyak orang yang beranggapan buruk mengenai ku."
"Itu, baru anggapan seseorang, bagaimana dengan diriku yang terang-terangan hatinya kamu hancurkan setiap hari, apa kamu pernah mendengar isi hatiku waktu pernikahan kita, tidak kan? Tapi kenapa sekarang di saat orang-orang berasumsi negatif terhadapmu, dengan secara tidak langsung kamu menyuruhku untuk mendengarkan curahan hatimu."
"Kamu jangan kurang ajar Nabila."
"Aku, tidak kurang ajar, aku hanya menyampaikan sebuah fakta, dimana letak kurang ajar saya."
"Ya, sudah jangan terlalu banyak basa-basi karena aku tidak mempunyai waktu banyak, apa yang kamu mau dari diriku, uang ataupun kamu menginginkan pernikahan kembali, tapi dengan syarat untuk sekarang kamu harus menjadi yang kedua," ucap Revan memberi dua pilihan.
"Kedua-duanya saya tidak tertarik, sudah aku jelaskan kalau anda ingin mengetahui coba dengan cara baik-baik agar supaya saya enak menjelaskannya."
"Baik, aku ikuti permintaan mu itu," ucap Revan, dengan nada yang sedikit tenang.
"Baik saya akan menjelaskan, waktu itu, ketika kamu mengusirku dari rumah sungguh hati ini sangat sakit, dan waktu itu aku tidak langsung pulang kerumah karena memang aku tidak mau keluargaku mengetahui luka lebam yang ada di pipiku, jadi aku memutuskan untuk pergi ke rumah sahabatku, setelah tiga hari luka di lebam ku mulai hilang akhirnya diriku memutuskan pulang kerumah nenek dan setelah itu, nenek berbicara dengan ku tentang kejadianmu yang bersama wanita itu, sebagai seorang istri saat itu keputusanku sudah bulat untuk meninggalkanmu yang memang tidak pernah menghargai keberadaan ku, dan di saat yang bersamaan tiba-tiba aku pingsan, akhirnya dokter datang memeriksaku, lalu dia mengucapkan kata selamat atas kehamilanku, bayangkan jika kamu yang ada di posisiku waktu itu, apa yang akan kamu lakukan?" tanya Nabila di akhir kalimatnya.
"Jadi kamu tahu tentang kehamilanmu di saat sudah keluar dari rumahku?" tanya balik Revan
"Iya, itu benar dan alasan kenapa aku menutupi itu semua dari kamu, karena aku tidak mau anakku hidup di bawah bayangan anak-anak mu yang lain, cukup aku saja yang selalu menjadi nomor dua ataupun nomor terakhir di hidupmu, tapi tidak dengan anak-anakku, kalau pun ayahnya tidak bisa memprioritaskan anak-anakku lebih baik mereka tidak usah mengenalnya, karena percuma kenal ataupun dekat tapi selalu menjadi nomor yang kesekian, karena bagiku itu sangat menyakitkan," ucap Nabila pelan tapi sedikit menyakitkan untuk Revan.
"Kamu salah Bil, aku tidak mungkin berbuat seperti itu dengan darah dagingku sendiri, karena mereka sama-sama anak-anakku. Bagaimana mungkin seorang ayah membedakan anak-anak hanya karena terlahir dari rahim yang berbeda," terang Revan.
"Sudah banyak kejadian yang seperti itu, sekarang begini saja, aku memberi kamu pilihan, pilih mana antara anak-anakku dan anak wanita itu," ucap Nabila.
"Aku, tidak bisa memilih karena mereka darah daging ku."
"Besaran mana sayangnya kamu terhadap anak-anakku dengan anaknya dia?" tanya Nabila kembali.
"Kalau itu aku tidak bisa menjawab."
"Ya sudah, aku cukup tahu dengan jawaban mu itu, dan setidaknya aku tidak pernah menyesali dengan keputusanku ini, lebih baik anak-anakku tidak mengenalimu sebagai ayahnya, karena sampai kapan pun mereka tidak bisa menggeser kedudukan putri pertamamu itu, biarlah mereka hidup seperti ini selamanya," ucap Nabila sambil mengakhiri panggilan teleponnya.
"Bil, jangan di matikan dulu aku belum selesai bicara."
Zahra yg dibisik aku yg kaget dan mukaku merah padam krna nahan malu 😍😍😍
mau kabur atau diusir bisa lah duduk teras bntr nunggu hjn reda br pesan grab yg sllu online. klo dia jln pake mantel ujan msh ok lah..
yahh namanya alur dibuat dramatis tp kdg tak logis..ngikut aja dan jg crta bagus n rapi
TAMAT